Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94817 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damai Median Hendarin
"Dalam menghadapi pasar bebas dan persaingan global, maka setiap perusahaan di Indonesia harus mempersiapkan diri untuk mampu bersaing secara bebas tanpa dapat lagi diproteksi oleh pemerintah melalui berbagai aturan yang dibuat. Pada saat tersebut perkembangan sebuah perusahaan akan sangat tergantung Pada cara-cara perusahaan tersebut menyiasati perubahan-perubahan di dalam lingkungan bisnis yang akan terjadi. Hal ini berlaku pula dalam bisnis pengiriman barang dan jasa.
Dengan pertumbuhan dan persaingan yang sangat tinggi, PT. Titipan Kilat (TIKI) sebagai salah satu pemain nasional yang punya nama harus melakukan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan balk dengan sesama pemain lokal juga dengan pemain internasional. Strategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu analisis, pengembangan, pengimplementasian kegiatan-kegiatan yang meliputi strategi dalam memilih target pasar bagi jasa atau produk di dalam setiap unit bisnis, membuat atau menyusun sasaran-sasaran pemasaran dan mengembangkan, mengimplementasikan serta mengatur program-program dari strategi penetapan posisi jasa atau produk yang didesain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pada setiap pasar sasaran.
Teknik penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi kepustakaan yang dilakukan untuk memperoleh teori-teori dan pengetahuan yang berhubungan dengan jasa pengiriman barang dan jasa. Studi lapangan yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dimaksudkan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran pada perusahaan. Dengan bantuan sumber data yang berupa data primer yang diperoleh dari subjek penelitian dan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi korporasi yang dilakukan oleh PT Titipan Kilat yaitu dengan melakukan diversifikasi usaha pada bidang yang masih memiliki hubungan bisnis intinya memberikan dampak yang baik bagi kinerja PT Titipan Kilat secara keseluruhan. Strategi generik low cost differentiation yang diterapkan oleh PT Titipan Kilat untuk unit bisnisnya yaitu jasa pengiriman ekspres merupakan strategi yang tepat karena strategi ini sesuai dengan struktur industri jasa pengiriman yang berbentuk oligopoli diferensiasi serta kondisi keuangan perusahaan yang baik, yang mengharuskan PT Titipan Kilat beroperasi dengan tingkat biaya yang competitif untuk menghadapi pesaing-pesaingnya. Strategi segmentasi yang dilakukan oleh PT Titipan Kilat terhadap pasar yang didasarkan pada occsion (peristiwa), baik untuk pasar domestik maupun international, khususnya pasar domestik tidak memadai lagi untuk dapat mengatasi persaingan dan pertumbuhan industri.
PT Titipan Kilat perlu menyusun suatu strategi tepat baik strategi korporasi, unit bisnis dan strategi fungsional, khususnya strategi fungsional pemasaran.

Every corporation in Indonesia must prepare itself to manage to compete freely without being protected by the government's sets of laws in facing the new era of free trades and global competitions. In the moment, a corporation's expansion will rely on how its strategy to transform within business environment. In general, this reason will apply in courier and handling service as well.
With the highly growth and competition, PT Titipan Kilat (TIKI) as one of well-known national's corporation must capably do the right endorsement to confront well with other national corporation as well as internationals. Marketing strategy can be explained as an analysis, expand, and implementing matters which includes: strategy to decide markets target for products in every business unit, to create or manufacture markets target and expand, implement along with controlling programs from strategy to position products which design to fulfill the need and desire in every markets target.
Technique research by library study is used to get theories and documentation which connected to courier and handling service matters. Field study is used by interviewing directly to observe accurately the marketing strategy of the company. With the help of the statistics source contains primary data, worn several interviews and observations and secondary data, from library study.
