Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marjorie Elsine Wairisal
"Sejak berdirinya, segenap jajaran stakeholder PT PLN telah melalui hari-hari penting - yaitu suatu proses perubahan yang cukup mendasar dan penuh tantangan, terutama sejak statusnya berubah dari Perusahaan Umum Listrik Negara berubah menjadi Perseroan Terbatas, yang didirikan dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara disingkat dengan "PT PLN (Persero)?. Berdasarkan Anggaran Dasar PT PLN (Persero) maksud dan tujuan PLN adalah berusaha dalam bidang penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam arti seluas-luasnya dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Budaya kerja suatu organisasi merupakan hal penting, karena dengan adanya berbagai perubahan yang terjadi, budaya perusahaan merupakan perekat yang kuat untuk menggabungkan strategi dan operasional bila perusahaan mengalami perubahan.
Peran aktif pemimpin sangat diperlukan dalam mengelola budaya kerja perusahaan karena dikatakan oleh Edgar Schein (1985:4) Budaya dan kepemimpinan sebagai dua bagian dari satu keping logam.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk rnengidentifikasi secara umum budaya organisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi Budaya Kepmimpinan yang berketeladanan di PT. PLN (Persero) serta melihat bagaimana seharusnya peran pemimpin dalam memberi teladan pada nilai budaya di PT PLN.
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) yang berjumlah 47.560 orang terbagi dalam unit kerja Kantor Pusat dan Wilayah. Sampel responden sebanyak 528 orang. Data diambil secara acak dengan membagikan kuesioner. Data kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan analisis faktor dan analisis regresi Stepwise dengan SPSS 11.5.
Hasil studi Budaya organisasi di PT. PLN (Persero) dengan menggunakan Analisis Faktor dengan pendekatan PCA (Principal Component Analysis) menunjukan terdapat 21 komponen budaya. Budaya Kepemimpinan yang berketeladanan di PT PLN (Persero) merupakan gabungan dari 11 variabel yaitu Keteladanan, Ketenangan, Pengawasan, Ketekunan, Cerdas, Kepemimpinan, Konsisten, Bijaksana, Kompeten, Ketegasan dan Kemandirian. Dari basil penelitian lanjutan dengan analisa regresi Stepwise maka diketahui juga bahwa ada 3 variabel yang ikut mempengaruhi budaya kepemipinan yang berketeldanan secara positif yaitu Dorongan Prestasi, Melayani oang lain dengan Penuh Perhatian, Penataan, Prakarsa atau Inisiatif, Kepedulian lingkungan di dalam perusahaan, Mempergunakan Internet, Perspektif/ Melihat Ke Depan, Kewaspadaan, Orientasi pelayanan.
Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa ada lima variabel yang berpengaruh negatif terhadap Nilai Budaya Kepemimpinan Yang Berketeladanan di PT PLN (Persero)yaitu Semangat, Kerja sama, Pelimpahan Wewenang, Anggaran dan variabel Melayani Orang Lain dengan Penuh Kegembiraan. Ternyata juga ada 181 variabel kepemimpinan yang cukup panting yang belum mempengaruhi budaya kepemimpinan yang berketeladanan di PT. PLN (Persero) budaya-budaya tersebut.
Langkah-langkah yang dapat disarankan oleh penulis adalah supaya manajemen dapat memperhatikan dan menitikberatkan pada nilai dan budaya yang belum perpengaruh serta yang belurm memiliki hubungan positif dalam membentuk suatu suatu Budaya Kepernimpinan yang berketeladanan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paryono
"Corporate Shared Service sebagai fungsi teknologi informasi merupakan bagian dari perusahaan yang bertugas melayani kebutuhan teknologi informasi untuk semua bagian perusahaan. Terdapat 20 produk/layanan yang di berikan oleh fungsi ini. Fenomena umum bahwa pencapaian kualitas dalam hal produk dan layanan menduduki posisi sentral sehingga kualitas yang diberikan harus sesuai atau lebih dari yang diharapkan pelanggan. Dengan semakin strategisnya peran teknologi informasi, harapan dari pelanggan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Perusahaan memberikan target pencapaian kepuasan pelanggan mencapai angka 4.5 skala 5 menggunakan skala likert dan pencapaian tahun 2012 adalah 3,81.
Pada penelitian ini penulis akan melakukan analisa yang mempengaruhi kepuasan tersebut menggunakan metode SERVQ dan dianalisa menggunakan regresi linier berganda untuk membuktikan hipotesis. Dengan menggunakan kuisioner yang sudah ada di Pertamina didapatkan bahwa dimensi assurance dan empathy saja yang memepengaruhi kepuasan pelanggan.

