Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vivid Savitri
"Semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan menuntut setiap perusahaan untuk selalu berinovasi menghasilkan produk-produk baru. Tuntutan ini jugA berlaku bagi industri konsultasi. PT A. suatu perusahaan penyedia jasa konsultasi di bidang manajemen SDM, mencanangkan visi menjadi suatu perusahaan konsultasi Indonesia terkemuka yang menyediakan jasa konsultasi manajemen somber daya manusia secara terpadu dan menyeluruh. Visi tersebut menuntut selalu dihasilkannya produk-produk jasa layanan konsultasi manajemen sumber daya manusia yang inovatif. Untuk itu, PT. A telah membentuk Divisi Quality, Research & Development (QRD). Namun demikian, pada kenyataanya, kegiatan inovasi pada PT. A belum terlaksana secara optimal.
Berangkat dari uraian di atas, penulis sampai pada perumusan rnasalah sebagai berikut: Bagaimana mendorong terlaksananya inovasi secara kontinyu guna menghasilkan jasa layanan yang bare di bidang manajemen sumber daya manusia di PT. A, minimal 1 jasa layanan baru dalam 1 tahun untuk setiap kelompok kerja. Berdasarkan basil analisa kondisi PT. A, baik dari aspek karakteristik karyawan, organisasi dan budaya perusahaan, penulis mengusulkan solusi pemecahan masalah berupa perumusan alur koordinasi pada seluruh tahapan inovasi yang melibatkan Divisi QRD dengan kelompok-kelompok kerja serta memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan berpikir kreatif bagi karyawan. Disamping itu, penulis mengajukan usulan adanya aktivitas-aktivitas penunjang berupa penetapan metode evaluasi efektivitas kegiatan inovasi berdasarkan pendekatan tujuan (goal-based approach) dan pendekatan prcses internal (internal process approach), penetapan skema insentif bagi pencapaian kinerja Divisi QRD dan kelompok-kelompok kerja yang terlibat serta evaluasi efektifitas pemberian pelatihan kreativitas.

Tighter competition in the realm of business has raised a demand for every company/corporations to carry out innovation management in order to warrant that they can create new products for the best interest of their clients. PT. A, one of the HR consulting firms also facing the same demand, has declared its vision of becoming a major Indonesia's firm which bases its practices on integrated and comprehensive approaches. The stated vision has put a solid ground for the firm to create innovative services in HR area, which is followed by the establishment of QRD Division. The firm, however, is still challenged by the fact that innovation has not been optimally implemented.
Departing from the above background, the researcher has formulated the theme of this thesis, as follows: how the firm is able to continually put innovation into practice in order to create new HR services, at least one new service per year by each working group. Based on the analysis of the firm A, both on the employees' characteristic and the firm's organization and culture, the researcher suggests a number of solutions in form of the setting-up of coordination tracks throughout the innovation process which involves the QRD Division and all working groups as well as the execution of training programs designed to improve employees' creative thinking. In addition, the researcher also recommends the firm to run supporting activities which include designing a particular method to evaluate the effectiveness of innovation activities based on the goal approach and internal process approach, an incentive scheme for the targeted performance of QRD Division and the working groups, as well as an evaluation of the effectiveness of creativity training programs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jahja Hamdani Widjaja
"Inovasi model bisnis dibutuhkan oleh perusahaan khususnya untuk menghadapi lingkungan bisnis yang tidak pasti. Dengan inovasi model bisnis perusahaan dapat mencipta nilai lebih bagi konsumen baik melalui inovasi dalam hal target pasar, produk yang ditawarkan maupun rantai nilai industrinya. Diharapkan inovasi model bisnis dapat menuju model bisnis sebagai platform yang adaptif dimana inovasi dilakukan bersama-sama melibatkan mulai dari pemasok bahan baku, proses produksi, saluran distribusi serta konsumen akhir. Namun, walau inovasi model bisnis penting, banyak perusahaan mengalami kesulitan melakukannya. Untuk itu dibutuhkan suatu studi deskripsi dan eksplanasi terhadap perusahaan yang berhasil untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa mereka dapat melakukan inovasi model bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana peran pembelajaran organisasi dan budaya organisasi dalam mendorong terjadinya inovasi model bisnis di perusahaan. PT. Njonja Meneer dipilih sebagai unit analisis karena walaupun perusahaan jamu ini berada dalam industri kesehatan dengan campur tangan pemerintah sangat ketat dan disertai perubahan perilaku pasar maupun rusaknya citra jamu akibat jamu yang mengandung bahan kimia obat, PT. Njonja Meneer tetap mampu bertumbuh. Berdasarkan protokol studi kasus yang telah disusun maka dilakukan wawancara mendalam dan focus group discussion terhadap pemilik PT. Njonja Meneer, tim pengembangan, dan distributor tunggal.
