Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191933 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwid Widzayana
"Tesis ini ditulis untuk mendiskusikan kebenaran tesis Samuel P. Huntington mengenai munculnya benturan peradaban antara Islam dengan Barat dalam perspektif ketahanan nasional di Indonesia. Benturan peradaban (class civilization) yang diteorisasikannya itu, khususnya antara Islam dengan Barat memang masih dapat diperdebatkan. Namun dalam kenyataannya pada dekade belakangan ini, justru menunjukkan di Indonesia bahwa hubungan antara Islam, khususnya Islam politik dengan globalisasi Barat berada dalam skala konflik. Dengan menggunakan pendekatan historis, tulisan ini akan mendeskripsikan secara kritis data-data kualitatif yang berkenaan dengan akar benturan peradaban Islam dan Barat melalui telaah literatur (pustaka) yang relevan dengan pokok permasalahan.
Dari uraian deskriptif yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa akar benturan peradaban Islam dan Barat, khususnya antara Islam politik dengan globalisasi di Indonesia disebabkan oleh tiga faktor utama, yakni 1) hegemoni peradaban Barat yang berkehendak menciptakan tata dunia baru yang tunggal bagi masyarakat dunia, termasuk masyarakat Islam di Indonesia, 2) kebangkitan kesadaran umat Islam Indonesia terhadap doktrin-doktrin agamanya untuk membangun pola dunianya sendiri yang ternyata menimbulkan ancaman bagi Barat, dan 3) memori perang salib di kedua belah pihak yang terus-menerus dihidupkan secara negatif sehingga menjadi cara pandang keduanya dalam melihat dunia di Iuar dirinya. Sudah barang tentu akar benturan peradaban Barat dan Islam itu juga mempengaruhi hubungan Islam dan Kristen di Indonesia, terbukti dengan masih merebaknya konflik kekerasan yang dilakukan oleh umat Islam don Kristen di beberapa daerah Indonesia.
Sudah pasti munculnya benturan peradaban ini, khususnya antara Islam politik dengan globalisasi Barat di Indonesia membawa konsekueansi bagi ketahanan nasional Indonesia. Di bidang ideologi don politik, ketahanan nasional mendapat tantangan yang cukup berarti atas adanya konflik antar peradaban tersebut, khususnya bagi eksistensi/integrasi nasional secara ideology. Untuk itu konflik yang terjadi harus diarahkan atau didinamisir untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai ideologi yang terbukti dalam menjaga ketahanan nasional itu sendiri.

This Thesis is written to discuss the truth of Samuel P. Huntington's thesis about the clash civilization between Islam and West. This Theorized clash civilization especially in Islam and West, is still debated. However, in fact, in last decades it shows that relationship between Islam and West in conflict scale. By historical approach, this Thesis will descript critically the qualitative data about the root of clash civilization between Islam and West with literary study relevant with the mainly subject.
From the Thesis was explained can be concluded that root of Islam and West clash civilization was caused three main factors. Those are, 1) West civilization hegemonic that will to make a single order of new world on world society, including Islamic society. 2) the rising Moslem's consciousness on their religion doctrines to build their own world order, in fact, raises threat to west, and 3) cross war memories in both sides continuously negatively was lived than be a way of view of both sides in looking at world out of them selves. Surely, the root of clash civilization between West and Islam affect to Islamic and Christian relationship in Indonesia, proved by extended conflict was acted by Moslem and Christian people in some area in Indonesia.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In many developing countries globalization has negative impacts for poor people, especially poor women. Some of those are first, the utilization of modern technology followed by marginalization of women roles in productive sectors. Second, the operation of mining MNCs has caused ecological destruction that danger enough for women and children health. And third, the alleviation of social subsidies has burdened many woman as wives and mothers. The zahardous impacts of globalization motivate some woman activists to implement some awareness program on negative impacts of globalization . They condemn the MNC's operations in developing countries. They make transnational alliance to urge their government is aware on this matter."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Friedman, Thomas L.
