Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noorkamillah
"Tesis yang menggambarkan proses pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah padat di kampung Sukunan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta ini merupakan hasil penelitian deskriptif dengan metode kualitatif, yang dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan, sejak bulan Agustus sampai Desember 2005. Bila ditinjau dari ilmu kesejahteraan sosial, hal ini menjadi penting dan menarik, karena sampah merupakan salah satu elemen yang dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup manusia, bahkan selama manusia masih melakukan aktivitas di atas bumi ini, karena sampah ditimbulkan dari adanya aktivitas manusia.
Sampah merupakan salah satu penyebab kerusakan alam dan lingkungan yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Oleh karena itu, upaya yang sangat baik untuk mengatasi masalah besamya sampah adalah dengan menangani sampah langsung pada sumbernya, yaitu rumah tangga sebagal penimbul sampah terbesar. Upaya inilah yang coba dilakukan oleh masyarakat kampong. Sukunan dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah padat berbasis masyarakat.
Dengan diterapkannya sistem pengelolaan sampah padat tesebut, berbagai manfaat telah dapat dinikmati oleh warga masyarakat kampung Sukunan. Hal ini menunjukkan bahwa diterapkannya sistem pengelolaan sampah padat tersebut telah menjadikan warga kampung Sukunan lebih berdaya dalam hal mengelola sampah. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, bagaimanakah upaya-upaya pemberdayaan tersebut dilakukan oleh warga masyarakat kampung Sukunan, menjadi permasalahan yang menarik untuk diteliti.
Sebagai sebuah penelitian studi kasus, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman khusus warga masyarakat kampung Sukunan dalam mengelola sampah padat berbasis masyarakat, yang dalam prosesnya melahirkan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Adapun penarikan sampel didasarkan pada threoritical sampling yang terbagi dalam tiga kelompok, yakni kelompok penggagas atau perintis kegiatan, kelompok Um pengelola sampah dan kelompok ketiga dari warga masyarakat Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 9 orang informan, yang penentuannya dibatasi oleh sejauh informasi yang dibutuhkan dirasa telah cukup.
Melalui penelitian ini, diketahui bahwa dengan adanya pengelolaan sampah padat di kampung Sukunan telah mampu menggeser kebiasaan buruk warga kampung dalam memperlakukan sampah. Hampir dapat dipastikan seluruh warga kampung Sukunan mengerti dan memahami sistem pengelolaan sampah padat berbasis masyarakat yang diterapkan di kampung ini, meskipun pada pelaksanaannya, masih ada sebagian kecil warga kampung yang masih enggan mengikuti perubahan ini (defensive).
Proses pemberdayaan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui berbagai tahapan dalam sebuah proses pemberdayaan masyarakat, yakni tahap assessment, tahap perencanaan, tahap implementasi, tahap evaluasi dan tahap pengembangan. Pada pelaksanaannya, proses pemberdayaan masyarakat ini lebih merupakan proses pembinaan terhadap warga kampung Sukunan, yang mengarah pada tiga bidang pembinaan, yakni pembinaan sosial budaya, pembinaan elaonomi dan pembinaan Iingkungan. Pembinaan itu sendiri berlangsung dalam suatu mekanisme pembinaan yang merupakan sinergi dari tiga lakon utama, yakni penggagas program, pengelola sampah dan tokoh masyarakat yang dalam hal ini berperan menjadi kader pengelola sampah. Sedangkan hal yang menjadi kunci sukses keberhasilan upaya pemberdayaan masyarkat ini adalah, adanya partisipasi aktif warga masyarakat dalam setiap tahapan pemberdayaan yang dilakukan.
Berbagai hambatan yang ditemui dalam upaya.pemberdayaan masyarakat tersebut, bersumber dari tiga hal, yakni dari sistem pengelolaan sampah, baik instrumen maupun tekhnis, kemudian hambatan dari sumber daya manusia, baik secara kualitas maupun kuantitas dan hambatan dari warga masyarakat sendiri yang belum mau melakukan perubahan (defensive). Umumnya kendala-kendala tersebut mampu diatasi dengan baik oleh tim pengelola sampah, meskipun masih ada yang belum dapat diselesaikan seperti hambatan akan kualitas SDM.