The result of research indicates that corporation strategy use by PT. Titipan Kilat by doing variety of efforts in the field connect to business' link, primary to give excellent results to the work of PT. Titipan Kilat altogether. Basic strategy low cost differentiation sets by PT Titipan Kilat for its business unit is express courier and handling service. It is the right strategy because it fits the industrial structure in courier and handling service which develops by oligopoly differentiation also good cash condition, obliged PT Tititpan Kilat to operate with a cooperative cost to confront its competitors. Strategy of segmentation done by PT Titipan Kilat to the markets event based on domestic markets as well as internationals, especially domestics is no longer sensible to handle competition and industry expansion.
PT Titipan Kilat ought to develop an exact strategy for corporation, business unit and functions, especially in market function strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Kurniawan
"Kita semua sadar sejak dahulu kala bahwa setiap manusia perlu melakukan komunikasi tanpa mengenal batas dan jarak. Demikian halnya dengan jasa kurir-yang dahulu hanya dikenal pengiriman dokumen saja tanpa mengenal jarak bahkan terkadang dilakukan dengan berjalan kaki.
Industri pos di indonesia telah didominasi selama ini oleh PT POS INDONESIA- sebagal Badan Usaha Milik Negara yang bertanggung jawab atas aktifitas perposan mencakup wilayah nusantara dan internasional. Saat ini, banyak
penyelenggara jasa titipan swasta ikut meramaikan industri perposan ini baik nasional maupun internasional.
Sebagai salah satu pemain besar dalam industri jasa titipan, PT Titipan Kilat (TuG) telah berkecimpung dalam industri ini sejak 30 tahun yang lalu. TIKI memulai usahanya dengan hanya memiliki pelayanan untuk kota tujuan Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Pangkal Pinang. Saat ini, TIKI memiliki kantor cabang sebanyak 240 buah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam industri manufaktur maupun jasa, kita selalu berharap bahwa dapat terjalin hubungan yang khusus dengan setiap pelanggan sehingga mereka akan selalu
datang kembali melakukan transasksi dengan perusahaan kita. Dalam kasus kesetiaan pelanggan TIKI ini, penulis menemukan bahwa terdapat 34 % responden menggunakan TIKI pertama kali sejak lebih dari 4 tahun lalu dan diikuti oleh 30 % responden yang menyatakan bahwa menggunakan TIKI pertama kali sejak 1-2 tahun lalu. Penulis menemukan fakia bahwa 34 % responden terbanyak menggunakan TIKI 1-2 kali dalam 1 tahun terakhir dan diikuti oleh 15 % responden yang menggunakan TTKI lebih dan 8 kali dalam 1 tahun terakhir.
Hampir seluruh responden menyatakan puas dengan keseluruhan pelayanan TIKI dengan nilai rata-rata sebesar 4,05 dari skala 5 dan mereka juga menyatakan
tetap berminat menggunakan TIKI di masa yang akan datang dengan nilai rata-rata sebesar 4,06 dan skala 5. Alasan-alasan yang berada di belakang semua hal ini adalah bahwa para konsumen puas terhadap pelayanan TIKI dengan alasan ketepatan waktu, keamanan barang kiriman dan TIKI sebagai pilihan terbaik dalam mengirim paket/dokumen/uang. Perilaku pelanggan yang setia ditunjukkan dengan hal-hal sebagai berikut telah menggunakan TIKI berulang kali, memberikan rekomendasi ke pihak lain, tidak tergoda bujukan/promosi perusahaan pesaing dan harga murah yang ditawarkan pesaing tidak menjadi faktor penting.
Profil kelompok responden Repeat Customer merupakan kelompok terbesar sebanyak 51 % dan diikuti oleh kelompok Loyal Clients sebanyak 21 % serta kelompok Loyal Advocates sebanyak 28 %.
