Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
A. Harryanto Reksodiputro
"Berkat keberhasilan pembangunan, khususnya di bidang kesehatan, usia dan harapan hidup di negeri kita semakin meningkat. Bersamaan dengan itu, terjadi pula perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyakit degeneratif, penyakit akibat kecelakaan, dan penyakit kanker.
Pada saat ini diperkirakan bahwa dari 100.000 penduduk Indonesia, terdapat 100 penderita baru penyakit kanker setiap tahun. Dengan memperhatikan data catatan medis Rumah Sakit di samping laporan bidang Patologi Anatomi, penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia bersama-sama Badan Registrasi Kanker Ikatan Ahli Patologi Indonesia dan Yayasan Kanker Indonesia menunjukkan pola frekuensi relatif jenis kanker yang tersering didapati di Indonesia dengan urutan sebagai berikut : kanker leher rahim, hati, payudara, paru-paru, kulit, nasofaring, limfoma, leukemia, kolon/rektum. Sebagian penyakit kanker ini dapat dicegah. Pencegahan merupakan upaya terpenting dalam penanggulangan penyakit kanker. Tidak semua jenis kanker dapat disembuhkan, walaupun demikian, dengan pengobatan paliatif, banyak penderita kanker yang dapat ditingkatkan kualitas hidupnya untuk jangka waktu yang cukup lama.
Pengobatan penyakit kanker di negerikita masih tergolong mahal bagi sebagian besar masyarakat. Saat ini kanker merupakan penyebab kematian urutan ke-6 di Indonesia. Oleh karena itu, perlu disusun strategi yang terpadu untuk mendayagunakan fasilitas dan tenaga serta menghemat biaya.
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh timbulnya suatu populasi sel yang terus-menerus membelah diri secara tidak terkendali, tanpa mematuhi mekanisme pengaturan yang berlaku. Kemampuan membelah diri merupakan sifat fisiologis sel dalam tubuh manusia. Daya proliferasi berbagai sel dalam tubuh kita berbeda-beda Sel mukosa saluran cerna, sel sistem hemopoetik dalam sumsum tulang, dan sel folikel rambut, misalnya, termasuk kelompok sel yang memiliki kemampuan membelah diri tertinggi, sedangkan sel syaraf termasuk kelompok sel yang berkemampuan membelah terrendah. Sifat membelah diri suatu sel diatur oleh gen yang merupakan unit fungsional terkecil kromosom.
Sifat sel kanker diakibatkan oleh perubahan yang terjadi pada gen. Hanya sebagian kecil dari sel yang telah mengalami perubahan gen dapat bertahan dalam tubuh manusia, sedangkan sebagian besar dimusnahkan oleh sistem perlindungan tubuh. Keberhasilan sel-sel abnormal ini untuk tumbuh bergantung pada kemampuannya mengatasi usaha tubuh memusnahkannya. Sistem imunologik tubuh merupakan sistem yang terpenting dalam upaya untuk mencegah timbuhnya kanker.
Berbagai penelitian termasuk di antaranya penelitian di bidang penyakit AIDS telah dapat menunjukkan besarnya peranan perubahan gen terhadap berbagai sifat sel kanker. Perubahan gen tidak hanya berperan terhadap kemampuan sel berproliferasi, tetapi juga terhadap berbagai produk yang dikeluarkan sel kanker, bahkan juga terhadap respon sel kanker tersebut terhadap pengobatan.
Di samping daya proliferasi yang tinggi, sel kanker memiliki kemampuan menembus jaringan sekitarnya. Hal ini tidak terjadi semata-mata karena desakan akibat pertumbuhan sel, tetapi dilakukan secara aktif oleh sekelompok sel kanker yang mampu menembus membrana basalis dan selanjutnya masuk ke dalam aliran limfe atau darah untuk kemudian membentuk anak sebar pada berbagai organ tubuh penderita. Kegagalan pengobatan kanker yang seolah-olah masih kelihatan terlokalisasi sehingga diobati dengan cara pembedahan atau radiasi, disebabkan oleh adanya jangkitan mikro yang belum dapat dideteksi yang berada di luar daerah yang diobati dengan pembedahan atau radiasi. Hal yang mendasar ini sebaiknya dimengerti untuk dapat mengikuti kemajuan yang telah dicapai penelitian bidang kanker pada saat ini, maupun arah perkembangannya di kemudian hari."
