Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afyan Rinaldi
"Pemerintah memiliki tanggungjawab untuk mensejahterakan rakyatnya. Berbagai program pemberdayaan masyarakat telah dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia, baik di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan lain-lain. Salah satu jalan agar program pemberdayaan masiyarakat dapat bermanfaat bagi masyarakat tersebut adalah dengan memahami kapital sosial masyarakat itu sendiri. Pengetahuan atas kapital sosial ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi studi kelayakan, sebagai sumbangan awal, atas program K2I yang akan dijalankan.
Provinsi Riau, secara umum dikenal sebagai Salah satu provinsi kaya di Indonesia, terutama sekali dari Sumber daya aiam seperti minyak bumi, perkebunan, dan perikanan. Tetapi, pada beberapa kabupaten yang tergabung di provinsi tersebut, terdapat kantong-kantong kemiskinan, salah satunya terdapat di Kabupaten Rokan Hilir. Selanjutnya, Salah satu Iokasi kantong kemiskinan di kabupaten tersebut adalah Desa Bagan Jawa, yang terletak di Kecamatan Bangko.
Seiring dengan program pengentasan kemiskinan yang dijalankan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi Riau juga mengadakan program yang sama, yaitu melalui program Pengentasan Kemiskinan dan Kebodohan serta pembangunan Infrastruktur (K2I). Salah satu kegiatan yang dianggarkan dalam program tersebut adalah pembuatan perkebunan kelapa sawit.
Berdasarkan informasi tersebut, pada tahun 2005, dilaksanakan Musrenbangdes, di Bagansiapi-api, ibu kota kabupaten Rokanhilir, yang juga mengaspirasikan dan mencanangkan program perkebunan kelapa sawit di Bagan Jawa, sebagai salah satu program pembangunan desa yang dianggarkan dan sebagai bagian dari content program K2l, di kabupaten Rokan Hilir.
Agar program tersebut sesuai dengan kapital sosial yang dimiliki oleh masyarakat Bagan Jawa, sehingga mencapai tujuan mama dari program perkebunan K2I, peneliti merasa perlu untuk melakukan studi awal, yang dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan program. Studi awal ini diperlukan guna meminimalisir resiko kegagalan atas program yang akan dilakukan.
Kapital Sosial yang ada pada masyarakat Bagan Jawa, meliputi kepercayaan (trust), jaringan (network), dan norma (norm) yang ada dan berfungsi dalam keseharian masyarakat di Bagan Jawa. Selain itu, berdasarkan kompleksitas etnis yang ada di desa ini, yang terdiri dari beberapa suku, seperti : Melayu, Jawa, Minangkabau, Tionghoa dan Iain-lain, maka kapital sosial yang diteliti adalah kapital sosial yang ada pada masyarakat Melayu desa Bagan Jawa.
Kepercayaan, jaringan, dan norma yang ada di masyarakat Melayu Bagan Jawa ini diteliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang diharapkan dapat memberikan gambaran secara jelas, tentang kapital sosial yang ada di masyarakat yang diteliti. Implementasinya dilaksanakan dengan pengambilan responden yang beragam, mulai dari tokoh masyarakat dan tokoh adat, pejabat pemerintah terkait pembangunan (yang diwakili oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah [Bappeda] Kabupaten Rokan Hilir), pejabat pemerintahan (camat Bangko, penghulu Bagan Jawa, dan staf terkait) serta masyarakat petani atau calon petani dari penduduk MeIayu Bagan Jawa itu Sendiri. Jumlah informan pada penelitian ini adalah 18 orang.
Berdasarkan data, baik dari pengamatan maupun masukan dari informan, terdapat kelayakan - secara Sosial - pelaksanaan program penanaman kelapa sawit berbasis masyarakat di Bagan Jawa. Tetapi, perlu diakui pula bahwa pendayagunaan Kapital Sosial tidak dapat dilakukan secara mandiri. Kapital Sosial memerlukan Kapital Manusia dan Kapital Fisik.
Sinerji ketiga kapital tersebut, yang ada dan melekat di masyarakat Melayu Bagan Jawa, menjadikan program pelaksanaan kelapa sawit berbasis masyarakat di Bagan Jawa, yang merupakan bagian terkait dari perencanaan pembangunan desa Bagan Jawa, serta terkait program K2l pemerintah Provinsi Riau, adalah layak dilaksanakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
HanXiao Indah
Kuala lumpur: Jambatan Penerangan Malaysia, 2010
305.89 HAN m (1);305.89 HAN m (2);305.89 HAN m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
303.33 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ghivo Pratama
"Penelitian ini mencoba untuk melihat pembangunan desa pada bidang pertanian melalui peran pemerintah lokal (wali nagari) dan modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel 90 anggota kelompok tani sebagai responden. Hasil peran pemerintah desa yang cenderung rendah menyebabkan pembangunan desa yang buruk. Sedangkan, modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat tidak berhubungan.

