Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rotterdam : Erasmus Universiteit , 1997?
BLD 613.598 VAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2004
351.959 8 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan, 1998
610.73 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Razali
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tentang penilaian efisiensi relatif 40 puskesmas di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2011 dengan menggunakan pendekatan nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Metode DEA dipilih karena kelebihannya dalam mengolah lebih dari satu input dan output. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan output. Input terdiri dari 5 variabel, yaitu: Jumlah Tenaga Kesehatan Medis, Jumlah Tenaga Kesehatan Lainnya, Jumlah Pembiayaan Kesehatan bersumber APBD, Jumlah Pembiayaan Kesehatan bersumber APBN (BOK/Bantuan Operasional Kesehatan) dan Belanja Obat dan Alat Kesehatan Habis Pakai. Output terdiri dari 8 variabel, yaitu Jumlah Kunjungan, Case Detection Rate (CDR) TB Paru, Cakupan Ibu Bersalin di Tenaga Kesehatan (Bulinakes), Cakupan Imunisasi Dasar, Persentase Balita ditimbang, Jumlah Penyuluhan, Persentase Balita Gizi Baik dan Cakupan Pelayanan Peserta KB Aktif. Hasil perhitungan dengan DEA menghasilkan 31 puskesmas efisien secara teknis dan 9 puskesmas tidak efisien secara teknis. Bagi puskesmas yang tidak efisien secara teknis dapat diperbaiki nilai efisiensinya dengan cara meningkatkan output berdasarkan hasil perhitungan DEA.

ABSTRACT
The focus of this study is measuring relative efficiency of 40 public health centers in Bogor regency in 2011, by using non parametric approach Data Envelopment Analysis (DEA). DEA is chosen because it is able to handle more input and output variables. This study uses output oriented model. Input variables consist of numbers of medical staf, numbers of other medical staf, health financing from state budget (APBN), health financing from local budget (APBD), financing for drug and health equipment. Output variables consist of numbers of visitor, Case Detection Rate TBC, safe motherhood, infant’s imunization coverage, percentage of child under five’s weighting, and numbers of health promotion, percentage child with good nutrition and coverage of active family planning. The results are 31 public health centers classified as technically efficient and the remaining classified as technically inefficient. For the public health centers which are technically inefficient can be improved by increasing output variable based on DEA."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Tamaseri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pelayanan rawat jalan puskesmas Berastagi, yang didasarkan pada kesenjangan antara harapan dengan persepsi pasien terhadap pelayanan dengan menerapkan metode SERVQUAL. Analisis kesenjangan dikaji pada 5 dimensi pelayanan, yaitu dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden, yaitu pasien rawat jalan Puskesmas Berastagi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kinerja pelayanan rawat jalan Puskesmas Berastagi belum sepenuhnya dapat memberikan kepuasan pada pasien, karena masih terdapat gap antara harapan dengan persepsi pasien pada kelima dimensi pelayanan. Nilai kesenjangan yang paling besar antara persepsi dengan harapan pasien terdapat pada dimensi assurance, diikuti oleh dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi emphaty, dan dimensi tangible. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan puskemas Berastagi pada kelima dimensi pelayanan, sehingga tercipta pelayanan yang mampu meningkatkan kepuasan pasien.

This study aimed to assess the outpatient service quality of Berastagi's public health center, which is based on the gap between the patient's expectation and patient's perception of services by applying SERVQUAL method. Analysis gap studied in 5 dimensions of service, the dimension of tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The research method used is the survey method and cross sectional. Research instrument using questionnaires with a total sample of 100 respondents, namely outpatient of Berastagi's public health center. Based on the results of the study concluded that the outpatient service performance of Berastagi's public health center can not fully satisfy their patients, since there is still a gap between the patient's expectation and patient's perception of the five dimensions of service. The greatest value of the gap between patient's perception and patient's expectation are the assurance dimension, followed by the reliability dimension, responsiveness dimension, empathy dimension, and tangibles dimension. It is necessary need efforts to improve outpatient service quality of Berastagi's public health center in the five dimensions of service, so as to create services that can improve patient satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Zakiah
"Tesis ini membahas kesiapan puskesmas di Kabupaten Ketapang dalam menyongsong Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional 2014 nanti. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dilengkapi dengan wawancara. Dari hasil analisis variabel penelitian didapatkan bahwa tidak ada puskesmas yang siap dilihat dari dimensi utilisasi dan kualitas pelayanan kesehatan. Peneliti menyarankan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang menambah sumber daya puskesmas seperti tenaga kesehatan inti yaitu dokter, dokter gigi, perawat, dan bidan; juga peralatan dan obat pelayanan kesehatan dasar; dengan melakukan advokasi ke pemerintah daerah untuk menambah anggaran kesehatan.

