Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This research was aimed for knowing the influence of EM-4(effective microorganism-4)adudition and the most effective concentration of EM-4 in comspost media for straw mushroom (Volvariella volvacea (Bull ex Fr)Sing) production
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Nur Ayu Dana Pradipta
"Telah dilakukan penelitian dengan pemberian mutagen ethyl methane sulfonate (EMS) pada jamur tiram cokelat (Pleurotus cystidiosus O. K. Mill. ) untuk meningkatkan kandungan β-glukan sebagai komponen eksopolisakarida (EPS). Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, BPPT, Serpong selama bulan Juni 2007--Februari 2008. Variasi konsentrasi EMS yang diberikan sebesar 8, 15, 20, 25, dan 30 µl/ml selama 60 menit. Konsentrasi EMS 15 μl/ml menunjukkan rasio kematian sebesar 99,2% yang mengindikasikan terjadinya mutasi. Perlakuan EMS konsentrasi 15 μl/ml dengan variasi inkubasi 0, 20, 40, dan 60 menit pada jamur tiram cokelat wild-type menghasilkan isolat jamur tiram cokelat berturut-turut menurut waktu inkubasinya adalah TCMK1 (Tiram Cokelat Mutagen Kimia 1), TCMK2, TCMK3, dan TCMK4. Hasil rerata penimbangan berat kering miselium pada hari ke-3 menunjukkan produksi miselum isolat TCMK4 meningkat sebesar 492%, TCMK3 sebesar 205%, TCMK2 sebesar 165%, dan TCMK1 sebesar 23% dibandingkan dengan kontrol. Analisis isozim peroksidase (PER), fosfatase asam (ACP), dan dehidrogenase malat (MDH) dari isolat TCMK4 mengekspresikan pita isozim yang berbeda dibandingkan kontrol (tanpa perlakuan EMS). Peningkatan produksi EPS tertinggi (28%) dihasilkan oleh isolat TCMK4, tetapi kandungan crude β-glukan pada EPS menurun 40%. Pemberian mutagen EMS dapat memengaruhi pertumbuhan dan produksi EPS serta β-glukan pada jamur tiram cokelat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31536
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulia Irawati
"ABSTRAK
Volvariella volvacea (jamur merang) merupakan cendawan pangan yang dibudidaya di negara tropis karena memiliki nilai gizi tinggi dan teknik budidaya yang mudah. Penelitian bertujuan untuk meneliti pengaruh penambahan Aspergillus flavus terhadap kualitas kompos pada substrat limbah kapas (Gossypium sp.) dan produktivitas tubuh buah V. volvacea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengomposan, terjadi peningkatan suhu sebesar 27--58°C dan pH 7--8 selama tujuh hari pengamatan. Peningkatan kadar glukosa dan xilosa pada kontrol dan perlakuan terjadi selama lima hari pengomposan, yaitu 0,073--0,143 mg/mL dan 0,045--0,157 mg/mL serta menurun nilainya pada hari ketujuh 0,122--0,123 mg/mL. Kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin substrat kapas pada awal pengomposan, 15%, 8% dan 6--7% mengalami penurunan selama penelitian. Produktivitas V. volvacea pada perlakuan dan kontrol selama pemanenan tujuh belas hari menunjukkan nilai 1766 dan 1715 tubuh buah dan berat basah 8700 g dan 8395 g. Hasil uji ANOVA menunjukkan produktivitas jamur merang pada perlakuan dan kontrol tidak memiliki perbedaan signifikan (P >0,05).

ABSTRACT
Volvariella volvacea (straw mushroom) is an edible mushroom cultivated in tropical countries due to its high nutritious and simple cultivation techniques. The research aims to investigate the effect of A. flavus addition toward the quality of cotton waste compost (Gossypium sp.) and productivity of V. volvacea. The result showed that during composting, there was an increase in compost temperature about 27--58°C and pH compost 7--8 for seven days observation. The rise of glucose and xylose concentration both in the control and treatment group occurred in five days of composting 0,073--0,143 mg/mL and 0,045--0,157 mg/mL respectively, then decreased on the seventh days about 0,122--0,123 mg/mL. The concentration of cellulose, hemicelluloses and lignin within the substrate of cotton waste in early composting, 15%, 8% dan 6--7% respectively, has been reduced during observation. The productivity of V. volvacea among treatment and control groups during seventeen days cropping yielded 1766 and 1715 fruit body of mushroom and 8700 g, 8395 g fresh weight of mushroom. The outcomes of ANOVA test affirmed that productivity of straw mushroom among treatment and control did not have significant differences (P >0.05)."
