Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84908 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marmaung, Mutiara
"Semua perusahaan harus bisa dan mampu dikenal oleh orang banyak (publik). Untuk mampu bersaing dan bersanding dengan perusahaan-perusahaan lainnya setiap perusahaan harus memiliki instrumen yang lengkap untuk berkomunikasi. Salah satu medium dalam berkomunikasi ini adalah Public Relations. Perkembangan teknologi modern pada kenyataannya menghasilkan alat-alat yang memungkinkan komunikasi bisa diperluas, contohnya internet yang tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis. E -public relations merupakan kegiatan kehumasan yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana publisitasnya.
Dalam mengkaji studi humas ini dipergunakan konsep﷓ konsep dasar public relations yang mendukung sedangkan penelitian untuk e-public relations dikaitkan dengan ketiga aspek praktek teknologi Pacey yaitu aspek teknis, aspek organisasi dan aspek kultural. Untuk mengetahui secara konkrit kinerja humas sebuah perusahaan maka dilakukan penelitian dengan metode deskriptif terhadap sebuah perusahaaan yang sudah berhumas lewat internet. Kegiatan kehumasan yang memanfaatkan teknologi internet memang membawa keuntungan: publik yang bertambah banyak, komunikasi menjadi interaktif, respon yang cepat dan biaya relatif murah.
Penerapan teknologi internet di kehumasan perusahaan berimplikasi terhadap ketiga aspek praktek teknologi Pacey yaitu aspek teknis, aspek organisasi dan aspek kultural. Kinerja e-public relations perusahaan yang memanfaatkan internet juga menunjukkan kinerja yang cukup efektif diukur dari website perusahaan dan e-mail. Pada website dinilai dari jumlah yang mengakses, siapa pengakses, kedalaman content, perubahan perilaku publik, dan adanya interaktifitas. Sedangkan pada e-mail dinilai dari jumlah publik yang melakukan respon terhadap perusahaan lewat e-mail. Akan tetapi kegiatan kehumasan tetap tidak bisa lepas dari media konvensional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Soedjono
"Hubungan dengan media (Media Relations) adalah salah satu aspek dari kegiatan lembaga Hubungan Masyarakat (humas) yang cukup penting dan strategis. Dikatakan demikian, karena media (diwakili oleh wartawan) sebagai mitra kerja humas memiliki fungsi penyampai informasi, mendidik dan membentuk opini publik melalui surat kabar atau majalah. Posisi media itu menjadi semakin penting bila respon publik dapat diterima dan dikomunikasikan kembali melalui media tersebut.
Namun, pada prakteknya, untuk mencapai sebuah hubungan kerja yang baik antara humas dengan media tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun juga disadari adanya kesalingtergantungan hubungan kerja antara humas dengan media, tetapi tak jarang timbul kesalahpahaman dan koflik di antaranya. Konflik itu menjadi semakin hebat, bila humas tertimpa oleh suatu krisis citra perusahaan.
Dilatari oleh kondisi tersebutlah, penulis mencoba mengkaji aspek hubungan dengan media sebagai salah satu fungsi humas, dengan mengambil kasus Humas PT. Merpati Nusantara Airlines, dengan kajian lebih mendalam di saat Humas Merpati menghadapi krisis citra perusahaan. Contoh krisis yang diniaksud adalah ketika Merpati menghadapi musibah kecelakaan pesawat dan ketika adanya pergantian direktur utama beberapa waktu silam.
'Hasil penggalian data melalui wawancara mendalam terhadap pejabat Humas Merpati dan lima wartawan - 4 surat kabar nasional (KOMPAS, Republika, Media Indonesia, Suara Karya) dan 1 majalah Gatra - beserta observasi hubungan media secara langsung, dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :
1. Meskipun kedudukan Humas Merpati telah berada pada posisi yang cukup ideal dan strategis di dalam tubuh organisasi perusahaannya, namun ternyata kehadirannya di dalam sistem perusahaan kurang banyak berperan. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh adanya konflik personal yang sangat mempengaruhi hubungan kerja, baik itu konflik dari luar (Departemen Perhubungan) maupun dari dalam (Manajemen).
2. Hubungan media yang dilakukan oleh Humas Merpati telah berjalan cukup baik. Namun, terlalu baiknya hubungan tersebut -- baik formal maupun informal - nampaknya Humas Merpati "memanfaatkan" hubungan tersebut dalam mempengaruhi media untuk urusan pemuatan berita.
