Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Wisata bahari merupakan suatu bentuk wisata potensial termasuk di dalam kegiatan"Clean industry"....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Geowisata merupakan suatu jenis komoditas pariwisata yang memanfaatkan keindahan,keunikan fenomena,daya tarik dan keindahan alam yang dinilai dapat memberikan kontribusi perkembangan pariwisata bagi suatu daerah....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumampouw, Silta N
"ABSTRAK
Pantai adalah wilayah dimana berbagai kekuatan alani yang berasal dari laut,
darat dan udara sabng beiinteraksi dan menciptakan bentuk pantai yang kita lihat
sekarang. Bentuk pantai ini beisifat dinamis dan selalu berubali, diinana pembalian ini
dapat teijadi secara alaniiaii yang diakibatkan oleh gelombang, ams dan cuaca ataupun
perubalian yang teijadi sebagai akibat ulah inauusia.
Masalali yang dibalias dalani penelitian ini adalah karakteristik morfologi Pantai
Banten berdasarkan pada ukuran butir sedimen pantai, bentuk medanj gelombang laut
dan endapan sungai yang berniuara di Teluk Banten seita bagaimana pengaruh dari
karakteristik morfologi pantai terhadap penyebaran bentos atau organisme, khususnya
hewan bentik berdasarkan emp'at filum yang ada, yang liidup di pantai Banten tersebut.
Ukuran butir sedimen pantai yang terdapat di Pantai Banten adalah lempung,
pasir, dan kerikil kasar di pantai tengah seita campuran sedimen pasu- cangkang moUusca
dan lempung di pantai timur detigan bentuk medan pada uraumnya adalah datar atau
landai, hanya di Pantai Pulau Dua bentuk medannya agak teijal. Endapan sungai terbesar
terdapat di wilayah pantai tengah di dekat Kali Banten. Tinggi rata-rata gelombang di
Pantai Banten antara 0,106-2,751 meter dengan tinggi maksimum antara 0,181-4,145
meter, dimana gelombang laut yang cukup besar teijadi di pantai timur sehingga wilayah
ini mengalami pengikisan atau abrasi pantai.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, karakteristik morfologi yang ada di wilayah
Pantai Banten yaitu pantai lumpur, pantai pasu- dan pantai batu. Pantai lumpur terdapat
di Bojonegara sampai dekat Pulau Dua (pantai tengah). Pantai pasu- terdapat di pantai
timur dari Tanjung Pontang sampai dekat Kali Kemayungau, dan pantai antara Kali
Kemayungan sampai dekat Pulau Dua (pantai tengah). Pantai batu hanya terdapat di
pantai Pulau Dua.
Filum bentos yang paling banyak ditemukan di Pantai Banten adalah filum
mollusca, polychaefa dan knistosea. Mollusca banyak terdapat di pantai timur dimana
pantainya meiaipakan pantai pasir. Polychaefa dan Krustasea banyak terdapat di pantai
tengah yang pantainya meiupakan pantai lumpur. Echinodermata kuraug banyak
terdapat di Pantai Banten ini.
Pantai barat Banten tidak dapat digambarkan dalam peta, kareua wilayah
pantainya sudah mengalami perubalian yang menjadi wilayah industri sejak tahun 1992.
Pantai Bojenegara sudah mengalami pembalian menjadi pelabuhan peti kemas untuk
bongkar muat barang-barang pabrik. Oleh karena itu pantai barat Banten tidak dapat
dimasukkan dalam analisa kai akteristik morfologi pantai ini."
