Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Wurjandari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong pelanggan untuk menjalin hubungan relasional serta menentukan kontribusi pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap keterlibatan pelanggan dalam hubungan relasional.
Faktor-faktor yang mendorong pelanggan untuk menjalin hubungan relasional tersebut dikembangkan dari konsep relational market behavior (RMB) sebagaimana dijabarkan oleh Sheth dan Parvatiyar (1995). Konsep RMB intinya menyebutkan bahwa seorang pelanggan memiliki kecenderungan untuk mereduksi pilihan ketika memutuskan pembelian terhadap barang atau jasa. Proses reduksi pilihan tersebut didasarkan kepada beberapa motif tertentu. Pada akhirnya, dengan melalui proses reduksi pilihan tersebut, pelanggan akan cenderung untuk melibatkan din dalam hubungan relasional dengan merek yang sama, dengan perusahaan yang sama atau dengan toko yang sama serta melalui pola pembelian yang sama.
Motivasi pelanggan ketika melibatkan diri dalam hubungan relasional dapat dibedakan atas tiga faktor utama yaitu motivasi personal, faktor sosiologis dan faktor institusional. Motivasi personal diterangkan oleh pembelajaran konsumen, perceived risk, pemrosesan informasi dan memori serta konsistensi kognitif. Faktor sosiologis diterangkan melalui adanya pengaruh keluarga dan kelompok sosial serta pengaruh kelompok acuan dan word-of-mouth communication. Sedangkan faktor institusional diterangkan oleh adanya pengaruh agama dan pemasar bagi pelanggan.
Sampel yang diteliti adalah para pelanggan Carrefour di outlet Lebak Bulus, MT. Haryono dan Ambassador yang berjumlah 150 orang. Sampel ini diambil dengan metoda non probability sampling melalui mall-intercept. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor sosiologis dan institusional lebih dominan dalam mendorong pelanggan untuk melibatkan diri dalam hubungan relasional dibanding faktor psikologis pelanggan itu sendiri. Faktor sosiologis dan institusional ini memiliki kontribusi yang sama dalam mendorong pelanggan untuk melibatkan din pada hubungan relasional. Hal ini terjadi karena (1) masyarakat dan kehidupan sosial dapat diorganisasikan untuk mereduksi pilihan, (2) institusi dapat dibangun secara sengaja untuk menarik minat pelanggan serta dapat secara aktif terlibat dalam mereduksi pilihan bagi individu pelanggan, (3) institusi dapat memiliki legitimasi untuk memberikan reward dan punishment bagi pelanggan. Sedangkan motivasi personal tidak berpengaruh signifikan yang dapat disebabkan karena pelanggan menghadapi kebosanan terhadap rutinitas pilihan yang telah dilakukannya serta tingginya rasa percaya din pelanggan yang menyebabkan rendahnya kebutuhan untuk mereduksi resiko.

The purposes of the research are to know the factors that influence customer to engage in relational market behavior and its contribution. Influencing factors are developed based on relational market behavior (RMB) concept by Sheth and Parvatiyar (1995). RMB describes that customer tends to reduce buying choice, because of several motives. At the end, customer tends to engage in relational market behavior with the same brand, the same supplier, the same store and the same buying pattern.
Customer motivations to engage in relational market behavior could be divided into three factors such as personal motive, sociological motive and institutional motive. Personal motive is explained by consumer learning, perceived risk, information processing and memory, and cognitive consistency. Family and social groups influence, and reference group and word-of-mouth communication are indicator for sociological motive.
Sample of this research are from three outlets of Carrefour. They are from Lebak Bulus, MT, Haryono and Ambassador. This research uses non-probability sampling through mall-intercept. Data are processed by Structural Equation Modeling (SEM) technique.
The research concludes that sociological and institutional motives are the more dominant factors than psychological motive for inducing relationship. Sociological motive has the same contribution with institutional motive for engaging in relational market behavior. The reasons are (1) society could be organized to reduce choice; (2) institution could be developed to pull customer interest actively; (3) institution could be legitimized to give reward and punishment to customer. On the other hand, personal motive does not have significance influence, because customer gets bored and has high self confidence that affects the needed for reducing risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deo
"Loyalitas pelanggan di sektor bisnis jasa masih menjadi target pernasaran yang menguntungkan bagi perusahaan_ Keunggulan kompetitif adalah rahasia dari keberlangsungan hidup perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan yang baik dalam loyalitas pelanggannya adalah J.Co donuts & Coffee. Pemasaran jasa mengangkat banyak faktor yang mempengaruhi loyalitas pada gerai-gerai donat tersebut.
