Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endy Muhardin Moegni
Jakarta: UI-Press, 2007
PGB 0184
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Indarti
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
P-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Susie Susilawati
"ABSTRAK
Latar belakang
Kematian akibat kanker serviks masih tinggi karena sekitar 90% terdiagnosis pada stadium lanjut. Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah. Rumah sakit memiliki peran penting dalam pencegahan kanker serviks, baik dalam pencegahan primer (vaksinasi HPV) maupun pencegahan sekunder (skrining kanker serviks dan tatalaksana kasus dengan hasil skrining yang positif).
Tujuan
Mengetahui peran rumah sakit di DKI Jakarta dalam pencegahan primer dan sekunder kanker serviks.
Metode
Penelitian ini adalah survey yang dilakukan pada 25 rumah sakit yang dipilih secara simple random sampling dari 109 rumah sakit yang ada di DKI Jakarta. Dilakukan wawancara menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai aspek pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap 117 tenaga kesehatan serta identifikasi kesiapan fasilitas terkait pencegahan kanker serviks pada 25 rumah sakit tersebut.
Hasil
Dari aspek pengetahuan penelitian ini menunjukkan bahwa semua tenaga kesehatan (100%) mengetahui bahwa vaksinasi HPV dilakukan sebagai pencegahan primer kanker serviks, 98,3% mengetahui bahwa vaksin HPV disuntikkan intra muskular, 91,5% mengetahui bahwa vaksinasi HPV diberikan 3x yaitu pada bulan ke 0, 1, 6 atau 0, 2, 6, dan 71,8% mengetahui bahwa vaksin HPV disuntikkan pada deltoid. Sebagian besar tenaga kesehatan (99,1%) mengetahui bahwa tes IVA (Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat) dapat digunakan untuk deteksi dini kanker serviks, 76,9% mengetahui cara menginterpretasi hasil tes IVA yang positif, dan 60,7% tahu bagaimana cara melakukan tes IVA. Sebanyak 93,2% tenaga kesehatan mengetahui tujuan tes pap dan 82,1% mengetahui bagaimana cara melakukan tes pap. Dari aspek sikap, sebagian besar tenaga kesehatan (96,6%) setuju untuk memberikan vaksinasi HPV, 94% setuju untuk melakukan tes IVA dan 98,3% setuju untuk melakukan tes pap. Dari aspek perilaku, sebagian besar tenaga kesehatan (76,9%) menawarkan pada klien/pasiennya vaksinasi HPV dan 62,4% pernah melakukan vaksinasi HPV, 52,1% menawarkan dan 30,8% pernah melakukan pemeriksaan IVA serta 86,3% menawarkan dan 71,8% melakukan tes pap. Sebagian besar tenaga kesehatan perempuan yang sesuai dengan persyaratan (75%) sudah melakukan tes pap bagi dirinya sendiri, tetapi hanya 32,5% yang sudah mendapatkan vaksinasi HPV.
Dari segi fasilitas, 20 rumah sakit (80%) di DKI Jakarta menyediakan vaksinasi HPV, dan semua (100%) rumah sakit menyediakan tes pap. Hanya 11 rumah sakit (44%) yang menyediakan tes IVA dan 10 rumah sakit (40%) yang menyediakan kolposkopi.
Kesimpulan
Sebagian besar rumah sakit di DKI Jakarta sudah mempunyai tenaga kesehatan dengan pengetahuan dan sikap yang baik dalam pencegahan kanker serviks, namun dari aspek perilaku sebagian besar belum menunjukkan perilaku yang baik dalam pencegahan primer kanker serviks. Sebagian besar rumah sakit di DKI Jakarta sudah menyediakan fasilitas pelayanan vaksinasi HPV dan tes pap, namun sebagian besar belum menyediakan fasilitas IVA dan kolposkopi.

ABSTRACT
Introduction
Mortality caused by cervical cancer remains high because 90% of cases are diagnosed at advanced stage. Cervical cancer is a preventable disease. Hospitals have an important role in cervical cancer prevention, including primary prevention (HPV vaccination) and secondary prevention (cervical cancer screening and treatment of positive screening results).