Upaya pembverdayaan masyarakat ini, telah menghasilkan berbagai keuntungan yang dapat dirasakan langsung oleh warga masyarakat (tangible) seperti uang, maupu keuntungan yang tidak dapat diraba-rasakan (intangible) seperti kesadaran, akses informasi dan pengetahuan. Di samping itu juga terjadi perubahan pandangan terhadap posisi diri (self image) masyarakat kampung Sukunan, dari negatif menjadi positif."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrijani Anggraini
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2017
690 MBA 52:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amantya Koesrimardiyati
"Pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi telah menyebabkan volume timbulan sampah rumah tangga di DKI Jakarta meningkat. Permasalahan persampahan kemudian semakin serius ketika peningkatan tersebut tidak disertai dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan sarana pengelolaan sampah yang memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menciptakan suatu sistem pengelolaan sampah yang lebih komprehensif, dilandaskan pada prinsip ? reduce, reuse, recycle?. Penelitian ini bertujuan untuk memahami keberlanjutan suatu kegiatan pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat, dengan mengambil tempat di wilayah RW 13 Cipinang Melayu Jakarta Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendorong perubahan perilaku warga dan pengorganisasian masyarakat menuju pengelolaan sampah mandiri, salah satunya dapat dicapai melalui penyelenggaraan program Jakarta Green and Clean, yang diselenggarakan oleh swasta, bekerja sama dengan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan. Pengorganisasian masyarakat dapat berjalan secara efektif apabila dilakukan dalam wilayah sosial yang kecil, yaitu di tingkat komunitas, untuk kemudian dikembangkan dan diperluas ke wilayah lain. Peran aktif perempuan sangat penting untuk keberlanjutan kegiatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat karena peran sosial perempuan telah membuat dirinya lebih dekat dengan lingkungan hidup di sekitar tempat tinggalnya sehingga mereka berusaha mempertahankan kelestariannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat terus berlanjut apabila terjadi perubahan perilaku warga yang mengelola sampahnya secara mandiri dengan disertai pengorganisasian masyarakat yang berpusat pada perempuan di tingkat komunitas, yang salah satu unitnya adalah Rukun Warga.

Population growth and changes in consumption pattern have increased the municipal waste volume in DKI Jakarta. Waste management issue has been more formidable after the government has failed to overcome the situation with sufficient waste management facilities. Hence, society's active participation is needed to create a more comprehensive system of municipal waste management, based on "reduce, reuse, recycle" principle. This research is purposed to comprehend about the sustainability of a community-based municipal waste management practice, placed in RW 13 Cipinang Melayu. Results indicated that one means to stimulate behavioural change and community organizing in practicing a self-supporting municipal waste management is through engaging a program called Jakarta Green and Clean, held by a privatecompany, in association with DKI Jakarta Environmental Board, andenvironmental organization. Community organizing will be working effectively when it takes place in a small community unit, then to be expanded to another area. Women?s active role is very important to the sustainability of community-based municipal waste program since their social roles have made themselves feel attached to their living environment so they make an attempt to preserve it. Based on these findings, it can be concluded that community-based municipal waste management will be sustaining when there is a behavioural change of its people in practicing a self-supporting municipal waste management along with women-centred community organizing in community level, which one of the unit is Rukun Warga."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30190
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Miranda Elizabeth, Author
"Penelitian ini membahas peran yang dilakukan oleh pegiat lingkungan di RW 08 (Kampung Banjarsari) dibantu ahli di bidang teknis yang berasal dari Yayasan Kirai dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Penelitian ini juga membahas perihal yang melatarbelakangi peran pegiat lingkungan dan ahli di bidang teknis dari Yayasan Kirai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peran yang dilaksanakan oleh pegiat lingkungan dan juga ahli di bidang teknis dari Yayasan Kirai merupakan peran sebagai community worker. Selain itu, keberadaan intervensi CSI-UNESCO terdahulu, adanya rasa kepedulian akan lingkungan, rasa kekeluargaan, menjadi faktor predisposisi dari peran yang dilakukan oleh community worker.

