Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dandekar, M.M.
Jakarta: UI-Press, 1991
621.31 DAN wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Uno Bintang Sudibyo
"Suatu sistem pembangkitan daya listrik yang masih sangat baru, menggunakan alternator bertegangan 150 kV bahkan sampai 400 kV, bernama powerformer dengan lilitan kumparan statomya berupa kabel daya tegangan tinggi XLPE (Cross Linked Poly Ethylene) yang dimodiflkasi.
Selama ini, sistem pembangkitan daya listrik menggunakan alternator bertegangan maksimum 30 kV di pembangkit listrik tenaga air atau termal, menaikkan tegangannya sampai 150 kV atau lebih dengan transformator daya penaik tegangan, kemudian mentransmisikannya melalui saluran udara tegangan tinggi atau ekstra tinggi ke pusat - pusat beban.
Karena tegangan keluarannya sudah tinggi pembangkit powerformer tidak memerlukan transformator daya penaik tegangan dan langsung dapat dihubungkan ke saluran udara tegangan tinggi. Dengan peralatan, pekerjaan sipil dan luas tanah lebih sedikit, sistem pembangkit powerformer relatif lebih rendah biaya investasi, operasi dan pemeliharaannya dibandingkan sistem gabungan alternator - transformator daya penaik tegangan.
Studi ini membandingkan secara teknis suatu sistem pembangkit powerformer dan sistem gabungan alternator - transformator daya penaik tegangan 150 kV, 40 MVA untuk pembangkit listrik tenaga air."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
"Buku ini bercerita tentang pencemaran lingkungan
hal ini , yaitu pencemaran oleh suatu pusat tenaga listrik Dikemukakan dan cara-cara penanggulanganya."
Jakarta: UI-Press, 2010
621.31 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta: UI-Press, 1996
621.31 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Artono Arismunandar
Jakarta: Pradnya Paramita, 1982
621.3 ART b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Artono Arismunandar
Jakarta: Pradnya Paramita, 1974
621.3 ART b I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Widyastuti
"Berlatar belakang dari munculnya permasalahan berkurangnya kapasitas daya pembangkit Bendungan PLTA yang ada, akibat pendangkalan sungai dan sedimentasi yang mengurangi kapasitas tampungan waduk dan umur bendungan.  Sedangkan kebutuhan akan listrik terus naik menyebabkan kelangkaan energi dimasa depan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan sejumlah instansi terkait mengadakan rapat di Solo tanggal 25 Agustus 2016 untuk membahasn hal tersebut, tema rapat tersebut adalah Pengembangan Infrastruktur PUPR dalam mendukung ketahanan energi wilayah Pulau Jawa-Bali. Solusi dari pemerintah untuk membangun bendungan-bendungan baru dianggap tidak sesuai dengan target pemerintah untuk mencapai 23% baruan energi ditahun 2025. Karena pembangunan bendungan baru membutuhkan waktu konstruksi yang lama. Solusi tersebut dianggap merupakan solusi jangka panjang yang tidak sejalan dengan target pemerintah. Sehingga pemerintah berupaya untuk mencari alternatif lain yaitu dengan memanfaatkan bendungan single purpose yang telah terbangun, seperti bendungan yang sebelumnya hanya diperuntukan untuk irigasi, banjir maupun air baku masyarakat. Bendungan single purpose tersebut akan di tambahkan pernagkat pembangkit didalam konstruksinya sehingga menjadi bendungan multipurpose yang dapat menghasilkan daya listrik. Solusi ini dianggap lebih efektif daripada membangun bendungan baru, karena dengan menambahkan instalasi atau perangkat pembangkit (PLTA) kedalam konstruks bendungan single purpose yang ada, tentunya tidak membutuhkan waktu konstruksi yang lama, keuntungan lainnya adalah menghemat anggaran pemerintah. Membangun bendungan baru, diperlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Pemerintah mengambil langkah awal dengan melakukan rapid assesment dan mendapatkan 17 nama bendungan eksisting yang diharapkan memiliki potensi daya listrik yang dapat dimanfaatkan untuk mengganti daya listrik dari Waduk PLTA yang operasinya sudah tidak optimal. Diharapkan dapat menjadi solusi untuk memenuhi target bauran energi baru terbarukan 23% tahun 2025. Dalam penelitian ini, akan menganalisa data hidrologis dari 17 bendungan tersebut untuk mengetahui besarnya potensi daya listrik yang mungkin dibangkitkan. Dengan mengumpulkan data hidrologi, menguji data tersebut secara statistik kemudian menggunakan metode Flow Duration Curve untuk menghitung debit rencana pembangkit, serta menghitung hasil akhirnya menggunakan rumus potensi daya sehingga diperolehlah total potesi energi yang mampu dibangkitkan dari 17 bendungan tersebut. Hasil dari pendekatan menunjukkan bahwa total energi dari 17 bendungan eksisting tersebut adalah 135 MW, angka ini belum dapat memenuhi angka target pemerintah untuk pembangkitan energi terbarukan tahun 2021 yaitu 1542 MW. Masih jauh dari target RUEN hingga tahun 2025 yang mencapai 45.200 MW (23%). Meski begitu, ini merupakan potensi awal yang baik sehingga pemerintah bisa menggali lebih banyak potensi bendungan eksisting lainnya.