Lengkap +
2015
S59593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Angga Kusuma
"Timbulan sampah domestik di Kota Depok mengandung 65,11% sampah organik. Untuk mengurangi timbulan sampah organik domestik yang dibuang pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dapat digunakan metoda pengomposan yang berbasis masyarakat. Salah satu metoda pengomposan yang dapat diterapkan masyarakat adalah dengan menggunakan bio-aktivator. Karena itu, perlu diketahui apakah penggunaan bio-aktivator berpengaruh dalam pengomposan. Untuk mengetahui pengaruh bio-aktivator, penelitian ini menggunakan bio-aktivator alami dan bio-aktivator yang beredar di pasaran. Bio-aktivator alami yang digunakan adalah tapai-nanas, tapai, dan rebung. Sedangkan bio-aktivator yang beredar di pasaran adalah merek Bioactive, EM4, dan Spidey. Kualitas yang di teliti adalah kecepatan penyusutan volume dan berat, kualitas kimia dan kualitas mikrobiologis yang mengacu pada parameter kualitas kompos SNI: 19-7030-2004. Kualitas kimia yang diperiksa adalah fosfor (P2O5), nitrogen (N), karbon (C), perbandingan karbon terhadap nitrogen (C:N), dan pH. Sedangkan kualitas mikrobiologis yang diperiksa adalah Fecal coliform.
Hasil penelitian membuktikan terdapat terdapat pengaruh bio-aktivator terhadap kecepatan pengomposan dan kualitas kompos. Bio-aktivator yang menghasilkan berat dan volume kompos yang kecil serta mempunyai penyusutan berat dan volume lebih cepat adalah bio-aktivator EM4 dan Spidey. Akan tetapi kualitas kimia kompos untuk setiap bio-aktivator memiliki kemiripan. Sedangkan kualitas mikrobiologis bio-aktivator yang beredar dipasaran lebih baik daripada bio-aktivator alami.

The heap of domestic solid waste in Depok contains 65.11% organic one. In order to reduce the domestic organic solid waste disposed at Landfill, it can be used composting method based on community. One of the composting method that can be applied to society is by using bio-activators. Therefore, it should be known whether the use of the bio-activators effecting in composting. To determine the effect, this study use natural bio-activators and branded one that available on the market. The natural bio-activators used are tapai-pineapple (fermented pineapple), tapai (fermented cassava), and bamboo shoots. While the branded bio-activators that sold on the market are Bioactive, EM4, and Spidey. The indicators of quality from this study are velocity of depreciation in weight and volume, the chemical and microbiological quality based on parameters of compost quality SNI: 19-7030-2004. The chemical quality checked are chemical phosphorus (P2O5), nitrogen (N), carbon (C), ratio of carbon to nitrogen (C: N), and pH. While the microbiological quality checked is from Fecal coliform.
The result of the study proves that the bio-activator is effecting to speed the composting and to improve compost quality. Bio-activators producing small weight and volume and having faster depreciation in weight and volume are EM4 and Spidey bio-activator. However, the chemical quality of the each compost adding by natural and branded bio-activator are similar. While the microbiological quality of branded bio-activator, sold in the market, better than the natural bio-activator."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50589
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Wardhani
"[Pleurotus ostreatus atau jamur tiram merupakan salah satu cendawan yang
dikonsumsi di Indonesia karena tingginya cita rasa dan nilai nutrisi, serta dapat
dibudidaya dengan mudah dan murah menggunakan serbuk kayu sebagai media
tumbuh. Penelitian bertujuan untuk meneliti pengaruh penambahan A. fumigatus
dalam proses pengomposan substrat serbuk kayu untuk media tumbuh P. ostreatus
terhadap kualitas kompos dan produksi tubuh buah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa suhu, konsentrasi glukosa, xilosa, N-asetilglukosamin
mengalami kenaikan, sedangkan nilai pH, kadar selulosa, dan hemiselulosa
mengalami penurunan, pada hari ke-0 hingga hari ke-7. Berdasarkan data
biokimia tersebut, penambahan A. fumigatus pada saat proses pengomposan
meningkatkan kualitas kompos substrat serbuk kayu. Rata-rata kecepatan
pertumbuhan miselia per hari pada kelompok perlakuan (1,10 cm) lebih cepat
dibandingkan dengan kontrol (1,07 cm) selama 24 hari pengamatan. Analisis uji