Beberapa faktor yang akan diteliti dalam mengukur loyalitas adalah atribut produk, kualitas pelayanan, harga, customer indifference dan ekuitas merek. Atribut produk menjadi panting dalam pengambilan keputusan konsumen, banyak perusahaan berupaya mencapai kualitas terbaik produknya. Disisi lain, kualitas pelayanan tetap menjadi nilai terbaik di mata pelanggan jasa. Hal ini tetap berbanding lurus dengan penetapan harga produk yang dijual, dan pentingnya mengukur persepsi harga para pelanggan. Customer indifference juga mempengaruhi loyalitas pada pasar jasa yang pelayanan dan produknya homogen bagi pelanggannya. Faktor terakhir adalah ekuitas merek yang dianggap paling berpengaruh terhadap loyalitas, karena konsumen sangat percaya merek mewakili perceived value yang akan diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan atribut produk, kualitas pelayanan, harga, customer indifference dan ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan melalui metode analisis regresi berganda. Penelitian ini dilakukan terhadap pelanggan J.Co Donuts & Coffee di Jakarta dan Depok, Jawa Barat dengan metode penentuan sample adalah non-probability sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan convenience sampling untuk para responden.
Hasil penelitian dan analisis ditemukan bahwa loyalitas pelanggan dipengaruhi secara positif dan signi_fikan oleh atribut merek, kualitas pelayanan, harga, dan ekuitas merek (hipotesis ke-l, ke-2, ke-3 dan ke-5 diterima). Sementara ditemukan bahwa customer indifference tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan (hipotesis ke-4 tidak diterima). Juga ditemukan bahwa karakteristik pengeluaran per bulan pelanggan JCo Donuts & Coffee homogen pada segmen tertentu saja.
Saran peneliti bagi J.Co pada peningkatan atribut produk, kualitas pelayanan, persepsi harga, dan ekuitas merek dalam mempertahankan konsumen. Khususnya penambahan atribut produk dan penyesuaian harga sangat penting dilakukan karena atribut produk dan harga menjadi faktor yang paling determinan.

Customer loyalty in the service industries sector is still the target and is very profitable for the companies. The secret of the company longevity is competitive advantage. One company that has been very successful in retaining its customer is J. Co Donuts & Coffee. Services marketing have developed the many factors that influence customer loyalty on their doughnut outlets.
Some factors that would be used to measure customer loyalty are product attributes, service quality, price, customer indifference and brand equity. Product attribute is very important during the consumer decision making process, and many companies strive to produce the best quality products. Meanwhile, in the service industry the service quality is still important. This is equivalent toward the price of the product being sold, and the important of measuring customer perception toward the price. Customer indifference it also influences the customer loyalty in service industries which have homogenous products and services according to their customer. The Iast factor is brand equity which is consider most influencing toward customer loyalty, because consumer perceived value toward the brand their trust and are willing to consume. The purpose of this research is to find out the effect of product attributes, service quality, price, customer inderence and brand equity on customer loyally by using multiples regression method The research was conducted on customer of J. Co Donuts & Coffee customer in the Jakarta and Depok area, using non probability sampling method The data collecting technique used in this research is convenience sampling.
The result of this research found that customer loyalty is positively and significantly influenced by product attributes, service quality, price, and brand equity has been positively influenced the customer loyalty (supporting 1S, 2"d 3'd and 5`h hypothesis). Whereas customer indifference did not have a significant influence toward loyalty (4'h hypothesis was not supported). It also found that respondent characteristic in month expenditure is homogen.
This research suggest that J. Co Donuts & Coffee should improve their product attributes, service quality, pricing perception, brand equity in order to uphold their customer loyalty. As a managerial implication from this research, JCo Donuts & Coffee should improve the product attributes and set in the price because these two factors is the most determinant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T 17855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Buky Sudradjat
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggan khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam melakukan keputusan pembelian tiket pesawat secara online di situs AirAsia. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ini dijelaskan oleh beberapa variabel: intelligence, design, choice, cost saving, time saving, dan satisfaction. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan LISREL 8.7. Penelitian ini dilakukan melalui survey sebanyak 164 responden yang melakukan pembelian tiket pesawat secara online di situs AirAsia. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa intelligence berpengaruh positif terhadap design, design berpengaruh positif terhadap choice, choice berpengaruh positif terhadap cost saving dan time saving, serta cost saving dan time saving berpengaruh positif terhadap satisfaction dalam keputusan pembelian. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu intelligence, design, choice, cost saving dan time saving berpengaruh positif terhadap satisfaction.