The background is the emergence of the problem of reducing the power capacity of the existing hydropower dam, due to river silting and sedimentation which reduces the reservoir's storage capacity and the life of the dam. Meanwhile, the need for electricity continues to increase causing energy scarcity in the future. The Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) with a number of related agencies held a meeting in Solo on August 25, 2016 to discuss this, the theme of the meeting was PUPR Infrastructure Development in supporting energy security in the Java-Bali region. The solution from the government to build new dams is considered not in accordance with the government's target of achieving 23% new energy by 2025. Because the construction of new dams requires a long construction time. The solution is considered a long-term solution that is not in line with the government's target. So the government is trying to find another alternative, namely by utilizing single-purpose dams that have been built, such as dams that were previously only intended for irrigation, flooding and community raw water. The single-purpose dam will be added with generating devices in its construction so that it becomes a multipurpose dam that can generate electrical power. This solution is considered more effective than building a new dam, because by adding a generator installation or device (PLTA) into the existing single-purpose dam construction, of course it does not require a long construction time, another advantage is saving the government budget. Building a new dam requires a lot of time and money. The government took the initial step by conducting a rapid assessment and obtaining 17 names of existing dams which are expected to have potential for electrical power that can be utilized to replace electrical power from hydropower reservoirs whose operations are no longer optimal. It is expected to be a solution to meet the new renewable energy mix target of 23% by 2025. In this study, we will analyze the hydrological data from the 17 dams to determine the amount of potential electrical power that may be generated. By collecting hydrological data, statistically testing the data and then using the Flow Duration Curve method to calculate the planned discharge of the generator, and calculating the final result using the power potential formula so that the total potential energy that can be generated from the 17 dams is obtained. The results of the approach show that the total energy of the 17 existing dams is 135 MW, this figure has not been able to meet the government's target figure for renewable energy generation in 2021, which is 1542 MW. It is still far from the RUEN target until 2025 which reaches 45,200 MW (23%). Even so, this is a good initial potential so that the government can explore more potential for other existing dams. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Hibatullah
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang potensial dalam hal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah sudah menaruh perhatian dalam mengembangkan PLTS sebagai salah satu sumber energi terbarukan dalam mencukupi kebutuhan listrik baik di lokasi terpencil maupun di daerah perkotaan. Lokasi dan beban yang akan disuplai menentukan kapasitas PLTS yang akan terpasang. Khusus pada sektor industri, pemasangan PLTS on-grid di area atap perusahaan lebih bertujuan untuk mengurangi pemakaian energi listrik yang bersumber dari jaringan utilitas serta mengurangi emisi bahan bakar. Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan serta simulasi sistem PLTS on-grid pada salah satu industri pengolahan air di Jakarta untuk melihat potensi penghematan energi berdasarkan energi keluaran PLTS. Tidak hanya itu, pada penelitian ini akan sedikit dibahas mengenai analisis ekonomi dalam menilai proyek perancangan system PLTS di perusahaan terkait dapat mendatangkan keuntungan atau tidak. Dari hasil simulasi PVSyst menunjukkan bahwa dengan pemasangan PLTS atap berkapasitas 100 kW dapat memberi kontribusi daya sekitar 143,386 MW dalam satu tahun. Analisis ekonomi juga menunjukkan waktu pengembalian modal (payback period) proyek ini adalah selama 11,46 tahun.

ABSTRACT
Indonesia is one of the potential countries in terms of the construction of photovoltaic system (PLTS). In the past few years, the government has paid attention in developing PLTS as one of renewable energy sources to meet electricity demands both in place of isolated power and urban areas. The location and load profile determine the capacity of PLTS that can be installed. Especially in the industrial sector, installing grid-connected photovoltaic system in the rooftop is more to reduce electricity use from the utility grid and of course to reduce fuel emissions. In this research, a design and simulation of grid-connected photovoltaic system will be installed at the water treatment industriy in Jakarta to see how much energy saving based on energy output from grid-connected photovoltaic system. Not only that, in this study will be a little explanation about assessing PLTS design with economic analysis projects in related companies can bring profit or not. The PVSyst simulation results show that by installing PLTS with a capacity of 100 kW can provide power contribution of around 143,386 MW. Economic analysis also shows the payback period of this project is about 11.46 years.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprihatin Wulansari
"Semakin bertambahnya angka pertumbuhan penduduk menyebabkan angka kebutuhan energi listrik semakin bertambah. Pemerintah membangun berbagai pembangkit listrik tenaga terbarukan untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air sangat tergantung pada ketersediaan air waduk. Adanya sedimentasi yang berada di waduk dapat menyebabkan kinerja pembangkit listrik tenaga air menjadi terganggu. Bagaimana pengaruh sedimentasi terhadap energi listrik, fungsi umur waduk, keberlanjutan PLTA? Dan bagaimana pengaruh KJA terhadap sedimentasi waduk?
