Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Eka Hidayati
"Kondisi perekonomian di Indonesia makin menurun, sehingga mengakibatkan jumlah pengangguran semakin meningkat. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat banyak perusahaan yang melakukan efisiensi, salah satu langkah yang ditempuh adalah menerapkan sistem kerja kontrak. Sistem kerja kontrak masih banyak yang melanggar peraturan, tidak sesuai dengan pemndang-undang ketenagakerjaan yang berlaku saat ini. Akibatnya banyak masalah timbul sebagai akibat terakumulasinya rasa kecewa para pekerja kontrak karena tidak terpenuhinya hak-hak mereka sebagai pekerja kontrak. Ternyata mendapatkan pekerjaan saja pada saat ini tidak cukup, karena kebutuhan pekerja tidak hanya pada materi saja tetapi meliputi juga kebutuhan psikologis dan sosial.
Tesis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja para pekerja berstatus kontrak dengan menggunakan teori dua faktor dari Herzberg.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling sesuai dengan tujuan penelitian. lnforman dalam penelitian ini adalah para pekerja berstatus kontrak di unit real estate yang telah memiliki masa kerja lebih dari satu tahun dan telah menerima evaluasi hasil kerjanya sebanyak satu kali.
Kerangka teori yang digunakan dalam tesis ini adalah teori dua faktor atau two-facfor theory oleh Herzberg. Teori ini terdiri atas dua faktor utama, yaitu motivational factors dan hygiene factors. Motivational factors disebut sebagai faktor-faktor kepuasan dan hygiene factors sebagai faktor-faktor ketidakpuasan. Teori Herzberg atau teori dua faktor ini lebih tepat digunakan dibandingkan dengan teori lainnya, karena tujuan yang akan dicapai adalah mencari aspek-aspek pekerjaan yang merupakan sumber-sumber kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja di suatu tempat (perusahaan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja memperlihatkan tidak adanya kepuasan terhadap sub faktor hasil performance appraisal, penghargaan dan bentuk-bentuk penghargaan, arti penting pekerjaan bagi dirinya, kemajuan karier dan tanggungjawab. Sebagian besar ketidakpuasan ditunjukkan pada sub faktor peraturan dan kebijakan perusahaan, teknik dan hasil penilaian supervisi, hubungan dengan atasan, penggunaan walctu istirahat dan sistem pengupahan.
Pekerja disarankan untuk iebih memahami tentang peraturan ketenagakerjaan agar lebih memahami hak-hak dan kewajibannya sebagai kerja kontrak. Kepada perusahaan disarankan untuk memperbaiki pengelolaan sumber daya manusianya terutama terhadap pengelolaan pekerja kontraknya meliputi perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan, perbaikan terhadap kriteria performance appraisal dan sistem penilaiannya, proses penerimaan dan pemilihan karyawan serta pengembangan karier. Pemisahaan juga diharapkan berpegang penuh pada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenakerjaan temtama yang tercantum dalam bab IX yang mengatur tentang hubungan kerja. Kepada Departemen Tenaga Kerja diharapkan lebih aktif dalam melakukan kontrol dan mendukung perbaikan terhadap undang-undang ketenagakerjaan. Bagi komunitas keilmuan diharapkan lebih banyak melakukan penelitian tentang pekerja kontrak dan bagi pekerja sosial bisa terlibat lebih aktif dalam menangani masalah pekerja kontrak di masa mendatang."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmiyati Sarah
"Resiko besar yang harus dihadapi pelaut adalah terbatasnya waktu untuk berkumpul dengan keluarga Keith & Schaefer (dalam Fesbach,1987) mengemukakcan bahwa terdapat konflik peran pada istri-istri yang suaminya memiliki waktu kerja yang panjang karena dengan demikian kesempatan untuk membangun nilai-nilai keluarga seperti kedekatan, kehangatan dan keintiman menjadi berkurang.
Banyak Iagi faktor-faktor pendukung terciptanya kepuasan perkawinan yang kurang dapat dipenuhi seutuhnya oleh seorang suami karena terbatasnya waktu yang dimiliki karena tuntutan pekerjaannya. Kondisi dimana istri harus Iebih banyak menanggung beban serta Iebih besar bertanggung jawab terhadap kelangsungan kehidupan rumah tangga seperti istri pelaut akan menyebabkan tidak dapat dipenuhinya beberapa faktor tersebut diatas. Oleh karenanya penulis ingin Iebih jauh mengetahui tentang gambaran kepuasan perkawinan pada istri istri pelaut melihat cukup banyak ditemukan para istri yang suaminya bekerja sebagai pelaut mengeluhkan mengenai keadaan rumah tangga mereka. Melihat yang Iebih banyak mengalami masalah adalah para istri, maka peneliti secara khusus melakukan penelitian pada subyek istri.
