Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryanto K. Sunaryo
"Pada pengambilan foto rontgen dengna menggunakan kamera digital diperlukan jarak antara antara foto rontgen dengan kamera digital yang mana hasil fotonya belum diketahui apakah ada perbedaan antar jarak yang berbeda, namun sampai saat ini belum pernah dilakukan evaluasi apakah ada perbedaan hasil pengukuran kurva scoliosis menggunakan SAA versi 1.0 dengan jarak yang berbeda pada pengambilan foto rontgen dengan kamera digital.
Oleh karena itu penelitian tentang tehnik pengambilan foto rontgen dengan kamera digital dalam hal perbedaan jarak perlu dilakukan untuk kemudian diukur kurva scoliosisnya dengan menggunakan SAA versio 1.0. dan hasilnya dibandingkan. Pada studi ini digunakan jarak 30 cm dan 60 cm sebagai jarak antara foto rontgen dengan kamera digital dengan menggunakan kamera digital 4 mega pixel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jarak yang terbaik pada pengambilan foto rontgen dengan kamera digital untuk mengukur kurva scoliosis menggunakan SAA versi 1.0."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Budi Waluyo
"Perkembangan teknologi pesawat tanpa awak mendorong adanya infrastruktur baru dan pengembangan dalam bidang pariwisata. Tantangan untuk pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul antara lain pengembangan desa wisata dan desa budaya, pengembangan jalan akses ke obyek wisata, dan pengembangan obyek wisata pesisir pantai. Sejalan dengan hal tersebut maka mitra pengabdian masyarakat ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung
Kidul. Tujuan utama dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam dunia UAV (Unmanned aerial Vehicle) untuk mendukung pengembangan fasilitas bidang pariwisata, khususnya dalam pengambilan foto udara. Target yang dicapai pada tahap ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang UAV dan kemampuan
mengendalikan pesawat UAV untuk pengambilan foto udara untuk mendukung pariwisata di gunungkidul. Peningkatan kemampuan mengendalikan UAV dilakukan melalui praktek lapangan. Sedangkan peningkatan pengetahuan dilakukan melalui pemaparan tentang UAV.
Kegiatan ini telah mampu mencapai tujuan dan target yang diharapkan sehingga mitra dapat mengenal dan mampu mengendalikan UAV. "
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2020
600 JPM 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Revi Kuswara
Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2011
025.84 REV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ghama Adi Tama
"ABSTRAK
Sektor manufaktur merupakan sektor yang memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun, tingginya kredit bermasalah pada sektor ini menjadi permasalahan yang serius sehingga pihak perbankan harus sangat berhati-hati dalam menyalurkan dananya. Salah satu metode yang digunakan untuk memprediksi tingkat profitabilias perusahaan adalah dengan menggunakan metode statistik yang berbasis rasio keuangan. Kekurangan yang dimiliki dari metode ini adalah tidak dipertimbangkannya faktor-faktor non-keuangan sehingga hasil prediksi sepenuhnya menggunakan asumsi bahwa pola keuangan perusahaan di masa lalu dapat digunakan untuk memprediksi tingkat profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Maka dari itu pada penelitian ini, peneliti merancang model pengambilan keputusan yaitu metode Delphi dan Analytical Hierarchy Process untuk menilai performa perusahaan manufaktur. Kelebihan dari metode ini adalah mampu mempertimbangkan kriteria-kriteria kualitatif dan kuantitatif dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang berkonstribusi besar terhadap performa jangka pendek dan jangka panjang perusahaan adalah Debt to Equity Ratio, Brand Image, dan Competition Intensity

ABSTRACT
Manufacturing sector is a sector that give a major contribution on the growth of Gross Domestic Product (GDP) in Indonesia. However, the increasing of Non Performing Loan (NPL) Ratio of this sector become a serious problem that make financial institution have to be careful when investing in this sector. Method that commonly used for predict the profitability of company is statistical method based on financial ratio. The weakness of this methodology is there is no consideration of non-financial factor that effect company?s profitablity. So, the result from this method really depend on the assumption that the financial statement pattern can be used to predict company?s profitability in the future. Therefore in this study, researcher use Delphi and Analytical Hierarchy Process to designed a decision making model for predicting company?s long term profitability. The advantage of this method is this method can consider qualitative and quantitative criteria for making a decision. Research result show that Debt to Equity Ratio, Brand Image, and Competition Intensity have a major contribution on the short-term and long-term profitability of a company.