Hasil penelitian ini mengungkapkan nexus antara pembelajaran organisasi, budaya organisasi, inovasi model bisnis dan kinerja perusahaan. Tahapan inovasi model bisnis yang terjadi diuraian berdasarkan Business Model Framework (Chesbrough, 2007). Kemudian diuraikan pula komponen-komponen model bisnis yang berperan pada masing-masing tahap inovasi model bisnis hingga menghasilkan kinerja.
Penelitian ini juga memberikan fakta tentang adanya paradoks budaya organisasi. Paradoks ini dipicu oleh adanya perubahan besar dalam lingkungan eksternal perusahaan. Paradoks ini kemudian memunculkan fenomena supply chain discontent yang memunculkan hambatan menuju model bisnis sebagai platform yang adaptif. Untuk mengatasi permasalahan paradoks budaya organisasi maka disarankan agar perusahaan keluarga mengadopsi perspektif pemangku kepentingan serta skema untuk mengatasi persoalan supply chain discontent. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis, proposisi maupun kontribusi manajemen terhadap perusahaan. Beberapa keterbatasan penelitian serta usulan penelitian lebih lanjut juga diungkapkan.

Business model innovation is needed especially to cope business environment's uncertainty. Business model innovation helps firm to create more value for their customer through innovation in term of target segment, product offering, and also industrial value chain.Through business model innovation, firm aims to get business model as an adaptif platform where innovation is done by firm along with their supply chain system. But, even business model innovation is so important, many firms were not able to implement it. Then, there is a need for a description and explanation study from a successful company to reveals how and why they conduct business model innovation.
This study aims to reveals how organizational learning and organizational culture could empower firm to conduct business model innovation. PT. Njonja Meneer is chosen as unit analysis. Even jamu industry were ruled aggressively by government and there were also many unfavorable situation such as customer behavior changing in consuming jamu and negative perception about jamu according to jamu that contained drug chemicals, PT. Njonja Meneer still able to grow. Based on a case study protocol, this study conducted in-depth interviews and focus group discussions toward the owner of PT. Njonja Meneer, development team and also their sole distributor.
This study revealed the nexus of organizational learning, organizational culture, business model innovation and firm’s performance. Stages of business model innovation are described by the business model framework (Chesbrough, 2007). Then, I elaborated the components of business model that plays important role in each stage of business model innovation to produce performance.
It also revealed facts that there were organizational culture paradox. This paradox is triggered by fundamental change in external business environment. Then, it brought up supply chain discontent issue that hampered firm’s effort to get business model as an adaptive platform. To cope with this culture paradox, company is advised to implement a stakeholder perspective as well as a scheme to solve supply chain discontent issue. Moreover, this study concluded some theoretical contributions, propositions as well as managerial contributions. Some research limitations and further research suggestions also be mentioned.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D1904
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aslim Bartha
"Dunia Real Estate pada dekade delapan puluhan sampai dengan awal sembilan puluhan telah berkembang begitu pesatnya seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang semakin baik sehingga beberapa pengusaha yang sebelumnya tidak bergerak dalam bidang bisnis Real Estate dan properti mulai mengarahkan investasinya pada bisnis Real Estate dan properti ini. Akibatnya persaingan semakin tajam sehingga Para pengambil keputusan dalam organisasi bisnis tersebut harus memutar otak mencari strategi-strategi untuk dapat unggul dalam persaingan.