Selanjutnya penulis berharap dari penelitian ini dapat diperoleh manfaat yaitu memberikan masukan kepada istri pelaut tentang hal-hal yang penting untuk diperhatikan guna menegakkan Iandasan yang kuat bagi terciptanya kepuasan perkawinan, memberikan informasi bagi institusi yang menangani masalah masalah keluarga, tentang masalah kepuasan perkawinan yang dirasakan istri pelaut dimana informasi ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan penyuluhan, konseling ataupun terapi bagi yang bermasalah serta menambah hasil-hasil penelitian tentang keluarga pelaut yang berguna bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian ini dilakukan terhadap 5 orang subyek penelitian dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan yang mendorong subyek penelitian untuk menikah beragam, yaitu sebagai wadah pemenuhan kebutuhan ekonomi, kelangsungan generasi, karena menganggap pemikahan sebagai sesuatu yang normal dan wajar juga karena cinta. Ada pula subyek yang menikah karena kasihan pada calon suami yang telah Iama mengejarnya, juga karena subyek merasa tidak enak menolak calon mertua yang telah datang dari jauh untuk melamar. Sedangkan jenis perkawinan istri pelaut didominasi oleh jenis perkawinan tradisionaI. Diketahui pula bahwa tingkat kepuasan perkawinan istri pelaut naik dan turun silih berganti. Pada umumnya tinggi rendahnya kurva kepuasan perkawinan istri pelaut dipengaruhi oleh keberhasilan penyesuaian diri istri terhadap tugasnya baik sebagai istri maupun sebagai istri pelaut. Keberhasilan pada masa penyesuaian diri berpengaruh pada kuatnya Iandasan perkawinan selanjutnya. Selain itu, kurva kepuasan perkawinan iuga dipengaruhi oleh terpenuhinya faktor-faktor yang mendukung terciptanya kepuasan perkawinan, yaitu afeksi dari suami, keberhasilan anak anak dalam sekolah dan kelancaran karir suami. Faktor- faktor kepuasan perkawinan yang tidak dapat dipenuhi oleh suami dapat menimbulkan ketidakpuasan perkawinan yang dirasakan istri pelaut, dalam penelitian ini ditemukan faktor-faktor tersebut antara Iain adalah kualitas komunikasi yang buruk dengan suami, faktor sosial, faktor hubungan intim, faktor peran dan tingkah Iaku suami yang kurang sesuai dengan keinginan istri serta faktor kebutuhan istri yang tidak terpenuhi oleh suami, khususnya kebutuhan untuk dimengerti. Ada pula subyek yang merasakan bahwa faktor ekspresi afeksinya tidak terpenuhi oleh suami serta hubungan mertua dan ipar yang buruk.
Hal lain yang perlu diperhatikan Iebih Ianjut dalam penelitian ini adalah adanya sejumlah keterbatasan yang diduga dipengaruhi oleh jumlah subyek yang terbatas, alat ukur yang kurang tajam menggali inforrnasi, kekurang- terampilan peneliti dalam menggali informasi ataupun dalam menganalisa data karena pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang baru bagi peneliti. Saran untuk penelitian selanjutnya adaiah melengkapi subyek penelitian, yaitu bukan hanya istri saja yang dijadikan subyek, namun juga suaminya sehingga informasi mengenai kepuasan perkawinan dapat diperoleh lebih Iengkap. Disamping itu penambahan jumlah subyek penelitian dapat memperkaya hasil penelitian, agar wawancara yang dilakukan oleh peneliti dapat berjalan lancar, maka diperlukan waktu yang cukup untuk membina ?raport' antara peneliti dan subyek penelitian, sehingga sewaktu wawancara dilakukan subyek penelitian tidak canggung menjawab pertanyaan peneliti."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S2768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Radtya
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26661
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen Olivia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penentu kepuasan dan ketidakpuasan individu dalam bekerja yang terdiri workload, role conflict, dan supervisor support terhadap job satisfaction, life satisfaction, anxiety, dan depression dengan work-life balance sebagai mediator. Objek utama dalam penelitian ini adalah pekerja perempuan di wilayah Jabodetabek dengan masa kerja minimal satu tahun, dan memiliki atasan langsung. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner daring dan didapatkan 743 pekerja perempuan menjadi sampel penelitian. Namun data yang dapat digunakan untuk diolah hanya 714 sampel akibat adanya data yang tidak terisi dengan sempurna sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian. Pengolahan data dilakukan metode structural equation modeling (SEM) menggunakan aplikasi Lisrel. Hasil SEM menunjukkan bahwa workload, role conflict, dan supervisor support memiliki pengaruh negatif dan positif terhadap work-life balance, work-life balance memiliki pengaruh positif terhadap job satisfaction dan life satisfaction, serta memiliki pengaruh negatif terhadap anxiety dan depression. Studi ini juga menunjukkan bahwa work-life balance berhasil memediasi pengaruh antara workload, role conflict, dan supervisor support terhadap job satisfaction, life satisfaction, anxiety, dan depression. Dengan demikian, perusahaan perlu memperhatikan workload, role conflict, dan supervisor support yang diberikan kepada pekerja perempuan, dengan demikian diharapkan dapat mendukung dan menjaga kepuasan para pekerja, yang juga didukung oleh work-life balance.

