Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27847 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kualalumpur: Ministry of Health, 2001
R 617.600 9 THR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Phinney, Donna J.
Australia: Thomson, 2004
617.6 PHI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa
"Latar Belakang: Prakiraan usia memiliki peran yang sangat penting dalam dunia hukum dan forensik terkait permasalahan kasus eksploitasi anak di bawah umur di Indonesia. Prakiraan usia menggunakan gambaran radiologis tulang vertebra servikalis pada sefalometri dengan menilai prakiraan usia skeletal telah dilakukan oleh beberapa penelitian terdahulu, namun belum pernah dilakukan pada populasi di Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui kesesuaian prakiraan usia skeletal vertebra servikalis dan usia gigi terhadap usia kronologis subjek penelitian. Metode: Pengukuran parameter dilakukan pada sampel data sekunder gambaran radiografis sefalometri dan panoramik pada dua kelompok sampel, yaitu sebanyak 100 orang dengan rentang usia 9-18 tahun dan kelompok kedua sebanyak 10 orang dengan rentang usia 9-11 tahun, dimulai dengan rumus prakiraan usia skeletal vertebra servikalis yang dihasilkan melalui regresi linier berganda pada kelompok pertama (n=100 orang). Selanjutnya dilakukan uji perbedaan one-way ANOVA dan uji kesesuaian Bland Altman terhadap prakiraan usia skeletal vertebra servikalis dan usia gigi terhadap usia kronologis serta pengujian selisih prakiraan usia pada kelompok kedua(n=10 orang) Hasil: Uji One-way ANOVA menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna secara statistik antar semua pengukuran usia (p<0.05), sedangkan hasil uji Bland Altman menunjukkan selisih rerata antara prakiraan usia skeletal vertebra servikalis dan usia kronologis sebesar 0,0000 ± 1,34 tahun, lebih kecil jika dibandingkan dengan selisih rerata antara prakiraan usia gigi dan usia kronologis sebesar 0,0937 ± 1,37 tahun pada kelompok pertama. Hasil uji t tidak berpasangan pada nilai selisih rata-rata vertebra servikalis sebesar 1,04 tahun dan usia gigi pada 2,52 tahun. Kesimpulan: Prakiraan usia skeletal vertebra servikalis menunjukkan kesesuaian yang lebih baik terhadap usia kronologis dibandingkan usia gigi terhadap usia kronologis.

Background: Age estimation plays important role in law enforcement and forensics related to the under age / children exploitation issue in Indonesia. Age estimation using radiographs of cervical vertebrae in cephalometry by estimating its skeletal age had been carried out in several previous studies, but has never been done in populations in Indonesia. Objective: To study the agreement of cervical vertebrae skeletal age estimation and dental age with the chronological age of the research subject. Methods: Measurement of parameters was performed on secondary data samples of cephalometric and panoramic radiographs consist of two groups. The first group were 100 people with 9-18 year old range and the second group were 10 people with 9-11 year old range. Starting from the skeletal age estimation of cervical vertebrae was generated using multiple linear regression analysis (n=100 people). Furthermore, a one-way ANOVA and Bland Altman's agreement test were conducted to the cervical vertebrae skeletal age estimation, dental age, and chronological age. Independent t test was conducted to test the delta of the second group (n= 10 people) Results: One-way ANOVA test showed no significant differences statistically among all age estimations (p <0.05), while the Bland Altman test showed mean difference of 0.0000 ± 1.34 years between the skeletal age estimation of cervical vertebrae and chronological age, which is lower compared to the mean difference between the dental age estimation and chronological age 0.0937 ± 1.37 years from the first group. Followed with independent t test from the delta of skeletal-chronological was 1,04 years and dental-chronological was 2,52 years. Conclusion: The skeletal age estimation of cervical vertebrae shows better agreement with chronological age compared to dental age with chronological age."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar belakang: Menganalisis kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut pada perempuan usia paruh baya dan lansia. Perempuan paruh baya berusia antara 45-59 tahun dimasukkan sebagai subjek penelitian karena masa ini sangat penting untuk persiapan menyongsong masa lansia. Tindakan pencegahan perlu dilakukan secara dini untuk mencapai kualitas hidup lansia yang optimal. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan landasan bagi pengembangan kebijakan bidang kesehatan gigi dan mulut.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian potong lintang yang dilakukan di Kecamatan Bekasi Timur, Jawa Barat dengan subyek perempuan usia 45-82 tahun. Pengukuran kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut dilakukan menggunakan kuesioner yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dan telah divalidasi.
Hasil: 86.4% subjek memiliki kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut dengan kategori baik. Jumlah gigi hilang berkorelasi lemah dengan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut (koefi sien korelasi= -0,133, P= 0,041).
Kesimpulan: Kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut tidak tergantung pada jumlah gigi hilang. Temuan ini membuka wawasan terhadap pentingnya edukasi dan penyuluhan pada perempuan paruh baya dan perempuan lansia mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pengembangan kebijakan bidang kesehatan gigi dan mulut agar lebih difokuskan pada tindakan promotif, dan dilaksanakan di pusat pelayanan kesehatan, klinik, rumah sakit dan panti werdha.

Abstract
Background: To assess oral health-related quality of life in Indonesian middle-aged and elderly women. Middle? aged women between 45-59 years old were included in this study, because this stage of life is important to prepare them entering the old age. Prevention could be done earlier in order to achieve optimum quality of life for the elderly. The purpose of writing this paper is to inform the policy maker to develop a framework in oral health prevention.