3. Hubungan media di saat krisis, Humas Merpati belum menampakkan perannya dalam memberikan informasi kepada media massa. Dalam hal ini, Humas Merpati lebih berkonsentrasi kepada kegiatan yang bersifat internal, seperti protokoler penyelenggaraan acaranya.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flora Febrianindia
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dituntut untuk dapat memenuhi harapan para stakeholders nya, termasuk di antaranya perubahan dalam tubuh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana divisi humas mensosialisasikan perubahan tersebut ke masyarakat, dan perubahan apa saja yang dialami oleh tubuh divisi humas.
Metode penelitian yang digunakan adalah post positivis, dengan sifat penelitian deskriptif. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam dan observasi partisipan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa humas memiliki peran signifikan terhadap upaya sosialisasi perubahan pada publik internal dan eksternal, dengan menjunjung tinggi keterbukaan publik dan juga membuka akses seluas-luasnya pada publik. Perubahan dalam tubuh perusahaan pada akhirnya turut merubah kinerja humas menjadi lebih baik dan produktif.

This research is triggered by organizational change of a company to fulfill the needs of the stakeholders, including PT Kereta Api Indonesia. This study aims to get a real view about how PR division socialized the organizational change to its publics, and what is the difference of PR role before and after the organization has changed.
The research method used post positivism and the nature of this research is descriptive. The approached used qualitative data collection techniques with in-depth interview and observer as a participant.
Result of this study indicate that PR have significant role to socialized the organizational change to its publics, by open the access of information widely. Organizational change also made PR division?s work better and productive.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Fauzia
"Penelitian ini menjelaskan proses adaptasi strukturasi humas pemerintah di Indonesia dalam penerapan humas digital. Teori yang digunakan adalah Adaptive Structuration Theory AST untuk menjelaskan proses produksi dan reproduksi struktur sosial baru dalam penerapan humas digital di organisasi birokrasi. Penelitian menggunakan paradigma interpretif, pendekatan kualitatif, dan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para agen humas pemerintah menerima secara positif penerapan humas digital sebagai tuntutan tugas dan lingkungannya. Adaptasi yang dilakukan melibatkan struktur sosial lain yang mempunyai dimensi: tugas, lingkungan organisasi, gaya kepemimpinan, pengetahuan dan pengalaman, kepercayaan terhadap kemampuan agen lainnya, kesenjangan generasi dan outputs. Para agen mengapropriasi struktur humas digital secara unfaithfull karena keterbatasan seperti anggaran yang kurang, terbatasnya jam kerja, infrastruktur yang tidak memadai, dan kualitas serta kuantitas SDM yang kurang. Sehingga agen melakukan penyesuaian agar penerapan humas digital dapat berjalan sebagaimana mestinya. Interaksi agen menghasilkan struktur sosial baru yang diproduksi dan direproduksi menjadi pedoman para agen dalam melakukan tindakan. Struktur baru tersebut yaitu 1 pelibatan pihak ketiga dalam pengelolaan humas digital, 2 pengunggahan konten dalam humas digital dilakukan secara kondisional sesuai penugasan peliputan, 3 penggunaan perangkat digital milik para agen dan direktorat lain yang memiliki anggaran lebih besar, 4 menjemput bola ke direktorat terkait dalam hal penyediaan konten publikasi, dan 5 para agen senantiasa belajar sendiri dengan memperhatikan cara kerja pihak ketiga dalam pengelolaan konten yang menarik.

The focus of this study is about structuration adaptation of government public relations in Indonesia in digital public relations implementation. This study is interpretive paradigm, qualitative, case study methode, and uses Adaptative Structuration Theory AST to describe the process of production and reproduction of new social structure in digital public relations implementation. The result showed that Government Public Relations GPR accepted the implementation of digital public relations positively as a task and environment demands. Agent rsquo s adaptation involved other social structures that have dimensions task, organizational environment, style of leadership, knowledge and experience, perception of other rsquo s knowledge, agreement of appropriation, gap generation, and the outputs. The government public relations reflected the structure of digital public relations with unfaithfull appropriation because many limitations from the institution such as less budget, limited working hours, inadequate infrastructure, lack of quality and quantity of human resources. So that they adjusted rules, resources and other social structures to make digital PR works as it should. That interaction forms new social structure that produced and reproduced as agents rsquo s guidence to make actions. The new social structures are 1 third party engagement in digital public relations implemenation, 2 upload digital contents conditionally, 3 use agents rsquo s private digital devices and other divisions that have bigger financial support, 4 contact other divions directly to support publication contents, and 5 agents always learning by observing the digital content management by that third party."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morissan, M.A.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