This study aims to examine the determinants of individual satisfaction and dissatisfaction at work consisting of workload, role conflict, and supervisor support for job satisfaction, life satisfaction, anxiety, and depression with work-life balance as a mediator. The main object of this research is a female worker in the Greater Jakarta area with a minimum working period of one year, and has a direct supervisor. The research data was collected using an online questionnaire and found 743 female workers in the research sample. However, the data that can be used for processing are only 714 samples due to incomplete data that cannot be used in research. Data processing was carried out by the structural equation modeling (SEM) method using the Lisrel application. SEM results show that workload, role conflict, and supervisor support have a negative and positive effect on work-life balance, work-life balance has a positive effect on job satisfaction and life satisfaction, and has a negative effect on anxiety and depression. This study also shows that work-life balance successfully mediates the effect between workload, role conflict and supervisor support on job satisfaction, life satisfaction, anxiety, and depression. The company needs to pay attention to the workload, role conflict, and supervisor support provided to female workers, thus it is expected to support and maintain the satisfaction of the workers, which is also supported by a work-life balance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wahyu Hidayat
"Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (constuction technology) dan manajemen konstruksi (construction management). Kedua hal itu saling terkait dan saling mendukung sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan proyek.
Proyek konstruksi khususnya proyek gedung bertingkat bersifat unik, dalam proses tersebut terdapat tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sumber daya manusia, material, peralatan, organisasi proyek dan teknologi konstruksi. Berbagai resiko yang menyebabkan rendahnya produktivitas dapat timbul dalam pekerjaan gedung akibat banyaknya sumber daya yang terlibat.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan rendahnya produktivitas pada tahap pelaksanaan proyek gedung bertingkat di DKI Jakarta agar di masa mendatang dapat menjadi acuan bagi para pelaksana pekerjaan gedung bertingkat atas kemungkinan terjadi risiko yang menyebabkan rendahnya produktivitas yang potensial di proyek. Di dalam suatu proyek gedung sering terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh faktorfaktor risiko rendahnya produktivitas tenaga kerja terampil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko produktivitas tenaga kerja terampil yang paling berpengaruh pada tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi gedung terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan Kuisioner ke Pakar dan setelah di reduksi Pakar di sebar lagi ke Stakeholder. Metode Analisa yang digunakan adalah analisa statistik dengan bantuan Statistical Product for Service Solusion ( SPSS) versi 13.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini Kinerja keterlambatan waktu proyek gedung dipengaruhi oleh kurangnya inovasi dan kreativitas, tidak tersedianya material dan terlalu sering terjadi lembur, dan ini mempunyai kontribusi sebesar 76,6% terhadap keterlambatan waktu pelaksanaan proyek gedung bertingkat di DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T23314
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widayat
"Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi constuction technology) dan manajemen konstruksi (construction management). Kedua hal itu saling terkait dan saling mendukung sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan proyek. Proyek konstruksi khususnya proyek gedung bertingkat bersifat unik, dalam proses tersebut terdapat tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sumber daya manusia, material, peralatan, organisasi proyek dan teknologi konstruksi. Berbagai resiko yang menyebabkan rendahnya produktivitas dapat timbul dalam pekerjaan gedung akibat banyaknya sumber daya yang terlibat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan rendahnya produktivitus pula tuhup peluksunaun proyek gedung bertingkat di DKI Jakarta agar di masa mendatang dapat menjadi acuan bagi para pelaksana pekerjaan gedung bertingkat atas kemungkinan terjadi risiko yang menyebabkan rendahnya produktivitas yang potensial di proyek. Di dalam suatu proyek gedung sering terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh faktor-faktor risiko rendahnya produktivitas tenaga kerja terampil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko produktivitas tenaga kerja terampil yang paling berpengaruh pada tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi gedung terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan Kuisioner ke Pakar dan setelah di reduksi Pakar di sebar lagi ke Stakeholder. Metode Analisa yang digunakan adalah analisa statistik dengan bantuan Statistical Product for Service Solusion (SPSS) versi 13. Berdasarkan hasil dari penelitian ini Kinerja keterlambatan waktu proyek gedung dipengaruhi oleh kurangnya inovasi dan kreativitas, tidak tersedianya material dan terlalu sering terjadi lembur, dan ini mempunyai kontribusi sebesar 76,6% terhadap keterlambatan waktu pelaksanaan proyek gedung bertingkat di DKI Jakarta"