The purpose of this study is to identify factors that influencing customer decision on purchasing online tickets especially in Jakarta area. Buying intention is explained with several variables intelligence, design, choice, cost saving, time saving and satisfaction. This research is quantitative descriptive research, which applied Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL 8.7. The questionnaire's were distributed to 200 people's AirAsia's customer (164 questionnaire's were tested). The results show that intelligence positively effectndesign, design positively effect choice, choice positively effect cost saving and time saving, cost saving and time saving positively effect satisfaction toward customer decision making. The results indicate the factors that affecting customer decision making (intelligence, design, choice, cost saving, time saving) positively effect satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Rossa Larasati
"Sukses sebuah perusahaan tidak terlepas dari peranan para pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertahankan pelanggan agar terus menerus dan berulang-ulang menggunakan atau memanfaatkan produk dan layanannya. Akan tetapi, mempertahankan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Kendala utama sulitnya mempertahankan pelanggan adalah customer cost yang mahal dan cenderung meningkat. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan nilai yang lebih dari penawaran yang ditawarkan, sehingga hubungan antara pelanggan dan perusahaan dapat terus berkelanjutan. Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada seberapa mampu sebuah perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta mampu memenuhinya secara lebih efektif dan eiisien dibandingkan pesaing. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, maka perusahaan senantiasa harus menerapkan strategi jitu yang disusun berdasarkan pasar dan pelanggan untuk menciptakan superior customer value. Seorang pemasar harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen, ternama pada restoran cepat saji yang semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat. Pada persaingan restoran cepat saji yang sangat ketat ini, produsen berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai bagi pelanggannya, sehingga produsen berupaya untuk rnencari tahu apa saja hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai pelanggan unggul.
Pada penelitian ini akan ditelaah dan dianalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap nilai pelanggan unggul pada restoran cepat saji Mc Donald?s. Sampel yang diteliti berjumlah 120 orang, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui survei di restoran Mc Donald?s di lima wilayah DKI Jakarta, yaitu McDonald's Cibubur (Jakarta Timur), Mc Donald's Pondok Indah (Jakarta Selatan), Mc D0nald?s Taman Anggrek Mal (Jakarta Barat), Mc Donald's Plaza [indonesia (Jakarta Pusat) dan Mc Donald's Kelapa Gading (Jakarta Utara).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai pelanggan unggul dipengaruhi secara positif oleh produk. Produk diwakili oleh lima indikator penelitian, yaitu variasi menu beragam, makanan matang dan panas, citarasa enak, tempat penyajian bersih dan harga terjangkau. Kelima indikator penelitian ini memiliki korelasi yang kuat dengan variabel produk, dan ditunjukkan dengan nilai muatan faktor yang cukup tinggi. Hasil penelitian lainnya memperlihatkan bahwa aspek pelayanan, yang diuraikan menjadi responsiveness, emphaty, tangible, assurance dan reliability, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pelanggan unggul.

Customers play an important role in the success of a company. They have to be earned over and properly maintained so that they will keep using the products or services offered by the company. However, eaming and maintaining customers is not easy, and the cost incurred tends to increase ever. One way to do it is to make the customers feel getting value more than expected from what is being offered by the company. Marketing concepts propose that the attaimnent of organizational target depends on how well a company can understand customers? needs and wants, and satisfy them better than the competitor. To gain and maintain market share, a company has to apply the appropriate strategy to create superior customer value. 'I`his is especially so in fast food restaurant business, which expand progressively. To outdo the competitors one has to offer products perceived to be of more value by the customers and, therefore, it is the marketer?s job to rind out things that influence their perception in this regard.
In this research, we seek to identify and analyze various factors that influence this perception of superior customer value at Mc Donald?s fast food restaurant. A purposive sample of 120 McDonald?s customers were interviewed at tive of the restaurant?s outlets in DKI Jakarta : McDonald?s Cibubur (Jakarta Timur), Pondok Indah (Jakarta Selatan), Taman Anggrek Mal (Jakarta Barat), Plaza Indonesia (Jakarta Pusat) and Kelapa Gading (Jakarta Utara).