PD Pembangunan Sarana Jaya yang sejak awal berdirinya bergerak dalam bisnis Real Estate tidak bisa menghindar dari persaingan tersebut sehingga perlu melakukan penyesuaianpenyesuaian agar mampu tumbuh dan berkembang dalam persaingan yang sangat ketat tersebut. Dengan semakin berkembangnya produk Real Estate, dirasakan elemen-elemen organisasi PD Pembangunan Sarana Jaya belum lengkap untuk menampung beberapa kegiatan Real Estate sehingga fungsi-fungsi yang seharusnya ada, dibutuhkan dalam suatu struktur organisasi yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan organisasi.
Dalam penelitian yang telah penulis laksanakan dengan menggunakan metode kajian pustaka dan penelitian lapangan dengan membagikan kuisioner kepada para kepada bidang, manajer proyek dan hasil penelitian diukur dan dianalisa dengan menggunakan sistem METODE BERPASANGAN (Analitical Hirarchi Proces), dapat ditemukan solusi atas permasalahan.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi pada struktur organisasi PD Pembangunan Sarana Jaya mengandung duplikasi yang mengakibatkan inefisiensi. Disamping hal tersebut diatas disarankan PD Pembangunan Sarana Jaya meletakan atau memisahkan antara unsur pelaksana dan pengendali, sehingga diharapkan adanya percepatan dan akurasi semakin baik dalam pelaksanaan kegiatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Bahri
"PT Perusahaan Gas Negara (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang transmisi dan distribusi Gas Bumi. Masalah utama yang dihadapi oleh PT.Perusahaan Gas Negara (Persero) adalah pengembangan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi memerlukan pendanaan cukup besar, disamping itu juga masalah regulasi dari Pemerintah dalam hal pengaturan gas bumi di Indonesia.
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT dengan maksud agar diperoleh gambaran yang obyektif tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan serta ancaman dan peluang. Sedangkan untuk menentukan kompetensi inti PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) digunakan Analisis Rantai Nilai.
Dari hasil analisis SWOT diperoleh peta posisi bisnis PT Perusahaan Gas Negara (Persero) berada pada kuadran I, yang berarti Perusahaan harus melakukan Strategi Pertumbuhan. Dari hasil analisis Rantai Nilai diperoleh Kompetensi Inti Perusahaan adalah operasi jaringan pipa, pemasaran, dan pelayanan pelanggan. Dengan berbekal kompetensi inti ini dimana Perusahaan akan mengembangkan bisnisnya, untuk tantangan yang akan datang harus menerapkan strategi aliansi, baik aliansi pendanaan maupun aliansi pengoperasian transmisi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Harimulyadi
"Munculnya organisasi lokal (local organization) sebagai salah satu instrumen yang berupaya membantu masyarakat didalam mengatasi permasalahan-permasalahan akibat krisis multi dimensional perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak khususnya Pemerintah, karena organisasi tersebut merupakan modal sosial (social capital) dan alat terpenting bagi upaya pemberdayaan masyarakat. Melalui organisasi, aspirasi masyarakat dapat diperjuangkan secara bersama-sama dan seluruh potensinya bisa disinergikan sehingga menghasilkan "social energy" yang lebih besar dan lebih kuat. Oleh karena itu, Pemerintah wajib memfasilitasi organisasi tersebut serta memberikan "power share" yang memadai. Di sisi lain seluruh warga masyarakat sebaiknya tergabung dan aktif terlibat dalam organisasi masyarakat.
