Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soma Somantri
"Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17.508 pulau, memiliki 5,8 juta km2 perairan laut (terluas di antara negara-negara Asia), serta memiliki 81.000 km garis pantai (terpanjang di dunia). Wilayah perairan Indonesia terdiri dari 0,3 juta km2 perairan Wilayah; 2,8 juta km2 perairan Pedalaman dan 2,7 km2 perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEE). Wilayah perairan Indonesia mengandung potensi sumberdaya ikan yang sangat penting arti, peranan, dan manfaatnya sebagai modal dasar pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Potensi sumberdaya ikan laut, berdasarkan basil kajian Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut tahun 1998, adalah sebesar 6,258 juta ton/tahun di Perairan Indonesia dan sebesar 1,931 juta ton/tahun di perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. Namtun demikian, potensi sumberdaya perikanan laut yang demikian besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Realisasi produk.si ikan laut Indonesia masih jauh dari potensinya, yaitu 3,637 juta ton atau 58,85% pada tahun 1997 dan 4.069,42 juta ton atau 63,49% pada tahun 2001.
Visi pembangunan perikanan tangkap adalah mengembangkan usaha perikanan tangkap yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempunyai daya saing, serta memanfaatkan sumberdaya secara efisien dan berkelanjutan. Selanjutnya visi tersebut dijabarkan kedalam 4 visi, yaitu : (1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan; (2) Menjaga kelestarian sumberdaya ikan serta Iingkungannya; (3) Membangun usaha perikanan tangkap yang berdaya saing; dan (4) Meningkatkan peran Sub Sektor Perikanan Tangkap terhadap pembangunan perekonomian nasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hotma
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26807
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Mukri Bandjar
"Disaat konsumen semakin kritis dan era globalisasi yang membawa pengaruh terhadap sistem perdagangan dunia maka perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang industri harus mampu meningkatkan daya saing, menciptakan nilai-nilai unggul, meningkatkan efisiensi dan menekan biaya produksi. Hal ini untuk memenuhi standar dan norma-norma kesehatan dan keselamatan kerja yang menjadi persyaratan dunia internasional seperti: Ecolabelling, ISO 14000, EHS Management System, dan lain-lain. Khususnya industri yang beresiko tinggi, perilaku keselamatan kerja menjadi faktor utama untuk menjamin tercapainya zero accident (tidak terjadinya kecelakaan kerja). Salah satu perilaku keselamatan adalah kepatuhan, khususnya patuh menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seharusnya sudah menjadi kewajiban seluruh pekerja mulai dari operator hingga tingkat manajemen.
Data di lapangan yang menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada tahun 2004-2005 adalah sebesar 68% karena tindakan tidak aman, 29% karena kondisi tidak aman dan 3% tidak diketahui penyebabnya. Dari tindakan tidak aman, 48% adalah pekerja yang tidak menggunakan APD. Tidak ( menggunakan APD, khususnya ketika sedang bekerja adalah masalah perilaku tidak aman pekerja yang hares ditanggulangi. Perilaku ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal ini perlu diketahui sehingga upaya untuk menghilangkan perilaku tidak aman di tempat kerja dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Resiko dan bahaya tidak bisa dihilangkan 100% kecuali sumber bahaya tersebut dihilangkan sama sekali, yang bisa kita lakukan adalah meminimasi potensi bahaya agar kemungkinan resiko diperkecil seminimal mungkin. Oleh karena pentingnya pengendalian resiko, meskipun APD adalah urutan terakhir dalam pengendalian resiko tapi perlu dilakukan.
Oleh karena itu penulis melakukan analisa terhadap faktor-faktor yang mempengarihi kepatuhan penggunaan APD pekerja di bagian produksi kulkas PT.LGEIN Tangerang yang dilakukan pada bulan November-Desember 2005. Data diambil dengan sampel 73 responder meliputi 4 foreman dan 69 operator. Pengambilan data melalui kuesioner, wawancara dan observasi langsung. Analisis data menggunakan analisis statistik yaitu univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 52,1% pekerja yang tingkat kepatuhannya baik menggunakan APD dan 47,9% tergolong tidak baik. Berdasarkan hasil analisis bivariat, diperoleh bahwa satu-satunya faktor yang berkaitan dengan kepatuhan menggunakan APD adalah persepsi pekerja terhadap bahaya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kinerja pekerja PT.LGEIN Tangerang khususnya perilaku patch dalam menggunakan APD.

When consumer becomes critically in globalization era that brings influences for world trade system, company, especially industrial company must increase power competition, creating best values, increasing efficiency and minimizing cost production. The goal is to complying norms, safety and health standard that one of condition in international world such as: Ecolabelling, ISO 14000, El-IS Management System, etc. Especially on high-risk industry, safe behavior is main factor to ensure there is no accident in workplace. One of safety behavior is complying, especially in using PPE must become an obligation for all workers form operator to management level.
From data on location, showing that cause of an accident in years 2004-March 2005 are : 68 % unsafe act, 29 % unsafe condition and 3 % unknown. From unsafe act, 48 % cause an accident is workers that not using PPE. Workers that not using PPE is the behavioral, unsafe act problem which must solved. This behavior could happen because many factors. We must know this problem, and then our works to reducing unsafe act behavior may runs effectively.
Risk and hazard could not reduce 100 % only if that hazard source is not exist anymore. The way we can do for reducing risk is minimizing hazard potential. Since risk control is very important, we must using PPE although this is the last rank in risk control.