Kelompok Loyal Advocates merupakan kelompok responden terbesar yang menyatakan sangat berminat untuk tetap menggunakan jasa TIKI di masa yang akan datang (14 responden), dan terdapat 48 responden yang menyatakan bahwa mereka hanya menggunakan TIKI dalam mengirim paket/dokuinen/uang. Kebanyakan responden memperoleh informasi tentang TIKI dan teman dan anggota keluarga, hal ini menunjukkan bahwa aktifitas komunikasi word-of-mouth sangat berperan dalam menyebarluaskan keberadaan TIKI dan membantu membentuk kesetiaan yang tercipta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T3835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Fardhian
"Kegiatan ekonomi yang ada saat ini senantiasa mengutamakankan aspek efisiensi. Jasa titipan, sebagai salah satu sektor usaha yang berkembang begitu pesat juga menerapkan prinsip efisiensi tersebut melalui pencantuman klausula baku pada perjanjian pengiriman barang, hal ini dilakukan demi menghindari negosiasi yang berlarut-larut. PT. Citra Van Titipan Kilat sebagai pelaku usaha jasa titipan juga mencantumkan klausula baku pada "syarat dan pedoman pengiriman barang". Undang- undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) memberikan batasan-batasan aturan mengenai klausula baku. Pada klausula baku yang ditetapkan oleh TIKI, terdapat beberapa klausula yang bertentangan dengan aturan Pasal 18 UUPK, sehingga klausula tersebut batal demi hukum dan pihak TIKI wajib menyesuaikan klausula-klausula baku tersebut dengan aturan UUPK.

Today’s economical activities are always consider the aspect of efficiency as the most important thing. The delivery services as one of the most rapidly developed business sector are also apply the efficiency principle by mean of the inclusion of standard clause on the delivery agreement, it has also being done to avoid lengthy negotiation. PT. Citra Van Titipan Kilat as one of the delivery service company is also puts down the standard clause on the the "conditions and manual of delivery". The law number 8
Year 1999 regarding consumer protection (UUPK) gives limitation for the use of standard clause. On the TIKI’s standard clauses, there are some of them which is against the article 18 of UUPK, therefore the clauses are considered "null and void" and TIKI is obliged to accommodate its standard clause with the rule of UUPK.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24856
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Martin
"Perposan sebagai lalu lintas surat pos, uang dan barang serta pelayanan jasa lainnya berdasar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dalam penyelenggaraannya diarahkan untuk makin memperlancar arus surat dan barang keseluruh pelosok tanah air dan luar negeri. Penyelenggara perposan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan diperkenankan pula diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). BUMS yang diperkenankan itu disebut Perusahaan Jasa Titipan (Perjastip). Namun dalam pelaksanaannva sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku terdapat perbedaan, yaitu Perjastip hanya dapat melakukan kegiatan pos jenis tertentu yaitu Perjastip tidak diperkenankan untuk mengelola surat pos, warkat pos dan kartu pos.
Keikut sertaan peran swasta di bidang perposan tetap marak walaupun ada pembatasan tersebut. Salah satu diantaranya adalah PT. Citra Van Titipan Kilat disingkat PT. TIKI. Perusahaan ini dalam perjalanannya secara lambat namun pasti berkemampuan mengembangkan perusahaannya. Oleh karena itu adalah menarik untuk dibahas bagaimana pengembangan perusahaan dilaksanakan dan strategi apa yang ditentukan untuk diimplementasikan demi perkembangan perusahaan. Pelayanan yang disajikan adalah pelayanan yang berkualitas dengan menggunakan konsep strategi dan juga mengadakan pendekatan 7 simple strategies for success dengan melakukan penilaian atas pelayanan yang disajikan agar keinginan pengguna jasa (pelanggan) dapat terpenuhi.