Corporate Shared Service as a function of information technology is part of the company in charge of serving the needs of information technology to all parts of the company. There are 20 service that is provided by this function. Common phenomenon that the achievement of quality in terms of products and services that occupy the central position given quality must be equal to or more than the customer expects. With the increasingly strategic role of information technology, the expectations of customers is increasing from year to year. Achievement of the target company providing customer satisfaction reached 4.5 scale 5 using a Likert scale and achievement in 2012 was 3.81.
In this study, the authors will analyze the influence of satisfaction using SERVQ method and analyzed using multiple linear regression to prove the hypothesis. By using an existing questionnaire on Pertamina got that assurance and empathy dimensions are used effects the customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Sudarmo
"Perubahan peran BRI Unit yang semula sebagai penyalur kredit BIMAS yang bersifat supply leading menjadi lembaga keuangan yang bersifat self financing menuntut BRI Unit untuk mampu secara mandiri melakukan mobilisasi dana dan menyalurkan pinjaman. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi dan variabel yang paling dominan terhadap besarnya penghimpunan dana Simpedes di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Data penelitian ini adalah jumlah pekerja di BRI Unit, suku bunga Simpedes dan nilai tambah sektor pertanian dan sektor perdagangan hotel dan restoran dan krisis ekonomi tahun 1997 dan 1998 (variabel dummy) sebagai variabel bebas, serta besamya penghimpunan dana Simpedes sebagai variabel terikat. Periode data adalah tahun 1989 sampai dengan tahun 2003 dan diperoleh dari sumber intern BRI, Badan Pusat Statistik, BI maupun laporan publikasi. Untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat; mengunakan regresi linier berganda dengan metode GLS untuk data kelompok Kanwil BRI dan OLS untuk data seluruh Indonesia dan menggunakan bantuan software Eviews. Untuk pengujian kelompok Kanwil BRI menggunakan metode pool data dengan data cross section yaitu data Kanwil BRI di Jawa dan Kanwil BRI di Luar Jawa, sedangkan data nasional menggunakan data time series. Pengujian yang dilakukan adalah uji asumsi klasik yaitu uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji statistik, yaitu: uji-t statitistik, uji-F statistik dan uji koefisien determinasi dengan tingkat kepercayaan 95 %. Pengujian dilakukan terhadap 3 model, yaitu model variabel-variabel yang mempengaruhi penghimpuan dana Simpedes di BRI untuk Kanwil BRI di pulau Jawa, Kanwil BRI di luar pulau Jawa dan model seluruh Indonesia (nasional).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan jumlah pekerja di BRI Unit mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan penghimpunan dana Simpedes dan bersifat elastis. Peningkatan suku bunga Simpedes tidak berpengaruh positif terhadap peningkatan penghimpunan dana Simpedes. Perbedaan suku bunga di BRI Unit dimana suku bunga Simaskot lebih tinggi dibandingkan suku bunga Simpedes mengakibatkan terjadinya proses substitusi dari Simpedes ke Simaskot. Peningkatan nilai tambah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, restoran berpengaruh positif terhadap peningkatan penghimpunan dana Simpedes dan bersifat inelastis. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 dan 1998 mempunyai pengaruh negatif terhadap penghimpunan dana Simpedes. Hasil uji-F statistik, menunjukkan bahwa ketiga model tersebut signifikan menjelaskan penghimpunan dana Simpedes. Ketiga model mempunyai koefisien determinasi 99.97 % untuk Kanwil BRI di Jawa, 99.97 % untuk Kanwil BRI di Luar Jawa dan 99.41 % untuk data nasional.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen BRI dalam merumuskan kebijakan untuk BRI Unit khususnya kebijakan yang menyangkut instrumen Simpanan di BRI Unit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Adrijani Notokusumo
"Latar belakang penelitian ini adalah peningkatan biaya kesehatan yang terus meningkat sedangkan anggaran yang disediakan terbatas. Sehingga memerlukan analisis yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan biaya kesehatan tersebut. Penelitian ini menggunakan studi crosssectional dengan metode kuantitatif, dengan melihat factor umur, jenis kelamin, pendidikan, diagnosis dan rata-rata biaya obat yang diresepkan sesuai dengan data sekunder yang didapat melalui data tagihan provider yang menjadi langganan PT PLN dalam memberikan layanan kesehatan. Dan berdasarkan hasil penelitian, faktor yang mempengaruhi biaya kesehatan dalah umur dan diagnosis penyakit.Disamping hal tersebut, tempat layanan kesehatan rumah sakit juga memiliki andil dalam peningkatan biaya kesehatan dibandingkan dokter praktek.Sehingga menyikapi permasalahan tersebut, diperlukan kebijakan di PT PLN untuk memberlakukan sistem pengobatan yang berjenjang, dari dokter umum ke pengobatan dokter spesialis.

