Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10003 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 1994
617.22 DAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Handrawan Nadesul
Jakarta: Puspa Swara, 1997
616.54 HAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Warastuti
"Penelitian tentang prevafensi clan derajat intensitas infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah pada anak-anak usia sekolah dasar di Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat telah
dilakukan di Laboratorium Parasitologi U.S. NAMRU-2, Jakarta, pada bulan Agustus-September 1996.
Pemeriksaan sampel tinja dilakukan dengan meggunakan teknik Kato yang dimodifikasi (modifikasi baru) clan penyebaran kuesioner pada seluruh
responden yang diperiksa.
Dan penelitian mi diperoleh hasH 90 anak positif mengandung telur cacing usus dari 216 sampel tinja yang diperiksa. Prevalensi cacing gelang (Ascaris Iumbncoides) 4,63%; cacing cambuk (Trichuris trichiura) 33,8%; clan cacing
tambang (Necator americanus clan Ancylostoma duodenale) 11,1 %. Derajat intensitas infeksi cacing usus adalah cacing cambuk 22050 telur/gram, cacing gelang 11550 telur/gram, clan cacing tambang 5550 telur/gram.
Uji Khi-kuadrat ( ) pada taraf nyata a=0,05 menunjukkan bahwa jenis kelamin clan umur anak tidak mempengaruhi distribusi infeksi cacing usus.
Prevalensi infeksi cacing usus menurut jenis kelamin anak clan umur anak adalah relatif rendah (ringan) sementara derajat intensitas infeksi cacing usus
pada masing-masing jenis kelamin anak clan tingkatan umur anak secara umum termasuk dalam kategori berat (tinggi)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Nilasari
"
ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dermatoglifi telapak tangan dan 30 penderita penyakit jantung bawaan (PPJB) dari R.S. Harapan Kita, Jakarta dan 30 orang berjantung normal (OJN) dari mahasiswa Biologi FMIPA U1 untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan gambaran dermatoglifi pada kedua kelompok tersebut. Met ode pencetakan dilakukan dengan metode Holt (1968) menggunakan tinta finger print. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi pola pada kedua telapak tangan PPJB di 'daerah T 0,00%; k 0.00%; liii 3,33%; liv 28,33%, dan H 5.00%; sedangkan pada OJN T 0,00%; In 0,00%; fill 0,00%; IIV 25,0j3%, dan H 6,67%. Rata-rata jumlah besar sudut atd kedua telapak tangan PPJB 86,37, sedangkan OJN 84,03. Rata-rata jumlah total sulur a-b kedua telapak tangan PPJB 75.93, sedangkan OJN 74.44. Ratarata besar derajat transversalitas kedua telapak tangan PPJB 71,66, sedangkan OJN 69.97. Frekuensi garis lipatan simian PPJB adalah 1,67% dan garis lipatan Sydney 3,33%, sedangkan OJN untuk garis lipatan simian dan Sydney 1,67%. Dari hasil uji Mann-Whitney (a=0,05) terhadap sudut atd kedua telapak tangan, jumlah sulur a-b dan besar derajat transversalitas da pat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara dermatoglifi telapak tangan PPJB dengan OJN.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Einis, Vladimir L.
Moscow : Peace Publisgers , 1965
616.24 EIN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Giri Widakdo
"Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan 11,6% penduduk
Indonesia berumur 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penyakit kronis terhadap
gangguan mental emosional. Desain penelitian ini adalah potong lintang
mengggunakan data Riskesdas tahun 2007. Sebanyak 660.452 responden
berusia di atas 15 tahun yang tidak mengalami gangguan jiwa dijadikan
sampel. Gangguan mental emosional dinyatakan ada jika responden mem-
punyai paling tidak enam dari 20 gangguan. Penyakit kronis seperti tuber-
culosis (TB) paru, hepatitis, jantung, diabetes, kanker, dan stroke diukur
melalui wawancara yang didasarkan pada diagnosis petugas kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh penderita penyakit kronis,
dua sampai lima penderita akan mengalami gangguan mental emosional.
Analisis regresi logistik multivariat memperlihatkan bahwa risiko gangguan
mental emosional semakin tinggi bersamaan dengan semakin banyak jum-
lah penyakit kronis yang diderita oleh responden. Responden yang
menderita satu penyakit kronis berisiko 2,6 kali lebih besar untuk mengala-
mi gangguan mental emosional, yang menderita dua penyakit kronis
berisiko 4,6 kali, yang menderita tiga penyakit kronis atau lebih berisiko 11
kali. Kementerian Kesehatan disarankan untuk mengembangkan standar
pelayanan penyakit kronis terkait dengan pengurangan dampak pada gangguan
mental emosional dan dibentuknya tim bimbingan teknis pelayanan penyakit
kronis.
Basic Health Research (Riskesdas) year 2007 showed that 11.6 percent of
Indonesia?s population aged 15 years and above suffering from mental emo-
tional disorder. This study aimed to examine the effects of chronic illness to
the mental emotional disorders. A cross-sectional study was performed that
used Riskesdas 2007 data. A total of 660,452 respondents aged 15 years
and over who are mentally health become sample of this study. Mental
Efek Penyakit Kronis terhadap Gangguan Mental
Emosional
Effects of Chronic Illness to the Mental Emotional Disorders
Giri Widakdo* Besral**
*Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, **Departemen Biostatistika dan Ilmu
Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
emotional disorders exist if they have at least six of the 20 disorder. Chronic
diseases such as pulmonary tuberculosis, hepatitis, heart disease, dia-
betes, cancer, and stroke were measured based on diagnosis by health pro-
fesional. The results showed that out of ten respondents with chronic
illness, aproximately two to five will suffering from mental emotional dis-
order. Multivariat logistic regression analysis shows that the risk of developing
mental emotional disorders higher as more number of chronic illnesses suffered
by the respondent. Respondents suffering from one chronic disease were 2.6
times greater risk for emotional mental disorder, suffering from two chronic dis-
ease have risk 4.6 times, which had three or more chronic disease risk have risk
11 times. It is suggested that the Ministry of Health to develop a standard of
care of chronic diseases associated with reducing impact on the mental
emotional disorders and establishment of teams for technical guidance
chronic disease care."
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta : FKUI, 2000,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Bagian Biologi FKUI, 1998,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : FK-UI, 1995,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>