Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Gunawan
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kualitas pemeriksaan barang dalam sualu prosedur kepabeanan terhadap penentuan pemenuhan kewajiban pabean di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tanjung Priok I, II, dan III.
Populasi penelitian ini adalah seluruh Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen (PFPD) di iingkungan KPBC Tanjung Priok I, II, dan III. Sampel penelitian diambil dengan metode sampel jenuh yaitu seluruh anggota populi dijadikan sampel, dikarenakan jumlahnya yang sedikit yaitu sebesar 70 responden.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif ekploratiff Sementara itu instrumen pengumpulan data disusun dalam angket yang menggunakan skala model Likert.
Penelitian ini melibatkan l (satu) variabel bebas yaitu kualitas pemeriksaan barang dalam suatu prosedur kepabeanan (X), yaitu kemampuan pegawai dalam melakukan pemeriksaan fisik barang yang dapat diukur dengan indikator pemahaman tugas dan kewajibannya, keirampilan bidang kelja, dan kualitas hasil kerja, sedangkan l (satu) variabel trikatnya yaitu penentuan pemenuhan kewajiban pabean (Y) adalah kewajiban yang dilakukan oleh importir yang dapat diukur dengan indikator kewajiban mendaftarkan diri, kewajiban menyampaikan dokumen impor, kewajiban membayar bea masuk dan pajak dalarn rangka impor, dan kewajiban pada waktu pemeriksaan.
Analisis data dilakukan pada taraf signifikansi 95% dan hasilnya adalah koefisien korelasi antara kualitas pemeriksaan barang (X) dengan penentuan pemenuhan kewajiban pabean (Y) adalah sebesar 0,694. Koeiisien determinasi adalah sebesar 0,481, yang maknanya adalah bahwa kontribusi yang diberikan variabel kualitas pemeriksaan barang dalam suatu prosedur kepabeanan kepada variabel penentuan pemenuhan kewajiban pabean adalah sekitar 45,1%, sehingga persamaan regresinya adalah Y = 26,088 + 0,770 X.
Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa variabel kualitas pemeriksaan barang merupakan faktor penting dalam meningkatkan penentuan pernenuhan kewajiban pabean Dengan kata lain, penentuan pemenuhan kewajiban pahean dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan barang, karena sudah terbukti secara empiris.
Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) pemeriksa barang dituntut untuk memiliki kernarnpuan dalam mengidentifikasi barang dengan jelas, sehingga hal ini dapat memudahkan PFPD dalam menelapkan tarif dan nilai pabean yang terutang, (2) meningkatkan pemahaman pemeriksa harang akan peraturan-peraturan yang dititipkan oleh instansi lain.
Mengingat bahwa pentingnya kualitas pemeriksaan barang sebagai output pekerjaan pemeriksa barang, yang terbukti berpengaruh terhadap penentuan pemenuhan kewajiban pabean yang ditetapkn oleh PFPD, maka perlu diperhatikan agar LHP yang dibuat oleh pemeriksa barang dapat berkualitas atau dapat dijadikan acuan dalam menentukan pemenuhan kewajiban pabean yang timbul. Artinya, jika saja PFPD (selaku pengawas alur dokumen di tingkat pertama) sekali salah dalam membaca LHP, maka hal ini dapat mengakibatkan kesalahan fatal yang berkaitan dengan pekerjaannya.

The objectives of this research was to examine how far the influence of goods examination quality on a customs procedure toward decision of fulfilled customs obligation in Customs Service Office Tanjung Priok I, II, and Ill.
The population of this research was all of PFPD in of Customs Service Office Tanjung Priok I, Il, and III, meanwhile its sample was 70 respondents that was taken by total sampling.
The methods used in this research is survey method using descriptive explorative. The instruments of this research was ananged using questionnaires of Likert Scale Type.
This research consist of 1 (one) independent variable, that is goods examination quality on a customs procedure (X), with the meaning ability ofofficer do physical goods examination which able to be measured with indicators : understanding of duty and obligation, skill of job, and quality result of job, while l (one) dependent variable is decision of fulfilled customs obligation (Y), with the meaning duty done by importer which able to be measured with indicators 1 duty on register company, duty on submit impon document, duty on pay for customs duty, and duty when inspected.