This research describes the roles of community worker and predisposing factors as antecedents which are supporting the roles are done by an environmental activist who assisted by an expert from Kirai Foundation on community-based waste management in Cilandak Barat, South Jakarta. This research uses qualitative method by means of case study. The result shows that the environmental activist? roles that is assisted by the expert from Kirai Foundation can be concluded as the roles of community worker. Besides, the past story of social intervention from CSI-UNESCO division, respect of nature feeling, and neighborhood are predisposing factors in the role of community worker."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Y.M. Daru Mulyono
"ABSTRAK
Masalah pencemaran lingkungan khususnya yang disebabkan oleh adanya sampah di DKI Jakarta pada saat ini menunjukkan kecenderungan yang semakin serius. Kondisi ini diperberat lagi dengan adanya pertambahan jumlah penduduk yang relatif pesat melalui arus urbanisasi. Diperkirakan sampai pada akhir abad ini jumlah penduduk yang bermukim di Jakarta akan mencapai sekitar 16 juta jiwa. Hal inilah yang akan memacu munculnya pemukiman kumuh di DKI Jakarta, terjadinya pencemaran lingkungan, dan timbulnya berbagai penyakit.
Adanya sampah yang tidak terangkut ini khususnya untuk wilayah Kota Jakarta Pusat, diperkirakan mencapai 508,3 m3 atau 100,9 ton per hari, atau kurang lebih 17 % dari seluruh produksi sampah (Dinas Kebersthan DKI Jakarta, 1993). Hal ini tentu akan menimbulkan permasalahan tersendiri, terutama pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit di masyarakat.
Untuk itu upaya perbaikan sistem pengelolaan sampah khususnya di daerah-daerah kumuh merupakan hal yang mutlak untuk menciptakan lingkungan kesehatan yang lebih baik. Hal ini merupakan tindakan preventif untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sehat.
Dalam penelitian ini ditarik hipotesis sebagai berikut :
1. Sistem pengelolaan sampah rumah tangga di daerah pemukiman kumuh masih belum efektif dan efisien, sehingga akan lebih banyak sampah yang tidak terkelola / terangkut sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
2. Penduduk yang bermukim di daerah kumuh memiliki risiko yang lebih besar terhadap kemungkinan timbulnya prevalensi penyakit.
Adapun penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan kumuh wilayah Kota Jakarta Pusat. Melalui sistem pengelolaan sampah yang lebih baik diliarapkan akan mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui secara nyata keterkaitan antara sistem pengelolaan sampah khususnya di daerah kumuh dengan kondisi kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah kumuh tersebut
2. Memberikan masukan masukan (inputs) bagi para penentu kebijakan (decision makers) untuk menetapkan alternatif-alternatif pemecahan masalah dalam pengelolaan sampah di daerah kumuh yang paling efektif dan efsien untuk mengurangi timbulnya prevalensi penyakit.
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Jakarta Pusat dengan alasan karena daerah ini merupakan daerah terpadat penduduknya, dengan tingkat kepadatan 232 jiwa per hektar pada tahun 1994 (Kantor Statistik Kodya Jakarta Pusat, 1995) dan paling banyak pemukiman kumuhnya dibandingkan dengan empat wilayah kota lainnya di DKI Jakarta.. Tingkat kepadatan penduduk yang demikian itu akan menimbulkan suatu masalah sendiri, khususnya terhadap kondisi kesehatan masyarakat, akibat adanya produksi sampah padat.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil-hasil penelitian sebagai berikut :
1. Sebagian responden menyatakan bahwa ada timbunan sampah yang tidak terambil oleh petugas kebersihan yang jumlalmya paling banyak mencapai 25 % dari jumlah produksi sampah. Timbunan sampah yang tidak terambil tersebut dirasakan mengganggu kehidupan warga di sekitarnya, terutama karena bau yang tidak sedap dan khawatir dapat menimbulkan penyakit. Di daerah kumuh Kebon Kacang, jumlah sampah yang tidak terangkut, tidak ada kaitannya dengan jumlah penderita penyakit. Sedang di daerah kumuh Kampung Rawa jumlah sampah yang tidak terangkut ini ada hubungan nyata dengan jumlah penderita penyakit.
2. Di daerah kumuh Kebon Kacang, persentase anggota keluarga yang menderita penyakit dalam satu bulan terakhir mencapai 30,21 %. Dari jumlah penderita ini, 60 % berjenis kelamin pria, dan sisanya berjenis kelamin wanita. Jenis penyakit yang paling banyak diderita adalah penyakit batuk / pilek, mencapai 62,07 %. Umur para penderita penyakit paling banyak terjadi pada kelompok umur dibawah 10 tahun.
