Ditemukan 6987 dokumen yang sesuai dengan query
Billett, Michael
New York : Pergamon Press , 1979
621.89 BIL i (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lansdown, A.R.
"Buku yang berjudul "Lubrication : a practical guide to lubricant selection" ini ditulis oleh A. R. Lansdown. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai pelatihan lubricant."
Oxford: Pergamon Press, 1982
R 621.89 LAN l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Lansdown, A.R.
Oxford: Pergamon Press, 1982
R 621.8 LAN l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Cameron, Alastair
Chichester: Ellis Horwood, 1981
621.89 CAM b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Telah banyak dilakukan penelitian terhadap friksi di ring piston, banyak penyelidikan dilakukan karena ling piston banyak mempengaruhi perfoma dari mesin itu sendiri Friksi adalah salah satu masalah yang dimana banyak peneliti mencoba untuk menyelesaikan masalah ini.
Penelitian ini mengunakan mist lubrication, dimana hanya scdikit pelumas yang disemprolkan ke tabung. 0.4 ml/min adalah jumlah maksimum yang mampu disemprotkan. Mesin uji coba lersebut dibuat untuk mensimulasikan mesin diesel yang sesungguhnya. Percobaan ini menggunakan tiga macam kcccpalan, dua ripe ring dan jumlah pclurnas yang berbcda untuk disemprolkan.
Pada percobaan ini menunjukan bahwa dua ring piston menghasilkan gaya friksi yang lebih tinggi. Gaya friksi menumn pada wal-:lu kcccpatan dinaikan, tetapi pcnurunan pada gaya friksi tidak tcrlalu siknifikanl karcna menurun sccara perlahan. Jumlah oli yang di semprotkan juga mcmpengaruhi l`riksi yang dihasilkan; semakin scdikit yang dibcrikan akan menghasilkan friksi yang lcbih bcsaiz "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S38048
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ronan
"Berkembangnya dunia industri otomotif saat ini menuntut industri manufaktur untuk dapat membuat produk secara efektif dan efisien tanpa mengalami kegagalan dalam proses manufaktur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan koefisien pengerasan regangan (n) dan pengaruhnya serta pengaruh kecepatan pons dan aplikasi lubrikasi terhadap kurva batas bentuk dari lembaran baja canai dingin SPCC dengan tebal 0.8mm. Perhitungan nilai koefisien pengerasan regang ditentukan melalui uji tarik dengan standar ASTM E 646, sementara konstruksi kurva batas bentuk ditentukan dengan menghitung regangan mayor dan minor pada lingkaran yang telah terdistorsi melalui pengujian peregangan berdasarkan ISO 12004-2. Dari pengujian ini didapatkan bahwa semakin besar koefisien pengerasan regang suatu material, maka kemampuan bentuknya pun semakin meningkat. Selain itu, didapatkan juga bahwa kecepatan pons yang semakin tinggi akan menurunkan kemampuan bentuk suatu material, serta aplikasi lubrikasi yang menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kurva batas bentuk yang didapat.
The development of the automotive industry today requires the manufacturing industry to make products effectively and efficiently without experiencing failure in the manufacturing process. This study aims to determine the coefficient of strain hardening (n) and its effect as well as the effect of punching speed and lubrication application on the forming limit curve of SPCC cold rolled steel sheet with a thickness of 0.8mm. The calculation of the value of the strain hardening coefficient was determined by means of a tensile test with the ASTM E 646 standard, while the construction of the forming limit curve was determined by calculating the major and minor strains on the distorted circle through a stretch test based on ISO 12004-2. From this test, it was found that the greater the coefficient of strain hardening of a material, the greater its formability. In addition, it was also found that the higher the punch speed will reduce the formability of a material, as well as the application of lubrication which shows an insignificant effect on the forming limit curve obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Szeri, A.Z.
New York: McGraw-Hill, [date of publication not identified]
621.89 Sze t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Amal Vega Pradana
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur performa rantai pasok pada perusahaan manufaktur pelumas di Indonesia dengan tujuan untuk merancang strategi yang dapat meningkatkan performa kinerja rantai pasok mereka. Kerangka Supply Chain Operations Reference (SCOR) digunakan sebagai metode pengukuran kinerja, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk melakukan pembobotan pada setiap indikator, serta sistem pengelompokkan Traffic Light System untuk mengkategorikan kinerja berdasarkan warna. Pengukuran performa kinerja rantai pasok perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi rantai pasok dari suatu perusahaan sebagai landasan dilakukannya perbaikan. Perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan pada permasalahan di divisi produksi yang berkaitan dengan daya saing perusahaan. Tingkat kepentingan pada indikator kerja diukur berdasarkan pembobotan dengan basis kuisioner oleh beberapa tenaga ahli dalam perusahaan tersebut. Terdapat 43 indikator kinerja (KPI) yang diukur dan terbagi dalam perpektif model SCOR pada tiap levelnya. Hasil pengukuran mengindikasikan performa kinerja rantai pasok perusahaan pada tahun 2019 masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 72,53%. Setelah itu KPI dipetakan ke dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA), untuk mendapatkan KPI yang sekiranya memiliki performa yang kurang baik dan tingkat kepentingan yang cukup besar untuk diperbaiki. Dari hasil IPA, didapatkan 7 KPI pada rantai pasok perusahaan yang kinerjanya perlu ditingkatkan. Berdasarkan literatur dan diskusi dengan tenaga ahli, didapatkan 9 usulan strategi perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan performa kinerja rantai pasok di divisi produksi.
