Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajarani Mangkujati Djandam
"Apa yang tergambar dalam benak kita ketika mendengar kata "orang Dayak"? Daun telinga yang panjang, tato, perburuan kepala manusia atau mengayau, rumah panjang, ukiran, tarian yang memakai bulu burung enggang, perisai, mandau? Bisa saja semuanya benar. Namun demikian apakah semua orang Dayak di masa sekarang ini benar-benar hadir persis seperti yang telah tergambar dalam benak kita seperti itu? Tesis ini akan mengungkapkan tentang persoalan rekonstruksi identitas lokal oleh orang Dayak dari generasi yang lebih muda atau mereka yang berusia remaja. Rekonstruksi identitas ini dapat dilihat melalui aktivitas kesenian tradisional yang mereka lakukan sampai hari ini.
Masalah rekonstruksi identitas Dayak melalui aktivitas kesenian tradisional ini ternyata bukan merupakan sebuah konsep sederhana, sebuah aktivitas yang ingin membangun kembali suatu konstruksi identitas masyarakat asli yang pernah ada di masa lampau. Ketika identitas tersebut direkonstruksi dan dihadirkan pada hari ini, tampaknya apa yang dilihat tidak sama dengan apa yang telah tergambarkan dalam benak kita ketika membayangkan orang Dayak. Perubahan-perubahan terjadi selama proses rekonstruksi identitas berlangsung. Dengan demikian isue identitas Dayak bukanlah sesuatu yang statis, ia seperti pendulum, bergerak dinamis dan bersentuhan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan berbagai kepentingan di sekitarnya.
Melalui pelajaran Kesenian Daerah di SMPN 1 Malinau Selatan ini, sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan memiliki peran dan kekuasaan dalam merekonstruksi sekaligus mereproduksi identitas lokal siswanya sebagai remaja Dayak Kenyan Uma Lung hari Mi. Nilai-nilai dan pengetahuan lokal masyarakat setempat yang ditransfer dalam bentuk formal melalui sebuah sistem pendidikan menunjukkan adanya proses interaksional dialogis antara masyarakat dan sekolah dalam membentuk identitas lokal mereka sesuai dengan gambaran ideal komunitas masyarakatnya. Sementara di sisi yang lain siswa SMP secara radar jugs turut membentuk identitas mereka sendiri menurut cara dan gayanya sendiri, sebagai bagian dari remaja lain pada umumnya. Dengan demikian identitas Dayak yang direpresentasikan melalui aktivitas kesenian tradisional oleh remaja Dayak Kenyah Uma Lung desa Setulang pada masa kini merupakan hasil dari strategi, negosiasi dan adaptasi yang dilakukan, baik oleh sekolah, siswa dan masyarakat di mana mereka berada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen P & K , 1988
688.7 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dega Syamsu Nur Adhiyat
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai rekacipta kesenian Kuntulan di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, yang dilakukan oleh Kelompok Kesenian Tirto Arum. Pengertian rekacipta yang digunakan merujuk pada Hobsbawn 1987:1 , yakni sebuah upaya untuk memunculkan kembali suatu kesenian dengan wajah dan fungsi yang baru. Gambaran mengenai proses rekacipta yang terjadi pada kesenian Kuntulan di Banyuwangi ini diperoleh dengan menggunakan metode observasi dan wawancara secara mendalam. Proses observasi dilakukan dengan mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Kesenian Kuntulan Tirto Arum dalam kurun waktu enam bulan, sedangkan wawancara secara mendalam dilakukan kepada dua informan kunci dan beberapa informan pendukung. Secara garis besar, proses rekacipta pada kesenian Kuntulan di Banyuwangi dilakukan agar kesenian Kuntulan dapat tetap bertahan dan diterima masyarakat, walaupun proses rekacipta ini ternyata juga mengakibatkan adanya fungsi kesenian Kuntulan yang awalnya digunakan sebagai media dakwah berubah menjadi fungsi hiburan.

ABSTRACT
This study is a qualitative research with ethnography approach that aims to describe about the reinvention of Kuntulan art in Banyuwangi, East Java, Indonesia, spesifically who conducted by Tirto Arum Kuntulan Art Group. The definition used is referred to Hobsbawn 1987 1 , an attempt to bring back an art with a new face and function. The description of Kuntulan art reinvention in Banyuwangi is obtained by using the method of observation and indepth interview. The observation process was done by observing various activities from Tirto Arum Kuntulan Arts Group within six months, while indepth interviews were conducted to two key informants and some supporting informants. In general, this study suggest that the process of Kuntulan art reinvention is done for get the accepted from society, so Kuntulan art can be survive, although the process of this invention of tradition also resulted in a Kuntulan art function that was originally used as a medium of da 39 wah turned into a function of entertainment."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karnia Jelbrina Kawung
"Latar belakang penulisan ini adalah keinginan penulis untuk ikut serta dalam mempromosikan kebudayaan Minahasa melalui pemaknaan simbol-simbol yang terdapat dalam tarian Kabasaran. Dengan demikian tujuan penulisan ini adalah untuk mempromosikan budaya Minahasa lewat pemaknaan simbol-simbol yang terdapat dalam tarian Kabasaran Minahasa. Tarian Kabasaran merupakan salah satu dari keanekaragaman budaya Minahasa yang perlu dilestarikan dari generasi ke generasi. Tarian Kabasaran bukan hanya merupakan suatu kearifan lokal yang dijaga, tetapi juga menjadi ciri khas budaya daerah serta menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia. Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah identitas budaya, teori semiotika, dan bauran promosi (promotion mix). Dalam tarian Kabasaran selain gerakan juga memiliki perlengkapan tari seperti aksesoris, pakaian, pedang, dan tombak. Gerakan dan perlengkapan tarian ini mengandung makna simbol-simbol budaya yang memerlukan interpretasi. Simbol-simbol tersebut membawa makna dan bermanfaat bagi generasi penerus warisan budaya.

The background of this writing is the author's desire to actively participate in promoting Minahasa culture through the interpretation of symbols present in the Kabasaran dance. Therefore, the objective of this writing is to promote Minahasa culture through the interpretation of symbols found in the Kabasaran dance. The Kabasaran dance is one of the cultural diversities of Minahasa that needs to be preserved from generation to generation. The Kabasaran dance is not only a locally preserved wisdom but also a distinctive feature of regional culture and part of Indonesia's cultural heritage. The theories employed in this writing include cultural identity, semiotics theory, and promotion mix. In the Kabasaran dance, apart from movements, there are also dance accessories such as ornaments, clothing, swords, and spears. These movements and dance accessories contain meanings of cultural symbols that require interpretation. These symbols carry significance and are beneficial for the generations inheriting the cultural heritage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yaningsih, compiler
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1988
709.921 SRI p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"The usage of traditional culture as social communication media and education in Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, 2011
302DIRL001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"The usage of traditional culture as social communication media and education in Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, 2011
302DIRL002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"The usage of traditional culture as social communication media and education in Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, 2011
302DIRL003
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"The usage of traditional culture as social communication media and education in Indonesia; collection of articles."
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, 2011
302DIRL004
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Jin, Zhilin
Beijing China: Intercontinental Press, 2010
SIN 745.5051 JIN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>