Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Chrisnani R.
"Penelitian ini dilatarbelakangi perubahan kondisi RSPP yang sebelumnya berada dibawab Pertamina lengkap dengan fasilitas pembiayaannya, namun kini dilepaskan menjadi organisasi mandiri yang harus memenuhi segala kebutuhannya secara mandiri termasuk dalam pembiayaan kegiatan pelayanannya.
Faktor tersebut mendorong RSPP membuat suatu perencanaan strategi agar tetap mampu melaksanakan kegiatan pelayanannya serta bersaing dengan rumah sakit lain seperti kondisi sebelumnya bahkan bila mungkin menjadi lebih baik.
Dari analisis situasi diketahui bahwa sebenarnya RSPP telah mempunyai perencanaan strategi, tetapi karena dalam pembuatan tidak melibatkan para karyawannya sehingga mengalami kesulitan dalam implementasinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun suatu perencanaan strategi RSPP tahun 2003 - 2007 yang benar-benar representatif dengan melibatkan para karyawan secara aktif dalam penyusunannya.
Jenis penelitian ini adalah Operational Research dengan analisis strategik, yaitu gabungan metode deskriptif analitik dan intuisi terbaik (good intuitive judgement). Penelitian ini menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategik. Penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahap dengan menggunakan empat matriks. Tahap I (input stage) mengunakan matriks EFE dan IFE. Tahap 11 (matching stage) menggunakan matriks IE dan TOWS, dan tahap III (decision stage) menggunakan QSPM. Teknik untuk analisis lingkungan, penentuan faktor sukses kritis dan penilaian (scoring) untuk setiap matriks menggunakan metode delphi dan CDMG.
Hasil penelitian untuk tahap I diperoleh nilai total EFE 3,06 dan IFE 2,65. Artinya RSPP mampu merespon dengan baik peluang dan menghindari ancaman yang ada serta memiliki posisi internal yang kuat.
Tahap II dengan matriks IE menunjukkan RSPP berada pada posisi grow and build serta dengan matriks TOWS posisi RSPP pada Future Quadrant. Strategi alternatif yang direkomendasikan oleh keduanya adalah market development, market penetration dan product development.
Pada tahap Ill dengan menggunakan QSPM diperoleh Strategi Utama untuk RSPP adalah Product Development. Produk yang akan dikembangkan kemudian dinilai lagi dengan QSPM dan menghasilkan produk prioritas yang akan dikembangkan yaitu Diabetic Center. Langkah terakhir untuk mendukung implementasi strategi yang telah disusun adalah menerjemahkannya ke dalam program kerja tahunan dan mensosialisasikannya kepada seluruh karyawan RSPP agar timbul rasa memiliki dan tanggung jawab untuk secara optimal melaksanakannya.

This research is inspired by conditional change of RSPP formerly managed by Pertamina, including financing facilities, into an independent organization entitled to comply with every single need including financing activities on owned sources at present.
This factor motivates RSPP to set a comprehensive strategic plan to maintain better services and to compete with other competitors as has been performed before.
The situational analysis found that RSPP has had a strategic plan, however, there have been too much trouble in implementing such a plan due to absence of staffs participation in format.
In purpose this research is proposed to set a strategic plan for RSPP for the period of 2003 - 2007 through which all staff are actively participated that result may represent all levels.
The type of this research was operational research through strategic analysis, a consolidated method between descriptive analysis and good intuitive judgment, that strategic decision making should be information-based. The research was strategically carried out through 3 (three) steps using 4 (four) matrixes. Step I (input stage) using EFE and WE matrix. Step II (matching stage) using IE and TOWS matrix. Step III (decision stage) using QSPM. Delphi and CDMG method were used for internal and internal analysis, critical success factors and scoring for every matrix.
The input stage resulted on EFE 3,06 and IFE 2,65 total values. It means RSPP has good respond capacity for any opportunities and at the same way overcoming the available threats, and has strong internal position either.
The matching stage with IE matrix showed RSPP is on grow and build position, and with TOWS matrix RSPP is on Future Quadrant position. Both matrixes recommended a strategic alternative on market development, market penetration and product development.