Jakarta: UI-Press, 1991
PGB 0118
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Soehartati Argadikoesoemo Gondhowiardjo
Jakarta: UI-Press, 2005
PGB 0210
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010
616.994 KED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ricka Christiani
"Karsinoma Kolorektal (KKR) merupakan keganasan keempat terbanyak dan penyebab kematian ketiga di dunia. Gejala awal KKR yang tidak jelas mengakibatkan sebagian besar pasien datang dalam stadium lanjut. Kolonoskopi sebagai standar diagnostik bersifat invasif, mahal, membutuhkan banyak persiapan, dan tidak dimiliki oleh semua rumah sakit di Indonesia. Pemeriksaan CEA serum saat ini hanya digunakan untuk menilai prognosis. Pemeriksaan CEA feses memberikan harapan dalam deteksi KKR dan terdapat peningkatan sensitivitas dan spesifisitas apabila dikombinasikan dengan parameter lain. Sistem skoring Asia Pacific Colorectal Cancer Screening (APCS) berdasarkan data umur, jenis kelamin, riwayat keluarga menderita KKR dan riwayat merokok dapat meningkatkan efisiensi penapisan pasien KKR. Penelitian ini menganalisis kombinasi pemeriksaan CEA feses dan serum serta skor APCS dibandingkan dengan histopatologi sebagai baku emas. Desain penelitian potong lintang terhadap 60 pasien terduga KKR yang diperiksa CEA feses dan serum, dihitung skor APCS dan dilakukan biopsi kolonoskopi. Pada penelitian ini didapatkan perbedaan bermakna kadar CEA feses, CEA serum dan skor APCS pada kelompok KKR dan non-KKR. Median kadar CEA feses kelompok KKR dan non-KKR adalah 10726 ng/mL (32,9 – 30000 ng/mL) dan 3671,8 ng/mL (35,9 – 29454,8 ng/mL), median kadar CEA serum kelompok KKR dan non-KKR adalah 8,95 ng/mL (0,5 – 7757,9 ng/mL) dan 1,75 ng/mL (0,5 – 5,8 ng/mL), dan skor APCS kelompok KKR dan non-KKR adalah 3 dan 2. Berdasarkan hasil analisis multivariat variabel yang memiliki kemaknaan secara statistik dalam probabilitas terjadinya KKR adalah CEA feses dan CEA serum dengan rumus y = 1/ (1 + Exp (0,93 –1,56*CEA feses – 1,87*CEA serum)).

Colorectal Cancer (CRC) is the fourth most common malignancy and third most deadly cancer in the world. The early nonspecific symptoms of CRC resulting most patients come in an advanced stage. Colonoscopy as a diagnostic standard is invasive, expensive, requires some preparation, and not available in all hospitals in Indonesia. Serum CEA is currently used only for prognostic purposes. Fecal CEA has advantage in detection of CRC and sensitivity and specificity increased as combined with the other parameters. The Asia Pacific Colorectal Cancer Screening (APCS) scoring system based on data of age, sex, family history of CRC and smoking history improve screening efficiency of CRC patients. This study analyzed combination of fecal and serum CEA, and APCS scores with histopathology as the gold standard. This is a cross sectional study in 60 suspected CRC who were examined for fecal and serum CEA, calculated APCS scores and performed colonoscopic biopsies. In this study, there were significant differences of fecal CEA, serum CEA and APCS scores in CRC and non-CRC groups. The median fecal CEA levels in CRC and non-CRC groups were 10726 ng/mL (32.9 – 30000 ng/mL) and 3671.8 ng/mL (35.9 – 29454.8 ng/mL), the median serum CEA levels in CRC and non-CRC groups were 8.95 ng/mL (0.5 – 7757.9 ng/mL) and 1.75 ng/mL (0.5 – 5.8 ng/mL), and APCS scores of CRC and non-CRC groups were 3 and 2. Based on the multivariate analysis, fecal and serum CEA were variables statistically significance in probability of CRC with formula y = 1/ (1 + Exp (0.93 – 1.56*fecal CEA – 1.87*serum CEA))."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Arisdiani
"Kanker payudara merupakan salah satu tumor ganas pada jaringan payudara yang paling sering menyerang wanita dan menjadi salah satu penyakit serius di dunia yang mengancam jiwa. Insiden kanker payudara dilaporkan meningkat dari tahun ke tahun. Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini adalah sebagai laporan praktik residensi keperawatan medikal bedah peminatan onkologi di RS Kanker Dharmais Jakarta yang berisi tentang: (1) penerapan teori Peaceful End of Life (PEOL) pada pasien kanker payudara, (2) intervensi menghirup aromaterapi jahe sebagai evidence based nursing untuk mengurangi mual muntah akibat kemoterapi pasien kanker payudara (3) proyek inovasi penggunaan Modified Early Warning Score (MEWS) sebagai alat deteksi awal terhadap perburukan kondisi pasien. Kesimpulan: bahwa teori Peaceful End Of Life tepat digunakan dalam perawatan paliatif pasien kanker. Intervensi menghirup aromaterapi jahe dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pilihan manajemen mual muntah nonfarmakologi. Instrumen MEWS dapat diterapkan pada unit emergensi dan dapat membantu mengidentifikasi pasien dengan risiko perburukan kondisi yang membutuhkan peningkatan level perawatan seperti rawat inap atau masuk ICU.