Depok: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, ], 2007
T40725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhetanov S. Prasetyo
"Perlindungan pekerja konstruksi dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah merupakan suatu tantangan besar dalam bidang K3. Data mengenai jumlah pekerja dan kecelakaan yang diungkapkan oleh NIOSH menunjukkan betapa pentingnya memahami karakter para pekerja konstruksi untuk melakukan pencegahan kecelakaan (lihat halaman 2). Tesis ini meneliti hubungan faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi pekerja. Faktor-faktor yang diteliti mencakup masa kerja, asal daerah, tempat tinggal, motivasi kerja, bidang keahlian dan pelatihan K3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 dari 6 faktor yang diteliti mempengaruhi persepsi pekerja, yakni bidang keahlian, asal daerah dan pelatihan K. Dan kalau dilihat lebih jauh, pengaruh faktor ekstemal iebih dominan dibandingkan faktor internal, sehingga dalam penelitian ini disimpulkan bahwa persepsi pekerja konstruksi terhadap bahaya merupakan hal yang dapat diintervensi (intervened able).

Construction worker protection from an accident and occupational illness is a big challenge in the field of occupational safety and health. NIOSH was reporting a set of data regarding number of construction worker and accidents. This prove how important to understand the construction workers characteristic in order to prevent the accident (see detail on page 2). In this Thesis, writer was doing a research to find out the relationship between a set of factors with the worker's perception. Those factors are working experience, origin background, home stay, work motivation, expertise and safety training. The result of this research show that 3 out of 6 factors are significantly influencing worker perception, which are expertise, -origin background and safety training. If we look deeper, external factors are most likely influencing more than internal factors, so that could be concluded that the worker perception is something intervened able.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Ekawati
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja engineer Managed Services Department PT. Ericsson Indonesia. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling yang berjumlah sebanyak 25 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi 30 pernyataan. Teknik analisis data menggunakan Analisis univariat yaitu distribusi frekuensi dan hasil jawaban dari kuestioner dilakukan menggunakan skala Likert. Data penelitian ini diambil dari dua sumber yaitu data primer, data yang diperoleh secara langsung dari responden sebagai sumber data melalui penyebaran kuesioner dan wawancara di lokasi penelitian, kedua yaitu data sekunder, yaitu data pendukung atau pelengkap data primer yang diperoleh dari dokumen atau literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Dengan menggunakan teori Herzberg dan Luthans ditemukan hasil yang positif dari persepsi responden atas faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.

The purpose of this research is to know deeply about the factors that affecting a job satisfaction among the engineer employ in Managed Services Department PT. Ericsson Indonesia. The subjects of this research were 25 employees, taken from population using total sampling technique. The instrument of the research used the questionnaire that contained 30 statements. Technically the analysis of the data using the univariat analysist where the distribution of the frequency and results of the answer of questioners is carried out used the Likert scale. This research data is taken from two sources, first is the primary data, which is received directly from the respondent as the source of the data through the spreading of the questionnaire and interview in the location of the research, second is the secondary data, which is supporting data or primary data accessories that are received from the document or literature which is connected with this research. Therefore based on the Herzberg and Luthans? theories there is positive result of job satisfaction among engineer in Managed Services Department PT. Ericsson Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Alwini
"Kepuasan kerja merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi performa organisasi atau kualitas pelayanan rumah sakit. Sebagian besar kegiatan suatu organisasi kesehatan atau organisasi pelayanan kesehatan berlangsung melalui proses interaksi antara petugas dengan kliennya (pasien). Kualitas interaksi yang terjadi akan dipengaruhi oleh sikap kerja petugasnya dalam memberikan pelayanan (sikap positif petugas terhadap seluruh aktivitas organisasi). Dengan kata lain kualitas interaksi tadi akan dipengaruhi oleh kepuasan kerja petugas (dokter spesialis).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis, yang meliputi : gambaran karakteristik individu, komitmen pada organisasi dan kepuasan kerja dokter spesialis serta mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja, hubungan antara komitmen pada organisasi dengan kepuasan kerja, dan hubungan antara karakteristik individu dengan komitmen pada organisasi dokter spesialis di rumah sakit Mohammad Ridwan Meuraksa, Jakarta.