The decision stage using QSPM resulted on Product Development, proposed as Grand Strategy for RSPP. The product to develop has to be appraised using QSPM and found The Diabetic Center to be the first priority.
The last step is to support the strategic implementation has been set by realizing those into annual working program and socializing through all staffs of RSPP to get sense of belonging and responsibility for optimum performance.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawati
"Menghadapi masalah kesehatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pergeseran pada sistem pelayanan kesehatan dan perkembangannya pada masa yang akan datang, terutama dengan disepakatinya pasar bebas ASEAN Free Trade Area (AFTA) tahun 2003 serta disusul dengan World Trade Organization (WTO) tahun 2010 dan 2020, pelayanan kesehatan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan profesional berdasarkan standard global. Sejalan dengan perkembangan pelayanan kesehatan dalam menyonsong era globalisasi maka Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan harus dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri agar mampu berkompetisi dengan pelayanan kesehatan lainnya. Untuk itu Puskesmas perlu menyusun suatu rencana strategik.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan Rencana strategis Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan dalam kurun waktu 5 tahun antara tahun 2003 - 2007. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Operasional, analisis dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis strategik dengan pendekatan kualitatif.
Dari hasil penelitian, faktor eksternal yang berpengaruh terhadap penyusunan rencana strategik adalah faktor peluang: demografi, Kebijakan, Pelanggan, Pemasok, Geografi dan sosial/pendidikan, dan faktor ancaman adalah ekonomi, Pesaing, teknologi dan epidemiologi. Faktor Internal yang berpengaruh adalah faktor kekuatan: fasilitas fisik dan faktor kelemahan adalah SDM, pemasaran, keuangan, sistem informasi, sistem manajemen dan produk layanan.
Dengan memakai matriks IFE dan EFE pada tahap Input, tahap Marching dengan matriks IE dan SPACE serta tahap Decision dengan QSPM maka dapat ditentukan Posisi Puskesmas berada pada posisi bersaing dengan alternatif strateginya adalah Pengembangan Produk dan Penetrasi Pasar.
Adapun rekomendasi yang disarankan untuk Pengembangan Produk adalah Pengadaan pelayanan Rumah Bersalin dan Penetrasi Pasar dengan melakukan promosi Puskesmas kepada masyarakat. Dengan mengimplementasikan strategi terpilih ke dalam program-program yang tepat diharapkan Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan akan dapat lebih berkembang dan dapat mencapai misi dan visinya.

Strategic Planning Grogol Petamburan Public Health Center Jakarta Facing healthy problem, the improvement of knowledge and science, change on healthy service system and its increasing in the future, chiefly with The ASEAN Free Trade Area (AFTA) acceptance which on going in 2003 and will be followed by The World Trade Organization (WTO) in 2010 and 2020, public services to be insisted capable giving professional service based on global standard. As a developing of in hearth service sector in facing globalization era, Grogol Petamburan public health center have to anticipate and get ready itself to be capable in competing with another health services. So it need public health center strategic planning.
This research conducted to analyze many factors that gave impact on public health center strategy. This research use operational research method with descriptive analyze and strategic analyze.
The research is concluded that external factor which gave impact to public health center strategy, the Opportunities are: demography, regulation, customer, vendor, geography and social/education. The Threats are: economic, competitive, technology and epidemiology. Internal factor which gave impact, the Strengths are: physical facility and the Weakness are: human resources, marketing, information system, management system and services product.
This research using IFE and EFE Matrix in the Input stage, the matching stage using IE Matrix and SPACE Matrix and finally the decision stage using QSP Matrix. There are potential external and internal factor that have to be follow with chosen strategy. The chosen strategy that appropriately to be applied is Competitive strategy.
As an alternative there is appropriate strategy that stated as market penetration and product development. Recommendation for product development is Birth Place and market penetration is Public Health Center Promotion. By implementing chosen strategy into the right program it is hoped that Grogol Petamburan public health center will be more developed and could reach its mission and vision."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sugiyanto
"Pembukaan UUD 1945 alinea 4 mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Indonesia bertujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selanjutnya amandemen UUD tahun 1945 pasal 28 H menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasal tersebut di atas menunjukkan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi kesepakatan universal tentang kesehatan sebagai hak azasi manusia.
Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang didasari TAP MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, mengamanatkan pelaksanaan desentralisasi pemerintahan, termasuk dalam bidang kesehatan. Selanjutnya Pemerintah menetapkan bahwa, Otonomi Daerah mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001. Keputusan ini mengantarkan pada perubahan tatanan secara besar-besaran dan mendasar.
Puskesmas Pondok Gede Sebagai salah satu puskesmas di Kota Bekasi yang diproyeksikan sebagai puskesmas perintis dalam pengembangan puskesmas dengan tempat perawatan (DTP) serta perintis dalam hal pengembangan pelayanan kesehatan dasar puskesmas perkotaan di Kota Bekasi, dipandang perlu untuk segera membuat arah dan tujuan serta strategi kebijakan yang berlandaskan kepada perencanaan berdasarkan fakta di lapangan. Sampai dengan saat ini Puskesmas Pondok Gede Kota Bekasi belum memiliki perencanaan strategis untuk tahun anggaran 2002- 2005.
Untuk menyusun perencanaan strategis Puskesmas Pondok Gede dilakukan penelitian operational (operational research) dengan analisis faktor eksternal dan internal dari data kualitatif dan kuantitatif yang diolah dengan menggunakan software Quantitative System for Bussines (QSB+) untuk melakukan peramalan secara berseri (Time Series Forecasting). Pada tahap pertama (Input Stage) dilakukan analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal oleh Consensus Decission Making Group (CDMG) yang terdiri dari Unsur Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program di Puskesmas Pondok Gede. Selanjutnya pada tahap kedua (Matching Stage) CDMG melakukan analisis matrix Internal-External (IE) dan SWOT untuk menentukan posisi organisasi. Pada tahap berikutnya yaitu tahap Decision Stage digunakan matrik QSPM untuk menentukan prioritas strategi utama terpilih.
Pada penelitian ini Puskesmas Pondok Gede berada pada matrix IE posisinya pada kuadran V (Hold and Maintain), dengan strategi yang direkomendasikan adalah market penetration dan product development. Sedangkan berdasarkan TOWS Matrix berada pada posisi Internal Fix-it Quadrant dengan strategi yang direkomendasikan adalah retrenchment, enhancement, market development, product development, vertical integration dan related diversification. Dari hasil matching ditetapkan bahwa Puskesmas Pondok Gede harus melakukan product development.
Puskesmas Pondok Gede disarankan agar segera menindaklanjuti hasil penelitian ini antara lain melalui sosialisasi visi dan misi kepada staf dan seluruh stakeholder terkait serta mengimplementasikan program yang dituangkan dalam strategic action plan.

The preamble of UUD 1945, 4th paragraph stated that Indonesia Government should protect the nation and develop the nation's welfare and further to enlighten it. Furthermore, amendment of UUD 1945 section 28 H stated that nation should get health service. The above section showing that Indonesia idolizes universal commitment about health as human rights.
UU No. 22 1999 about District Government and UU No. 25 1999 about Financial Balance Between National and District based on TAP MPR No. XV/MPR/1998 about District Autonomy, mandated operational of decentralization including health sector. Furthermore, governments determine that district autonomy starts at January 1, 2001. This decision makes big change and fundamental.
Pondok Gede Primary Health Centre as a Primary Health Centre (PHC) in Bekasi was projection as a volunteer in developed PHC with treatment facility and volunteer for developed basic health service for urban in Bekasi. It's important to make vision; goal and strategy that based on evidence based planning. For this time, Pondok Gede PHC does not have strategic planning for 2002-2005.
To make strategic planning Pondok Gede PHC used operational research with external and internal analysis factor from qualitative and quantitative data that processed with Quantitative System for Business (QSB+) software for time series forecasting. On first step (Input Stage) the external and internal environment analyzed by Consensus Decision Making Group (CDMG) that consist of Bekasi District Health Officer, Head of PHC and health programmer Pondok Gede PHC. Furthermore, the second step (Matching Stage) CDMG doing lE Matrix analysis and SWOT for organization positioning. For the next step is decision stage that used QSPM Matrix for chosen main strategy priority.