Breast cancer is a malignant tumor of the breast tissue that most often affects women and become one of serious diseases in the world and life-threatening. The incidence of breast cancer was reported increase year to year. This final paper clinical practice is a clinical report Medical Surgical nursing specialization in oncology at the Cancer Hospital Dharmais Jakarta which consist of : (1) the application of the theory of Peaceful End of Life (PEOL) in breast cancer patients, (2) intervention inhaling aromatherapy ginger as evidence based nursing to reduce nausea and vomiting due to chemotherapy in breast cancer patients (3) innovation projects implement the Modified Early Warning Score (MEWS) as a tools for early detection of the deterioration of the patient's condition. Conclusion: The theory of Peaceful End of Life is appropriate to use in the palliative care of cancer patients. Ginger aromatherapy can be used as an alternative nonpharmacological management of nausea and vomiting. MEWS instruments can be applied to the emergency unit and may help identify patients at risk to worsening condition require increased levels of care such as hospitalization or ICU.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gresty Natalia Maria Masi
"Karya ilmiah akhir KIA merupakan bentuk pelaporan atas praktik residensi yang dijalani oleh mahasiswa program spesialis keperawatan medikal bedah, salah satunya pada peminatan onkologi yang menekankan pelayanannya pada pasien kanker. Penerapan asuhan keperawatan pasien kanker mengacu pada epidemiologi kanker yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun, mengindikasikan kanker merupakan penyakit yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang kesehatan. Selama menjalani praktik residensi ini untuk menjalani peran perawat sebagai pemberi asuhan dilakukan dengan pengelolaan pasien kanker yang terdiri dari pengelolaan kasus utama dan kasus resume. Pemberian asuhan keperawatan pasien kanker dalam praktik residensi ini menggunakan pendekatan teori self care dengan mempertimbangkan kondisi pasien kanker stadium awal maupun lanjut yang datang ke RSK. Dharmais memiliki ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri. Selain itu juga metode perawatan paliatif dapat diterapkan pada pasien kanker stadium lanjut untuk meringkan gejala yang dirasakan pasien dan meningkatkan kualitas hidup. Selanjutnya dalam rangka menjalankan peran perawat spesialis onkologi yang mampu melakukan penelitian terhadap masalah keperawatan pasien, dilakukan penerapan evidence based nursing dengan walking exercise yang terbukti dapat diterapkan pada pasien kanker yang mengalami gangguan tidur. Pelaksanaan manajemen edukasi pasien yang mendapatkan terapi iodin 131 dilakukan dalam rangka menjalankan peran perawat sebagai inovator terbukti dapat meningkatkan pemahaman pasien tentang terapi iodin 131 dan meningkatkan kepuasan pasien dalam metode edukasi yang diberikan oleh perawat.

The final paper is report from residency practices which undertaken by students of surgical nursing specialist. Oncology specialization is a part of it that services cancer patients. The application of nursing care in cancer patients refer to the epidemiology of cancer that increased from year to year, that indicated cancer is the disease that need special concern in health care. During this residency rsquo s practice the student should be gave nursing care by managing the patients. The nursing care of cancer patient in this residency rsquo s practice use self care theory. Palliative care can be applied to patients with advanced cancer, it can decreased the symptoms and finally increased the quality the quality of life. The application of evidence based with walking exercise can be applied to cancer patient with sleep disorder, it is to perform the role nurse as a researcher. Education management in patient who undertaken iodine 131 therapy is perform the role of nurse as an innovator. This education management improve the patient rsquo s knowledge about iodine 131 therapy."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suryaman
"Laporan praktik residensi keperawatan medikal bedah peminatan onkologi terdiri dari pengelolaan kasus limfoma hodkin dan 30 resume kasus dengan pendekatan chronic illness trajectory model, penerapan evidence based nursing walking exercise untuk mengatasi masalah fatigue pada pasien kanker, dan mengembangkan proyek inovasi J-Hati aplikasi untuk menurunkan tingkat fatigue pasien kanker. Chronic illness trajectory model dapat membantu mengelola kondisi kronis pada kasus limfoma hodkin dan 30 resume kasus kanker berdasarkan perjalanan penyakitnya dan interaksinya dari berbagai kondisi (medis, psikososial, dan budaya), karena kebutuhan dan tujuan perawatan pasien kanker berubah pada setiap fase yang dialami atau dilewati. Penerapan EBN walking exercise terbukti efektif untuk mengatasi masalah fatigue pasien kanker. Inovasi J-Hati aplikasi juga telah terbukti efektif menurunkan tingkat fatigue pasien kanker, dan dapat memfasilitasi, serta mendorong pasien kanker untuk latihan fisik dirumah, yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Report on medical surgical nursing residency practice specializing in oncology consisting of management of Hodgkin's lymphoma cases and 30 case resumes using the chronic illness trajectory model approach, application of evidence based nursing walking exercise to overcome fatigue in cancer, and developing the J-Hati application innovation project to reduce the level of fatigue in cancer. The chronic illness trajectory model can help manage chronic conditions in cases of hodgkin's lymphoma and 30 resumes of cancer cases based on the course of the disease and the interaction of various conditions (medical, psychosocial, and cultural), because the needs and goals of cancer patient care change in each phase they experience or go through. . The application of EBN walking exercise has been proven to be effective in overcoming the problem of fatigue in cancer patients. The J-Hati application innovation has also been proven to be effective in reducing the fatigue level of cancer patients, can facilitate, and encourage cancer patients to do physical exercise at home, which can ultimately improve the quality of life of cancer patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dukut Respati Kastomo
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
616.994 DUK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Pustaka, 1985
616.994 ONK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>