3. Di daerah kumuh Kampung Rawa, persentase anggota keluarga yang menderita penyakit dalam satu bulan terakhir mencapai 34,26 %.
4. Dari jumlah penderita ini, 54 % berjenis kelamin pria, dan sisanya berjenis kelamin wanita. Jenis penyakit yang paling banyak diderita adalah penyakit kulit / gatal-gatal, mencapai 28,57 %. Umur Para penderita penyakit paling banyak terjadi pada kelompok umur antara 30 - 40 tahun dan 40 - 50 tahun.
5. Untuk daerah kumuh Kebon Kacang terungkap bahwa jumlah penderita penyakit sangat lemah kaitannya dengan variabel-variabel, seperti jumlah sampah tidak terangkut, produksi sampah, luas bangunan rumah, tingkat penghasilan, jumlah anggota keluarga, frekuensi pengambilan sampah, maupun tingkat pendidikan. Di antara variabel-variabel tersebut, hanya variabel-variabel sampah tidak terangkut, produksi sampah, dan tingkat pendidikan yang memiliki kaitan paling dekat dengan jumlah penderita penyakit, mencapai 18,5 % saja.
Untuk daerah kumuh Kampung Rawa terungkap bahwa jumlah penderita penyakit sangat lemah kaitannya dengan variabel-variabel, seperti jumlah sampah tidak terangkut, produksi sampah, has bangunan rumah, tingkat penghasilan, jumlah anggota kehnnga, frekuensi pengambilan sampah, maupun tingkat pendiddtan.. Di antara variabel-variabel tersebut, hanya variabel tingkat penghasilan yang memiliki kaitan paling dekat dengan jumlah penderita penyakit, mencapai 17,64 % saja.
Secara umum sistem pengelolaan sampah ini kecil peranannya dalam mengakibatkan terjadinya kasus penyakit. Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan pada saat ini khususnya di daerah kumuh Jakarta Pusat belum dapat digolongkan efektif dan efisien.
Upaya untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah ini dapat dilakukan dengan penyuluhan kepada warga masyarakat untuk mengupayakan minimisasi limbah. Adanya kesadaran untuk usaha minimalisasi ini perlu ditumbuhkembangkan. Perlu pula upaya dari Pemerintah Daerah untuk menambah sarana pembuangan sampah dengan penutup yang rapat untuk menghindari kontak dengan binatang-binatang sebagai vektor penyakit.

ABSTRACT
The Relationship Between Solid Waste Management and the Public Health Condition in Slum Area (Case Study of Kebon Kacang and Kampung Rawa, Central Jakarta)The problem of environmental pollution especially caused by solid waste in Jakarta tend more serious. This condition is exaggerated by the fast population growth through urbanization. Until the end of this century the total population of Jakarta was predicted reach to a high of 16 million people. This condition will cause the broader of slum area, environmental pollution, and trigger several diseases.
The untransported solid waste in Central Jakarta is calculated to a high of 508,3 m3 or 100,9 ton per day, or more less 17 % of the total solid waste
1. To know the relationship between solid waste management system especially in slum area and the society health condition who live in that area.
2. To give inputs to the decision makers to decide the best alternatives problem solving within the solid waste management in slum area in order to alleviate the prevalence of diseases.
The research was conducted in Central Jakarta with the reasons that this area is including the densest populated with the level of dense reach to a high of 232 people per hectare in 1994 (Kantor Statistik Kodya Jakarta Pusat, 1995), and the greatest slum houses compared to the fourth other municipality in Jakarta, With the level of population density & the solid waste production will cause environmental problems, especially to the society health.
Base on the data analysis, the results of research is described in the following
1. There are several respondent acknowledge that not all of solid waste production were managed or transported to Ultimate Waste Disposal The highest amount of untransported solid waste reach 25 % from the total solid waste production. The untransported solid waste were disturbed the people who lived in the surroundings, especially of the smelt and afraid of the transmitted diseases. In the slum area of Kebon Kacang, the total of untransparted solid waste have no relationship to the total of people who suffer disease. Whereas, in slum area of Kampung Rawa, the total of =transported solid waste have a significance relationship to the total of people who suffer disease.
2. In the slum area of Kebon Kacang, the percentage of household member who suffer disease within recent one month reach to a high of 30,21 %. From this total of people, 60 % were gents and the rest were ladies. The most disease incidence was cough or cold, reach 62,07 %. The most of people who suffer disease was aged under group of 10 year.