659.2 MOR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Morissan, M.A.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010
659.2 MOR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sisvanni Natalia Theresia
"Jurnal ini membahas bagaimana strategi Public Relations PT KAI untuk meningkatkankepercayaan masyarakat terkait penggunaan commuter line sebagai sarana transportasi utamasehari hari Dengan menggunakan data sekunder berupa hasil penelitian yang dilakukan PT KAIterhadap tanggapan masyarakat pengguna commuter line Hasil penelitian menemukan bahwajumlah pengguna commuter line sudah meningkat namun belum menunjukkan harapan dankepuasan masyarakat sepenuhnya Jika mengacu pada strategi Public Relations maka programyang masih perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat adalah Event Community Involvement Inform or Image dan Social Responsibility Sedangkan program yangsaat ini belum perlu dilakukan adalah Publications Lobbying and Negotiation dan News Hal inimengingat bahwa dari hasil penelitian yang telah dilakukan program program tersebut sudahdapat meningkatkan jumlah pengguna commuter line

This journal discusses the Public Relations strategy of PT KAI to improve public trust related todaily commuter line users as main transportation Using sources such as results from a researchtowards the response of commuter line users conducted by PT KAI The result discovers anincreasing amount of commuter line users although it is not obvious in the satisfaction of thecommuter line rsquo s users in general Referring to the Public Relations strategy the programsneeded to elevate public rsquo s trust are as following Event Community Involvement Inform orImage and Social Responsibility Meanwhile the programs currently deemed ineffective arePublication Lobbying Negotiation and News These actions are considered due to the risingamount of commuter line users seen in the data result of the previous research conducted
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Yolanda
"Tesis ini membahas tentang bagaimana penerapan strategi humas dapat memelihara dan meningkatkan reputasi perusahaan yang dapat membantu kinerja perusahaan serta menilai bagaimana penerapan strategi humas Mobile-8 yang berhubungan dengan pemeliharaan dan peningkatan reputasi yang membantu kinerja perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang menggunakan metode studi kasus dan menggunakan in depth interview untuk pengumpulan data. Pendekatan penelitian dilakukan dengan menekankan pada makna dan penalaran.
Hasil penelitian menyarankan agar peran humas perlu ditingkatkan agar humas dapat membuat strategi komunikasi yang tepat dan berkesinambungan dalam upaya pemeliharaan reputasi untuk membantu kineija perusahaan serta basil keija dari humas sebagai pelaksanaan program dan masukan dari para stake holder agar lebih menjadi bahan masukan dalam kerangka pemeliharaan atau peningkatan reputasi perusahaan yang pada akhimya dapat membantu kinerja perusahaan.

The focus of this study is to learn on how to implement the public relations strategies that support the development of reputation for maintaining good company performance. This- research took a study case of public relations' strategies in Mobile 8 which support the developing of good reputa1ion for company performance. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview.
The researcher suggests that the function of public relations should be widened so that the communications strategies can be formulated continuosly and properly in order to maintain reputation for good company performance. In addition. public relations activities and stakeholders' feedback's should be taken as inputs to manage and maintain reputation for good company performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32445
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Jebarus
"Dalam setiap organisasi, bagian public relations memainkan penting. Public relations berperan sebagai fungsi bagi perusahaan/organisasi bersangkutan. Sebagai fungsi itu berarti public relations harus mendukung setiap langkah atau kebijaksanaan yang dibuat oleh perusahaan. Termasuk pula mengkomunikasikan kebijaksanaan yang dibuat kepada public. Dan public yang dihadapi perusahaan, terbagi menjadi dua bagian besar yaitu internal public yang meliputi Dalam peranan manajemen manajemen, perusahaan antara lain, seluruh anggota perusahaan berikut para pemegang saham. Sedangkan external public yang dihadapi perusahaan meliputi antara lain, pihak Pemerintah, konsumen atau klien dari pihak perusahaan- Yang muncui dari pihak publik kadang-kadang bukan hanya ide-ide yang mendukung perusahaan. Sering pula muncul