Method: Cross-sectional study was done at East Bekasi district, West Java on 236 women 45-82 years of age. Measurement of health related quality of life was performed using the Oral Health-Related Quality of Life (OHRQoL) questionnaire. This questionnaire has already been translated to Indonesian language and has already been validated.
Result: About 86.4% of subjects had a good oral health-related quality of life. Number of missing teeth and oral health-related quality of life have a weak correlation (correlation coeffi cient= -0.133, P= 0.041) .
Conclusion: Oral health-related quality of life did not depend on the number of missing teeth. These fi ndings may have implication for promoting education to middle-aged and elderly women in Indonesia about the importance of oral health.This policy frame work will be recommended to be implemented in hospitals, clinics, community care and institutional care."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widurini Djohari
"BASTRAK
Kerusakan gigi molar satu rahang atas frekuensinya Cukup tinggi dan sering disertai kelainan pulpa. Perawatan saluran akar pada gigi ini memerlukan keterampilan yang ditunjang oleh pengetahuan anatomi dan morfologi a.l. panjang gigi, bentuk penampang saluran akar, jumlah akar, jumlah saluran akar, dan letak orifis. Dalam perawatannya sering dijumpai kesulitan menentukan letak apeks, karena pedoman ukuran yang ada berdasarkan ukuran gigi orang Amerika atau Eropa. Belum ada pedoman yang berdasarkan ukuran gigi orang Indonesia.
Dari sampel 50 gigi molar satu atas yang dicabut dari klinik gigi di Jakarta, diukur panjang gigi dari masing-masing apeks akar Palatal, Mesio Bukal, Disto Pukal ke bidang oklusal dengan mikrometer. Dihitung jumlah akar, jumlah saluran akar, dan dicatat bentuk penampang saluran akar 5 mm dari apeks, dan konfigurasi letak oriifis.
Dari hasil pengukuran diperoleh panjang gigi rata-rata dari apeks akar palatal 19,47 mm, dari apeks akar mesio bukal 19,14 mm dari apeks akar disto bukal 18,41 mm. Dari hasil pengamatan, semua gigi mempunyai tiga akar, dan diperoleh lebih banyak gigi dengan tiga saluran akar (98 %). Dari gambaran konfigurasi letak orifis diperoleh bentuk "7" (60 %),lebih banyak dibanding bentuk "Y" (16 %) dan bentuk "T" (18 7.). Dari pengamatan bentuk penampang saluran akar, terbanyak diperoleh bentuk bulat pada akar disto bukal (82 7.), dan bentuk Blips pada akar palatal (36 %). Selain itu diperoleh pula bentuk ginjal pada akar disto bukal (4%), dan bentuk pipih pada akar mesio bukal (14 %).
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Rosa Delima
"Dental caries is a multifactorial disease that can affect all levels of society. There are several factors that take part ini caries initiation. Caries risk factors in children are related to age, gender, use of bottles, tooth brushing frequency, the role of the mother, and parental education. The purpose of this studywas to find out factors related to the cause of early childhood caries experienced by preschool children at PAUD Kenanga 17 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, North Jakarta. An observational analytical methods with cross sectional approach was used in this study. Subject in this study consisted of 20 children as a total sample of the population. Data collection was carried out using questionnaires and def-t index was employed for dental examination. Data processing and statistical analysis using chi-square test were applied with a significance value of p <0.05. The results showed significant correlation between age (p value 0.001) and gander (p value 0.047) andearly childhood caries.however, no correlation was observed betwen the use of bottle (p value = 0.909), frequency of tooth brushing (p value 1.00), role of mother (p value 1.00), and i parental education (p value = 0.798) and early childhood caries."
Jakarta: Universitas Yarsi, 2015
362 STK 2:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Ruslita
"Adanya korelasi yang erat antara kista folikuler (kista dentigerous) dengan ameloblastoma telah diamati oleh para ahli, walaupun terdapat perbedaan yang cukup besar baik sifat maupun perawatan dari kedua kasus tersebut. Dalam hal ini ameloblastoma dimungkinkan terlihat dalam dinding kista dentigerous yang terlebih dulu ada, sebagai bagian dari kemungkinan proses terbentuknya ameloblastoma. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran seberapa besar kemungkinan kista dentigerous berdegenerasi menjadi ameloblastoma yang ditinjau berdasarkan pemeriksaan klinis dan histopatologis, serta dipelajari kecenderungan-kecenderungannya.
Sasaran penelitian adalah semua penderita kista dentigerous dan ameloblastoma pada poli bedah mulut RSCM & RSU Tangerang, yang diambil dari catatan medik penderita dari Januari '90 - Desember '91. Dengan demikian diharapkan hasil yang bermanfaat berguna sebagai informasi bila mungkin untuk deteksi dini pada kasus-kasus yang diduga ameloblastoma berasal dari kista dentigerous, sehingga perawatan seoptimal mungkin disertai tindak lanjut pasca bedah dapat dilakukan.
Hasil penelitian meliputi dari 46 kasus yang diteliti- diperoleh (17%) kasus ameloblastoma yang berdegenerasi dari kista dentigerous yang seluruhnya terdapat pada pria (100%) dengan rata-rata pada umur dewasa muda (27 tahun). Lokasi terbanyak pada rahang bawah (75%) dengan lesi ukuran 9.1-10 cm (50%). Kekambuhan sebesar 25% dengan waktu kekambuhan kurang dari 1 tahun."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1993
T6051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dofka, Charline M.
Australia: Delmar Cengage Learning, 2007
617.600 14 DOF d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis: Mosby, 2014
R 617.6003 MOS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>