3. In the slum area of Kampung Rawa, the percentage of household member who suffer disease within recent one month reach to a high of 34,26 %. From this total of people, 54 % were gents and the rest were ladies. The most disease incidence was skin disease or itchy, reach 28,57 %. The most of people who suffer disease was aged under group between 30 - 40 year and 40 - 50 year.
4. In the slum area of Kebon Kacang, the total of people who suffer disease have slight relationship with the variables : =transported solid waste, solid waste production, area of house, level of income, member of family, solid waste taking frequency, and education level. Among that variables, only variables : untransported solid waste, solid waste production, and education level have greatest relationship to the total of people who suffer disease, reach 18,5 %.
5. In the slum area of Kampung Rawa, the total of people who suffer disease have slight relationship to the variables : untransported solid waste, solid waste production, area of house, level of income, member of family, solid waste taking frequency, and education level. Among that variables, only variables income level have greatest relationship with the total of people who suffer disease, reach 17,64 %.
In general the solid waste management system have little role within causing the disease. The solid waste management system especially in slum area of Central Jakarta can not be classified effective and efficient.
The efforts to improve the solid waste management can be done by doing extension to the society to do waste minimalization. It is needed that the Local Government increase the facilities of solid waste bin complete with cap in order to avoid contact of animals as disease vector.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Puspawati
"Sampah merupakan hasil buangan dari aktivitas manusia, yang masih menjadi masalah bagi lingkungan. Pengelolaan sampah yang menitik beratkan pengurangan pada sumber sampah merupakan alternatif yang tepat. Sampah rumah tangga pengelolaannya dikembalikan pada masyarakat setempat, yang saat ini disebut pengelolaan sampah berbasis masyarakat Kampung Rawajati RW 03 merupakan Salah satu wilayah di Jakarta yang telah menerapkan sistem tersebut, tetapi belum diketauhui seberapa besar penurunan berat sampah di tempat ini.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan berat sampah pada sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Penelitian ini dilakukan pada bulan April s/d Mei 2008 di Kampung Rawajati RW 03 Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan. Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang berada di Kampung Rawajati, dimana sampel penelitiannya adalah ibu rumah tangga sebanyak 175 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan propotional random sampling. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Data diambil dengan tiga cara yaitu melakukan wawancara dcngan kuesioner, observsi dan penimbangan berat sampah.
Hasil analisis menunjukan bahwa penurunan berat sampah rata-rata 28,27%, dimana berat awal/produksi sampah rata-rata per hari adalah 1845 gram/rumah dan rata-rata berat sampah setelah dilakukan pengolahan dan minimasi adalah 1324 gram/rumah. Berdasarkan analisis regresi linier ganda untuk variahel pengolahan dan minimasi sampah yang berpengaruh pada penurunan berat sampah adalah kegiatan reuse, daur ulang sampah dan pembuatan kompos, dimana ketiga variabei tersebut memiliki p value < 0,05, sedangkan reduce dan pemilahan tidak berpengaruh pada penurunan berat sampah. Kompos merupakan variabel yang paling besar pcngaruhnya terhadap penurunan berat sampah, bila pembuatan kompos dilakukan, maka berat sampah akhirnya akan berkurang scbcsar 657,26 gram setelah dikontrol varlabel berat sampah awal, jumlah anggota keluarga yang terlatih mengolah sampah, kegiatan reuse dan daur ulang sampah.
Karakteristik rumah tangga yang dapat menggambarkan penurunan berat sampah adalah pelatihan sampah dan jumlah anggota rumah tangga yang terlatih mengolah sampah. Sementara jumlah anggota keluarga, penghasilan total rumah tangga dan pengetahuan ibu bukan merupakan karakteristik rumah tangga yang dapat menggambarkan penumnan berat sampah di Kampung Rawajati tahun 2008.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemerintah DK! Jakarta lebih mensosialisasikan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat kepada wilayah lain, misalnya memfasilitasi pclatihan-pelatihan tentang pengelolaan sampah pada tokoh-tokoh masyarakat wilayah lain agar tokoh masyarakat tersebut dapat merintis pengelolaan sampah wilayahnya.