The research was done on 95% level of significance and the results were: (1) the coefficient correlation between goods examination quality on a customs procedure (X) and decision of fulfilled customs obligation (Y) was 0,694 and its coemcient detemiination was 0,481, which its meaning is that contiibution variable of goods examination quality to variable decision of fulfilled customs obligation is 48,l%, so that its regression equation is Y = 26,088 + 0,770 X.
Result of this research give conclusion that variable goods examination quality is an important factor in improving decision of fulfilled customs obligation. In other word, decision of fulfilled customs obligation can be improved by improving goods examination quality, because have proven empirically.
Suggestion in this research were (1) goods examiner Claimed to have ability in identifying goods clearly, so that can assist PFPD in specifying customs value and tariff on import goods, (2) by improving the ability of goods examiner of regulation goods will entrusted by other institution.
Considering that very significant of goods examination quality as output job of goods examiner, proven have an effect to decision of fulfilled customs obligation, therefore require attention as a result goods examiner with quality report (LHP) in determining accomplishment of fulfilled customs obligation, with the same meaning meaning, if PFPD once wrong in reading LHP, consequently can result serious mistakes related to his job.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Evy Suhartantyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) Kriteria seleksi penyaluran terhadap pemenuhan kewajiban pabean; (2) Audit kepabeanan terhadap pemenuhan kewajiban pabean; dan (3) Kriteria seleksi penjaluran dan audit kepabeanan secara simultan terhadap pemenuhan kewajiban pabean. Kriteria seleksi penjaluran merupakan salah satu alat penerapan konsep risk management yaitu risiko yang terjadi di bidang kepabeanan meliputi ketidakpatuhan atas perundang-undangan kepabeanan dan peraturan perijinannya, pemberitahuan nilai pabean, peraturan asal barang, pembebasan bea masuk, larangan dan pembatasan maupun potensi kerugian yang disebabkan dan fasilitas perdagangan internasional.
Audit kepabeanan bertujuan untuk mempertimbangkan apakah audit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan. Pemenuhan kewajiban kepabeanan mempunyai 5 (lima) kewajiban, yaitu pendaftaran diri, menyampaikan surat pemberitahuan, membayar dan menyetor pajak yang terutang, pembukuan dan pencatatan serta pemeriksaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh importir yang telah melakukan registrasi importasi dan melakukan importasi barang di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priok I, II dan III yaitu sejumlah 1.150 importir. Sampel penelitian diambil dengan metode Proportionate Stratified Random Sampling dikarenakan populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional, yaitu sebesar 185 importir. Kurun waktu penelitian adalah selama 1 (satu) tahun takwin yaitu tahun 2005 untuk data sekunder dan 2 (dua) bulan pada bulan Maret 2006 sampai dengan bulan April 2006 untuk data primer.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi hubungan (correlation studies) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen pengumpulan data disusun dalam kuesioner yang menggunakan skala Likert.
Teknik analisis data dilakukan dengan 2 (dua) macam analisis, yaitu Teknik Analisis Deskriptif dan Teknik Analisis Statistik Inferensial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Terdapat pengaruh yang positif dan relatif cukup signifikan antara Kriteria Seleksi Penjaluran terhadap Pemenuhan Kewajiban Pabean. Koefisien korelasi untuk hubungan kedua variabel ini adalah sebesar 0,940 dan koefisien determinasi adalah sebesar 0,833. Hal ini menyatakan bahwa 83,30 % variansi yang terjadi pada Pemenuhan Kewajiban Pabean dapat dijelaskan oleh Kriteria Seleksi Penjaluran melalui regresi Y = 3,017 + 0,940 X1. Berdasarkan hasil