Readiness in order to facing the implementation of the National Health Insurance 2014. This study was a quantitative research with cross sectional design features interview with key informants. From the analysis of the study variables mentioned that no primary health care is ready viewed from the dimensions of utilization and quality of health services. Researchers suggested that the health departement in Ketapang Regency to adds resources center specially for the core professional such as doctors, dentists, nurses, and midwives; other things is also for equipment and primary health care medicines; by advocating to local governments for increase the health budget.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melyyani
"Perkesmas adalah upaya kesehatan yang terintegrasi dengan semua upaya kesehatan Puskesmas, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk mencapai kemandirian dalam upaya kesehatannya. Tujuan dari penelitian ini menganalisis secara mendalam mutu pelaksanaan program perkesmas di Kabupaten Ogan Ilir. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala seksi pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan tradisional, Pemegang program Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Raja, Kepala UPTD Puskesmas Rantau Alai, Pemegang Program Promkes, Kesling, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Pemegang Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pemegang Program Gizi dan Keluarga Binaan Perkesmas. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, diskusi kelompok terarah, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian terdiri dari komponen input, proses dan output. Komponen input, meliputi sumber daya manusia masih belum mencukupi, pelatihan perkesmas belum pernah dilakukan, sarana dan prasarana masih belum lengkap, pendanaan dinilai cukup, kebijakan secara keseluruhan tidak bermasalah. Komponen proses, meliputi perencanaan belum berjalan cukup baik, pengorganisasian sudah optimal, pelaksanaan perkesmas masih banyak kendala, pengawasan belum optimal. Komponen output perkesmas adalah pencapaian keluarga rawan yang dibina masih dibawah target. Maka dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan perkesmas di Kabupaten Ogan Ilir belum baik.

Public Health Nursing is an effort of health that integrates with all health community center, aimed for individuals, families, groups and communities to achieve independence in their health endeavors. The purpose of this study to analyze in depth implementation quality of public health nursing programin Ogan Ilir District. The research method used qualitative approach. The research informants were Head of Primary Health Service and Traditional Health Service Section, Program Holder of Ogan Ilir District Health Office, Head of Tanjung Raja Public Health Center, Head of Rantau Alai Public Health Center, Holder Health Promotion Program, Holder Environmental Health Program, Holder Maternal Child and Family Health Program, Holder of Disease Prevention and Control program, Nutrition program and Family built community health care. Methods of data collection were interviews, focus group discussions, observations and document reviews. The results consisted of input, process and output components. Input components, including in sufficient human resources, no public health nursing training, facilities and infrastructure were incomplete, funding was adequate, overall policy was not problematic. Components of the process, including the planning had not run well enough, the organization was good, the implementation of perkesmas were still many obstacles, and monitoring was not optimal. The component of the output of the public health office was the achievement of vulnerable families that developed on below target. So it can be concluded that the implementation of public health nursing in Ogan Ilir District has not been good."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Adriani
"ABSTRAK
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan PelayananKesehatan Gigi Dan Mulut Oleh Ibu Hamil Di Kecamatan PancoranMas Depok Tahun 2018Pembimbing : Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIHPenyakit gigi dan mulut memiliki hubungan dengan kehamilan dan resiko kelahiranyang merugikan seperti BBLR, preeklamsia dan kelahiran prematur. Pemeriksaan gigidan mulut saat kehamilan memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayinya, namun, angkautilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dari penelitian sebelumnya di Indonesiamasih rendah. Kunjungan ibu hamil di KIA Puskesmas Pancoran Mas tahun 2016sebanyak 2648 kunjungan, namun, di tahun yang sama hanya terdapat 24 kunjungan dipelayanan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh ibu hamil diKecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Penelitian menggunakan desain potong lintangdengan jumlah sampel sebanyak 162 responden. Penarikan sampel menggunakan teknikrandom sampling yang terdiri dari ibu hamil dan ibu yang memiliki anak berusia sampaidengan satu tahun yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden dan atauwawancara dengan responden. Data dianalisis menggunakan regresi logistik ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 25,9 ibu yang melakukanpemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Variabelkepemilikan asuransi kesehatan p=0,028 , perceived need p=0,009 dan keterpaparaninformasi p=0,026 memiliki hubungan yang signifikan dengan kunjungan ke doktergigi selama kehamilan. Dibutuhkan adanya kebijakan, inovasi program dan strategipreventif untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut olehibu hamil serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai pentingnyamenjaga kesehatan gigi dan mulut saat hamil.Kata kunci:Kehamilan, utilisasi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