The result conclude that the factor ?product? was dominant in influencing the ?superior customer value", while the other factors of ?responsiveness", "empathy", "tangible", ?assurance? and "reliability" showed no significant effect over it. The ?product? is conceptually defined to include tive indicators : (1) variety of the menu, (2) well cooked food, (3) taste, (4) cleanliness of the sewing area, and (5) price. All tive items correlated highly with ?product? as evidenced by the high factor load values.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Rika Rezkyka
"Analisis tingkat kepuasan pelanggan merupakan cara untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Dalam tugas akhir ini diselidiki faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan restoran cepat saji X. Penelitian dilakukan pada pengunjung cabang-cabang restoran cepat saji X yang terletak di pulau Jawa pada Agustus 2005 hingga September 2006. Untuk memperoleh variabel tingkat kepuasan, dilakukan analisis cluster berdasarkan variabel-variabel friendly, responsiveness, assurance, empathy, tangible quality, dan tangible cleanliness. Kemudian analisis regresi logistik ordinal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor manakah antara waktu kunjungan pelanggan, hari kunjungan pelanggan, lokasi cabang restoran yang dikunjungi pelanggan, dan jenis kelamin petugas counter yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan restoran cepat saji X ialah jenis kelamin petugas counter dan wilayah cabang restoran yang dikunjungi oleh pelanggan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Dita Ayu
"Skripsi ini menganalisis faktor apa saja yang membentuk sekaligus mempengaruhi pelanggan Toyota untuk menjadi loyal kepada produk dan jasa Toyota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong pelanggan untuk loyal pada produk dan jasa Toyota, dan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor Trustworthiness, Customer Relationship, Image, Expectation, Perceived Quality of Hardware, Perceived Quality of Humanware, Perceived Value dan Customer Satisfaction sehingga menyebabkan Customer Loyalty. Penelitian ini dilakukan sejak Desember 2012 sampai dengan Juni 2013.
Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi faktor-faktor tersebut adalah SPSS dan Lisrel. Salah satu dari faktor-faktor penyebab Customer Loyalty di Toyota adalah Trustworthiness dimana kepercayaan menjadi barang berharga dan salah satu modal terpenting bagi perusahaan agar tetap eksis berdiri dan menjadi produk/jasa yang disenangi pelanggan. Tetapi ternyata, Customer Relationship dan Perceived Quality of Humanware tidak menyebabkan Loyalitas pelanggan, karena setelah penelitian ditemukan nilai SLF yang rendah dan redundancy pada kedua variabel tersebut.

This thesis analyzes the factors that influence the shape as well as Toyota customers to be loyal to the products and services of Toyota. The purpose of this study was to determine what factors are encouraging customers to loyal Toyota products and services, and to determine the relationship between factors of trustworthiness, Customer Relationship, Image, Expectation, Perceived Quality of Hardware, Perceived Quality of Humanware, perceived Value and Customer Satisfaction to Customer Loyalty cause. This study was conducted from December 2012 to June 2013.
Methods used in identifying these factors are SPSS and Lisrel. One of the factors causing the Toyota Customer Loyalty in which the trust is trustworthiness into valuable items and one of the most important capital for companies that still exist up and be the products / services that customers liked. But apparently, Customer Relationship and Perceived Quality of Humanware not lead to customer loyalty, because after research found that the low value of SLF and redundancy in both variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S10652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Tofani
"Tesis ini menunjukkan bagaimana faktor-faktor eksternal perusahaan mempengaruhi pemilihan strategi dan faktor-faktor internal akan mempengaruhi pelaksanaan strategi. Penelitian untuk studi kasus dilakukan di British Telecommunications PLC (BT), perusahaan telekomunikasi terbesar di Inggris.
Kerangka pemikiran untuk penelitian dan analisis menggunakan konsep manajemen stratejik. Faktor-faktor baik internal dan eksternal telah diteliti dan dianalisis.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Fokus selama penelitian adalah faktor-faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan manajemen stratejik.
Pada tahun 1984 Pemerintah Inggris membuka pasar telekomunikasinya untuk persaingan bebas, membentuk badan pengawas untuk menjaga adanya persaingan yang sehat, dan menjual saham perusahaan telekomunikasi milik negara. Badan pengawas yang bernama Oftel (Office of Telecommunications) mengutamakan pelayanan untuk masyarakat dengan harga yang serendah mungkin. Untuk memajukan persaingan sehat di Inggris, Oftel membatasi gerak BT antara lain dalam jenis-jenis produk yang dipasarkan, struktur organisasi, dan harga jual ke konsumen.