isu-isu yang merugikan pihak yang muncul tentunya tidak boleh merusak Tugas perusahaan. Bagaimanapun isu-isu bahkan pada akhirnya menghancurkan reputasi perusahaan, menetralisasi isu yang tidak mendukung yang berasal dari masyarakat tentunya bukan hal mudah. Dalam rangka ini maka tanggung jawab yang penting terletak di tangan pihak public relations. Studi yang dilakukan berkaitan dengan tulisan ini adalah menyorot pelaksanaan fungsi public relations sebagai fungsi manajemen dalam Perusahaan Listrik Negara. Perusahaan Listrik Negara seperti halnya BfJMN pada umumnya, dituntut untuk mengemban dua misi mendasar. Pada satu sisi, ia harus meraih pendapatan sebesar-besarnya, namun pada sisi lain apapun dituntut untuk melayani kepentingan masyarakat. Mengemban misi ganda serta mempertahankan reputasi perusahaan/organisasi di mata publik, tentu bukan tugas mudah bagi public relations. Tapi, apapun bentuk dan status perusahaan yang dihadapi public relations, hai penting yang perlu dicatat adalah agar tujuan yang ingin dicapai Public relations bisa terwujud, maka prinsip-prinsip kerja yang efektif bagi bagian public relations perlu diketahui. Prinsipprinsip kerja dengan menggunakan manajemen public relations yang efektif akan sangat mendukung bagian public relations untuk menjalankan kegiatannya. Dari studi ini yang ditemukan adalah bahwa bagian public relations dalam organisasi Perusahaan Listrik Negara lazim disebut dengan nama Dinas Humas dan Protokol. Penggunaan nama public relations rupanya belum lazim untuk organisasi seperti Perusahaan Listrik Negara. Dalam struktur organisasi PLN, Dinas Humas Protokol itu diletakan dalam jajaran rniddls management. Ia berada dalam satu divisi dengan Divisi Hukum dan Perundang-undangan. Bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip kerja public relations yang efektif, jelas kedudukan humas dalam level middls managemonz menghadapi kendala. Kendala yang paling mendasar tentunya berkaitan dengan proses pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan atau upaya untuk bertindak terpaksa harus melewati jalur dan birokrasi yang kompleks dan rumit. Dalam bagian Dinas Humas dan Protokol- PLN, masalah ini memang seringkali ditemukan. Namun demikian, staf-staf yang bekerja dibagian Dinas Humas dan Protokol PLN mencoba untuk meningkatkan usahanya, sehingga tujuan serta misi yang ingin dijalankan oleh PLN senantiasa mendapat dukungan publik. Terbukti cukup banyak kebijaksanaan pihak organisasi PLN yang mendapat dukungan dari publik, terutama publik luar. Dari hasil penelitian lapangan dengan cara menyebar kuesioner terhadap 100 orang responden dapat ditemukan kesimpulan bahwa responden mengakui adanya usaha-usaha yang positif dari pihak PLN dalam melayani masyarakatnya. Publik setidak-tidaknya yang diwakili para responden ini masih mendukung eksistensi PLN sebagai satu-satunya yang memonopoli BUMN pengusahaan perlistrikan di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amaranila Anindita Pramesi
"Untuk menjalankan fungsi kehumasan terutama di saat yang genting diperlukan kecakapan dalam melihat kondisi institusi, kemampuan melihat perkembangan di masyarakat, dan penyajian solusi yang berdampak positif bagi citra institusi.
Dalam menjalankan fungsi Public Relations ini, institusi menyelenggarakan sosialisasi dengan berbagai elemen yang mendukung terciptanya performa institusi yang baik. Umumnya sosialisasi dilakukan jika terdapat suatu infonnasi yang penting dan baru yang ingin disampaikan ke publik.
Upaya sosialisasi inilah yang akan dilakukan PT TASPEN (Persero) sebagai salah satu BUMN yang mengurusi masalah administrasi dana pensiun. Sosiaiisasi ini dilakukan sehubungan dengan adanya gempa & tsunami di Aceh, yang mengakibatkan dokumen ketaspenan hilang. Sehingga melalui sosialisasi ini, diharapkan para ahli waris / keluarga korban dapat mengambil haknya (dana pensiun) kembali, dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan PT TASPEN (Persero) jika dikaitkan dengan salah satu strategi Public Relations termasuk dalam metode PENCILS (publication, events, news, community involvement, image marker, lobbying, social responsibility).
Sehingga rumusan permasalahan yang ada menjadi, Bagaimana fungsi dan peranan Humas PT TASPEN (Studi Kasus : Peran Humas PT TASPEN Persero Kantor Cabang Banda Aceh dalam menyosialisasikan administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh)? Bagaimana pelaksanaan metode dan pendekatan yang dilakukan dalam menyosialisasikan administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh ? Bagaimana tingkat keberhasilan sosialisasi administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh ?
Sedangkan tujuan dad penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum fungsi dan peran Humas khususnya Humas PT TASPEN (Persero). Mengetahui bagaimana sosialisasi administrasi dana pensiun yang dilakukan PT TASPEN (Persero) kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh. Menjabarkan tahapan atau metode yang digunakan dalam menyosialisasikan dana pensiun tersebut, Mendeskripsikan hasil yang dicapai dan upaya sosialisasi administrasi dana pensiun tersebut.