This thesis purposes are to measure the influences of local govemace (wali nagari) and social capital roles toward rural development. This research use quantitative approach with 90 members of fanner groups as the respondent. The role of local governance toward rural development is tending to low. In the other hand, there is no influence between social capital and rural development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Al-Ahmadi
Kuala Lumpur: Jabatan Kebudayaan dan Kesenian Negara, Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia, 2010
305.8 ABD t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Waliyyu Ramadhon
"Penelitian ini berfokus untuk melihat pengembangan kapital sosial linking di Institut Musik Jalanan (IMJ) dan manfaat yang didapat dari pengembangan kapital sosial linking tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kapital sosial linking di IMJ dilakukan sejak proses IMJ menjalin kerja sama dengan mitra hingga pada upaya mempertahankan kerja sama dengan mitra. Pengembangan kapital sosial linking berkaitan dengan upaya IMJ membangun jaringan, norma, dan kepercayaan dalam hubungan kerja sama dengan mitra. Berbagai upaya yang dilakukan membantu IMJ dalam mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu mewujudkan kesejahteraan pengamen jalanan.

This research focuses on looking at the development of linking social capital at Institut Musik Jalanan (IMJ) and the benefits derived from the development of social linking capital. This research uses a qualitative approach with descriptive research. The results showed that the development of social capital linking at IMJ was carried out from the process of IMJ collaborating with partners to efforts to maintain cooperation with partners. The development of social linking capital is related to IMJ's efforts to build networks, norms, and trust in cooperative relationships with partners. Various efforts have been made to assist IMJ in accessing the resources needed to help realize the welfare of street buskers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hussein, Ismail
Jakarta: UI-Press, 1984
PGB 0508
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Irfarinda
"Tesis ini membahas tentang timbulnya proses kepercayaan antara pemulung dan pengepul. Kepercayaan yang berkembang tersebut diketahui dapat membentuk kapital sosial di dalam hubungan kerja antara pemulung dan pengepul. Elemen kapital sosial selain kepercayaan juga ditemukan dalam penelitian ini, diantaranya unsur jaringan dan norma yang digunakan untuk memperlancar aktivitas jual beli antara pemulung dan pengepul.
Fokus penelitian ini adalah unsur percaya antara pemulung dan pengepul dan kontribusinya unsur percaya tersebut pada kelancaran aktivitas jual beli antara pemulung dan pengepul. Rasa saling percaya antara keduanya juga dianggap penting dalam rangka meningkatkan kapital sosial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam hubungan kerja antara pemulung dan pengepul ini besar dipengaruhi oleh rasa saling percaya. Hubungan kerja kedua aktor ini dapat langgeng selain karena mendapat mutual benefit, keduanya juga sudah memiliki rasa saling percaya. Rasa percaya yang terjadi di antara kedua aktor semakin kuat, maka dapat meningkatkan unsur jaringan dan melonggarkan unsur norma, sehingga kapital sosial dapat dikatakan meningkat.

This thesis discusses the emergence of a trust process between scavengers and collectors. This growing belief is known to form social capital in the working relationship between scavengers and collectors. Elements of social capital other than trust are also found in this study, including the elements of networks and norms used to facilitate buying and selling activities between scavengers and collectors.
The focus of this study is the element of trust between scavengers and collectors and the contribution of these elements of trust in the smoothness of buying and selling activities between scavengers and collectors. The mutual trust between the two is also considered important in order to improve social capital.
The results showed that in the working relationship between scavengers and collectors is greatly influenced by mutual trust. The working relationship of these two actors can be lasting apart from having mutual benefit, they also have mutual trust. The trust between the two actors is getting stronger, it can increase the elements of the network and loosen the elements of the norm, so that social capital can be said to increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Gede Mudiarta
"Disertasi ini bertujuan untuk menjelaskan peran kapital dalam masyarakat dan pengaruhnya terhadap kualitas hidup masyarakat (QoL), ditinjau dari persepsi masyarakat. Upaya memperdalam analisis juga dilakukan dengan membahas peran tripartit pemerintah-swasta-masyarakat dalam peningkatan penguasaan kapital dan kualitas hidup masyarakat agribisnis berbasis komunitas banjar. Studi ini menggunakan model desain penelitian dominan-kurang dominan, yakni menggunakan metoda kuantitatif sebagai pendekatan utama yang didukung pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ditetapkan pada lokasi implementasi PRIMA TANI yakni program percepatan akselerasi pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian di Bali, tepatnya di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak-Buleleng.