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh sedimentasi terhadap energi listrik, fungsi umur waduk Jatiluhur, keberlanjutan pembangkit listrik tenaga air Jatiluhur serta pengaruh KJA terhadap peningkatan sedimentasi di waduk.
Penelitian ini dengan menggunakan analisis korelasi regresi sederhana. Selama periode tahun 2018 hingga 2022 dibandingkan dengan data pada tahun 2013, terjadi peningkatan sedimentasi sebesar 1,6 yang menyebabkan penurunan produksi energi listrik sebesar 72 . Fungsi umur waduk Jatiluhur terhitung sejak tahun 2017 adalah 193 tahun. Keberadaaan KJA memberikan pengaruh terhadap peningkatan sedimentasi di waduk Jatiluhur.

The increasing number of population growth causes the number of electrical energy needs grew. The government built various renewable power plants to meet the demand for electrical energy. One of them is hydroelectric power. The hydroelectric power is highly dependent on the availability of water reservoirs. The presence of sedimentation in the reservoir can cause the performance of hydroelectric power to be disturbed. What is the effect of sedimentation on electrical energy, reservoir age function, hydropower sustainability And how does KJA influence sedimentation of reservoirs.
The purpose of this research is to analyze the effect of sedimentation on electric energy, Jatiluhur reservoir age function, Jatiluhur hydropower generation and KJA influence on increasing sedimentation in reservoir.
This study used simple regression correlation analysis. During the period 2018 to 2022 compared to the data in 2013, a 1.6 increase in sedimentation resulted in a 72 decrease in electrical energy production. The age function of Jatiluhur reservoir since 2017 is 193 years. The existence of KJA had an effect on the increase of sedimentation in Jatiluhur reservoir.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T49144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haeqal Gielbran Arif
"Lanskap energi Indonesia siap untuk bertransformasi, dimana pembangkit listrik tenaga air menjadi komponen penting dalam transisi menuju energi terbarukan. Pengembangan pembangkit listrik tenaga air mini, khususnya, menawarkan potensi besar dalam menghasilkan energi dan pertumbuhan ekonomi. Namun penilaian terhadap proyek-proyek tersebut penuh dengan ketidakpastian karena rentan terhadap berbagai risiko dan faktor eksternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan Value at Risk (VAR), yang menggabungkan Discounted Cash Flow (DCF) dan Simulasi Monte Carlo, untuk mengukur nilai fasilitas pembangkit listrik tenaga mini hidro di Koro Kabalo. Dengan menganalisis dampak berbagai skenario terhadap nilai fasilitas, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang risiko dan ketidakpastian yang terlibat dalam penilaian proyek pembangkit listrik tenaga air. Temuan ini menyoroti peran penting laju aliran air dalam menentukan nilai fasilitas dan menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor risiko dalam proses penilaian. Studi ini berkontribusi pada pengembangan model penilaian yang lebih kuat dan akurat untuk proyek pembangkit listrik tenaga air, yang pada akhirnya memberikan informasi dalam pengambilan keputusan investasi dan pengambilan kebijakan di sektor energi.

Indonesia's energy landscape is poised for transformation, with hydropower emerging as a crucial component in the transition to renewable energy. The development of mini hydropower plants, in particular, offers significant potential for energy generation and economic growth. However, the valuation of these projects is fraught with uncertainty, as they are susceptible to various risks and external factors. This study employs the Value at Risk (VAR) approach, combining Discounted Cash Flow (DCF) and Monte Carlo Simulation, to quantify the value of a mini hydropower plant facility in Koro Kabalo. By analysing the impact of different scenarios on the facility's value, this research aims to provide a comprehensive understanding of the risks and uncertainties involved in hydropower project valuation. The findings highlight the critical role of water flow rate in determining the facility's value and underscore the importance of considering multiple risk factors in the valuation process. This study contributes to the development of more robust and accurate valuation models for hydropower projects, ultimately informing investment decisions and policy-making in the energy sector."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>