Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Berkembangnya suatu bangsa tergantung seberapa banyak dan cepatnya mereka memperoleh dan menguasai informasi. Untuk itu diperlukan alat bantu sarana atau media. Fungsi dari media komunikasi masa buka saja untuk memperoleh informasi sebanyak dan secepat mungkin tetapi juga menampung dan menyalurkan kebutuhana manusia mengeluarkan pikiran dan perasaan. menurut penulis persoalan yang sering muncul terutama menyangkut hubungan antara pers dengan pemerintah (regim yang berkuasa) dimana pers disangka melakukan tindak pidana pers". Untuk itu diperlukan aturan-aturan tentang "kehidupan komunikasi massa"."
Hukum dan Pembangunan, XXVIII (4) Juli Agustus 1998: 281-286, 1998
HUPE-XXVIII-4-JulAgus1998-281
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Astrid A. Susanto-Sunarto
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1992
302.2 Sus g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Nugraheni
"Iklan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. lklan dan promosi telah digunakan oleh perusahaan sejak lama untuk menjual produk, jasa dan ide. ·I klan dan promosi juga merupakan cara yang baik untuk memperoleh konsumen dan menciptakan transaksi penjualan. Saat ini perusahaan perlu lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi ke konsumennya. Secara sederhana dampak yang ditimbulkan dari pesan akan menghasilkan tiga jenis dampak terhadap penerima pesan yaitu: Kognitif, Afektif dan Konatif (Sendjaja, 2003: 7.34) Pesan iklan mungkin saja sudah diproduksi se-optimal dan sebaik mungkin dengan memenuhi prasyarat yang telah ditentukan. Namun apakah pesan iklan tersebut sudah pasti dapat mampu mempengaruhi audiensnya untuk membeli atau bertindak sesuai dengan yang diinginkan ?
Konsep keterlibatan (involvement) sangat berarti untuk mengerti dan menjelaskan perilaku konsumen. Sangatlah penting bagi pemasar secara jelas mengidentifikasikan fokus keterlibatan konsumennya. Pemasar perlu mengetahui secara tepat hal-hal apa yang menjadi konsiderasi konsumen dalam pengambilan keputusan secara individu, apakah produknya, mereknya, perilakunya, kegiatarinya, situasinya atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
Dalam komunikasi persuasi dikenal suatu model yang diperkenalkan oleh Petty & Cacioppo yang disebut Elaboration Likelihood Model (ELM), terdiri dari 2 cara yang dapat diterapkan ke dalam strategi komunikasi yaitu: Central Route dan Peripheral Route. Menurut Petty & Cacioppo, Central Route cenderung diaplikasi pada keadaan dimana diperlukan tingkat keterlibatan yang tinggi (High Involvement) dari konsumen dalam keputusannya memilih produk. Dapat dikatakan juga bahwa cara ini dapat diterapkan dalam strategi komunikasi untuk produk kategori High Involvement. Sedangkan Peripheral Route, lebih diaplikasikan pada tingkat keterlibatan yang rendah (Low Involvement) dan dapat diterapkan pada strategi komunikasi produk kategori Low Involvement. Dalam kesempatan ini peneliti mencoba menguji dan meneliti apakah hal tersebut di atas masih berlaku dan masih relevan untuk masa sekarang ini.
Penelitian ini bertujuan:
- Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara tipe pesan iklan yang digunakan oleh produsen handphone dengan respon konsumen yang melihat iklan tersebut
- Untuk mengetahui tipe pesan iklan manakah, apakah Tipe Central Route atau Tipe Peripheral Route, yang paling sesuai dalam mengkomunikasikan produk-produk kategori High Involvement, dalam hal ini adalah produk handphone.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan hypothetico-deductive yang bersifat eksplanatif dengan menguji hipotesis. Penelitian ini juga merupakan penelitian Cross Sectional Study dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data untuk penelitian ini adalah metode survei dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup kepada sampel responden sebanyak 220 orang dari populasi Mahasiswa/i FEUI yang berjumlah 2337 orang dan berada dalam range usia 17 - 25 tahun. Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh responden dengan menggunakan panduan alat bantu visual, yaitu memperlihatkan contoh jenis iklan yang menggunakan metode Peripheral Route kemudian dilanjutkan dengan contoh iklan menggunakan metode Central Route. Untuk pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik Probability Sampling, dimana setiap unsur dalam populasi mendapatkan peluang yang sama terpilih menjadi sampel, yaitu dengan teknik Simple Random Sampling.