Objective
To evaluate the role of hospitals in DKI Jakarta on primary and secondary cervical cancer prevention
Method
This was a survey conducted to 25 hospitals, chosen with simple random sampling from 109 hospitals in DKI Jakarta. Questionnaire used for interview contained statements regarding knowledge, attitude and behavior of 117 health care professionals along with identification of facility preparedness for cervical cancer prevention within those 25 hospitals.
Result
The assessment of knowledge shows that all health care professionals (100%) knew that HPV vaccination is used as a primary prevention for cervical cancer. About 98.3% responden knew HPV vaccine injected intramuscularly. As much as 91.5% of the responden knew HPV vaccine is given three times either at month 0,1, 6 or at month 0,2,6. About 71.8% responden knew deltoid as site for vaccine injection.
Most of health care professionals (99.1%) knew VIA (visual inspection with acetic acid) can be used for early detection of cervical cancer. About 76.9% responden knew how to intepret positive VIA results and 60.7% responden knew how to do VIA test. As much as 93.2% health care professional knew the purpose of Pap test and about 82.1% knew how to do it. From attitude aspect, most of health care professionals (96.6%) agreed in giving HPV vaccination. About 94% of them agreed to do VIA test and about 98.3% agreed in conducting Pap test. From behavioral aspect, most of the responden (76.9%) offered HPV vaccination to their clients/patients and 62.4% responden did HPV vaccination. VIA test was offered and conducted by 52.1% and 30.8% of them, respectively. About 86.3% responden offered Pap test and 71.8% did the Pap test. As many as 75% of female health care professionals who meet the qualification already had a Pap test for themselves, but only 32.5% ever been vaccinated for HPV. From facility aspect, twenty hospitals (80%) in DKI Jakarta offered HPV vaccination with Pap test can be done in all of them. VIA test and colposcopy were only available in eleven (44%) and ten (40%) hospitals respectively.
Conclusion
Most hospitals in DKI Jakarta have health care professionals with good knowledge and attitude in cervical cancer prevention. However, not many have shown expected behavior in the primary prevention. Most hospitals in DKI Jakarta provide facilities for HPV vaccination and Pap test, but only few have VIA facilities and colposcopy."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T32680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Priyanti
"Kanker serviks dapat dicegah mulai dengan mengidentifikasi pengetahun, keyakinan, dan perilaku seksual yang menjadi faktor risiko penularan HPV. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan perilaku pencegahan kanker serviks pada perempuan di Pekalongan. Penelitian deskriptif analitik ini melibatkan 443 perempuan di Pekalongan, dengan menggunakan instrumen Awareness of HPV and Cervical Cancer Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan cukup baik (63,9%), keyakinan rendah (57,1%), perilaku seksual kurang baik (60%), dan perilaku pencegahan kanker serviks kanker serviks yang rendah (63,0%). Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memberikan edukasi terkait pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Cervical cancer can be prevented by identifying knowledge, beliefs, and sexual behavior that are risk factors for HPV transmission. The purpose of this study was to identify knowledge and behavior in preventing cervical cancer among women in Pekalongan. This analytic descriptive study involved 443 women in Pekalongan, using the Awareness of HPV and Cervical Cancer Questionnaire instruments. The results showed that respondents had fairly good knowledge (63.9%), low confidence (57.1%), poor sexual behavior (60%), and low cervical cancer prevention behavior (63.0%). The recommendation of this research is the need to improve health services by providing education related to prevention and early detection of cervical cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kgs Aldaffa Ghiffary Halim