pengujian signifikansi ternyata korelasi X, dengan Y relatif cukup signifikan, hal ini disebabkan karena 17,901 > usher 1,96. (2) Terdapat pengaruh yang negatif dan relatif cukup signifikan antara Audit Kepabeanan Terhadap Pemenuhan Kewajiban Pabean. Koefisien korelasi untuk hubungan kedua variabel ini adalah sebesar -0,887 dan koefisien determinasi adalah sebesar 0,786. Hal ini menyatakan bahwa 78,60 % variansi yang terjadi pada Pemenuhan Kewajiban Pabean dapat dijelaskan oleh Audit Kepabeanan melalui regresi Y = 94,331 - 0,887 X2 . Berdasarkan hasil pengujian signifikansi ternyata bahwa korelasi Audit Kepabeanan dengan Pemenuhan Kewajiban Pabean relatif cukup signifikan. Hal ini dibuktikan dengan t hitung 9,615 > t tabel 1,96. (3) Terdapat pengaruh yang positif dan relatif cukup signifikan antara Kriteria Seleksi Penjaluran dan Audit Kepabeanan terhadap Pemenuhan Kewajiban Pabean. Koefisien korelasi antara kedua variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebesar 0,960 dan koefisien determinasinya dapat adalah sebesar 0,923. Angka ini mencerminkan bahwa variansi Pemenuhan Kewajiban Pabean dapat dijelaskan oleh variabel Kriteria Seleksi Penjaluran dan Audit Kepabeanan secara bersama-sama sebesar 92,30 %. Dengan kata lain variabel Kriteria Seleksi Penjaluran dan Audit Kepabeanan secara bersama-sama dapat memprediksi variansi yang ada pada variabel Pemenuhan Kewajiban Pabean sebesar 92,30 %. Uji signifikansi hubungan kedua variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan uji F. Dari uji Anova atau F test diperoleh F hitung = 1083,374 dan Fu ei pada a = 0,05 adalah 3,04 karena F hitung > F table.
Saran dari penelitian ini adalah (1) berhubungan dengan Kriteria Seleksi Penjaluran diharapkan ada perbaikan atau upaya peningkatan dan pemutakhiran data pada Sistem Intelijen Database; penambahan kriteria pada Profil Importir menjadi 5 (lima) tingkatan dan diversifikasi kriteria seleksi berdasarkan Profil Negara Asal dan Profil Negara Transit; (2) berhubungan dengan Audit Kepabeanan diharapkan teknik-teknik pelaksanaan Audit Kepabeanan dapat dilakukan dengan seefisien dan seefektif dengan cara targetting atas obyek audit yang akan diaudit dan selanjutnya akan dimutakhirkan ke dalam Profil Importir.

The aim of research is to know influences of: (1) Lining selection criterion to Customs obligation fulfillment; (2) Customs audit to Customs obligation fulfillment; (3) Lining selection criterion and Customs audit simultaneously to Customs obligation fulfillment.
Lining selection criterion is one of the ways in applying Risk Management Concept is mean a risk happened at Customs sector covering in-obedience on Customs Law and its license rules, informing of Customs value, rules of source of goods, free of import obligation. Prohibition and limitation or loss potential caused by International Trading Facilities. Customs Audit is mean an aim to consider whether the audit has followed procedures or certain rules, which has been applied. Customs obligation fulfillment according has 5 (five) obligations, namely self-registration, delivering information letter, pay and distribute tax liability, bookkeeping, and recording and checking (examining). Research population is all importers which have done import registration and have imported goods in Customs Service Office Tanjung Priok I, II dan III of 1.150 importers. Research sample is using Proportionate Stratified Random Sampling method is caused of population has no homogeny members and strata proportionally, consist of 185 importers. The length time of research is I (one) year calendar, in 2005 for secondary data and 2 (two) months in March 2006 till April 2006 for primary data. The research uses descriptive method in the form of correlation studies by using quantitative approach. While data collecting instrument is arranged in questionnaire in Likert's scale. Data analysis technique is done by 2 (two) kinds of analysis, namely Descriptive analysis technique and Inferential Statistic Analysis Technique.