Pondok Gede PHC stay at Internal External Matrix in V quadrant (Hold and Maintain), with recommended strategy is market penetration and product development.
Based on TOWS Matrix the position is Internal Fix it Quadrant with recommended strategy is retrenchment, enhancement, market development, product development, vertical integration and related diversification. From the Matching Stage Pondok Gede PHC must do product development.
Pondok Gede PHC suggested that as soon as possible follow up this research result pass through socialization of vision and mission to staff and related stakeholders and implemented this program with strategic action plan.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Gustina
"Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang untuk mengembangkan dirinya, diperlukan perencanaan strategis yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang tertuang dalam Perencanaan Strategis Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang Tahun 2005 - Tahun 2008.
Dalam menyusun Perencanaan Strategis Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis data kuantitatif secara deskriptif juga menggunakan metode wawancara mendalam dalam penyusunan ini melalui beberapa tahap yaitu I Input Stage terdiri data analisis lingkungan eksternal dan internal yang dilakukan CDMG yang terdiri dan Pimpinan BTKL, Kasub Bag TO, Koordinator UPF. Pada tahap II Matching Stage, didalam CDMG dilakukan analisis Internal - Eksternal Matriks, SWOT Matriks dan menggunakan konsep Balanced Scorecard dalarn menentukan inisiatif strategi. Pada tahap yang terakhir yaitu tahap III Decision Stage menggunakan Matriks QSPM dipadukan dengan konsep Balanced Scorecard untuk mendapatkan prioritas strategi.
Berdasarkan konsep Balanced Scorecard dari hasil penelitian maka didapatkan inisiatif strategi yaitu perspektif keuangan pelanggan, proses bisnis intern dan pembelajaran / pertumbuhan dan berdasarkan konsep QSPM (Quantitative Strategi PIanning Matrix) maka didapatkan 10 strategi yang tercantum dalam table plan of action.
Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang memiliki faktor peluang lebih besar dari faktor ancaman dan faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan, walaupun pesaing BTKL Palembang lebih unggul, tetapi masih diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan kualitasnya.
Inisiatif strategis yang dipilih perlu diimplementasikan dengan memadukan konsep Balanced Scorecard yaitu menggunakan 4 perspektif dan dengan konsep Quantitatif Strategi Planning Matriks sehingga menghasilkan prioritas strategi.

Palembang Environmental Health Technique Hall, to develop itself needed a strategic plan matching with vision, mission and aim of Palembang Environmental Health Technique Hall as written in the Palembang Environmental Health Technique Hall Year 2005 - Year 2008
In arranging Strategic Plan of Palembang Environmental Health Technique Hall conducted some research by using qualitative method and analyze the quantitative data by descriptively also using circumstantial interview method in this compilation through some phase that is phase I, Input stage consisted of the external and internal environmental analysis conducted by CDMG which consist the Head BTKI, the Head of TU Sub unit, UPF Coordinator. At phase II, matching stage, in CDMG has been using Internal - External Matrix, SWOT Matrix also using Balanced Scorecard concept in determining initiative strategy. The last phase that is phase DI, Decision Stage using the QSPM matrix allied with Balanced Scorecard concept to get the strategy priority.
Based on Balanced Scorecard concept from research result hence initiative strategies which are client financial perspective, intern business process and the study or growth and based on the QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) concept hence 10 strategies with contained in table plan of action.
In this research concluded that Palembang Environmental Health Technique Hall got a bigger opportunity factor than threat factor and strength factor bigger than weakness factor, although the competitor of Palembang BTICL is better, but still needs an action to increase its quality.
Initiative strategic that have been selected, needed to be implementation by combining Balanced Scorecard concept which use 4 perspective and by concept of Quantitative strategy Planning Matrix so that the strategy priority can be yield.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bubung Muchtar Hermawan
"Perencanaan strategis pelatihan pimpinan operasional pada Direktorat Jenderal Pajak akan mencapai sasaran yang telah ditetapkan bila perencanaannya dilakukan secara sistematis.