Bandung: ITB Press, 2002
338.542 FRI ut
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
POL 3 (1-2) 2012 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alip Budiaman
"Dalam menghadapi globalisasi ekonomi dan datangnya MEA 2015 dimana terdapat peluang dan ancaman. Khususnya di bidang kesehatan, sesuai yang tertuang dalam MRA MEA 2015 untuk profesi : perawat, praktisi medis dan dokter gigi, dengan melihat kesiapan SDM Indonesia bidang kesehatan dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman, serta upaya dalam memitigasi resiko terjadinya kerugian yang timbul di SDM bidang kesehatan akibat diberlakukannya MEA 2015.
Penelitian ini, penulis menggunakan teori ancaman dan teori warning intelligence dengan melalui analisa indeks daya saing global dan analisa SWOT untuk melihat kondisi kesiapan SDM Indonesia di bidang kesehatan dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman MEA 2015 serta upaya dalam memitigasi resiko terjadinya kerugian.
Perlu peringatan dini melalui warning intelligence atas daya saing SDM kesehatan, karena penguasaan ekonomi suatu negara bisa secara tidak langsung menguasai negara tersebut dan menyebabkan ketergantungan negara dan mengganggu ketahanan negara, maka sangat berbahaya jika terjadi di Indonesia yang jumlah penduduk termasuk lima besar dunia dan terbesar di ASEAN, maka melalui anticipatory analysis untuk mengetahui langkah-langkah berupa saransaran perbaikan dan persiapan di SDM bidang kesehatan serta agar bisa memenangkan persaingan ke depannya perlu diadakan kontra intelijen melalui peningkatan daya saing SDM bidang kesehatan dalam menghadapi berlakunya MEA 2015.

In the face of economic globalization and the advent of AEC 2015 where there are opportunities and threats. Particularly in the areas of health, as required according to MRA AEC 2015 for the profession: nurses, medical practitioners and dentists, with the readiness of Indonesian human resources in the health sector take advantage of opportunities and face threats, as well as efforts to mitigate the risk of losses arising in the field of health human resources as a result of the enactment of AEC 2015.
This study, the authors use the threat theory and the theory of intelligence warning over global competitiveness index analysis and SWOT analysis to look at the readiness of Indonesian human resources in the health sector in exploiting the opportunities and threats facing the AEC 2015 as well as efforts to mitigate the risk of loss.
Need early warning through intelligence warning over the competitiveness of health human resources, because the control of a country's economy can indirectly control of the country and led to the country's dependence and disturbing resistance state, then it is very dangerous if it occurs in Indonesia, which includes five major population of the world and the largest in ASEAN, then through anticipatory analysis to determine the steps in the form of suggestions for improvement and preparation in the field of health and human resources in order to win the competition in the future should be a counter-intelligence by improving the competitiveness of human resources in health in the face of the enactment of AEC 2015.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Equanjana Fatah Sedono
"Tekanan globalisasi yang dilihat sebagai ekspansi pasar global memberikan konsekuensi terhadap pembagian kerja internasional yang menekan negara. Negara berkembang seperti Indonesia memiliki kemampuan yang berbeda dalam merespon tekanan globalisasi akibat terspesialisasi dalam peran penyokong komoditas. Penelitian ini melihat respon Indonesia terhadap tekanan globalisasi melalui rezim kesejahteraan. Pudarnya commodity boom (ledakan komoditas) membuat Indonesia melakukan penyesuaian model rezim kesejahteraan. Penelitian ini menggunakan kerangka model rezim kesejahteraan dari Rudra (2008) beserta perubahannya pada negara berkembang. Argumen yang dibangun adalah tidak terjadi perubahan model rezim kesejahteraan di Indonesia walaupun terdapat perubahan institusi jaminan sosial. Pudarnya ledakan komoditas berdampak kepada cakupan masyarakat yang mendapatkan akses bantuan sosial. Kelompok missing middle merupakan kelompok yang paling terdampak dalam tekanan globalisasi di Indonesia. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumen secara daring dengan menggunakan jenis data primer dan sekunder yang bersumber dari literatur akademik, laporan, maupun media massa.

The pressure of globalization, seen as the expansion of global markets, has consequences for the international division of labor that puts pressure on the state. Developing countries such as Indonesia have different abilities in responding to globalization pressures due to specialization in supporting commodities. This research examines Indonesia responds to globalization pressures through the welfare regime. The fading of the commodity boom made Indonesia adjust its welfare regime. This study uses the welfare regime model framework from Rudra (2008) and its changes in developing countries. This paper argues that there has been no change in the model of the welfare regime in Indonesia, even though there have been changes in social security institutions. The fading of the commodity boom impacted the range of people accessing social security. The missing middle group is the group most affected by the pressures of globalization in Indonesia. The data collection technique used in this study was an online document study using primary and secondary data sources from academic literature, reports, and the mass media."