"Latar Belakang Kanker endometrium, kanker serviks maupun kanker ovarium merupakan jenis kanker ginekologi onkologi yang paling sering terjadi dan paling banyak menyebabkan kematian pada wanita baik di Indonesia dan dunia. Pandemi COVID-19 menjadi suatu tantangan melihat banyaknya peraturan yang membuat restriksi dalam beraktivitas. Akibat restriksi tersebut akan memberikan dampak negatif pada kualitas layanan perawatan onkologi ginekologi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik pelayanan kanker endometrium, kanker serviks maupun kanker ovarium di RSUPN Ciptomangunkusumo sebelum dan saat pandemi COVID-19. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan menggunakan data sekunder, yaitu data pasien Poli Onkologi Ginekologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) periode Maret 2019 – Februari 2021 yang bersumber dari rekam medis dan kanker registrasi. Data disajikan dalam bentuk tabel dan dilakukan analisis untuk membandingkan karakteristik pelayanan pada periode sebelum pandemi dan saat pandemi. Hasil Secara keseluruhan terdapat penurunan sebesar 11% pada jumlah pengunjung dan jumlah diagnosis pasien pada periode Maret 2019 - Februari 2020 dan Maret 2020 - Februari 2021. Secara keseluruhan jumlah pasien yang menerima tindakan juga menurun yaitu 188 tindakan (53,9%) pada periode Maret 2019 - Februari 2020 menjadi 161 tindakan (46,1%) pada periode Maret 2020 - Februari 2021. Selain itu terdapat peningkatan waktu tunggu penatalaksanaan kanker ovarium dan endometrium sebesar 8 dan 31 hari serta penurunan sebesar 3 hari untuk kanker serviks. Kesimpulan Secara keseluruhan pada periode sebelum dan saat COVID-19 terdapat penurunan jumlah pengunjung, jumlah tindakan, dan jumlah pasien yang terdiagnosis di poli ginekologi onkologi RSUPN Cipto Mangunkusumo. Selain itu terdapat peningkatan waktu tunggu penatalaksanaan untuk pasien kanker ovarium dan endometrium serta penurunan waktu tunggu penatalaksanaan untuk kanker serviks pada periode sebelum dan saat COVID-19.

Introduction Endometrial cancer, cervical cancer and ovarian cancer are the types of gynecological and oncological cancer that occur most frequently and cause the most deaths in women both in Indonesia and the world. The COVID-19 pandemic is a challenge considering the many regulations that place restrictions on activities. The consequences of these restrictions will have a negative impact on the quality of gynecological oncology care services. This study aims to look at the characteristics of endometrial cancer, cervical cancer and ovarian cancer services at RSUPN Ciptomangunkusumo before and during the COVID-19 pandemic. Method This research is descriptive research and uses secondary data, namely patient data from the Gynecological Oncology Polyclinic, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) for the period March 2019 – February 2021 sourced from medical records and cancer registration. The data is presented in tabular form and analysis is carried out to compare service characteristics in the period before the pandemic and during the pandemic. Results Overall there was a decrease of 11% in the number of visitors and the number of patient diagnoses in the period March 2019 - February 2020 and March 2020 - February 2021. Overall the number of patients receiving procedures also decreased, namely 188 procedures (53.9%) in the March 2019 period. - February 2020 to 161 procedures (46.1%) in the period March 2020 - February 2021. In addition, there was an increase in waiting time for treatment of ovarian and endometrial cancer by 8 and 31 days and a decrease of 3 days for cervical cancer. Conclusion Overall, in the period before and during COVID-19, there was a decrease in the number of visitors, the number of procedures, and the number of patients diagnosed at the gynecology oncology clinic at RSUPN Cipto Mangunkusumo. In addition, there was an increase in the waiting time for treatment for ovarian and endometrial cancer patients and a decrease in the waiting time for treatment for cervical cancer in the period before and during COVID-19."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Rustam E.
Jakarta: UI-Press, 1984
616.994 66 HAR n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Randi
"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan karakteristik kejadian COVID-19 pada pasien dan tenaga kesehatan/pekerja di IPTOR RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dan juga dampak COVID-19 terhadap luaran terapi berdasarkan kriteria RECIST dan toksisitas radiasi berdasarkan kriteria RTOG pada pasien kanker serviks yang menjalani radioterapi di IPTOR RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.