Penerapan strategi dilakukan berdasar formulasi yang ditetapkan sekali dalam empat tahun. Setelah dilakukan penelitian lapangan dengan menggunakan Proses Hierarki Analitik, ditemu kenali bahwa alternatif strategi pengembangan perusahaan, hierarki strategi yang pertama adalah pemasaran dan diikuti oleh manajemen operasional, hierarki strategi ketiga adalah pengembangan teknologi dan keempat serta yang terakhir adalah pengembangan teritorial. Keempat alternatif strategi dimaksud lebih jauh dianalisis hasilnya ditemu kenali bahwa alternative strategi yang pertama : berbasis pemasaran adalah ketepatan waktu serah, berbasis pengembangan teknologi adalah teknologi tepat sasaran, berbasis manajemen operasional adalah perbaikan sistem dan prosedur sedangkan berbasis pengembangan teritorial adalah perluasan wilayah baru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizul Hendra
"Organization is a media to achieve an objective. For business organization, maximum profit is it?s main objective. Organization need human resources to run their activities and achieve their objectives. Leadership is a major determinance of organizational effectiveness.
Organization need a leader to control the employee?s activities. In business organization, leader is a key position to maintain a good relationship with the top, middle manager and also their subordinates. At Head Office PT CV Titipan Kilat in Jakarta, Customer Service Division is one of the divisions that has important role in achieving company?s vision. This Division is led by a Customer Service Chief. A Customer Service Chief motivates employees for having good motivation.
Therefore, in motivating emplyees, a Customer Service Chief applicates Situational Leadership Model. Indeed, there are problems in applicating that model. This case is caused by a few employees remain have bad performances. For knowing these problems, Customer Service Chief try to ask the causes o problems directly toward such employees. This way, at least a Customer Service Chief knows employee perception of applicated Situational Leadership Model.
This research is aimed to find out how the employee perception of Situational Leadership Model of Customer Service?s Chief at Head Office PT CV Titipan Kilat in Jakarta. Gibson, Ivancevich, and Donnelly explained that perception is cognitive process used to interpret something and understand its environment. From the result of research concerning employees toward leadership style, the obtained image shows that each employee has different perception to applied Situational LeadershipModel. This matter can be seen from the various most respondents who answer the same statement. Based of the theory used in studying style of this leadership is related at theory of Hersey and Blanchard, by using model of situational approach which based of relation among functional behavior, behavioral relation, and subordinate maturity level.
This research uses the approach of quantitative and survey technique. Collected data in this research is a quantitative data based on questioner to Customer Service Employees at PT CV Titipan Kilat. Analysis technique in this research use descriptive statistical analysis, which analyses data according to Tables of Frequency.
From these data, it can be concluded that the result of employee perceptions of telling leadership model is shown by low criteria percentage of 60.34%. Selling leadership model is shown by high criteria percentage of 73.77%, meanwhile another leader model, participating is shown by high criteria percentage of 69% and delegating leadership model is shown by low criteria percentage of 54.94%.
Aboved analysis can be concluded that the employee perceive Customer Service Chief at Head Office PT CV Titipan Kilat in Jakarta tend to use Selling Leadership Model. Therefore, Customer Service Chief in using Situational Leadership Model should anticipate the existing problems. Customer Service Chief should apply two way-communicating by much listening employess.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
SK 010/08 Hen p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jonara Yamani Danie
"Bagi perusahaan yang bergerak dalam pasar global di era hiperkompetitif seperti saat ini, tantangan yang dirasakan semakin kompleks. Kondisi seperti ini menyebabkan banyak perusahaan menghadapi permasalahan strategis. Perusahaan saling berusaha untuk memiliki keunggulan bersaing serta dituntut untuk meningkatkan aktivitas pemasarannya. Efektivitas pemasaran sangat tergantung pada formulasi strategi pemasaran yang dibuat. Dengan pertumbuhan dan persaingan yang sangat tinggi, PT. Esqarada sebagai salah satu pemain nasional yang cukup dikenal, khususnya di pulau Batam, harus melakukan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan baik dengan sesama pemain lokal maupun dengan pemain internasional.
Strategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu analisis, pengembangan, pengimplementasian kegiatankegiatan yang meliputi strategi dalam memilih target pasar bagi jasa atau produk di dalam setiap unit bisnis, membuat atau menyusun sasaran-sasaran pemasaran dan mengembangkan, mengimplementasikan serta mengukur program-program dari strategi penetapan posisi jasa yang didisain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap pasar sasaran.