This research was conducted to measure overall supply chain performance on lubricant company production division with the aim of designing strategies to improve supply chain performance. Supply Chain Operations Reference (SCOR) framework is used as performance measurement method, Analytical Hierarchical Process (AHP) method to weight each indicator, and Traffic Light System to categorize the supply chain performance value based on color. Supply chain performance measurement needed to be done to determine the condition of supply chain of the company as the basis for improvement. Improvements made in this study were carried out for the problems occurred in production division that are related to the companys competitiveness. The level of importance of the performance indicator is measured by questionnaire to the experts in the company. There are 43 key performance indicator (KPI) measured and breakdowned into SCOR model persepectives at each level. The measurement results indicate that the companys production division supply chain performance in 2019 is categorized as good with the average value of 72,53%. After that, the KPI is mapped into the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to obtain KPIs that has poor performance and level of importance that is high enough to be improved. From the Importance Performance Analysis (IPA) results, there are 7 KPI from the production division that need to be improved. Based on literature and experts discussion, 9 proposed improvement strategies are obtained to improve the supply chain performance in production division.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lisna R. Hidayat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40191
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Martinus Adi Anggoro
"Kualitas kerja bantalan sangat dipengaruhi oleh sistem pelumasannya. Pengembangan sistem pelumasan dilakukan dengan pembentukan sistem interlocking ? adsorbsi yang digabungkan dalam pelumas padat, dibentuk melalui pelapisan komposit Zn3(PO4)2 / MoS2 / MWCNT / nanografit / Na2SiO3 secara pencelupan kimiawi. Teknik one mixing layer menunjukkan kemampuan pembentukan lapisan tipis yang homogen. Kombinasi kristal phospat, phosphophyllite dan hopeite, terbentuk di matriks komposit. Permukaan kasar terbentuk pada bola komposit, tingkat kekasaran bola komposit I: 1,350 m, komposit II: 1,000 m dan komposit III: 0,475 m. Ketebalan komposit berada pada daerah 5 ? 6 m. Pelumas dapat teradsorb dalam lapisan komposit, terjadi interaksi ikatan hidrogen antara pelumas dan kristal phosphat. Multi walled carbon nanotube mempunyai kemampuan interlocking dan pelumas padat yang lebih baik dibandingkan grafit ketjenblack. Bola komposit memiliki ketahanan friksi yang lebih baik dibanding bola tanpa pelapisan ataupun bola berlapis MoS2; bola komposit II memiliki rasio umur pakai tertinggi (17,92) untuk uji friksi satu kali pelumasan, sedangkan umur pakai tertinggi uji friksi simulasi pelumasan berkala dimiliki oleh kedua bola komposit II dan III (rasio > 28,3).
Work quality of bearing is strongly influenced by its lubrication system. Development of lubrication system can be done by create an interlocking and adsorbtion system which is combined by solid lubricants. It was formed through a coating of Zn3(PO4)2 / MoS2 / MWCNT / nanografit / Na2SiO3 composite by chemical immersing. One mixing layer technique show good ability to produce homogeneous thin layer. Combinations of phosphate crystals, phosphophyllite and hopeite, was formed in the composite matrix. Rough surface was formed on composite ball, roughness of composite I ball: 1.350 m, composites II ball: 1.000 m and composites III ball: 0.475 m. Thickness of composite is in the region of 5 - 6 m. Lubricants can be adsorbed in composite layer, lubricants and phosphate crystals have hydrogen bonding interaction. Multi walled carbon nanotube has better interlocking and solid lubricants capabilities than its graphite ketjenblack. Composite ball has a better friction resistance than no coating ball and MoS2 coated balls; composite II ball has the highest lifetime ratio (17.92) for a one-time lubrication friction test, while the highest lifetime friction test simulating periodic lubrication is owned by both of composites II and III ball (ratio> 28.3)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35197
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library