Metode: Studi eksploratif retrospektif dari 835 pasien kanker serviks yang terdaftar di IPTOR RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, dari Juli 2020 hingga Maret 2022. Melalui analisis kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan sampel 506 pasien yang terdiri dari 77 pasien terkonfirmasi COVID-19 dan 429 pasien yang tidak terpapar COVID-19, serta data insidensi terkonfirmasi COVID-19 dari seluruh pasien kanker, insiden COVID-19 di poliklinik serta insiden terkonfirmasi COVID-19 tenaga kesehatan dan pekerja di IPTOR RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.
Hasil: Diketahuinya gambaran infeksi COVID-19 pada pasien dan tenaga kesehatan serta pekerja di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Juga, telah dilakukan penilaian luaran terapi berdasakran kriteria RECIST terhadap pasien kanker serviks terkonfirmasi COVID-19 maupun yang tidak terkonfirmasi COVID-19 pada 2 minggu serta ≥ 3 bulan pasca radiasi. Ditemukan bahwa status COVID-19 pada pasien kanker serviks tidak berpengaruh signifikan (p>0,05) terhadap luaran terapi 2 minggu setelah radiasi, namun meningkatkan peluang CR sebesar 1,120 OR (95% CI: 0,645-1,943). Lebih lanjut, pada luaran ≥ 3 bulan pasca radiasi, status COVID-19 berpengaruh signifikan (p<0,05) dan meningkatkan peluang CR sebesar 1,157 OR (95% CI: 1,09-1,223) Sementara itu, juga telah dilakukan penilaian antara toksisitas radiasi terhadap pasien kanker serviks terkonfirmasi COVID-19 maupun yang tidak COVID-19, di mana ditemukan bahwa status COVID-19 tidak berpengatuh signifikan (p>0,05) terhadap toksisitas radiasi, namun status COVID-19 positif ditemukan dapat meningkatkan peluang terjadinya toksisitas radiasi sebesar 1,348 (0,78-2,30) OR (95% CI).
Kesimpulan: Berdasarkan pengumpulan dan analisis data dari penelitian ini, ditemukan bahwa infeksi COVID-19 memiliki pengaruh untuk tercapainya luaran terapi yang lebih baik pada pasien kanker serviks yang mendapatkan radioterapi.

Objective: This study aims to determine the distribution and characteristics of COVID-19 incident in patients and clinicians/workers at IPTOR RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Also, this study aims to investigate the impact of COVID-19 on radiotherapy outcome based on RECIST criteria and radiation toxicity based on RTOG criteria in cervical cancer patients undergoing radiotherapy at IPTOR RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.
Method: An exploratory retrospective study of 835 cervical cancer patients registered at IPTOR RSCM, from July 2020 to March 2022. Through analysis of inclusion and exclusion criteria, a sample of 506 patients was obtained, consisting of 77 COVID-19 confirmed patients and 429 non-exposed COVID-19 patients, as well as data on the incidence of COVID-19 confirmed cases among cervical cancer patients, outpatients, and healthcare workers and staff at IPTOR RSCM.
Results: This study showed an overview of COVID-19 infections in all patients and hospital staffs from Departement of Radiation Oncology Cipto Mangunkusumo Hospital. Also, in this study we assess the radiotherapy outcome according to RECIST criteria for cervical cancer patients with COVID-19 and those who were not confirmed with COVID-19 at 2 weeks and ≥ 3 months after radiation. We found that COVID-19 in patients with cervical cancer had no significant impact (p>0.05) on therapy outcomes 2 weeks after radiation, but it increased the chance of CR by 1.120 OR (95% CI: 0.645-1.943). For RECIST ≥ 3 months post-radiation, COVID-19 status had a significant impact (p<0.05) and increased the chance of CR by 1.157 OR (95% CI: 1.09-1.223). Meanwhile, an assessment was also carried regarding radiation toxicity in cervical cancer patients confirmed with COVID-19 and those without COVID-19, and it was found that COVID-19 status did not have a statistically significant impact (p>0.05) on RTOG toxicity but positive COVID-19 status increased the chance of radiation-related toxicity by 1.348 (0.78-2.30) OR (95% CI).