ABSTRACT
Factors Associated With Utilization of Dental Health CareServices Among Pregnant Women in Pancoran Mas District,Depok, in 2018Counsellor Dr. Dian Ayubi S.KM, M.QIHIt has been known that dental and oral health problems are correlated with pregnancyand adverse pregnancy outcomes such as low birth weight, pre eclampsia and pretermbirth. Seeking dental health services when pregnant has many benefits, however,previous studies showed that utilization of dental health service by pregnant womenwere low in Indonesia. In 2016, there were 2648 pregnant women utilized maternal andchild health care in Pancoran Mas Depok Public Health Center, however, only 24pregnant women utilized dental health care. The objective of this study was to identifyfactors related to utilization of dental health services among pregnant women inPancoran Mas District, Depok. This study was conducted using cross sectional designwith a total sample of 162 respondents. Random sampling method was applied forstudy subject selection that consists of pregnant women and mother who has child witha maximum age of one year living in the work area of Pancoran Mas Depok PublicHealth Center. Data collection was done by self administered questionnaires andinterview. Data was analyzed using multiple logistic regression. The results showed thatonly 25,9 visit dental health care services during pregnancy. Health insuranceownership p 0.028 , perceived need p 0.009 and exposure to information aboutcorrelation between dental health and pregnancy p 0.026 have a significantrelationship with dental visits during pregnancy. These findings suggest that policies,innovation programs and prevention strategies are needed to improve dental health careservices by pregnant women and increase the knowledge and awareness of pregnantwomen about the importance of maintaining oral health during pregnancy.Key words pregnancy, utilization, dental health care services"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Fianti
"Secara global lebih dari 700 wanita menikah diusia dini, jika kecenderungan ini terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2030 akan meningkat menjadi 950 juta kasus. Pernikahan dini merupakan penyebab buruknya kesehatan reproduksi di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan usia pertama menikah dengan keluaran kesehatan reproduksi. Sumber data penelitian menggunakan data sekunderICMM endline tahun 2016 di enam kabupaten provinsi Nusa Tenggara Barat. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi Penelitian adalah seluruh wanita usia subur yang telah menikah usia 15-49 tahun. Sampel adalah WUS yang memiliki riwayat menikah usia 10-35 tahun dengan jumlah 14.498 responden. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan multivariate model faktor resiko regresi logistik ganda. Variabel independen penelitian adalah usia pertama menikah dan control adalah usia saat ini, pendidikan, pekerjaan, wilayah tempat tinggal dan status social ekonomi sebagai kontrol. Variabel dependen terdiri dari lima keluaran kesehatan reproduksi.Hasil uji menunjukan 50,9 perempuan di NTB menikah diusia dini. Hasil analisismembuktikan ada hubungan usia kawin pertama dengan jumlah anak yang dilahirkan pvalue 0,0001 OR 4,08 95 CI 3,70-4,48 , ada hubungan signifikan usia kawin pertama dengan kejadian anak lahir mati p value 0,0001 OR 1,46 95 CI 1,16-1,85. Hubungan signifikan antara usia kawin pertama dengan jumlah anak yang dimiliki p value 0,0001,OR 3,49 95 CI 3,17-3,84, terdapat hubungan signifikan antara usia kawin pertamadengan penggunaan KB ditahun pertama menikah p value 0,0001 OR 1,26 95 CI 1,18-1,36. Usia kawin pertama tidak berhubungan dengan kejadian keguguran p value 0,25. Hasil membuktikan bahwa pernikahan dini sebagai faktor resiko buruknya keluaran kesehatan reproduksi. Peningkatan pendidikan akan menurunkan resiko perilaku menikah diusia dini, sehingga tercapai kesehatan reproduksi yang aman.