Tingkat kepuasan kerja dilihat secara umum dan dari masing-masing dimensi kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, kondisi kerja, supervise, rekan kerja, organisasi dan manajemen. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis statistik dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil dari analisis univariat menunjukkan bahwa dokter spesialis lebih banyak yang puas pada dimensi pekerjaan itu sendiri, promosi, supervisi, rekan kerja, serta organisasi dan manajemen. Sedangkan untuk dimensi gaji dan kondisi kerja lebih banyak yang tidak puas sebesar (53,3% dan 53,3%).Dari proporsi komitmen total dan komponen komitmen afektif sama antara yang baik dan kurang sebesar (50,0% dan 50,0%). Sedangkan komponen komitmen kontinuans dan komponen komitmen normative yang menyatakan komitmen baik lebih sedikit sebesar (46,7% dan 40,0%).
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya ada satu karakteristik individu yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu status kepegawaian, ada dua komponen komitmen yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis yaitu komitmen kontinuans dan komitmen normative serta tidak ada hubungan antara karakteristik individu dengan komitmen pada organisasi.
Hasil multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis adalah komponen komitmen normative.
Disarankan agar dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu lebih ditingkatkan kepuasan kerja dokter spesialis dengan sistem pembagian jasa pelayanan yang lebih baik dan memperbaiki kondisi lingkungan serta melengkapi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, yang tentunya harus diikuti oleh komitmen dokter spesialis di rumah sakit Mohammad Ridwan Meuraksa.

The Factors Related to Job Satisfaction of Specialist Doctors in the Mohammad Ridwan Meuraksa Jakarta HospitalJob satisfaction is the important factor that influences organization performance or hospital quality service. Most of health service organization activities are carried out as personal interaction of provider and patients as the client. The interaction quality is influenced by positive employee attitude in the whole organization. In the hospital, quality interaction is most influenced by the job satisfaction of specialist doctor.
This research purpose is to know the factors related to the job satisfaction of specialist doctors in the Mohamad Ridwan Meuraksa Jakarta Hospital, which comprise of individual characteristics, commitment to hospital organization and the work satisfaction of specialist doctors. Furthermore, the purposes are to reveal the relationship between: individual characteristics and job satisfaction, commitment to organization and job satisfaction, and individual characteristics and commitment to organization.
The job satisfaction level is generally refer to each of job satisfaction dimensions, which comprise of the work itself, wages, promotion, work conditions, supervision, colleague, organization and management. This research uses quantitative analyze and cross sectional approach. Therefore, statistic analyze is conducted in univariate, bivariate and multivariate way.
Univariate analyze shows that many specialist doctors are satisfied in the work it self, promotion, supervision, colleague, and organization and management dimension. Whereas, many of them are not satisfied in the wages and the work conditions dimension (53,3% and 53,3%). The proportion of total commitment and affective commitment component is equally between the good and poor (50% and 50%). Whereas in the continuants commitment component and normative commitment component, the good commitment is little more than the poor (46,7% and 40,0%).
Bivariate analyze reveals that are: only one of individual characteristics, employee status that related to job satisfaction; two commitment component, continuants commitment and normative commitment, which related to job satisfaction; and no relationship between individual characteristics and commitment to the hospital. Multivariate analyzes reveals that the dominant factor in the job satisfaction of specialist doctors is normative commitment component.
The suggestion in the quality service improvement is necessary to increase the job satisfaction of specialist doctors. Some ways can be done, increase the merit system sharing, workplace renovation, complete the appropriate work equipments, which are followed by the commitment of specialist doctors in the Mohammad Ridwan Meureksa Jakarta Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>