Namun demikian, hasil penelitian di lima (5) wilayah di DKI Jakarta yang dilakukan oleh Yayasan Kesuma Multiguna-DFID, menunjukkan bahwa dinamika hubungan diantara organisasi tersebut kurang memadai sehingga kurang terjadi komunikasi, koordinasi dan kerjasama diantara organisasi tersebut. Akibatnya potensi-potensi warga tidak dapat disinergikan secara memadai atau kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai "social energy" bagi upaya pemberdayaan masyarakat setempat. Oleh karena itu Yayasan Kesuma Multiguna mencoba melakukan upaya memberdayakan organisasi masyarakat setempat dengan mengembangkan lembaga pengembangan masyarakat yang mampu mensinergikan kekuatan-kekualan yang ada, baik Pemerintah, swasta maupun masyarakat (civil society). Lembaga tersebut disebut Forum Warga yang dibentuk baik di tingkat RW maupun di tingkat Kelurahan.
Upaya pemberdayaan organisasi lokal sebagai upaya pemberdayaan masyarakat yang sejalan dengan "People Centered Development" dan "Reinventing Government" bukan merupakan hal yang mudah, karena banyak faktor yang perlu diperhatikan baik faktor internal yang meliputi kondisi dan karakteristik organisasi masyarakat setempat serta faktor eksternal yang meliputi kegiatan, strategi dan metodeteknik, peranan dan keterampilan profesional CD Workers sebagai pendamping program serta peranan aktor pembangunan yang lain (LSM, Lembaga Donor, Perguruan Tinggi dan Pemerintah). Oleh karena itu, ruang lingkup permasalahan tesis ini meliputi: Bagaimanakah proses kegiatan pemberdayaan organisasi lokal?; Strategi serta metodeteknik yang digunakan?; Peranan dan keterampilan profesional yang dibutuhkan oleh community development workers (CD workers)?; Peranan organisasi lokal dan aktor eksternal lainnya serta bagaimana hasil yang dicapai dari proses kegiatan pemberdayaan organisasi lokal tersebut?.
Unluk mengetahui gambaran proses pcmberdayaan organisasi lokal tersebut, dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi tidak berstruktur terhadap pelaksanaan proses kegiatan pemberdayaan, wawancara tidak berstruktur kepada pihak-pihak yang terlibat didalam pelaksanaan proses kegiatan serta studi dokumentasi terhadap data-data serta laporan-laporan kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan. Data yang diperoleh, kemudian dianalisis secara kualitalif.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa proses kegiatan pemberdayaan organisasi masyarakat lokal melipuli: Kegiatan Sosialisasi Program; Persiapan Sosial (Social Preparation); Kegiatan Pengorganisasian Masyarakat melalui Sosialisasi dan Pembentukkan Forum Warga di tingkat RW dan di tingkat Kelurahan, Implementasi Perencanaan Program Forum Warga melalui Program Aksi serta Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan dan jaringan Kerja Forum Warga baik di tingkat RW maupun di tingkat Kelurahan.
Strategi serta metode/teknik yang digunakan terdiri dari metode/teknik yang partisipatif, meliputi: Ceramah, diskusi/tanya jawab serta dialog di dalam pertemuan sosialisasi secara bertingkat baik formal maupun informal; Refleksi, dinamika kelompok dan brainstorming serta ZOPP (Ziel Orientette Project Planning) dalam proses penyadaran dan pelibatan organisasi masyarakat di dalam perencanaan partisipatif; Manajemen partisipatif, pelatihan partisipatif, cost sharing serta membuat networking dengan aktor pembangunan lain di dalam pelaksanaan program aksi; serta presentasi/ceramah, tanya jawab, brainstorming di dalam pertemuan-pertemuan rutin dan kegiatan studi banding.