Teknik penelitian yng dilakukan adalah dengan menggunakan studi kepustakaan yang dilakukan untuk memperoleh teori-teori dan pengetahuan yang berhubungan dengan jasa pengiriman barang dan jasa. Studi lapangan yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dimaksudkan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran pada perusahaan. Sumber data yang berupa data primer diperoleh dari subjek penelitian dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi korporasi yang dilakukan oleh PT. Esqarada dengan melakukan diversifikasi usaha pada bidang yang masih memiliki hubungan bisnis intinya memberikan dampak yang baik bagi kinerja PT. Esqarada secara keseluruhan. Strategi generic low cost differentiation yang diterapkan oleh PT. Esqarada untuk unit bisnisnya yaitu jasa pengiriman merupakan strategi yang tepat karena strategi ini sesuai dengan struktur industri jasa pengiriman berbentuk oligopoly differesiasi serta keadaan perusahaan yang baik, yang mengharuskan PT. Esqarada beroperasi dengan tingkat biaya yang kompetitif untuk menghadapi pesaingnya. Strategi segmentasi yang dilakukan oleh PT. Esqarada terhadap pasar yang didasarkan pada occasion (peristiwa), baik untuk pasar domestik maupun internasional, khususnya pasar domestik tidak memadai lagi untuk mengatasi persaingan dan pertumbuhan industri. PT. Esqarada perlu menyusun suatu strategi tepat baik strategi korporasi unit bisnis dan strategi fungsional, khusunya strategi fungsional pemasaran.

For a company which moves in hypercompetitive global market like today, challenges which are available gain to be more complicated. This condition causes a lot of companies have to face strategic problems. Companies try to be better to complete also are expected to improve their marketing activities. The effectivity of marketing really depend on the marketing strategy formulation which the company made. With the highly growth and competition PT. Esqarada as one of well-known national?s corporation must capably do the right endorsement to comfort well with other national corporation as well as internationals.
Marketing strategy can be explained as an analysis, expand and implementing matters which includes strategy to decide markets target for products in every business unit, to create or manufacture markets target and expand, implement along with controlling programs from strategy to position products which design to fulfill tha need and desire in every market target.
Technique research by library study is used to get theories and documentation which connected to courier and handling service matters. Field study is used by directly involved to observed accurately the marketing strategy of the company. With the help of the statistics source contains primary data, from several interviews and observations and secondary data from library study.
The result of research indicates that corporation strategy use by PT. Esqarada by doing variety of efforts in the field connect to business link, primary to give excellent result to the work of PT. Esqarada altogether. Basic strategy of low cost differentiation sets by PT. Esqarada for its business unit is express courier and handling service it?s the right strategy because it fits the industrial structure in courier and handling service which develops by oligopoly differentiation also good cash condition, obligated PT. Esqarada to operate with corporative cost to confort its competitors. Strategy of segmentation done by PT. Esqarada to markets event based on domestic markets as well as internationals, especially domestics is no longer sensible to handle competition and industry expansion. PT. Esqarada ought to develop an exact strategy for corporation, business unit and functions, especially in market function strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Panggabean, Hamonangan
"Persaingan pada industri pakaian jadi di pasar global semakin ketat ditengah-tengah peluang pasar yang masih tetap menarik untuk diperebutkan. PT. XYZ salah satu perusahaan industri pakaian jadi diduga belum optimal dalam melakukan pemasaran ekspornya, karena itu perlu diadakan penelitian terhadap strategi pemasaran global PT. XYZ.