Conclusion: Based on the data from this study, COVID-19 infection has an impact on the outcomes of cervical cancer patients who receive radiation therapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Suherman
"Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian pada perempuan di seluruh dunia,
angka kesakitan dan angka kematian di seluruh dunia terus meningkat. Penyakit ini dapat
disembuhkan jika terdeteksi sejak awal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya penyakit tersebut dengan cara meningkatkan pengetahun, sikap dan praktik
pencegahan kanker serviks. Di Kota Sukabumi belum pernah dilakukan studi tentang
kanker serviks tetapi faktor risiko tinggi kanker serviks seperti infeksi menular seksual
sangat tinggi angka kejadiannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor
demografi yang memengaruhi pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan kanker
serviks. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional survey dengan stratified
random sampling. Penelitian ini dilakukan pada perempuan usia reproduktif sebanyak
357 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan uji
reliabilitas pada kuesioner pengetahuan sikap dan praktik dengan hasil uji reliabilitas:
0,801; 0,891;885. Hasil faktor karakteristik yang paling memengaruhi pengetahuan dan
sikap adalah riwayat menikah. Sedangkan yang paling memengaruhi praktik adalah
pekerjaan. Direkomendasikan untuk membuat program edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan kanker serviks dengan strategi program yang
mudah serta murah untuk dilaksanakan.

Cervical cancer is one of the leading causes of death in women worldwide, the rate of
morbidity and mortality worldwide continues to increase. This disease can be cured if
detected early on. Efforts can be made to prevent the occurrence of the disease by
increasing knowledge, attitude and practice of cervical cancer prevention. In the city of
Sukabumi has never done a study of cervical cancer but high risk factors of cervical
cancer such as sexually transmitted infections is very high incidence. The purpose of this
study was to determine the demographic factors that influence knowledge, attitude and
practice of cervical cancer prevention. This research method used cross sectional survey
with stratified random sampling. This study was conducted on women of reproductive
age as many as 357 respondents. Measuring tool using questionnaires that have been
tested the validity and reliability test on the questionnaire attitude and practice knowledge
with reliability test results: 0.801; 0.891; 885. The result of characteristic factors that most
influence knowledge and attitude is married history. While the most influencing practice
is work. It is recommended to make educational program to improve knowledge, attitude
and practice of cervical cancer prevention with easy and cheap program strategy to be
implemented.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E. Kartini
"ABSTRAK
Persamaan gender antar perawat dengan pasein kanker ginekologi, menyebabkan perawat merefleksikan kejadian yang dialami pasien terhadap dirinya. Sehingga ada makna tersendiri yang perawat rasakan selama merawat pasien kanker ginekologi. Tujuan penelitian ini mengetahui makna merawat pasien kanker ginekologi bagi perawat perempuan. Penelitian ini menggunakan studi fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam terhadap lima orang partisipan yang dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis menggunakan analisis Colaizzi dan di dapatkan delapan tema. Secara umum perawat merasa bersyukur diberikan kesehatan sebagai bentuk makna yang didapat selama merawat pasien kanker ginekologi. Hasil penelitian ini menyarankan agar perawat lebih bersikap caring terhadap pasien dan himbawan kepada perempuan untuk melakukan papsmear sebagai upaya deteksi dini kanker ginekologi.

ABSTRACT
Gender equality among nurses and their patients with gynecologic cancer made nurses reflect on the events experienced by the patients toward her, so that nurses felt a special meaning when treating patient with gynecologic cancer. The purpose of this study is to determine the meaning of caring patients with gynecologic cancer. This study used a descriptive phenomenological study of in-depth interviews with five participants who selected by purposive sampling. Data were analyzed using analysis Colaizzi and get eight themes. In general, nurses feel grateful for given health as a form of meaning which they obtained while caring patients with gynecologic cancer. The results of these study are to suggest nurses to give more caring towards their patients and suggest women to do pap smear as an early detection of gynecologic cancer."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>