Summary of this research is: (1) there is a positive influence and relatively significance enough between Lining Selection Criterion to Customs Obligation Fulfillment. Correlation coefficient relation of both variables is 0,940 and determination coefficient is 0,833. It shows that 83,30 % variants which is happened on Customs Obligation Fulfillment can be explained by Lining Selection Criterion through regression Y = 3,017 + 0,940 XI. Based on significance test result, in fact correlation of X, with Y relatively significance enough, this case is caused of t counting17,901 > t table 1,96. (2) there is negative influence and relatively significance enough between Customs Audit and Customs Obligation Fulfillment. Correlation coefficient relation of both variables is -0,887 and determination coefficient is 0,786. It shows that 78,60 % variants which is happened to Customs Obligation Fulfillment can be explained by Customs Audit through regression Y = 94,331 - 0,887 X2 . Based on significance test result actually correlation of Customs Audit with Customs Obligation Fulfillment is relatively significance enough. It is proven by t counting 9,615 > t table 1,96. (3) There is positive influence and relatively significance enough between Lining Selection Criterion and Customs Audit to Customs Obligation Fulfillment Co-relation coefficient between those two free variables with tight variable is 0,960 and determination coefficient is 0,923. The numbers shows that variants of Customs Obligation Fulfillment can be explained by Lining Selection Criterion variable and altogether with Customs Audit is 92,30 %. In another word Lining Selection Criterion variable and altogether with Customs Audit can predict the existing variants in Customs Obligation Fulfillment variable of 92,30 %. Significance test relation of both free variable with tight variable is done through F test. From Anove test or F test is got F counting = 1083,374 and F table at a = 0,05 is 3,04 because F counting F table.
Suggestion of the research is (1) connecting with Lining Selection Criterion hopefully there will be correction or effort of improvement and modernizing data of Database intelligent System; Adding criterion to importer profiles become 5 (five) levels and diversification of selection criterion based on Source Country Profile and Transit Country Profile; (2) connecting with Customs Audit hopefully application techniques of Customs Audit can be done effectively and efficiently by targeting on audit object which will be audited and next will be modernized into Importer Profile."
2006
T22077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glendy, Fransisco
"Skripsi ini membahas penerapan manajemen risiko dalam sistem dan prosedur kepabeanan di bidang impor, yang diharapkan dapat dilakukan pengawasan secara lebih efektif dalam meminimalkan pelanggaran yang dapat mungkin terjadi. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat akurasi penetapan jalur impor dalam suatu prosedur kepabeanan dan mengidentifikasi kendala-kendala yang terjadi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa hasil penjaluran dari risk rangking yang ditetapkan sistem komputer dapat dinyatakan tidak akurat. Hal ini dapat dilihat dari tidak efisiennya jalur yang ditetapkan oleh pihak pabean berdasarkan klasifikasi hi-risk dan low-risk, jika dibandingkan dengan notul yang terbit pada jalur merah dan hijau setiap bulannya.

The focus of this study is implementation of risk management in system and customs procedures in import part, which expected can running monitoring process more effective to minimize error that can be happed. The objectives of this study is to know and analyzing the acuration of determined importing path in customs procedure and identified problems maybe arise. This research is qualitative descriptive interpretive.
From this research can assumed that the result of determined importing path from risk rankin which settled by computer system is not accurate. It can be looked from inefficient of the path that settled from the customs based on hi-risk and low-risk classification, if it compared with monthly notes on red line and green line."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mulatno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan jasa kepabeanan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priok II Jakarta dengan menggunakan konsep Service Quality. Disamping itu juga ingin mengetahui tingkat perbedaan harapan penerima layanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan Servqual serta ingin mengetahui penilaian pejabat dan pegawai KPBC dari aspek kualitas pelayanan menurut Model 7'S Mckinsey.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan quesioner, wawancara mendalam dan pengamatan langsung (observasi). Data sekunder diperoleh dari hasil penelusuran berbagai perpustakaan dan dokumentasi. Data yang terkumpul dari quesioner dilakukan analisa dengan menggunakan Importance Performance analysis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 43,65 % penerima layanan menilai kinerja petugas kepabeanan sudah baik dengan tingkat kesesuaian 80,67%, Dalam menyiapkan diri mengahadapi stakeholder-nya, KPBC dengan segenap sumber daya yang dimiliki memandang Shared vision and value, strategy ,structure, system, staff. skill and style sebagai aspek-aspek penting dalam kualitas pelayanan.