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan dan keunggulan bersaing serta strategi dan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk pengembangan ekspor PT. XYZ. Dalam penelitian ini digunakan kerangka teori : lingkungan pemasaran global termasuk lingkungan industri, daur hidup produk, rantai nilai, teori berlian, kompetensi inti, dan strategi mengekspor dan perluasan pasar. Metode penelitian merupakan studi kasus dan metode pengumpulan data dengan menggunakan studi dokumen (kepustakaan), wawancara dan pengamatan kegiatan PT. XYZ.
PT. XYZ, salah sate perusahaan industri pakaian jadi berorientasi ekspor masih belum optimal dalam memanfaatkan kapasitas produksi yang di milikinya, meskipun posisi perusahaan ini berada pada tahap pertumbuhan (growth) sesuai hasil analisa daur hidup produk (product life cycle). Berdasarkan analisa rantai nilai diketahui bahwa PT. XYZ telah melakukan berbagai aktivitas, baik aktivitas primer maupun aktivitas pendukung sebagai suatu sistem, yang .memberikan keuntungan bagi perusahaan. Analisa terhadap faktor penentu keunggulan bersaing berdasarkan teori berlian, memberikan isyarat bahwa PT. XYZ hares melakukan berbagai perbaikan dan inovasi serta akan lebih efektif apabila didukung pemberian kemudahan (insentif) oleh pemerintah.
PT. XYZ masih belum menemukan bentuk kompetensi inti yang sesungguhnya mereka miliki. Strategi memasuki pasar dengan ,mengekspor di lakukan dengan dua cara yaitu " occasional exporting " dan " active exporting ", dan segmen pasar PT. XYZ masih terbatas pada negara-negara tertentu yang pendapatan per kapitanya tinggi terutama ke Amerika Serikat. Strategi perluasan pasar perlu ditempuh terutama ke negara-negara non kuota seperti Jepang, Australia, Timur Tengah dan lain-lain.
Untuk efektifnya strategi pemasaran global dan persiapan integrasi MFA ke dalam WTO, maka PT. XYZ memerlukan kerjasama (aliansi strategis). Aliansi diperlukan untuk memperkuat kemampuan manufaktur dan untuk peningkatan keterampilan tenaga kerja serta inovasi teknologi terutama dalam hal disain. Disamping itu juga perlu aliansi untuk pemasaran sehingga dapat mendukung penetrasi pasar global atau untuk mengurangi ketidakpastian permintaan pasar."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amitra Setiadi
"PT "X" adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang audio-visual. Industri audio-visual meliputi film, video, laser disc dan slides audio-visual. PT"X" bergerak dalam slides audio-visual. Bidang slides audio-visual masih jarang kita dapatkan di Indonesia, karena memiliki karakteristik tertentu, misalnya perlunya keahlian khusus yang harus dipelajari untuk mengoperasikannya. Slides audiovisual banyak dipakai oleh perusahaan sebagai media untuk presentasi baik profil perusahaan, produk maupun materi untuk training karena menarik dan relatif murah dibandingkan dengan media. audio-visual lain. Selama 2 tahun sejak berdirinya, PT"X" berkembang dengan cepat sehingga menjadi "market leader". Ini disebabkan karena pengaruh kebijakan pemerintah, budaya, perekonomian dan teknologi yang mendukung. Berkembangnya PT"X" juga tidak lepas dari kemampuannya mempergunakan peluang yang ada sebaik-baiknya. Pada umumnya para pelanggan puas dengan produk yang dihasilkan PT"X", sehingga pesanan bertambah terus dan penjualan meningkat. Berdasarkan analisa portfolio produk dan analisa daur hidup produk, diperoleh gambaran bahwa PT"X" berada dalam posisi "star" dan atau dalam tahap "growth", sehingga usaha pemasaran diarahkan untuk memperoleh pangsa pasar sebesar-besarnya. Dengan penulisan mengenai production-house audio-visual ini, dapatlah kiranya diambil manfaat yaitu pengenalan mengenai suatu bisnis yang relatif baru dan menguntungkan sehingga dapat ditelaah langkah-langkah untuk pengembangannya khususnya di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handara Suprihadi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>