Tujuan diadakannya perencanaan strategis pelatihan pimpinan operasional tersebut untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Pajak, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
Metode yang digunakan untuk menganalisis perencanaan strategis pelatihan tersebut adalah metode Proses Hirarki Analitik, yaitu suatu metode pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memodelkan problem-problem yang tidak terstruktur, dengan memasukkan judgement/pendapat pribadi dari para pengambil keputusan.
Ada tiga prinsip yang harus dilakukan dalam prosedur pemecahan suatu persoalan dengan menggunakan Proses Hirarki Analitik yaitu:
1. Identifikasi sistem.
2. Penyusunan Hirarki.
3. Penetapan prioritas.
Berdasarkan jawaban responden terhadap hasil evaluasi dan analisis perencanaan strategis pelatihan pimpinan operasional pada Direktorat Jenderal Pajak dihasilkan 5 (lima) komponen strategis yang dominan, yaitu:
1. Pemilihan Materi Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) pengetahuan dan wawasan, (2) keterampilan dalam bekerja, (3) sikap dan kepribadian, dan (4) kombinasi dari ketiganya.
2. Pemilihan Metode Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) pelatihan di lapangan, (2) metode studi kasus, (3) metode permainan peran, (4) metode coaching, dan (5) ceramah, seminar atau diskusi umum.
3. Penentuan Periode dan Waktu Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) setiap tahun dengan waktu pelaksanaan singkat, (2) insidental dengan penyesuaian waktu, (3) langsung satu kali saat penerimaan dengan waktu pelaksanaan panjang, dan (4) periodik dalam jumlah terbatas dengan jangka waktu panjang.
4. Penentuan Penyelenggaraan Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) di dalam dilakukan Pusdiklat, (2) di dalam dilakukan pihak luar, (3) di luar dilakukan Pusdiklat, dan (4) di luar dilakukan pihak luar.
5. Program Tindak Lanjut Pasca Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) pembinaan pelatih, (2) promosi atau mutasi, (3) pengembangan team work, dan (4) perluasan tanggung jawab dan pengawasan.
Hasil telaahan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan masih sangat dibutuhkan, begitu pula perencanaan strategis pelatihan pimpinan operasional pada Direktorat Jenderal Pajak dapat mencapai sasaran yang ditetapkan bila disesuaikan dengan hasil evaluasi dan analisis melalui pendapat responden terhadap sistem pelatihan pada Direktorat Jenderal Pajak dengan mempergunakan metode Proses Hirarki Analitik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Roem
"Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Siak 2005-2008, lokasi penelitian Dinas kesehatan Kabupaten Siak Propinsi Riau.Disain penelitian operasional ini menggunakan analisa data primer dan sekunder. Sebagai informan adalah Bupati, DPRD, Ketua Bappeda, Sekretaris Daerah, Organisasi profesi dan Tokoh Masyarakat. Tim Consensus Decision Making Group (CDMG), adalah Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Bag Perencanaan Program, para Kepala Sub Dinas, Kepala Rumah Sakit dan Kepala Puskesmas.
Visi "Kabupaten Siak Sehat 2010", dan Misi (1) Menggerakkan pembagunan daerah berwawasan kesehatan; (2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat; (3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau; (4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat termasuk lingkungannya.
Faktor Eksternal dan Internal; ekonomi, geografi, demografi, kebijakan umum, dana, sarana, SDM kesehatan. Strategi hasil dari IE matriks adalah Hold and Maintain dan strategi hasil analisis QSPM adalah (1) Pengembangan produk (2) Penetrasi pasar (3) Pengembangan pasar.
Balanced Scorecard program Dinas Kesehatan (1) Penataan organisasi dan Manajemen (2) Perencanaan dan Pengembangan SDM (3) Penataan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (4) Pemberdayaan Masyarakat dan Sosialisasi Pogram (5) Penataan program sub dinas (6) Negosiasi dan Avokasi dengan Tim Panitia Anggaran (7) Pengendalian, Pemantauan dan Evaluasi Kerja.