Hasil yang dicapai antara lain: Masyarakat memahami dan menyadari pentingnya program pemberdayaan organisasi lokal dan bersedia menerima/mendukung serta berpartisipasi di dalam setiap proses kegiatan program; Masyarakat mendapatkan pengalaman belajar dan terlibat aktif di dalam perencanaan dan manajemen program secara partisipatif; Terbentuknya Forum Warga baik di tingkat RW maupun di tingkat Kelurahan sebagai lembaga pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; dan Terjadinya dinamika perubahan sosial di tingkat komunitas yang memberikan arti penting bagi kehidupan mereka.
Faktor--faktor lain yang mendukung kelancaran pelaksanaan program tersebut adalah: peranan dan ketrampilan CD Workers, antara lain: Peranan fasilitatif meliputi: Kemampuan melakukan animasi sosial, mediasi dan negosiasi, memberikan support, membangun konsensus, memfasilitasi kelompok, berorganisasi serta memanfaatkan keterampilan dan sumber; Peranan edukarif meliputi: Kemampuan menumbuhkan kesadaran, memberikan informasi dan pelatihan-pelatihan; Peranan representasi meliputi: Kemampuan memperoleh sistem/sumber, melakukan hubungan masyarakat, membentuk jaringan kerja dan melakukan advokasi; Peranan teknis meliputi: Kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data serta melakukan presentasi baik lisan dan tulisan.
Selain itu, peranan organisasi masyarakat lokal (akar rumput), LSM/Yayasan dan lembaga-lembaga donor, Perguruan Tinggi serta lembaga-lembaga pemerintah baik di tingkat lokal maupun regional sebagai aktor pembangunan juga sangat mendukung kelancaran dan keberhasilan program pemberdayaan ini, baik sebagai pemberi Jaya (empowering, enabling) dan pemberi kemudahan (facilitating) maupun keterlibatannya secara aktif di dalam setiap proses kegiatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rengkung, Leonardus Ricky
"Ketidakpastian dan dinamika lingkungan berupa peluang, prospek, dan hambatan yang dialami perusahaan agribisnis sangat terkait dengan keberadaannya yang sangat tergantung dan tidak lepas pada lingkungan usahanya.Terdapat beberapa perpektif untuk menjelaskan hubungan antara perusahaan dengan dinamika lingkungannya, salah satunya adalah dynamic capabilities.Perspektif dynamic capabilities merupakan suatu perspektif dalam manajemen stratejik, yang menekankan pada kemampuan dan rutinitas organisasional perusahaan untuk memetakan kembali, meningkatkan, menyatukan, menggabungkan dan menghasilkan sumberdaya perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian dan dinamika lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, membandingkan, menganalisis dan membangun model tentang kemampuan elemen-elemen sensing, learning, integrating dan coordinating sebagai faktor leverage terhadap dynamic capabilities perusahaan dalam menghadapi dan beradaptasi terhadap ketidakpastian dan dinamika lingkunganpada PT. Sampoerna Agro, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk. Dalam menjawab tujuan penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, baik ananlisis statistik maupun analisis quantitative system dynamics.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen sensing, learning, integrating dan coordinating pada PT. Sampoerna Agro, Tbk merupakan elemen-elemen yang kuat sebagai leverage pembentuk dynamic capabilities perusahaan. PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk memiliki elemen sensing yang kuat, tetapi memiliki elemenelemen learning, integrating dan coordinating yang kurang kuat.
Hasil simulasi dengan system dynamics menunjukkan bahwa elemen-elemen sensing, learning, integrating dan coordinating sebagai leverage terhadap dynamic capabilities kedua perusahaan secara sistemik memiliki kemampuan dan peran dalam menurunkan dan menghadapi ketidakpastian dan dinamika lingkungan, di mana PT. Sampoerna Agro, Tbk lebih efektif dibandingkan dengan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk. Peran elemen coordinating sangat kuat diikuti oleh learning, integrating dan sensing. Keempat elemen dynamic capabilities memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap ketidakpastian dan dinamika lingkungan. Penurunan dan peningkatan ketidakpastian dan dinamika lingkungan akan diikuti dengan penurunan dan peningkatan semua elemen-elemen dynamic capabilities.