The background of this research is to increase health costs continue to rise while the budget is limited. Thus require a more in-depth analysis of the factors that affect the health cost increases. This study used cross sectional study with quantitative methods, by looking at the factors age, sex, education, diagnosis, and the average cost of prescription drugs in accordance with secondary data obtained through billing data providers be subscribed by PT PLN in providing health services. And based on research results, factors that affect health care costs is age and diagnosis of the disease. Where health-care hospital also has contributed to the increase in health costs than doctors practice. So addressing these problems, needed policy at PT PLN to enforce treatment system a tiered, from general practitioners to medical specialists."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31670
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Jatisetiawan
"[Tujuan skripsi ini membahas mengenai model kepemimpinan Antonius Chandra dalam menyiapkan pegawai yang memiliki jiwa self-leadership di PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). Saat ini penanaman self-leadership terhadap pegawai di dalam organisasi dianggap penting untuk menjaga stabilitas kinerja organisasi di PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). Model kepemimpinan dalam menyiapkan jiwa self-leadership pegawai PT Asuransi Kredit Indonesia dalam penelitian ini di lihat dengan menggunakan model superleadership dari Charles C. Manz dan Henry P. Sims Jr. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan post positivist, dengan menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam sebagai data primer dan dengan menggunakan data sekunder terkait. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
Antonius Chandra memiliki kecenderungan menonjol dalam Dimensi Leading Teams to Self-Leadership dan Dimensi Leading Organizational Cultures to Self- Leadership. Kemudian dalam indikator yang ada Antonius Chandra memiliki kecenderungan menonjol dalam indikator modeling, positive thought patterns, memimpin tim untuk self-managing teams, creating superleadership through organizational structures dan creating superleadership throught human resources strategy.

The aim of this thesis is to discuss the leadership model of Antonius Chandra in preparing its employees to develop a sense of self-leadership over PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). Currently the process to enhance self-leadership into each employee in the organization is considered imperative to maintain stability of organization performance, as is the case with PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) in which the importance of maintaining stability has become part of the working trend during Antonius Chandra?s tenure. In this study, the leadership model by Charles C. Manz and Henry P. Sims Jr. This study uses the post positivist approach along with qualitative methods for data collection. The techniques used in collecting data are in-depth interview as a primary data, and literaty study. In conclusion, from this study showed that Antonius Chandra relatively perform in the Leading Teams to Self-Leadership and Leading Organizational Cultures to Self-Leadership dimensions. Moreover, using the indicators applied to this study, Antonius Chandra has a tendency to domineer in the following indicators modeling, positive thought patterns, leading teams to selfmanaging teams, creating superleadership through organizational structures and
creating superleadership through human resources strategy., The aim of this thesis is to discuss the leadership model of Antonius Chandra in
preparing its employees to develop a sense of self-leadership over PT Asuransi
Kredit Indonesia (Persero). Currently the process to enhance self-leadership into
each employee in the organization is considered imperative to maintain stability of
organization performance, as is the case with PT Asuransi Kredit Indonesia
(Persero) in which the importance of maintaining stability has become part of the
working trend during Antonius Chandra?s tenure. In this study, the leadership
model by Charles C. Manz and Henry P. Sims Jr. This study uses the post
positivist approach along with qualitative methods for data collection. The
techniques used in collecting data are in-depth interview as a primary data, and
literaty study. In conclusion, from this study showed that Antonius Chandra
relatively perform in the Leading Teams to Self-Leadership and Leading
Organizational Cultures to Self-Leadership dimensions. Moreover, using the
indicators applied to this study, Antonius Chandra has a tendency to domineer in
the following indicators modeling, positive thought patterns, leading teams to selfmanaging
teams, creating superleadership through organizational structures and
creating superleadership through human resources strategy.]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Setiawan
"ABSTRAK
Tingginya jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia
tidak diikuti dengan tingginya angka pekerja yang dilindungi dalam program