Penelitian ini menyarankan (1) Penataan Organisasi dan Infrastruktur (2) Perencanaan Kesehatan Terpadu (3) Pelayanan Kesehatan yang berorientasi kepuasan masyarakat (4) Peningkatan kemampuan petugas (5) Acuan penyusunan kegiatan tahunan dengan alat ukur kinerja
Daftar bacaan : 30 (1992 - 2003)

Riau Province Siak District Health Office Strategic Plan 2005-2008 This research has done is to get Siak district health office strategic plan 2005 --2008, research location is Siak district health office in Riau Province. The operational research design used primary and secondary data analyzing. The informants are : Bupati, DPRD, Bappeda, District professional organization, and community leader. Consensus Decision making groups ( CDMG) are : Head of Administration, division of programmer Planing Sub Division, head of Division in Siak district health office, Director of Siak district Hospital, and Head of Public Health Centre in Siak district.
Vision " Healthy Siak district 2010", and Mission are : (1) To mobilized local development in healthy circumstances (2) To encourage community in healthy life style (3) To maintain and progress good quality health service, equal, and affordable (4) To maintain and progress personal health, family and community including environmental.
Internal and external factor are : economic, geographic, demographic, public policy, budgetary, facilities, and health human resources. Output strategic from Matrix lE is Hold and Maintain, and output strategic from QSPM analyzing are : (1) Product development (2) Market Penetration (3) Market Development.
Health office Balanced Scorecard program are : (1) Management and organization structural (2) Planning and progressing human resources (3) Health information management system structural (4) Community empowerment and program socialization (5) Haelth office program structural (6) Advocacy and negotiation with local budgetary commission team (7) controlling, monitoring, and evaluating performance.
This research suggest (1) Infrastructure and organization structural (2) Integrated health planning (3) Health service based on community satisfaction (4) To increase personal skill (5) To make annual activities protocol on performance tool.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pearce, John A.
Jakarta : Salemba Empat, 2011
658.401 2 PEA st (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Triastuti
"Saat ini kondisi Laboratorium RSJP Bogor masih merupakan unit yang bersifat cost center. Seiring dengan perubahan status RSJP Bogor menjadi RS Perjan diharapkan Laboratorium bisa menjadi unit yang profit center. Sehingga dalam operasional pelayanannya diperlukan suatu perencanaan strategik.
Dalam penyusunan perencanaan strategik Laboratorium RS Jiwa Pusat Bogor dilakukan penelitian operasional dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Penyusunan strategi dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu Tahap I Input Stage yang merupakan analisa lingkungan Internal dan External, Identifikasi faktor kekuatan, kelemahan dan faktor peluang serta ancaman yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group (CDMG) yang terdiri dari direksi, para kepala bidang dan para kepala Instansi.
Tahap II dilakukan Matching Stage, CDMG melakukan analisa dengan IE matrix dan BCG Matrix, yang menghasilkan beberapa alternatif strategi. Selanjutnya Tahap III adalah Decision Stage dengan menggunakan matrix QSPM untuk menentukan prioritas strategi.
Dari hasil penelitian pada Matrix IE, posisi Laboratorium RSJP Bogor berada pada posisi kuadran III yaitu Hold and Maintain dengan alternatif strategi yaitu Market Penetration dan Product Development. Sedangkan dengan BCG Matrix berada pada posisi kuadran II yaitu Question Mark dengan alternatif strategi market penetration dan product development.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Laboratorium RSJP Bogor masih memiliki peluang pasar yang besar dan dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki serta meminimalkan kelemahannya diharapkan dapat meraih peluang yang ada. Sebagai saran, maka strategi yang terpilih perlu dijabarkan dalam bentuk kegiatan sehingga lebih mudah dioperasionalkan dan dipantau.

Now a days, the condition of RSJP Laboratory still a cost center unit. According to the changing of RSJP Bogor become RS Perjan we hope that the Laboratory will be the profit center unit. Within the operational services will need a strategic planning.