Globally more than 700 married women are at an early age, if this trend continues, it is estimated that by 2030 it will increase to 950 million cases. Early marriage is the cause of poor reproductive health in Indonesia. The research aimed tofind out the relationship of early marriage with reproductive health outcomes. Sources of research data using endear ICMM secondary data in 2016 in six districts of West Nusa Tenggara province. The design used is cross sectional. Research population is all women of reproductive age who have married aged 15 49 years. Samples are women ofchild bearing age who have a married history aged 10 35 years with the number of14,498 respondents. Data were analyzed using chi square and multivariate test of multiple logistic regression risk factor model. Independent variable of research is the age of first marriage consists of young married age and ideal age. Current age, education, occupation, residence area and socio economic status as control. The dependent variable consists of five reproductive health outcomes. The results showed50.9 of women in West Nusa Tenggara were married at an early age. The result of the analysis proves that there is a relationship of first married age with number of live birth children p value 0,0001 OR 4,08 95 CI 3,70 4,48, there is significant correlation of first marriage age with incidence of still born child. p value 0,0001 OR 1.46 95 CI1.16 1,85. Significant relation between first marriage age and number of children owned p value 0,0001, OR 3,49 95 CI 3,17 3,84, there is a significant correlation between first married age with use of family planning in the first year of marriage value 0.0001 OR 1.26 95 CI 1.18 1.36 The first marriage age was not associated with the incidence of miscarriage p value 0.25. The results prove that early marriageas a risk factor for poor reproductive health outcomes. education and maturity of marriage age will reduce the risk of married behavior at early age, so as to achieve safe reproductive health."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Qurrata Ayuni
"Sektor kesehatan merupakan bidang yang harus selalu beradaptasi untuk mengimbangi ilmu pengetahuan dan kesehatan yang berkembang secara cepat. Organisasi pembelajaran di sektor kesehatan dapat menjadi jawaban bagi permasalahan pada pencapaian pelayanan kesehatan di Indonesia, hal ini karena bentuk organisasi ini berfokus pada sumber daya manusia di dalamnya. Puskesmas sebagai salah satu organisasi pelayanan publik di bidang kesehatan diharuskan untuk selalu berubah dan beradaptasi mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana penerapan organisasi pembelajaran di puskesmas Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dengan desain studi kasus pada rentang waktu dari bulan November-Desember 2023. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara Focus Group Discussion terhadap 12 informan dari pegawai puskesmas, wawancara mendalam terhadap 3 informan dari kepala puskesmas, telaah dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi pembelajaran sudah diterapkan dengan cukup baik, meskipun masih terdapat hambatan pada penerapannya. Saran penelitian ini kepada puskesmas, yaitu menanamkan pentingnya rasa saling peduli diantara sesama pegawai, mencari informasi sebanyak mungkin terkait pelatihan dan seminar gratis untuk profesi-profesi yang belum memiliki anggaran, memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dan memiliki kinerja yang baik, serta mempertahankan kualitas pelayanan yang baik.

The health sector is a field that must always adapt to keep pace with health sciences that are developing rapidly. Learning organizations in the health sector can be the answer to the problem of achievement of health services in Indonesia, it is because this form of organization focuses on human resources in it. Public health center is required to always change and adapt to follow changes that occur in its work area. This study was aimed to identify the extent of the implementation of learning organizations in the Sidoarjo Regency health center. This research used qualitative data type with case study design in the time span from November-December 2023. The data collection method was carried out by means of Focus Group Discussion on 12 informants from public health center employees, in-depth interviews with 3 informants from the head of the public health center, document review, and observation. The results showed that the learning organization has been implemented quite well, although there are still obstacles to its implementation. This research suggestion to puskesmas, namely instilling the importance of mutual care among fellow employees, seeking as much information as possible related to free training and seminars for professions that do not have a budget, rewarding employees who excel and have good performance, and maintain good service quality."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>