Solid waste is a represent result of discard from human activity, which still becomes the environment problem. Solid waste management which focuses to reduction of the source of waste is a correct alternative. The management of household waste which conducted by self supporting in local society is referred as a waste management system base on the society. The Kampung of Rawajati RW 03 is representing one of the region in Jakarta who applied the system, but not yet been known how high the reduction of household waste weight in this place.
Objectives of the research are to find out reduction of waste weight in community based waste management system. This research was conducted at April until Mei 2008, in Kampung Rawajati RW 03, Sub district of Pancoran, South Jakarta. The populations of this research are all the domestic residing in Kampung Rawajati, where the sample research is housewife as much 175 responders. Collecting sample conducted with proportional random sampling. The design research is cross sectional. The data taken with three ways, there are interview by questioner, observation and weight balance of household waste.
The analysis result showing that weight reduction of household waste is mean of 28,27%, where the mean of early/production weight per day is 1845 gram/house, and waste weight after processing and minimize is 1324 gram/house. Based to double linear regression analysis for the variable of processing and minimize solid waste who having an affect to weight reduction of waste are reuse activity, recycle and compost making, where all of the variables have p value < 0,05, while reduce and waste dissociation are not affect to weight degradation of household waste. Compos represent the biggest variable who has influence to weight reductive of household waste, if compost making conducted, hence waste weight will decrease equal to 657,26 gram alter controlled by early weight of garbage variable, amount of family member expert to maintain of garbage, reuse activity and waste recycle.
Domestic characteristic which can show the weight reduction of household waste are waste training and amount of domestic member who expert to maintain of waste. However, amount of family member, domestic total income and mother knowledge are non representing domestic characteristic which can show the weight reduction in Kampong Rawajati at 2008.
The result of this research is expected to assist the Govemment of DK1 Jakarta more socializing the community based waste management system to other regions, for example: training facility about solid management to elite figures at other regions to be a pioneer in garbage management at its region.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T32070
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, daerah aliran sungai di Kelurahan Ikur Kota, Kecamatan Kota Tengah, Kota Padang telah mengalami.degradasi terutama dari segi kualitas air. Air sungai yang dahulunya jernih sekarang berubah menjadi keruh dan kotor. Salah satu penyebabnya adalah sungai sudah tercemar dengan limbah padat seperti plastik, kaleng bekas, botol bekas dan jenis-jenis sampah padat lainnya, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang tinggal di pinggir sungai. Persepsi atau pandangan masyarakat setempat yang dahulu menganggap sungai sebagai sumber daya alam yang perlu dijaga kelestariannya dengan tidak membuang sampah ke dalamnya, sekarang sudah berubah. Sungai telah dijadikan sebagai pembuangan sampah yang paling murah, mudah dan praktis tanpa harus bersusah payah menggali lubang atau membakar sampah tersebut.
Bertolak dari permasalahan di atas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi atau pemahaman masyarakat tentang fungsi dan manfaat sungai dalam kehidupan mereka serta bagaimana memberdayakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah padat di daerah Lubuk Minturun dalam rangka pelestarian fungsi sungai di Kelurahan Ikur Koto.
Penelitian secara khusus bertujuan (a) untuk mengetahui nilai-nilai adat sebagai aturan non formal yang berlaku dan menjadi landasan yang mengikat kehidupan dan persepsi masyarakat sekitar dalam pengelolaan sampah padat di sekitar sungai, terutama di Kelurahan Ikur Kato, khususnya pada saat ini; (b) mengetahui peran masyarakat setempat dalam penanganan sampah dan pengelolaan sungai di Kelurahan Ikur Koto; (c) mencari alternatif-alternatif pengelolaan sampah di Lubuk Minturun, Kelurahan Ikur Koto yang berbasis pada sistem nilai dan persepsi masyarakat setempat (community-based), dan kemungkinan pengembangannya.