Hasil penelitian ini secara akademis dapat sebagai referensi perpustakaan Pascasarjana yang dapat bermanfaat bagi mahasiswa, sedangkan di KPBC khususnya dan DJBC pada umumnya dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian lanjutan, dalam cakupan unit analisis yang lebih luas dan komperhensif. Secara praktis diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi KPBC pada khususnya dan DJBC pada umumnya dalam menyusun strategi pengambilan keputusan mengenai peningkatan kualitas pelayanan dengan memperhatikan dimensi-dimensi yang ada dan aspek-aspek kualitas pelayanan yang dianggap penting oleh stakeholder-nya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S10106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Dharmawan
"In order to follow and apply all agreements in GATT including The General Agreement on Customs Valuation (Article VII GATT) as one of main agreements of World Trade Organization (WTO), Directorate General of Customs and Excise (DJBC) should be able to create an efficient, effective, and responsive customs value establishment service system based on modern techniques and management. An efficient service system is required to reduce incurred costs in trading, while an effective service is obtained through quality service system by existing human resources and to omit insignificant trading barriers. Implementation of custom value establishment service mechanism is expected to be able to improve importer compliance in fulfilling custom obligations. The point in this thesis writing i.e. does customs value establishment service system influence importers in complying with customs obligations?
Study on this thesis included in type of associative research, namely a study that seek the relationship between one variable wither other variables. Population in this study is all importers carrying out importation activities in the area of Customs and Excise Service Office Type A Special Tanjung Priok II. Used sampling technique is simple random sampling namely sample determination technique by taking the sample randomly without paying attention to strata existed in the population members. Supranto (2001:239) explains research sample covers a number of respondents greater than minimum requirement of 30 respondents. Then according to Gulford (1987:125) explains that greater sample will provide more accurate results. Therefore samples in this research are 75 importers including high risk group obtaining Red Lane with physical inspection of goods 100%.
Data analysis technique in research uses simple regression model. Output of simple regression model besides in form of regression equation also in corm of inter variable correlation value. Equation of simple regression is Y = a + bX, where Y is dependent variable in this case customs obligation compliance, a is constant, b is regression coefficient and X is independent variable namely customs value establishment service.
Indicator to measure customs value establishment system based on Valeri, Parasuraman and Berry's theory (1990:26) dividing service quality dimension into five, those area reliability dimension (suitability between the actual service reality given and promised), responsiveness (ability in providing fast and accurate service), assurance (skill required in providing services, so the customers feel free from risks or loss because of service failure), empathy (closeness of service provider and service users), and tangibility (physical appearance, equipment, personnel and utilization of auxiliary equipment owned by company).
While indicator used to measure customs obligation compliance variable based on theoretical study of customs obligations regulated in Law Number 10 Year 1995 on Custom Article 1 Number 1 stating that customs obligations are all activities in customs area that obliged to be carried out to comply with this law. Further Gade & Grade (1995:49) explains that there area five taxation obligation by taxpayers namely registration obligation, obligation to submit report, obligation to pay and deposit unpaid tax, book and recording obligation and taxpayer obligation at the inspection time.
Based on correlation table it is seen that correlation coefficient value between customs value establishment service with customs obligation compliance is 0,182. It shows very low relationship level between the two variables.
Based on calculation of R square/determination coefficient figure according to model. Summary R square is 0,033. It means 3,30% customs obligation compliance can be explained with customs value establishment service variable, while the remaining explained with other factors.
Resulted simple regression namely Y = 71,857 + 0,082X. It means each addition of one score of customs value establishment service variable will improve the customs obligation compliance of 0,082 score unit.
Based on t test in coefficient table the probability numbers for customs value establishment service is 0,118, so probability t > 0,05 so Ho is accepted or there is no influence between customs value establishment service variable with customs obligation compliance variable.
From this research result, then recommended some suggestion among them to evaluate whether aforesaid Customs Value Declaration (DNP) will remain to be utilized or substituted with valuation advice procedure namely procedure encouraging importer to consult with Customs and Excise before importation carried to obtain official estimation how much received customs duty and Tax Collection in Importation (PDRI) especially in debt on the said importation or the implementation of valuation ruling the system representing a procedure for imported goods customs value establishment formalization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Limanseto
"Kebutuhan dana yang besar untuk pembangunan dan tuntutan perbaikan pelayanan kepabeanan menjadi alasan penting perlunya penerapan dan evaluasi Sistem Electronic Data Interchange (EDI)kepabeanan dalam lalu lintas arus barang impor. Sistem dengan media elektronik ini telah dimungkinkan pula penggunaannya dalam Undang-Undang Kepabeanan.