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Jamsostek. Data menunjukkan bahwa
jumlah pekerja yang dilindungi dalam program JPK baru sebanyak 3.061.098
(Jamsostek, 2012) masih jauh bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
bekerja yaitu sekitar 109 juta orang (2,97%). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui berbagai faktor terkait dan dominan yang mempengaruhi seorang
manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan untuk mengikutsertakan
pekerjanya pada program Jaminan Pemeliharaan kesehatan (JPK) PT Jamsostek
(Persero) di Wilayah III Cirebon. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross
sectional dan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh seluruh
manajemen yang perusahaannya terdaftar sebagai peserta aktif dalam program
JPK. Dimana untuk satu perusahaan diwakili oleh satu orang manajemen
perusahaan yang telah ditunjuk sebagai responden dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis multivariat regresi logistik ganda metode stepwise
diperoleh informasi bahwa faktor keyakinan terhadap program JPK merupakan
faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan manajemen untuk
mengikutsertakan pekerja dalam program JPK (p-value= 0,026). Dalam hal ini,
responden (manajemen) yang memiliki keyakinan tinggi terhadap program JPK
memiliki kemungkinan untuk mengikutsertakan pekerja dalam program JPK 15
kali dibandingkan responden (manajemen) yang memiliki keyakinan rendah
terhadap program JPK. Olehkarenanya, Manajemen PT Jamsostek (Persero)
beserta jajarannya harus dapat terus meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan
kepada peserta, dengan tujuan agar kepercayaan peserta terhadap penyelenggara
program Jamsostek dapat terus meningkat dan terjaga. Pengembangan/perluasan
manfaat program Jamsostek khususnya JPK juga diperlukan agar layanan program
JPK dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh peserta.

ABSTRACT
The high number of labor force and the number of people who work in Indonesia
is not followed by a high number of workers covered under the Health Insurance
program (JPK) of Social Security. Data shows that the number of workers
covered under the program JPK as much as 3.061.098 (Social Security, 2012) is
far when compared to the working population of about 109 million people
(2,97%). This study aims to determine the various factors that affect the relevant
and dominant a company management in decision making to include workers in
health insurance program (JPK) of Social Security PT (Persero) in Region III
Cirebon. The study was conducted with a cross-sectional design an quantitative
approaches. The study population was all over the entire management of the
company are listed as active particiants in the program JPK. Where one company
to be represented by one management company that has been designated as the
respondents in this study. Based on the results of multiple logistic regression
multivariate analysis stepwise methode was obtained that the confidence factor of
the JPK is the most dominant factor of influence on management decisions to
include workers in the JPK (p-value=0.026). In this case, the respondent
(management) that have a low confidence on JPK. Therefore, Management of
Social Security PT (Persero) and its staff should be able to continue to improve
the quality and speed of services to participants, including extending the benefits
of the Social Security program services, with the aim that the participants trust the
organizers of the Social Security program may continue to rise and awake.
Development/expansion of the Social Security program (JPK) specifically
benefits also needed for service JPK program can be felt by the participants."
Universitas Indonesia, 2013
T35922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Pele
"ABSTRAK
Adanya Budaya makan sirih di Ngada dapat menjadi salah satu sumber penularan tuberkulosis. Sumber penularan terkait dengan kebiasaan makan sirih secara bersama dalam kelompok yang saling berbagi daun dan tempat penampungan cairan sirih antara orang sehat dan pasien TB. Tahun 2018 kasus TB di Ngada mencapai 176 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penularan tuberkulosis dalam budaya makan sirih pada pasien TB dengan pendekatan health belief model. Korelasi ini menggunakan cross sectional multivariate dengan teknik sampling consecutive, melibatkan 110 responden, dengan kriteria inklusi: suku Bajawa, TB aktif,dan aktif  makan sirih. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki perilaku penularan yang tinggi pada budaya makan sirih (51,8%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penularan TB antara lain riwayat pengobatan (p value=0,028), pengetahuan tentang TB (p value = 0,038), persepsi keseriusan (p value= 0,037); persepsi manfaat (p value= 0,039) dan persepsi hambatan (p value = 0,038). Faktor yang paling dominan adalah pengetahuan (OR 2,365 (CI 95%)1,015-5,510). Dari hasil penelitian diharapkan perawat dapat meningkatkan kompetensi budaya dalam menerapkan asuhan keperawatan peka budaya mencegah perilaku penularan dalam budaya makan sirih.