"
2016
S63318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Three dimensional virtual model has a very promising method to visualize archeological building. In this case, amateur digital camera can be used to take pictures of archeological building. Utilizing amateur digital camera based on some reasons. i.e: it's available on market, low cost price, and very good radiometric and spatial resolution.
This research investigates 3D virtual model of archeological building which developed using close range photogrammetry (CRP) by utilizing amateur digital camera. In this case, Kelir Temple, which located in Taman Wisata Prambanan, is chosen as a model. The research carried out in 4 steps: premarking and measuring temple dimension, taking overlap snapshot, photogrammetric processing of overlap images, and evaluation of result.
The research shows 3D virtual model of Kelir Temple has very realistic vizualization, and average descrepancy between direct measurement using tape meter and measurement in 3D virtual model is 0.39 cm. The result indicate that utilizing amateur digital camera and CRP processing is suitable to construct a 3D virtual model of archeological Temple."
MTUGM 4:30 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Rawadisukma Cono
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian : Penentuan warna gigi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan teknik langsung seperti dengan penggunaan shade guide ,yaitu mengamati langsung gigi geligi dan menetapkan warna sesuai dengan shade tab. Akan tetapi cara ini memiliki kekurangan karena penentuan warna tersebut subjektif, perbedaan persepsi warna antara operator juga dapat dipengaruhi oleh cahaya ruangan. Cara lain pada penentuan warna dapat menggunakan spektrofotometer, suatu alat yang digunakan untuk mengukur warna dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek. Alat ini memiliki akurasi tinggi dalam penentuan warna akan tetapi masih sangat mahal harganya. Pada perkembangan terakhir kamera digital dengan tambahan lensa makro dan ring flash telah dijadikan standar dalam penentuan warna gigi karena memiliki nilai akurasi yang sangat tinggi. Penggunaan kamera jenis lain saat ini banyak digunakan oleh dokter gigi namun setiap jenis kamera memiliki tingkat akurasi yang berbeda beda. Tujuan : Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis penentuan warna gigi yang diperoleh dari beberapa jenis kamera digital. Metode : Penelitian dilakukan pada hasil foto gigi anterior dari 87 subjek yang diperoleh dengan menggunakan kamera DSLR, kamera mirrorless, kamera prosumer dan kamera smartphone. kemudian dilakukan pengukuran nilai CIE L a b pada warna hasil foto tersebut menggunakan perangkat lunak adobe photoshop CS 6 Hasil : Hasil uji bivariat Kruskal ndash; Wallis dengan post hoc Mann Whitney dengan nilai p < 0,05 didapatkan bahwa hasil pengukuran CIE L a b dari kamera DSLR, kamera mirrorless, prosumer dan kamera smartphone berbeda bermakna. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian ini secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai ketepatan warna gigi anterior yang diperoleh kamera DSLR, kamera mirrorless, kamera prosumer dan kamera pada smartphone.