Kerangka konsep dislni adalah penjelasan mengenai Humas secara umum, Humas dalam institusi pemerintah, komunikasi dan sosialisasi program serta peran dan fungsi Humas dalam menyosialisasikan program melalui PENCILS.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus yang menggunakan 2 unit analisis : 1. non individu, yaitu Humas PT TASPEN (Persero), 2. individu, yaitu keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh. Desain penelitian yang digunakan adalah tipe 4, yaitu lebih dari satu unit anafisis dan multi kasus (yaitu upaya sosialisasi administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh melalui PENCILS).
Key Informan terdiri dari 4 orang yaitu Humas & petugas administrasi dana pensiun TASPEN Banda Aceh serta Divisi Pelayanan TASPEN Medan. Sedang untuk lnforman terdiri dari 3 orang yaitu keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh, dan dipilih berdasarkan metode purposive. Untuk pengumpulan datanya, penulis melakukan wawancara mendalam dan observasi langsung.
Hasil penelitian ini menarik. Yaitu adanya penggunaan metode PENCILS secara tepat oleh Humas PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banda Aceh dalam menjalankan fungsi dan peranannya pads saat menyosialisasikan administrasi dana pensiun kepada keluarga korban pasca gempa & tsunami di Aceh.
Penulis membuat rekomendasi yang ditujukan kepada PT TASPEN (Persero) sebagai berikut : membuat back-up dokumen, menambah frekuensi dan memperluas area sosialisasi, serta keakuratan inforrnasi yang akan disosialisasikan. Adanya rekomendasi ini, diharapkan PT TASPEN (Persero) dapat menerapkan metode PENCILS secara maksimal dan mencapai tujuan yang diharapkan institusi.

To carry-out the Public Relations functions, particularly at a critical moment, definitely it requires capabilities to understand the condition of company, to know the issues arising in the society and to provide solutions, which yields positive impact to company image.
To endeavor the functions, aiming to achieve good performance, the company has to conduct disseminations with several elements. Generally, dissemination is conducted if there is new and important information to be published to public.
As one of the Stated-Owned Enterprises in charge of administering the Pension Fund, PT TASPEN (Persero) will conduct such dissemination. Disseminations spread information on the Aceh huge Earthquake and Tsunami, causing PT TASPEN-related documents have loosed. It is expected through disseminations, beneficiaries or next of kin meeting the requirements are able to get Pension claims.
Such dissemination in term of Public Relations strategy is categorized as PENCILS method (publication, events, news, community involvement, image marker, and lobbying, social responsibility).
Taking from the above, the summary defines What is the function and role of PT TASPEN (A Case Study: Role of the Public Relations of PT TASPEN, Banda Aceh Branch Office in disseminating the administration of Pension Fund to the beneficiaries, post the Aceh huge Earthquake and Tsunami )T. How is the application of method and approach in disseminating the administration of Pension Fund to the beneficiaries, post the Aceh huge Earthquake and Tsunami T.
What is the success ratio of disseminating the administration of Pension Fund to the beneficiaries; post the Aceh huge Earthquake and Tsunami??
Whilst the purposes of this research are: 1) to know general views of function and role of the Public Relations, particularly at PT TASPEN (Persero), 2) to witness the dissemination of the administration of Pension Fund done by PT TASPEN (Persero) to the beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami, 3) to elaborate stages or method being used during dissemination and 4) to describe the dissemination results.
Terms of Reference covers description of Public Relations in general, Public Relations of Government Institution, Communication and Dissemination Program and also role and function of Public Relations in disseminations using PENCILS method.
This is a qualitative research on the basis of a case study, using 2 analysis units: 1) non individual, that is Public Relations of PT TASPEN (Persero), 2) individuals, that are beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami. Research design used is type 4, more than 9 analysis unit and multi cases (dissemination on administration of Pension Fund to beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami using PENCILS method). Role of Key Infomnan is played by the Public Relations and Customer Service Divisions of PT TASPEN (Persero) in Banda Aceh and Customer Service Division of PT TASPEN (Persero) in Medan, all totaling of 4 persons.
Whilst 3 persons who are beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami play the role of informan. They have been selected on the basis of purposive method. For data compilation, the writer conducts deep interview and direct observation.
This has eventually been an interesting research. PT TASPEN (Persero), Banda Aceh Branch Office, in disseminating the administration of Pension Fund to beneficiaries of the Aceh huge Earthquake and Tsunami, has done their function and role using PENCILS methods greatly.
The writer's recommendation to PT TASPEN (Persero) is to make hard copies as back documents, increase the frequency rate and expand areas of dissemination and keep the dissemination information accurate. Though these efforts, PT TASPEN (Persero) will be able to optimize the application of PENCILS methods and successfully achieve their goals and objectives."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>