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Batara Munti
"Penelitian ini berangkat dari suatu tesis bahwa seksualitas merupakan hasil konstruksi sosial dan konteks globalisasi membawa dampak perubahan tehadap rekonstruksi seksualitas individuindividu saat ini melalui strategi pembentukan wacana yang mengarahkan hasrat individu terhadap seksualitas tertentu. Berangkat dari tesis ini maka rumusan permasalahan dalam penelitian adalah apa kaitan konteks globalisasi dan implikasinya di Indonesia dengan pewacanaan seksualitas global termasuk fenomena poligami award dan bagaimana teori dan perspektif feminis serta pengaruhnya dalam respon feminis di Indonesia terhadap pewacanaan tersebut.
Adapun signifkansi dari penelitian ini adalah bagaimana menggambarkan proses perubahan sosial yang sedang berlangsung sebagai dampak globalisasi di tataran mikro dengan mendeskripsikan keterkaitan proses globalisasi tersebut dengan wacana-wacana seksualitas yang muncul. Tujuannya untuk mengungkapkan dan sekaligus mengkritisi norma-norma yang muncul dari wacana-wacana tersebut terrnasuk respon-respon aktifis perempuan di dalamnya, dengan menggunakan perspektif feminis, khususnya feminis radikal. Penelitian ini juga sekaligus dimaksudkan untuk memperkuat advokasi yang dilakukan oleh para aktifis perempuan Indonesia terhadap berbagai bentuk reproduksi institusi-institusi heteroseksualitas-patriarki yang muncul sebagai dampak globalisasi saat ini.
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi feminis (feminist content analysis) dengan pendekatan kualitatif. Yakni suatu metode yang secara tipikal, meneliti dokumen-dokumen kultural dengan menggunakan teori-teori feminis, dalam rangka mengangkat kultur patriarkal dibalik nomma-norma sosial, yang diidentifikasi tanpa menggunakan metode-metode interaktif yang bisa mempengaruhi norma-norma yang sedang diteliti tersebut (Shulamith Reinhart, 'Feminist Methods in Social Research). Dengan metode ini, wacana-wacana seksualitas yang muncul dalam berbagai artikel dan benta di majalah dan koran-koran lokal (Jakarta dan Yogyakarta) serta melalui intemet, diteliti dan dikaji.
Dengan menggunakan kerangka teori-teori utama dari Giddens untuk isu globalisasi, dan relasi struktur dengan agen dalam teori strukturasi, Foucoult untuk analisis wacana, serta perspektif feminis radikal untuk isu seksualitas, penelitian ini telah memperlihatkan munculnya kontestasi wacana-wacana seksualitas yang mencemiinkan proses globalisasi kultural yang tengai berlangsung saat ini. Yakni, pertama, wacana liberasi seksual (`seksualitas plastis') berikut pilihan-pilihan politik kehidupan yang diusung oleh kaum kosmopoiitan dengan nilai-nilai toleransi kosmopolitnya dan lebih mengutamakan semangat demokratisasi keintiman ketimbang bentukbentuk lama yang ditekankan oleh tradisi. Kedua, wacana-wacana poligami yang disebarkan oleh kelompok fundamentalisme Islam serta wacana-wacana moralitas konvensional lainnya di seputar poligami yang menentang kebebasan seksual yang mulai mengancam nilai-nilai tradisi yang menjadi rujukan selama ini, Ketiga, wacana-wacana pembebasan perempuan yang dilancarkan oleh kelompok aktifis perempuan dalam rangka merespon kedua wacana sebelumnya. Ketiga wacana ini pada dasamya memperiihatkan berbagai bentuk respon dan lokal terhadap global yang bisa bersifat adaptif, selektif dan resisten.