1998
S33823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
S33948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hario Wicaksono
"`"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S33947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
330 ASCSM 33 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1994
302.34 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Utiek R. Abdurachman
"Penelitian ini mengungkapkan hubungan reklamasi pantai dengan hukum tanah nasional, perlu tidaknya penataan kembali ketentuan reklamasi pantai dalam suatu ketentuan yang berlaku umum dan bersifat intersektoral dan terpadu: jenis bak-hak Ates tanah yang diberikan oleh instansi yang berwenang terhadap tanah hasil reklamasi pantai. Penelitian dilakuken melalui penelitian lapangan sebagai sumber data primer. didukung dengan penelitian kepustakaan yang meliputi ketentuan-ketentuan reklamasi pantai yang telah ada dan beberapa literatur pendukung lainnya sebagai sumber data sekunder, dengan metode kualitatif. Reklamani dapat dikianifikasikan sebagai kegiatan pengedaan tanah yang bersumber pada Undang Undang Pokok Agracia. Dasar hukum reklamasi tercantum dalam peraturan yang berbeda-beda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Reklamasi merupakan kegiatan yang bersifat multi-dimensi, karena reklamasi tidak hanya berkenaan dengan masalah pertanahan tetapi Juga berkaitan dengan masalah kehutanan, lingkungan hidup. kelautan termasuk pemukiman penduduk perkotaan. Reklamasi merupakan sarana pengadaan tanah yang efisien terutama dalam menghadapi permasalahan pertanahan di perkotaan"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T36325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"pemberdayaan wilayah dengan segala potensi yang dimilikinya merupakan suatu langkah untuk meningkatkan peran dan kontribusi daerah tersebut menuju kemanidirian bangsa,kegiatan pariwisata adalah salah satu usaha untuk mengnangkat potensi daerah itu....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ramli
"Kepulauan seribu memiliki potensi wisata bahari yang harus dibangun dan dikembangkan agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu perlu kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat pulau seribu. Permasalahan penelitian adalah bagaimana upaya pemerintah daerah dan masyarakat pulau seribu mewujudkan kabupaten kepulauan seribu menjadi destinasi wisata unggulan. Tujuan penelitian yaitu; (1) Untuk mengetahui upaya masyarakat pulau seribu mendukung program pembangunan wisata bahari. (2) Untuk mengetahui upaya pemerintah daerah kabupaten administrasi kepulauan seribu menyiapkan pulau Pramuka, Tidung dan Untung Jawa menjadi daerah tujuan wisata unggulan. (3) Untuk mengetahui sumbangan sektor wisata bahari kepulauan seribu terhadap pendapatan asli daerah provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif analitik dan jenis penelitian studi kasus. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, majalah, BPS dan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya masyarakat pulau seribu mendukung pembangunan wisata bahari dimulai dari Tahap Perencanaan, masyarakat menyampaikan aspirasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Tahap Pelaksanaan, masyarakat ikut menjaga dan mengawasi fasilitas wisata yang ada, menyediakan kebutuhan yang diperlukan wisatawan berupa jasa pemandu wisata, transportasi, penginapan, restourant/rumah makan serta menggali tradisi, kesenian dan budaya lokal menjadi atraksi wisata budaya dan kuliner. Tahap Pengawasan, masyarakat ikut mengawasi wisatawan tidak membuang sampah sembarangan dan merusak terumbu karang di area diving dan snorkeling. Selanjutnya upaya pemerintah daerah membangun wisata bahari menurut skala prioritas dimulai pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung pariwisata diantaranya ; transportasi, listrik, air bersih, penanganan sampah dan kebersihan lingkungan, jaringan komunikasi dan internet. Selain itu program pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan latihan ketrampilan sebagai pelaku usaha jasa wisata. Kemudian kontribusi sektor wisata bahari kepulauan seribu terhadap pendapatan asli daerah provinsi DKI Jakarta meningkat setiap tahun, sejak tahun 2013 sebesar Rp. 3.013.677.264. Tahun 2014 sebesar Rp.3.455.335.952. dan tahun 2015 sebesar Rp.3.788.075.809. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan wisata bahari di kabupaten administrasi kepulauan seribu memberikan sumbangan yang berarti dalam meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dapat menciptakan kondisi terwujudnya ketahanan wilayah dan akan mendorong meningkatkan ketahanan nasional

A Thousand Islands has potential for marine tourism to be built and developed in order to increase the income of local economy and improve the people's welfare, therefore it needs the cooperation between local governments and communities the Thousand Island. The research problem is how the efforts of local governments and communities to realize the Thousand Islands regency become leading tourist destinations. The aim of research is; (1) To determine the thousand island community effort to support the development program of nautical tourism. (2) To know the efforts of local authorities of the Thousand Islands to prepare district administration Pramuka, Tidung and Untung Jawa Island into an excellent tourist destination. (3) To know the contribution of the Thousand Islands' marine tourism sector on revenue of DKI Jakarta province. This study is a qualitative study using descriptive analytic approach and case study research. Primary data collection is done by observation and interviews while secondary data obtained from books, magazines, BPS, and internet. Research result shows that a community effort to support the construction of the Thousand Islands marine tours starting from planning stage; people express their aspirations in development planning (musrenbang). Implementation phase; people also maintain and oversee the existing tourism facilities, providing travelers the necessary needs in the form of tour guide services, transportation, lodging, restaurant/diner and explore the traditions, arts and local culture into a cultural and culinary attractions. Supervision phase, people participate in supervising the tourists not to litter and damage the coral reefs in the area of diving and snorkeling. Furthermore, the local government effort to build maritime tourism is according to the priorities which started with the development of infrastructure and tourism support facilities, including; transportation, electricity, clean water, waste management and environmental hygiene, communication networks and internet. In addition, local community empowerment through education and skills training as travel services businesses. Then the Thousand Islands' marine tourism sector contributes on revenue of Jakarta province, there is an increasing each year. Since the year 2013 which amounted Rp. 3013677264. In 2014 amounted Rp.3.455.335.952 and 2015 amounted Rp.3.788.075.809.
The results shows that the development of nautical tourism in the thousand islands district administration made a significant contribution on improving the local economy and the welfare of the community to create the conditions of realized resiliency and will push to enhance national defense.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>