statistik ANAVA terhadap berat segar tubuh buah P. ostreatus menunjukkan hasil
yang berbeda nyata secara signifikan (α=0,05) tetapi diameter tudung tidak
berbeda. Penambahan A. fumigatus dalam proses pengomposan serbuk kayu
meningkatkan tubuh buah hasil panen P. ostreatus.;Oyster mushroom Pleurotus ostreatus is the most popular edible mushroom in Indonesia because it is delicious and nutritious and can be cultivated easily and inexpensively using sawdust as the substrate The consumption of oyster mushroom is largely because of its taste and nutritional properties The aims of this research were to reveal the effect of A fumigatus addition in composting process using sawdust substrate for P ostreatus growth medium toward compost quality and yield productivity The experiment revealed that the temperature concentration of glucose xylose and N acetylglucosamine increased and the pH value percentage of cellulose and hemicellulose decreased during 7 days of composting process Based on that biochemical parameter addition of A fumigatus during composting process increased sawdust compost quality Mycelia growth rate per day in treatment group 1 10 cm was faster than control group 1 70 cm during 24 days of observation Statistical test analysis using ANAVA for the fresh weight of P ostreatus indicated that the result was significantly different 0 05 but had no significantly different in diameter of the cap Addition of A fumigatus in sawdust composting process increased yield productivity of P ostreatus , Oyster mushroom Pleurotus ostreatus is the most popular edible mushroom in Indonesia because it is delicious and nutritious and can be cultivated easily and inexpensively using sawdust as the substrate The consumption of oyster mushroom is largely because of its taste and nutritional properties The aims of this research were to reveal the effect of A fumigatus addition in composting process using sawdust substrate for P ostreatus growth medium toward compost quality and yield productivity The experiment revealed that the temperature concentration of glucose xylose and N acetylglucosamine increased and the pH value percentage of cellulose and hemicellulose decreased during 7 days of composting process Based on that biochemical parameter addition of A fumigatus during composting process increased sawdust compost quality Mycelia growth rate per day in treatment group 1 10 cm was faster than control group 1 70 cm during 24 days of observation Statistical test analysis using ANAVA for the fresh weight of P ostreatus indicated that the result was significantly different 0 05 but had no significantly different in diameter of the cap Addition of A fumigatus in sawdust composting process increased yield productivity of P ostreatus ]"
Lengkap +
Universitas Indonesia, 2015
S59212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian dengan pemberian mutagen ethyl methane
sulfonate (EMS) pada jamur tiram cokelat (Pleurotus cystidiosus O. K. Mill. )
untuk meningkatkan kandungan β-glukan sebagai komponen
eksopolisakarida (EPS). Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi
Bioindustri, BPPT, Serpong selama bulan Juni 2007--Februari 2008. Variasi
konsentrasi EMS yang diberikan sebesar 8, 15, 20, 25, dan 30 μl/ml selama
60 menit. Konsentrasi EMS 15 μl/ml menunjukkan rasio kematian sebesar
99,2% yang mengindikasikan terjadinya mutasi. Perlakuan EMS konsentrasi
15 μl/ml dengan variasi inkubasi 0, 20, 40, dan 60 menit pada jamur tiram
cokelat wild-type menghasilkan isolat jamur tiram cokelat berturut-turut
menurut waktu inkubasinya adalah TCMK1 (Tiram Cokelat Mutagen Kimia 1),
TCMK2, TCMK3, dan TCMK4. Hasil rerata penimbangan berat kering
miselium pada hari ke-3 menunjukkan produksi miselum isolat TCMK4
meningkat sebesar 492%, TCMK3 sebesar 205%, TCMK2 sebesar 165%,
dan TCMK1 sebesar 23% dibandingkan dengan kontrol. Analisis isozim
peroksidase (PER), fosfatase asam (ACP), dan dehidrogenase malat (MDH)
dari isolat TCMK4 mengekspresikan pita isozim yang berbeda dibandingkan
kontrol (tanpa perlakuan EMS). Peningkatan produksi EPS tertinggi (28%)
dihasilkan oleh isolat TCMK4, tetapi kandungan crude β-glukan pada EPS
menurun 40%. Pemberian mutagen EMS dapat memengaruhi pertumbuhan
dan produksi EPS serta β-glukan pada jamur tiram cokelat."