ABSTRACT
Purpose To analyze differences in anterior teeth color accuracy taken by several digital cameras, which are DSLR, mirrorless, prosumer and smartphone cameras. Background Tooth color can be determined in several ways, the first one is by matching shade guide directly to the patient rsquo s teeth. This method has it rsquo s limitations, such as the difference in color perception among operators, room lighting, and ambience from surrounding environment. Another way is by using a spectrophotometer to assess the color by exposing the teeth with light of a specific wavelength. This tool is very accurate, but also very expensive. Therefore digital cameras with macro lens and additional light ring flash have been used lately as a standard since it is very accurate in determining the color of teeth. Dentists nowadays have been using different types of cameras, but the accuracy of each type to assess color is still debatable. Objective This study was conducted to analyze the accuracy of tooth color determination by several types of digital cameras. Method This study was conducted on 87 subjects. Photograph of anterior teeth on 87 subject was taken with DSLR, mirrorless, prosumer and smartphone cameras. Value of CIE L a b on anterior teeth rsquo s color, measured with Adobe Photoshop CS 6. Results Kruskal Wallis bivariate test with post hoc Mann Whitney at the measurement of CIE L a b from DSLR cameras, prosumer, mirrorless cameras and smartphone cameras showed a result that is significantly different p "
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rosyihan Hendrawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model implementasi interoperabilitas teknis yang diterapkan dan dikembangkan pada aplikasi perpustakaan digital Library and Archive Analysis System versi 1.0 (LARAS v 1.0) oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII- LIPI). Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menentukan mengapa PDII-LIPI mencoba mengembangkan LARAS v 1.0 dan telah mengubah aplikasi WINISIS sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan analisis dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LARAS v 1.0 dibuat oleh pengembang di PDII-LIPI untuk menghindari usangnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dalam hal ini, adalah aplikasi perpustakaan digital. Bahkan, konflik antara pengembang dan pustakawan dalam mengembangkan LARAS v 1.0 masih ada. Model implementasi interoperabilitas teknis yang diterapkan pada LARAS merupakan kombinasi dari beberapa level model Level of Information System Interoperability (LISI). Namun demikian, dalam praktiknya, LARAS v 1.0 masih belum sempurna, terutama dari sudut pandang pengembangan sistem metadata, pengkodean, protokol komunikasi, database, dan pengindeksan."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2014
020 VIS 16:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rosyihan Hendrawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model interoperabilitas teknis yang diterapkan dan dikembangkan pada Aplikasi Perpustakaan Digital LARAS versi 1.0 oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI). Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menentukan mengapa PDII-LIPI mencoba untuk mengembangkan LARAS versi 1.0. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LARAS versi 1.0 yang dibangun oleh developer di PDII-LIPI atas dasar kondisi PDII-LIPI yang ingin mengejar ketertinggalan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang kian pesat, dalam hal ini adalah aplikasi perpustakaan digital. Dalam kenyataannya masih terdapat perbedaan persepsi (konflik) antara pengembang dan pustakawan dalam mengembangkan LARAS versi 1.0. Model interoperabilitas teknis yang diterapkan untuk LARAS versi 1.0 merupakan gabungan dari level Model Interoperabilitas Teknis LISI (Level of Information System Interoperability). Namun demikian, dalam praktiknya, model interoperabilitas teknis yang dikembangkan pada LARAS versi 1.0 masih belum sempurna, terutama terkait pengembangan sistem metadata, encoding, protokol komunikasi, pangkalan data, dan pengindeksan.

This study aims to find out models of the technical interoperability which applied and developed on the Digital Library Applications of LARAS version 1.0 by the Center for Scientific Documentation and Information-Indonesian Institute of Sciences (PDII-LIPI). Other goal of this research is to determine why PDII-LIPI tries to develop the LARAS Version 1.0. This study was done by using method of case study with qualitative approach. Data was collected by documents analyzing and in-depth interviews.