Temuan utama penelitian ini adalah: Pertama, hasil regresi dilanjutkan analisis jalur yang dilakukan menunjukkan bahwa ternyata kapital sosial merupakan faktor yang paling dominan pengaruhnya bagi peningkatan kualitas hidup, dibandingkan jenis kapital lainya, yakni kapital budaya, politik, dan ekonomi. Kedua, lingkungan institusional berupa peraturan dan kebijakan-kebijakan formal, ataupun unsur-unsur baru secara dinamis berjalan menjadi kerangka dalam mengatur tindakan ekonomi aktor atau kelompok pelaku agribisnis, berbasis banjar. Tindakan ekonomi aktor, berbasis pada relasi informal yang dilandasi kepercayaan bersama, norma, dan aturan-aturan in-formal banjar yang ternyata memiliki kelenturan (fleksibilitas) yang kuat dalam mewadahi aktivitas anggotanya. Pertalian dan pertautan antara lingkungan institusional dengan relasi informal yang mengikat tindakan aktor dalam mengejar kepentingan-kepentingannya merupakan sebuah kerangka, yakni kerangka institusional. Pada kerangka itu, peran pemerintah-swastakomunitas lokal, memainkan fungsi penting bagi peningkatan penguasaan kapital sosial, budaya, politik, dan kapital ekonomi yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup komunitas agribisnis berbasis banjar. Tingginya peran kapital sosial dalam peningkatan kualitas hidup mesti didukung intervensi kebijakan dalam hal penganggaran program pembangunan yang dapat merangsang semakin tumbuh dan berkembangnya jaringan sosial. Kebijakan agribisnis terutama implementasi inovasi teknologi mesti bersifat tranformatif bagi perubahan budaya dan struktur sosial masyarakat. Pada sisi lain, investasi pembangunan ruang sosial perlu ditingkatkan, karena investasi bidang ini relatif tertinggal dibandingkan investasi dalam bidang ekonomi.
The purpose of the research in general is to analyze the capital in community and its influence to the quality of life (QoL), analized by the public perception. In more spesific way, it explains the role of government, private sector, and local community in influencing capital namely social capital, cultural capital, political capital, and economic capital and their influence to improve the quality of life. This study applies the dominant ?less dominant design model. Main approach applied quantitative study supported by qualitative approach. This research conducted in location of implementation PRIMA TANI namely program dissemination acceleration of agriculture technology innovation in Bali, precisely in Sanggalangit, District of Gerokgak-Buleleng.
The main finding in this dissertation are: First, result of regression and path analysis indicates that social capital is the most dominance influence for improvement of QoL, compared to other capital form. Second, in the agribussiness development show that institutional environment as formal regulation and policies, integrated with informal relationship at the messo and micro levels of individuals and their interpersonal ties as institutionalism mechanism. At the mechanism, the role of tripartit, plays necessary function for improvement of capital and improve the quality of life. Domination of the role of social capital in improvement the QoL must be supported by policy intervention in the case of budgeting and development programs which can stimulate social networks grows. Implementation of agricultural innovation must transformativelly for social changes, both for cultural and structural. Investation for social space need to be improved, because the invesment of this case relatively lag than in the field of economics."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
D905
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Adriani
"Konflik antara masyarakat Melayu-Muslim di Pattani dengan pemerintah Muangthai sudah berlangsung sejak lama. Khususnya sejak Pattani menjadi propinsi di Muangthai pada tahun 1902. Masyarakat Melayu-Muslim Pattani merupakan minoritas di dalam negara yang sebagian besar penduduknya adalah prang Thai dan beragama Buddha. Namun, di wilayah Muangthai Selatan, yang berbatasan dengan Malaysia, mereka merupakan kelompok mayoritas etnis Melayu yang beragama Islam. Pemerintah Thai berusaha untuk mengintegrasikan masyarakat Pattani dengan berdasarkan pada agama Buddha dan budaya Thai. Pengintegrasian secara paksa itu menimbulkan reaksi keras dari masyarakat Pattani, sebab identitas mereka hendak dicoba dihapus dan digantikan dengan identitas orang Thai. Kondisi semakin buruk sejak Phibun Songkhram menjadi Perdana Menteri pada tahun 1938. Pemerintah Phi bun melaksanakan kebijakan asimilasi yang sama sekali tidak menoleransi eksistensi agama dan budaya kelompok minoritas, seperti masyarakat Melayu-Muslim Pattani."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>