Pokok permasalahan penelitian ini berupa pertanyaan tentang bagaimana pelaksanaan Sistem EDI Kepabeanan ? pengaruh/hasilnya terhadap pelayanan arus barang impor ? dan upaya meningkatkan pelayanan dengan sistem itu sendiri ? Dengan penelitian ini diharapkan dapat dicapai pelayanan arus barang impor yang terbaik melalui Sistem EDI Kepabeanan.
EDI diartikan sebagai pertukaran data bisnis secara elektronik antar organisasi dalam bentuk yang terstruktur. Unsur-unsur utama sistem ini dan sekaligus sebagai indikator independen variabel adalah perangkat/komponen, prosedur kepabeanan, dan sumber daya manusia. Pelayanan arus barang impor merupakan bagian dari pelayanan umum dan harus juga memenuhi sendi-sendi pelayanan umum yang sekaligus sebagai indikator dependen variabel.
Penelitian berlokasi pada KPBC Tipe A Tanjung Priok III Jakarta dengan populasi Pegawai dan Masyarakat Usaha Kepabeanan. Sampel diambil secara random dengan berpedoman pada Tabel Krejcie. Melalui telaah dokumen, kuesioner, dan wawancara sebagai instrumen penelitian, data hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem EDI , kuat lemah pengaruhnya melalui perhitungan Contingency Coefficient, dan selanjutnya diinterpretasi serta dikaji secara mendalam untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
Dari uji pengaruh diperoleh hasil positif dan signifikan (nyata-nyata berpengaruh), walaupun tingkat pengaruhnya 'rendah'. Hal ini sekaligus pembenaran terhadap hipotesis penelitian bahwa semakin baik Sistem EDI dilaksanakan semakin tinggi kualitas pelayanan arus barang impor. Perbaikan-perbaikan sebagai saran berupa (1) Mewujudkan persamaan perspektif dari instansi yang terkait dalam pelayanan arus barang impor untuk ikut berperan dalam sistem ini, (2). Pembenahan SDM dari segi kualitas dan integritas, dan (3). Evaluasi ini dapat digunakan sebagai studi kelayakan sistem di bidang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S10096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayahtullah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pengendalian intern pada kegiatan pemeriksaan fisik barang impor di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tipe A Tanjung Priok berdasarkan komponen pengendalian intern COSO 2015 dan peran tiap lini dalam kerangka pengendalian intern berdasarkan Three Lines Model IIA 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara. Data primer diperolah dari observasi lapangan dan wawancara dengan pegawai Bea Cukai dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, sedangkan data sekunder bersumber dari laporan, arsip, dokumen bukti penerapan SPI. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar komponen pengendalian intern COSO 2015 telah diterapkan dalam kegiatan pemeriksaan fisik barang impor di KPU BC Tanjung Priok. Namun, terdapat beberapa komponen yang belum sepenuhnya dilaksanakan, seperti komitmen terhadap kompetensi dan penegakan akuntabilitas. Pada lini pertama dalam Three Lines Model, tugas dan tanggung jawab telah dipenuhi dengan baik. Namun, terdapat beberapa keterbatasan pada lini kedua dan ketiga terkait analisis risiko dan pengawasan yang belum dilakukan secara menyeluruh.

This study aims to analyze the application of internal control in the physical inspection of imported goods at KPU BC Tanjung Priok based on the 2015 COSO internal control components and the role of each line in the internal control framework based on the Three Lines Model IIA 2020. The research method used is descriptive qualitative with data collection through field observations and interviews. Primary data is obtained from field observations and interviews with Customs and Inspectorate General employees of the Ministry of Finance, while secondary data comes from reports, archives, documents of evidence of SPI implementation. The analysis results show that most of the COSO 2015 internal control components have been implemented in the physical inspection of imported goods at KPU BC Tanjung Priok. However, there are several components that have not been fully implemented, such as commitment to competence and enforcement of accountability. In the first line in the Three Lines Model, duties and responsibilities have been fulfilled properly. However, there are some limitations in the second and third lines related to risk analysis and supervision that have not been carried out thoroughly."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>