Berdasarkan lingkup kajian ekologi manusia dan kondisi di lapangan yang ada saat ini, peneliti membatasi lingkup permasalahan pada peranserta dan persepsi warga setempat, terutama yang terkait dengan pengelolaan sampah dan pencemar sungai, dengan mengambil lokasi di Lubuk Minturun, Kelurahan Ikur Koto, Kecamatan Kota Tengah, Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diperoleh beberapa gambaran mengenai faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pengelolaan sampah padat di Lubuk Minturun serta bentuk-bentuk peranserta dan pengelolaan di masa yang akan datang yang dapat digunakan sebagai dasar membuat model yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk memperbaiki kondisi pengelolaan sampah padat dan pencemarannya terhadap sungai."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Waste management is serious problem in big cities. The increase of population can lead to increase the amount and variety of waste. If this condition can't be handled seriously it will destroye environment and cause disaster in the long time , like flood and air population. waste management can't be handled fully to society or government only , it is all parties responsibility that are government, particular and the whole of society. So, this research had tried to design waste management based on society participation. In order to deliver a good contribution , this research had took a case study on household waste management in Kecamatan Pasar Minggu South Jakarta. This research used descriptive as a type of research , that is describing household society participation in waste management . Furthemore, the result was used to design to design waste management from based on society participation. To achieve a good result , many parties were used as respondent in this research."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Margaret Pardede Gauthama
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana partisipasi masyarakat khususnya daerah Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur dalam menanggulangi masalah sampah pmukiman di daerahnya, serta bagaimana peranan nasyarakat dalam pengelolaan sampah pemukiman tersebut di samping usaha pengelolaan yang telah dijalankan oleh Pemerintah dalam hal ini Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Robert C. Angel yang menyatakan bahwa faktor umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lama tinggal akan mempengaruhi partisipasi seseorang dalam melakukan kegiatan dilingkungannya maka penelitian ini mencoba untuk melihat apakah faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat itu sendiri dibatasi dalam bentuk keturut-sertaan masyarakat dalam kegiatan kebersihan, sikap spontanitas terbadap kebersihan di lingkungannya, kesediaan rnembayar iuran/retribusi sampah dan pemilikan tempat sampah.
Dari masalah tersebut di atas ditarik hipotesis pertama yang menyatakan bahwa pengelolaan sampah di daerah pemukiman seperti Kelurahan Palmeriam tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya peranan dan partisipasi masyarakat. Sedangkan hipotesis ke dua adalah bahwa partisipasi masyarakat dalam penanggulangan masalah sampah di Kelurahan Palmeriam dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lama tinggal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah pemukiman di daerah tersebut dilakukan dalam suatu sistem operasional yang saling berkaitan yaitu antara partisipasi/swadaya masyarakat dan Pemerintah atau Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Tanpa partisipasi masyarakat usaha pengelolaan sampah pemukiman tidak dapat berjalan baik. Hal ini disebabkan kegiatan yang dilakukan Pemerintah belum dapat menjangkau sampai ke tingkat rumah tangga yang setiap saat menghasilkan sampah. Sebaliknya tanpa usaha Pemerintah pengelolaan sampah pemukiman tidak dapat berjalan karena usaha tersebut membutuhkan sarana, tenaga dan dana yang besar.
Faktor umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lama tinggal ternyata tidak lagi mempengaruhi partisipasi masyarakat. Dari pengamatan dan wawancara yang lebih mendalam ternyata partisipasi masyarakat lebih banyak dipengaruhi oleh adanya motivasi yang diberikan oleh aparat Pemerintah (Lurah atau RT/ RW) baik motivasi yang bentuk himbauan akan pentingnya menjaga kebersihan, atau motivasi yang berbentuk instruksi untuk melakukan kegiatan-kegiatan kebersihan.
Langkah yang perlu ditempuh untuk membantu pengelolaan sampah pemukiman di Kelurahan Palmeriam adalah : (1) membangun tempat penampungan sampah (TPS) yang memadai dan memenuhi syarat kebersihan lingkungan sehingga daerah tersebut bersih dari pemandangan sampah yang bertumpuk terutama di beberapa jalan besar dan pinggir kali, (2) bantuan peralatan dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, (3) penambahan frekuensi pengangkutan sampah, (4) penerangan akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat agar kesadaran penduduk akan kebersihan meningkat tidak hanya padsalingkungan di sekitar rumahnya tetapi di lingkungan yang lebih jauh lagi.
Pada penelitian yang lebih mendalam dengan mengadakan studi kasus ditemukan adanya tokoh masyarakat yang karena perilaku dan tindakannya membuat tokoh tersebut disegani oleh masyarakat dilingkungannya. Tokoh semacam ini diharapkan dapat dijadikan motivator/penggerak atau sebagai kader kebersihan yang dapat meningkatkan dan menyebar-luaskan kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sehat kepada masyarakat."
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>