This is the reason why the writers do analyzing factors that influence complying workers in using PPE in Refrigerator Production at PT.LGEIN Tangerang from November-December 2005. The data respondent is 73, including 4 foreman and 69 operator. Data are collected by questionnaire, interview and direct observation, data analyzed by statistically using chi-square.
The result showed there were 52, 1% of workers good complying in using PPE and 47,9% of workers not complying in using PPE. Based on statistical analysis, just perception those have significant relation with complying using PPE. I hope this result of research could improve workers performance behavior especially complying in using PPE at PT.LGEIN Tangerang.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengambilan keputusan lokasi belanja pada hakikatnya dapat juga dipahami
sebagai sebuah proses yang berasal dari naluri internal manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Hal ini unik apabila dilihat dengan sudut pandang keruangan.
Berkenaan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami perbedaan
karakteristik lokasi dan makna lokasi yang memberikan pengaruh dalam memilih
lokasi pasar. Adapun permasalahan yang diajukan adalah bagaimana perbedaan
karakteristik di kedua pasar dan bagaimana hubungannya antara karakteristik
lokasi, keterikatan lokasi, motivasi pembelian, dan ketersediaan produk dan harga
mempengaruhi penghobi dalam memilih lokasi. Untuk menjawab permasalahan
tersebut penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan menekankan
pada analisis perbandingan lokasi. Data penelitian ini diperoleh dari wawancara
dengan informan dan observasi lapang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
perbedaan karakteristik lokasi pasar di Jalan Kartini dan Jalan Sumenep
memberikan perbedaan makna lokasi yang dikaitkan dengan keterikatan lokasi
antara penghobi dengan lokasi pasar. Motivasi yang mendasari penghobi dalam
pemilihan lokasi serta ketersediaan produk dan harga turut memiliki peran dalam
rangkaian kejadian proses pengambilan keputusan. Pada akhirnya, penghobi yang
memberikan pemaknaan lokasi yang berbeda akan memilih lokasi belanja yang
menurutnya paling ideal dimana lokasi pilihannya mampu memberikan kepuasan."
Universitas Indonesia, 2010
S34198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumual, Maria Deborah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S6245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sigit Yulianto
"Kecelakaan kerja merupakan keluaran proses yang merupakan balk bagi pekerja, perusahaan, keluarga maupun dalam lingkup yang lebih luas-nasional. Penelitianpenelitaian sebelumnya menunjukkan bahwa faktor manusia merupakan sebab dominant dari kecelakaan kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan operator produksi di PT. Astra Daihatsu Motor - Casting Plant, Karawang pada 2006 dengan menggunakan survey yang bersifat cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan operator produksi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan penggunaan APD pada operator produksi mencapai skor 80%. Penelitian juga menunjukkan tingkat kepatuhan ini terutama disebabkan karena adanya prosedur dan peraturan penggunaan APD dan penerapan sistem sanksi. Tingkat kepatuhan ini meskipun cukup tinggi, masih hams ditingkatkan karena perilaku tidak aman berpotensi menjadi kecelakaan.
Lebih lanjut, Analisis univariat menunjukkan prosedur dan peraturan penggunaan APD mendapat skor tertinggi. Ini menunjukkan prosedur yang ada sudah cukup jelas dan disosialisasikan dengan memadai. Sementara skor di bawahnya ditempati oleh persepsi terhadap bahaya dan risiko, penerapan sistem sanksi, penerapan sistem imbalan dan pengawasan penggunaan APD oleh supervisor dan safety officer.
Meskipun persepsi terhadap bahaya dan risiko mendapatkan skor yang cukup tinggi, namun demikian tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kepatuhan menggunakan APD - ini berarti ada faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD sebaga;mana dijelaskan oleh Ramsey. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan sistem pemberian sanksi lebih memberikan pengaruh terhadap kepatuhan penggunaan APD dibandingkan dengan penerapan sistem pemberian imbalan.
Alasan dominan yang mendasari ketidakpatuhan menggunakan APD adalah: Karena ketiadaan ataupun kerusakan APD Berta persepsi bahwa untuk pekerjaan tertentu sebenarnya dipandang tidak berbahaya atau berisiko. Penulis berharap basil penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.

One output of the process which delivering negative impact to the employee, company, family as well as in the broader scope - nation is accident. The past studies indicated that the human factors were playing significant role in producing the accident.
This study is intended to analyze the factors which are influencing the level of compliance of the production operators in wearing personnel protective equipment (PPE) in PT. Astra Daihatsu Motor - Casting Plant, Karawang, in the year of 2006 using cross sectional survey methodology. The respondents of this study are production operators amounting around 105 persons.
The study indicated that compliance for wearing PPE of the production operators reaching score of 80%. The study also indicated that this level of compliance mostly due to the availability of the procedures and provisions for using PPE and the implementation of the punishment system. This level of compliance although relatively high, still has to be increased because unsafe acts have the possibilities for producing incident.
Furthermore, frequency distribution analysis showed that the the procedures and provisions for wearing PPE reach the highest level. This concluded that the procedures and provisions are adequate and properly trained. While the scores below respectively are hazard and risk perception, implementation of punishment system, implementation of reward system and monitoring on wearing PPE conducting by the supervisor and safety offiicer.
Although hazard and risk perception reachs relatively high score but this variable has not significant relationship with the level of compliance in wearing PPE - this means that other factors are taking influence as indicated in the Ramsey model. This study also showed that the implementation of punishment system has more impact to the compliance level compared with the implementation of reward system.
The majority reason of the production operators for not wearing complete PPE are due to the less stock or damage of PPE as well as perception that for several jobs actually the hazard and risk areaacceptable.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S8863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>