Dalam penelitian ini menguji pengaruh antara persepsi terhadap tipe pesan iklan Central Route dan tipe pesan iklan Peripheral Route - sebagai variabel lndependen- dengan respon terhadap iklan-sebagai variabel Dependen- dari konsumen (responden) yang melihat iklan tersebut. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa multiple regression, sehingga dapat diketahui pengaruh antara persepsi terhadap tipe pesan iklan dengan respon terhadap iklan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi terhadap iklan Peripheral Route dengan respon terhadap iklan produk high involvement memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan persepsi terhadap iklan Central Route. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang strategi komunikasi untuk produk kategori high involvement baik bagi produsennya maupun praktisi komunikasi lainnya. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan berbagai variasi produk kategori high involvement dan juga variasi latar belakang demografis respondennya untuk memberi gambaran yang lebih komprehensif mengenai karakter target konsumen dalam menyusun strategi komunikasi yang lebih efektif. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
384 KOMAS 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Indonesian society in this reform era want the open political system, so likewise with national process system. Press hoped to refer on public agenda where the source of information is so variation which could be mass media coverage matter. With like this press work mechanism, hoped that press become an effective agent of social control in to raise imbalances happened."
KM 3:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Media massa merupakan sarana penyampaian suara individu. Kebebasan media adalah perpanjangan dari kebebasan berbicara. Pers yang paling baik adalah pers yang institusinya bersifat publik, bukan swasta. Pertanyaan yang muncul adalah siapa yang mengontrol dan siapa yang bertanggungjawab. Tulisan ini akan membahas tentang keterkaitan antara teknologi dan kebijakan privatisasi menciptakan konglomerat komunikasi massa. Pembahasan dalam tulisan ini mencakup keragaman konglomerat, dimensi privatisasi, yang mencakup denasionalisasi, liberalisasi, komersialisasi sektor publik, dan deregulasi peraturan publik. Tulisan ini diperkaya dengan contoh kecenderungan praktik media massa di Indonesia yang cenderung ologarkis bahkan konglomerasi."
384 KOMAS 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Komunikasi massa merupakan salah satu dari lima konteks komunikasi yang ada. Pada proses komunikasi itu, persyaratan adanya media sebagai alat yang menghubungkan komunikator dengan massa harus terpenuhi. Pada tatanan kehidupan manusia dalam hubungannya dengan konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka Komunikasi Massa, sebagaimana yang dikatakan para ahli memiliki lima fungsi yakni : yaitu surveillance, correlation, cultural transmission, entertainmen, dan mobilization. Berdasarkan kelima fungsi itu, tampak bahwa segala informasi yang dikelola bidang redaksi, dalam kenyataan kualifIkasinya menjadi bervariasi. Hal mana ditentukan berdasarkan fungsi yang diperankan oleh organisasi redaksi media massa. Namun demikian, apapun peran yang dimainkan oleh suatu media terkait dengan fungsinya tersebut, semua itu berhubungan dengan perihal penyebaran informasi kepada khalayak luas. Dalam kaitannya dengan masalah penyebaran informasi melalui media itu, ternyata pada praktiknya kerap menemui hambatan-hambatan, terutama di negara-negara berkembang atau dalam sistem kekuasaan otoriter. Hambatan mana pada umumnya menyangkut pada maksimalisasi fungsi surveilence atau cultural transmission. Sedangkan pada upaya pengembangan media, setidaknya terdapat empat hambatan, yakni : hambatan fisik, sosial/psikologis, politiklhukum, dan hambatan ekonomi."
384 KOMAS 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>