Diabaikannya balancing cycle dalam pendekatan dynamic capabilities dari Pavlou dan Sawy yang cenderung berpola reinforcing cycle, menjadi satu kekurangan dalam model dynamic capabilities yang dihasilkan. Dan untuk keluar dari reinforcing cycle dari keempat elemen dynamic capabilities tersebut dan dengan melalui postulat paradoks untuk mendapat decreasing returns, maka diharapkan kedepan bisa dibangun satu skenario yang baru untuk melihat bagaimana kinerja dynamic capabilities yang tidak mengabaikan salah satu cycle baik reinforcing cycle maupun balancing cycle.

The uncertainty and environmental dynamics such as opportunities, prospects and challenges are highly correlated with the firm?s presence in the business environment. There are some different perspectives trying to explain the relationship between firm and business environment, one of them is the role of dynamic capabilities. The perspective of dynamic capabilities is a perspective in the field of strategic management which emphasizes the organizational skills and organizational routines in reconfiguring, enhancing, integrating, combining and generating the capabilities and resources of a firm in facing and adapting to the uncertainty and environmental dynamics.
This study aims to examine, compare, analyze and build a model about the ability of the elements of sensing, learning, integrating and coordinating as leverage factors of dynamic capabilities of the firm in facing and adapting to the uncertainty and environmental dynamics at PT. Sampoerna Agro, Tbk and PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk. To reach these purposes, quantitative study method is undertaken by using both statistics analysis and quantitative system dynamics.
The results show that those elements of sensing, learning, integrating and coordinating of PT. Sampoerna Agro Tbk are strong elements as leverage factors to the firm?s dynamic capabilities. PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk has a strong element of sensing, but has less elements of learning, integrating and coordinating as leverage factors to the firm's dynamic capabilities in facing and adapting to the uncertainty and environmental dynamics.
By using system dynamics, the simulation result shows that those elements of sensing, learning, integrating and coordinating as leverage factors to dynamic capabilities of these firms systemically have an ability and substantial role in facing and reducing uncertainty and environmental dynamics where PT. Sampoerna Agro Tbk is more effective than PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk. The element of coordinating has a reinforcing and balancing role, whereas the elements of sensing, learning and integrating have a balancing and reinforcing role in facing and adapating to the uncertainty and environmental dynamics. The element of coordinating has a strongest role followed by learning, integrating and sensing. Those four elements of dynamic capabilities have a high sensitivity to the uncertainty and environmental dynamics. The decreasing and increasing of uncertainty and environmental dynamics will be followed by the decreasing and increasing in all elements of dynamic capabilities.
Ignoring balancing cycle in dynamic capabilities approach by Pavlou and Sawy which is mostly patterned by reinforcing cycle, becoming one of the weakness in the result of dynamic capabilities model. Therefore, to get out from reinforcing cycle of these four dynamic capabilities elements and by using paradoxical postulate to generate decreasing returns, hence in the future a new scenario hopefully can be built to foresee how dynamic capabilities perform without ignoring one of the cycle either reinforcing cycle or balancing cycle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1516
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad
"Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi terhadap proses pengembangan organisasi dan pembuatan alur pelaporan pada PT ABY, yang bergerak dalam industri fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia. Untuk proses pengembangan organisasi, evaluasi dilakukan dengan membandingkan tahapan yang dilakukan oleh PT ABY dengan teori organization development process. Sedangkan untuk pembuatan alur pelaporan, evaluasi dilakukan dengan membandingkan tahapan yang dilakukan oleh PT ABY dengan teori tahapan pembuatan flowcharts dan penggunaan simbol yang digagas oleh Romney. Lingkup pembahasan mencakup mulai dari bagaimana PT ABY menjalankan tahapan yang ada di dalam teori organization development process yaitu mulai dari entering into an organizational development relationship, diagnosing organizations, collecting and analyzing diagnostic information, designing interventions, hingga institutionalizing organization development interventions. Selain itu pembahasan juga mencakup evaluasi penggunaan 4 kategori simbol dalam flowchart yaitu, input/output symbols, processing symbols, storage symbols, dan flow and miscellaneous symbols beserta tahapan pembuatan flowchart yang seharusnya dilakukan. Berdasarkan evaluasi, meskipun PT ABY telah menjalankan mayoritas dari aktivitas dan langkah-langkah yang ada pada kedua teori, terdapat beberapa hal yang harus ditingkatkan oleh PT ABY dengan tujuan berhasilnya proses pengembangan organisasi dan pembuatan alur pelaporan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, terdapat serangkaian rekomendasi yang telah dirumuskan penulis agar dapat dijadikan pertimbangan oleh PT ABY dengan tujuan keberhasilan proses pengembangan organisasi dan pembuatan alur pelaporan yang mereka lakukan.