Kontestasi wacana-wacana seksualitas tersebut pada dasamya merupakan strategi kekuasaan yang dijalankan oleh aktor-aktor sosial untuk mengedepankan apa yang mereka yakini sebagai kebenaran (will to the truth) dengan menyeleksi pengetahuan tertentu untuk dijadikan wacana benar dan yang lainnya sebagai wacana pengetahuan tidak benar (diskualifikasi). Melalui wacana stimulatif yang membentuk hasrat individu terhadap rezim kebenaran tertentu (poligami) kontrol kekuasaan dijalankan atas individu-individu tersebut yang pada akhimya mendisiplinkan tubuh dan hasrat mereka terhadapnya.
Respon aktor-aktor lokal terhadap wacana seksualitas global pada dasamya memperiihatkan adanya relasi struktur dan agen dalam proses restrukturasi seksualitas saat ini. Wain itu menegaskan tesis bahwa seksualitas merupakan hasil konstruksi sosial, yang di dalamnya individu-individu aktif membangun, apakah dengan mentransformasi atau pun mereproduksi struktur, dan dengan cara-cara tertentu mereka merumuskan seksualitasnya. Globalisasi tidak saja menjadi konteks tetapi juga memberi implikasi pada proses stnakturasi tersebut melalui strategi wacana-wacana stimulatif, yang melaluinya rezim pengetahuan tertentu bekerja menjalankan kekuasaannya (membentuk hasrat dan mendisiplinkan tubuh individu, dalam hal ini terutama tubuh perempuan).
Bagi para feminis radikal, seperti Beauvoir, Mackinnon dan Millet, akar penindasan perempuan berasal dari kontrol laki-laki terhadap seksualitas perempuan, karenanya seksualitas merupakan isu polifis bagi feminis. Pengaruh teed feminis radikal dalam peta pemikiran dan gerakan perempuan di Indonesia terfihat dalam penggunaan konsep patriarki, namun dalam merespon wacana-wacana seksualitas, feminis di Indonesia cendrung dipengaruhi oleh feminis sosialis dan libertarian sehingga fidak cukup menyasarkan kritik di wilayah seksualitas, khususnya terhadap gagasan determinisme biologislesensialisme dan institusi heteropatriarkal yang eksis dibalik pewacanaan yang muncul.
Pada akhimya, poligami merupakan suatu bentuk penegakan hasrat atas heteroseksualitas terhadap perempuan sehingga mendiskualifikasi wacana-wacana lain mengenai pilihan-pilihan hidup perempuan di luar institusi tersebut. Sementara liberasi seksual memberi ruang lebih besar bagi perempuan dalam mengekspresikan hak-hak seksualnya, namun bukan berarti perempuan menjadi terbebas sepenuhnya dari institusi heteroseksualitas dan gagasan determinisme biologis yang melandasinya, yang terus direproduksi dengan cara-cara Baru, yakni dengan strategi pewacanaan hasrat pleasure terhadap erotisasi subordinasi perempuan dimana perempuan didorong untuk pro aktif mengejamya sebagai cermin dari pembebasan perempuan. Sehingga perlu terus menerus mengkritisi cara-cara dimana hasrat-hasrat manusia telah dibangun dalam suatu tatanan heteroseksualitas-patriarkal, yang di era globalisasi ini direproduksi secara massif dan intensif oleh kapitalis media, yang beroperasi melalui politik ekonomi libido."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Cindelaras Pustaka Rakyat, 2003
303.48 222 Int g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Cindelaras Pustaka Rakyat, 2003
303.48 222 Int g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sambuaga, Theo L.
"Dalam tiga dasawarsa terkhir, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sanagat pesat, khusus nya teknologi telekomunikasi an media, telah memacu semakin cepat globalisasi dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial. Hal tersebut mendorong negara-negara didunia, termasuk Indonesia tersu memacu pemabangunan nasionalnya. Pemabnagunana ekonomis pihak, menipisnya nasionalisme dan menguatnya daya tarik menjadi warga negra dunia (World Citizen) dipihak lain, merpuakan kecenderungan yang seringkali terjadi pula. Tulisan ini ingin membahas bagaimana warga negara Indonesia tetap harus meningkatkan produktivitas, kompetensi, dan daya saingnya dalam memanfaatkan globalisasi, sert pada saat yang sama , tetap memperkaur komitmen dan kiprahnya sebagai warga negara Indonesia dalam turut berjuang dan bekerja membangun bangsa untuk memajukan negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat"
Jakarta : Lembaga Pengkajian MPR RI , 2019
342 JKTN 013 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>