Lengkap +
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Margaretta Elsa Damayanti
"Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pemenuhan pemanfaatan mentimun tersebut perlu didukung dengan pertumbuhan tanaman mentimun yang baik, khususnya pada lahan terbatas. Pertumbuhan tanaman mentimun pada lahan terbatas dapat ditingkatkan dengan pemberian Effective Microorganisms (EM4) pada polybag pada saat penanaman tanaman. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan dosis EM4 yang terbaik bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman mentimun. Percobaan terdiri dari kontrol dan tiga perlakuan dengan enam ulangan, yakni pemberian EM4 dengan dosis sebanyak 20 mL, 40 mL, dan 60 mL per polybag. Pemberian EM4 dilakukan dengan cara dikocor setiap delapan hari sekali ke media tanam dalam polybag yang mengandung pupuk kandang dan NPK. Pemberian EM4 menghasilkan peningkatan pertumbuhan dan produktivitas tanaman mentimun, yakni tinggi tanaman, waktu munculnya bunga, jumlah bunga, jumlah bunga yang membentuk buah, serta kadar klorofil daun. Dosis EM4 sebanyak 40 mL memberikan hasil yang terbaik. Hasil pemberian EM4 tersebut tidak terlepas dari pengaruh parameter lingkungan, yakni suhu dan kelembapan udara, curah hujan serta pH tanah. Perlu adanya pengkajian lebih lanjut mengenai kandungan hasil panen mentimun dengan pemberian EM4 dosis 40 mL.

Cucumber (Cucumis sativus L.) is a nutritious and flavored plant that is widely consumed in Indonesia. Cucumber utilization must be supported by good cucumber plant growth, especially on restricted land. Cucumber plant growth on restricted land can be accelerated by adding Effective Microorganisms (EM4) to polybags during the planting. A study has been conducted to discover the best dose of EM4 for cucumber plant growth and productivity. The experiment consisted of control and three treatments with six replications, including the administration of EM4 in doses of 20 mL, 40 mL, and 60 mL per polybag. EM4 is applied by pouring it into the planting media in polybags containing manure and NPK every eight days. Giving EM4 resulted in enhanced cucumber plant growth and productivity, namely plant height, time of flower emergence, number of flowers, number of flowers that become fruit, and leaf chlorophyll content. The best results are obtained with a 40 mL EM4 dosage. The effects of environmental elements, such as air temperature and humidity, rainfall, and soil pH, are inseparable from the results of providing EM4. Further research into the content of cucumber yields produced by administering EM4 at a dose of 40 mL is required."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Samsuri
"Bagas merupakan residu padat pada proses pengolahan tebu menjadi gula, yang sejauh ini masih belum banyak dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah (added value). Bagas yang terrnasuk biomassa mengandung lignocellulose sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif seperti bioetanol atau biogas. Dalam kaitan pemanfaatan bagas menjadi bioetanol secara konvensional dapat dilakukan dengan proses kimiawi yaitu dengan menggunakan asam kuat pada proses hidrolisisnya. Selain itu dapat pula konversi bagas menjadi bioetanol dapat dilakukan dengan bioproses dengan menggunakan enzim.
Pada penelitian ini telah dilakukan konversi bagas menjadi etanol dengan menggunakan bioproses, yaitn dengan menggunakan sistem Sacharifikasi dan Fermentasi secara serentak atau SSF (Simultaneous Sacharification and Fermentation). Untuk lebih memaksimalkan konversi bioetanol sebelum proses SSF dilakukan perlakuan dengan menggunakan jamur pelapuk putih (white rot fungi) dan steaming.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanol dapat diproduksi dari bagas dengan proses SSF menggunakan yeast S. cerevisiae dan enzim cellulase. Perlakuan dengan menggunakan jamur pelapuk putih: P. erynggi, P. ostreatus, C. subvermispora, L. edodes dan PSMO1 mampu meningkatkan produksi etanol dari bagas dengan proses SSF. Produksi etanol dari bagas murni maksimum 1,55 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan, setelah diperlakukan dengan P. erynggi, P. ostreatus, C. subvermispora, L. edades dan PSMO1 etanol tertinggi yang dihasilkan berturut-turut 5,55 g/L, 4,73 g/L, 4,96 g/L, 3,96 g/L, 4,75 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan.
Kombinasi perlakuan menggunakan jamur pelapuk putih dan steaming pada suhu 180°C selama 1 jam marnpu meningkatkan produksi etanoi dari bagas dengan proses SSP secara signifikan. Produksi etanol dari bagas murni maksimum 1,55 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan, setelah diperlakukan dengan kombinasi steaming dan perlakuan dengan P. erynggi, P. ostrearus, C subvermispora, L. edodes dan PSMO1 etanol tertinggi yang dihasilkan berturut-turut 19,99 g/L, 18,47 g/L, 18,00 g/L, 18,28 g/L, 17,55 g/L dari 50 g/L substrat digunakan Produksi etanol dari bagas yang tertinggi adalah bagas yang telah diperlakukan dengan jamur pelapuk putih P. erynggi dan dikombinasikan dengan steaming yaitu 19,99 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan atau sekitar 40% dari total bagas yang digunakan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>