This internship report discusses the evaluation of the organizational development process and reporting flow at PT ABY, which is engaged in the fast moving consumer goods (FMCG) industry in Indonesia. For the organizational development process, the evaluation is carried out by comparing the stages carried out by PT ABY with the theory of the organization development process. As for the reporting flow, the evaluation is carried out by comparing the stages carried out by PT ABY with the theory of the stages of making flowcharts and the use of symbols initiated by Romney. The scope of the discussion covers starting from how PT ABY carries out the stages in the theory of the organization development process, starting from entering into an organizational development relationship, diagnosing organizations, collecting and analyzing diagnostic information, designing interventions, to institutionalizing organization development interventions. In addition, the discussion also includes an evaluation of the use of 4 categories of symbols in the flowchart, namely, input/output symbols, processing symbols, storage symbols, and flow and miscellaneous symbols along with the stages of making a flowchart that should be carried out. Based on the evaluation, although PT ABY has carried out the majority of the activities and steps contained in both theories, there are several things that must be improved by PT ABY with the aim of making the organizational development process and reporting flow successful. Therefore, there are a series of recommendations that have been formulated by the author so that PT ABY can consider it with the aim of succeeding in the organizational development process and making the reporting flow that they do."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bennis, Warren G.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996
658.406 3 BEN o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Yayuk Sri Rahayu
Jakarta: UI-Press, 2015
658.406 AMY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Fadly
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kematangan Unit Layanan Pengadaan ULP Kementerian Agama Pusat dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan ULP Kementerian Agama Pusat. Tujuan pertama dianalisis dengan menggunakan teori Project Management Process Maturity PM 2 Model dari Kwak Ibbs. Adapun tujuan kedua dilakukan dengan menganalisis faktor individual, prosedural, dan organisasional sebagaimana dikemukakan Attafar, dkk. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah postpositivisme. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Validitas data dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematangan ULP Kementerian Agama Pusat berada pada level 1 ad hoc. Hal itu karena faktor organisasional masih kurang mendukung, meskipun faktor individual dan prosedural sudah cukup baik. Oleh karena itu, rekomendasi dirumuskan bagi peningkatan level kematangan ULP Kementerian Agama Pusat dan pengelolaan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat mendukung peningkatan level kematangan tersebut.

This thesis aims to analyze the maturity level of procurement service unit of Ministry of Religion and analyze factors that affect the maturity of the unit. This thesis applies theory of Project Management Process Maturity PM 2 Model by Kwak Ibbs to analyze the first objective and theory of Attafar, et al. that explain three factors, each of them as individual, procedural, and organizational factor to analyze the second objective. Research approach applies post positivism. Data were collected through interviews and document study. This research applies data analysis technique model by Miles and Huberman. Triangulation is method of data validity. The results show that the maturity of procurement service unit of Ministry of Religion is at level 1 ad hoc. It was because of organizational support is still lacking, although individual and procedural factor good enough. Therefore, recommendations are formulated to improve maturity level of the procurement service unit and manage the factors that influence it, so that it can support the improvement of the maturity level."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T47493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>