ABSTRACT
Betel eating culture in Ngada can be a source of tuberculosis transmission. The source of transmission is related to the habit of eating betel together in groups that share leaves and betel liquid reservoirs between healthy people and TB patients. In 2018 TB cases in Ngada reached 176 cases. Aims: The purpose of this study was to identify the factors that influence tuberculosis transmission behavior in the Betel eating culture in TB patients with the health belief model approach. Method: This research method used cross-sectional multivariate with consecutive sampling, involving 110 respondents, selected by consecutive sampling. Result: The results showed that most respondents had high transmission behavior in betel eating culture (51.8%). Factors related to TB transmission behavior include medical history (p-value = 0.028), knowledge about TB (p-value = 0.038), the perception of seriousness (p-value = 0.037); the perception of benefits (p-value = 0.039) and the perception of obstacles (p-value = 0.038). The dominant factor was knowledge (OR 2,365 (95% CI) 1,015-5,510). Conclusion: The research implications are expected that nurses can improve cultural competence in applying culturally sensitive nursing care to prevent transmission in Betel eating culture."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Agung Nugraha
"PT XYZ merupakan perusahaan perbankan yang terus melakukan pengembangan dalam pelayanannya. Salah satunya adalah implementasi aplikasi Briefcase Banking yang merupakan aplikasi mobile business untuk pegawai pemasaran di segmen KPR. Setelah dilakukan implementasi, jumlah pengajuan kredit melalui aplikasi tersebut masih di bawah ekspektasi disebabkan karena masih sedikitnya pengguna yang menggunakan aplikasi saat bekerja. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan aplikasi Briefcase Banking dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM).
Penelitian ini, menggunakan faktor-faktor dari Technology Acceptance Model (TAM), Task Technology Fit (TTF), dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan aplikasi Briefcase Banking. Dari analisis yang dilakukan terhadap 171 pengguna aplikasi, di dapat sembilan faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan aktual. Faktor-faktor tersebut adalah mobile technology characteristic, perceived ease of use, perceived usefulness, intention to use, convenience technology, marketing task, enjoyment, facilitating condition, dan social influence.

PT XYZ is a banking company that keep on to improve its services. Briefcase Banking is a mobile business application to support marketing to improve services in mortgage segment. After implemented, number of credit submission through Briefcase Banking still below expectation due to low utilization from its user. Therefore, research is needed to determine the factors that affect user in the use of Briefcase Banking using Structural Equation Modelling (SEM).
In this study, research will use factors from Technology Acceptance Model (TAM), Task Technology Fit (TTF), and Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) to determine factors affecting user to utilize Briefcase Banking. Analysis conducted from 171 respondents having result nine factors that significantly affecting actual use. The factors are mobile technology characteristic, perceived ease of use, perceived usefulness, intention to use, convenience technology, marketing task, enjoyment, facilitating condition, and social influence.Briefcase Banking.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Widyastuti
"Skripsi ini membahas gaya kepemimpinan Kepala Bidang Audit Khusus pada Satuan Pengawasan Intern di PT PLN (Persero). Gaya kepemimpinan Kepala Bidang Audit Khusus dapat diketahui dengan menganalisis aspek-aspek kepemimpinan. Aspek - aspek kepemimpinan tersebut terdiri dari komunikasi, pendelegasian tugas dan pengambilan keputusan. Dengan melihat perilaku pemimpin dalam ketiga aspek kepemimpinan dapat diketahui gaya kepemimpinan yang diterapkan. Penelitian ini bersifat deskriptif.
Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Studi kepustakaan dilakukan melalui analisis terhadap bahan-bahan tertulis yang diperoleh dari kantor PLN (Persero) Pusat. Sementara penelitian lapangan dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan staf Satuan Pengawasan Intern di PT PLN (Persero) Pusat dan Kepala Bidang Audit Khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala Audit mempunyai gaya kepemimpinan yang dapat menciptakan komunikasi yang baik didalam organisasi. Namun dalam situasi tertentu dominasi Kepala Bidang dalam pengambilan keputusan masih terlihat dominan.Dan dalam pendelegasian tugas masih kurang mempercayai secara penuh terhadap bawahan.

This paper discusses about the leadership style of the Head of the Special Audit on the Internal Audit Unit in PT PLN (Persero) . His leadership style could be known by analyzing aspects of leadership. Those aspects include decision making process, communication, and delegation of tasks. By looking the behavior of a leader on those three aspects, so we could know what the leadership style which is applied. This is a descriptive research.
The researcher used a literature method and field research to collect some data. The literature method did by analyzing some documents in PLN (Persero) Pusat office, and field research did by doing depth interview with some staffs in that office.
The result shows that the Head of the Special Audit has a leadership style which giving trust to his staffs and others in giving suggestion. But in other situation, the Head of the Special Audit still has a domination in decision making process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>