Peraturan Oftel memaksa BT setiap tahun untuk menurunkan harga jualnya. Untuk dapat bertahan, maka BT menerapkan strategi generik ongkos termurah (low cost producer). Hal ini dilakukannya dengan investasi di peralatan modern dan mengurangi jumlah pegawai. BT juga meningkatkan pelayanan pelanggannya untuk meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan.
Faktor-faktor internal BT terus diupayakan untuk mendukung strategi yang telah dipilih. Struktur organisasi disesuaikan dengan segmen pasarnya, yaitu segmen bisnis global, bisnis nasional, dan segmen perseorangan. Namun demikian, sistem komputer BT masih mengacu pada struktur organisasi yang lama, yaitu yang berdasarkan distrik atau wilayah geografis. Akibatnya BT tidak dapat memakukan pelayanan pelanggannya dengan efisien.
BT sangat serius dalam merencanakan dan melaksanakan strategi pelayanan pelanggan. Secara rutin BT mengadakan empat survey yang berbeda untuk mengetahui keinginan dan keperluan pelanggannya. Sebagai perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9000, BT juga melaksanakan proses manajemen kualitas secara konsisten."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jamilun
"Situasi pasar pada masa sekarang ini ditandai oleh perubahan perilaku konsumen yang semakin kritis dan selektif dalam setiap hubungan mereka dengan service provider. Dibutuhkan lebih dari sekedar hubungan transaksional antara organisasi penyedia layanan dengan pelanggan, yaitu hubungan relasional yang berorientasi pada hubungan jangka panjang. Salah satu strateji pemasaran yang sangat urgen dibutuhkan dalam konteks perkembangan situasi seperti itu adalah pemasaran relasional (relationship marketing). Dengan pemasaran relasional diyakini bahwa sebuah organisasi akan mampu menjaga kemampuannya bersaing dan tentunya yang paling krusial adalah mampu menjaga hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Hubungan relasional antara pelanggan dengan organisasi menjadi sangat penting karena pada hubungan seperti ini interaksi antara keduanya ditandai dengan adanya kepuasan, komitmen dan loyalitas dari pelanggan. Situasi seperti ini membawa keuntungan bagi organisasi karena pelanggan yang loyal dapat berperan sebagai ages promosi yang efektif.
Penelitian ini akan mengkaji salah satu aspek penting relationship marketing yaitu janji. Janji dengan ketiga aktivitasnya, yaitu membuat janji (keeping promise), memungkinkan janji (enabling promise), dan menepati janji (keeping promise) merupakan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan pemasaran relasional untuk jasa yang sangat penting dan dibutuhkan bagi organisasi penyedia layanan (service provider). Ketiga aktivitas yang berkaitan janji tersebut diteliti hubungannya dengan pencapaian kepuasan, komitmen, dan loyalitas pelanggan.
Dari hasil survey terhadap 96 responden pada sekolah-sekolah swasta di Jakarta menunjukkan bahwa membuat janji dan menepati janji berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Sedangkan memungkinkan janji kurang signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan dikarenakan lemahnya aspek manajerial organisasi. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh positif dari kepuasan terhadap komitmen. Dengan adanya kepuasan dan komitmen maka loyalitas pelanggan merupakan keniscayaan yang akan didapatkan oleh organisasi (service provider), karena terbukti pada basil penelitian bahwa kepuasan dan komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.

In this decade, market stuation are signed by change of customer behaviors. The customer are more selectiive and critict in every relation between them and their service providers. It need not only transactional relationship between service providers and customers, but also relationship that oriented on longtherm relationship one of the urgent strategies in the contects of this situation is relationship marketing. It is believed that a service provider will be able to keep its competition ability and its longtherm relationship with customers.
The relationship between customers and service provider are very important since in such relationship, interaction between them are signed by customer's satisfaction, commitment and loyalty. This situation will give benefit to the service provider because loyal customer can act as effective promotion agent.
This research will study one of important aspect of relationship marketing, namely promise. There are three promise activities, namely keeping promise, enabling promise, and keeping promise. They are related to relationship marketing for important services for service provider. The three activities related to the promise will be studied in the terms of the achievement of customer satisfaction, commitment and loyalty.
Survey on 96 respondents in schools around Jakarta show that making and fulfilling promises give positive influence to customers satisfaction. Mostly customers dissatisfaction are cause by managerial matters. Therefore, strong commitment given by school will strengthen up customers loyalty."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>