In heaps of strategic planning of Laboratory RSJP Bogor held the operational research of analysis from qualitative and quantitative data. The strategic heaps was done by ranking or step such as step 1 is Input Stage means Internal and External Environment analysis, identification of strengthen, weakness, opportunities and threatened factor done by Consensus Decision Making Group (CDMG) consist of Board of Director, and other staffs. Step II is Matching Stage, CDMG has analyzed with IE matrix and BCG matrix, has produced a few strategy alternative. Next step, step III is Decision Stage using QSPM matrix to set up the strategy priority.
From the result of IE matrix research, the position of RSJP Bogor Laboratory exists on position Quadrant III which Hold and Maintain with strategy alternative which is Market Penetration and Product Development. According to BCG matrix the position was Quadrant II is Question Mark with strategy alternative Market Penetration and Product Development.
The research has conclude that RSJP Bogor Laboratory still have a big market chance with maximizing the strengthen and minimizing the weakness, and hope to get the chance. As an advising, the strategy still need to apply on good activity means easy to operate and evaluate."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Wibowo
"ABSTRAK
Perkembangan perumah sakitan di Indonesia dipengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan rumah sakit. Perubahan terjadi karena kita memasuki era globalisasi dan sistem informasi yang berkembang dengan begitu pesat, kebijakan-kebijakan pemerintah, perubahan struktur demografi, pertumbuhan ekonomi, pendidikan masyarakat meningkat, transisi epidemiologis, teknologi yang berkembang pesat dan persaingan antar rumah sakit meningkat. Sedangkan R.S. Mardi Rahayu belum mempunyai perencaraan strategi yang tertulis. Hal inilah yang menjadi latar belakang peneliti untuk memilih judul Penelitian ini bersifat krosseksional dengan analisa strategik dengan menggunakan metoda kualitatif. Dan penelitian dibatasi di R.S. Mardi Rahayu. Pengumpulan data didapat dan data-data sekunder, diskusi fokus grup dan indepth interview, kemudian dianalisa dengan The Grand Strategy Matrix, SWOT Matrix, BCG Matrix dan pertimbangan strategik lainnya. Tujuan jangka panjang meliputi bidang pelayanan, SDM, manajemen, pemasaran dan kesejahteraan karyawan. Dan strategi raya yang dipilih strategi intensif yaitu market penetration , market development dan product development dan dijaiankan dengan membuat rencana induk untuk perkembangan R.S. Mardi Rahayu, membangun dan merenovasi sarana fisik terutama untuk unit rawat inap, unit rawat jalan, unit laboratorium dan unit radiolosgi, melengkapi peralatan baik diagnostik, terapeutik maupun perawatan, peningkatan mutu SDM baik manajerial maupun profesional, mutu pelayanan kesehatan ditingkatkan sehingga berfokuskan pelanggan, cepat dan cost effective, pemasaran diintensifkan, kerjasama dengan rumah sakit swasta lain dan pemasok.

ABSTRACT
Hospital development in Indonesia is influenced by changes occurring in the hospital environment. These changes happen because we enter the globalization era, fast growing information system, government policies, changes in demographic structure, economic development, increasing level in the education of the society, epidemiologic transition, fast growing technology and increasing competition between hospitals. Today, Mardi Rahayu hospital doesn't have a written strategic planning. This is the background why the researcher has chosen this topic. The research's design is cross sectional with strategic analysis and it use qualitative method. The research is located in Mardi Rahayu hospital. The data is got from secondary data, focused discussion group and indepth interview, and then analyzed with the Grand Strategy Matrix, SWOT matrix, BCG matrix and other strategic considerations. Long term objectives are covering services, human resources, management, marketing and employee welfare. The grand strategies are intensive strategies which are done by generating the master plan to develop Mardi Rahayu hospital; building and renovating buildings especially inpatient unit, outpatient unit, laboratory unit and radiological unit; completing the equipments for diagnostic, therapeutic and nursing; increasing the quality of human resources, managerial and professional; increasing the quality of health services so it is costumer focused, fast and cost effective; intensify marketing; and alliance with other private hospital and supplier.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>