This study shows that LARAS version 1.0 created by developers at the PDII-LIPI to avoid the obsolescence of information and technology communication (ITC), in this case is digital library application. In the fact, the conflicts between the developers and the librarians in developing LARAS version 1.0 still exist. Models of technical interoperability which applied to LARAS are combination among level of models of LISI (Level of Information System Interoperability). Nevertheless, in the practice, LARAS version 1.0 still not perfect yet, especially from system development of metadata, encoding, communication protocol, databases, and indexing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisti Yulia
"Latar Belakang: Penentuan jenis kelamin merupakan langkah pertama dalam proses identifikasi individu. Tulang panggul dan tengkorak merupakan sumber yang paling akurat untuk menentukan jenis kelamin, namun apabila tulang panggul dan tengkorak yang ditemukan tidak utuh, mandibula dapat menjadi sumber utama dalam penentuan jenis kelamin karena mandibula merupakan tulang yang kuat, anatomisnya dipertahankan relatif lama, dan menunjukkan dimorfisme seksual yang tinggi. Salah satu parameter pada mandibula yang dapat digunakan untuk penentuan jenis kelamin adalah sudut gonion. Sudut gonion dapat digunakan untuk penentuan jenis kelamin karena kekuatan otot pengunyahan memiliki pengaruh yang kuat pada sudut gonion, dimana kekuatan otot ini berbeda pada laki laki dan perempuan.
Tujuan: Menganalisis penentuan jenis kelamin menggunakan metode radiomorfometrik besar sudut gonion pada radiograf panoramik digital.
Metode: Menganalisis radiomorfometrik besar sudut gonion pada 100 sampel radiograf panoramik digital yang terdiri dari 50 sampel laki laki dan 50 sampel perempuan.
Hasil: Perempuan memiliki nilai rata-rata sudut gonion lebih besar daripada laki-laki yaitu sebesar 124.52o sedangkan laki-laki sebesar 123.84o, namun tidak terdapat perbedaan signifikan sudut gonion pada laki-laki dan perempuan secara statistik.
Kesimpulan: Besar sudut gonion dengan metode radiomorfometrik pada laki-laki dan perempuan tidak dapat digunakan secara tunggal dalam penentuan jenis kelamin.

Background: The first step towards identification of an individual is by sex determination. Pelvis and skull bones are the most accurate sources used for sex determination purpose, however when a whole pelvis or skull bones could not be obtained, an alternative would be necessary. The mandible would serve as a great alternative for this purpose because it is strong, its anatomy persists for a long time and it shows a strong sexual dimorphism. One of the mandible properties that can be used for sex determination purpose is its gonial angle. This is because the gonial angle is affected by the strength of the masticatory muscles, which is different for different sexes.
Aim: To analyze the validity of sex determination by radiomorphometric method using gonial angle on digital panoramic radiographs.
Method: By using radiomorphometric method to analyze the gonial angle of 100 digital panoramic radiographs consisting of 50 male and 50 female samples.
Result: Women have an average gonial angle of 124.52o which is greater than mens average of 123.84o, however the difference is not statistically significant.
Conclusion: Radiomorphometric method using gonial angle cannot be used as a sole source for sex determination."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ardiyanto Margono
"Mesin Arus Searah Tanpa Sikat (MASTS) merupakan motor arus searah yang tidak menggunakan sikat-sikat untuk komutasinya dan memiliki kecepatan yang sinkron antara medan putar stator dan rotomya. Rotor MASTS adalah magnet permanen sehingga tidak diperlukan kumparan penguat dan tidak ada arus beban yang mengalirinya. Metode pengaturan kecepatan pada MASTS ada 2 macam, yaitu pengaturan tegangan catu dan pengaturan percepatan sudut fasa (phase advance angle). Pada pengaturan percepatan sudut fasa, kecepatan optimal dapat diperoleh ketika arus dan ggl bersamaan dalam waktu atau dengan kata lain sefase. Model simulasi MASTS menggunakan SIMCAD versi 4.1 untuk prediksi unjuk kerja MASTS yang dikendalikan oleh PWM inverter. Berdasarkan simulasi diperoleh kecepatan optimal pada percepatan sudut fasa 45_ dan apabila percepatan sudut fasa terus ditingkatkan maka kecepatan akan menurun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>