Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193750 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Bardiyati
"Dalam upaya penyelenggaraan pelayanan publik terapi dan rehabilitasi penyalahguna narkoba maka kemampuan pegawai dituntut semakin kompeten. Kemampuan pegawai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pada mutu pelayanan yang diberikan. Bertitik tolak dari hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba di Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi.
Pada penelitian ini indikator kompetensi mengacu pada pendapat kompetesi generik pekerja dari Spencer yang menyatakan sebagai karakter sikap dan perilaku atau kemampuan pekerja yang relatif bersifat stabil ketika menghadapi suatu situasi di tempat kerja yang terbentuk dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal serta kapasitas pengetahuan kontekstual yang dijabarkan dalam tiga variabel kompetensi yaitu kompetensi intelektual, kompetensi emosional, dan kompetensi sosial. Sedangkan kualitas pelayanan mengacu dari Parasuraman yang terdiri dari 5 (lima) dimensi yaitu bukti langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty).
Dalam penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan secara survai dengan menggunakan kuesioner sebagai data primer, data sekunder dan observasi. Data primer (kuesioner kompetensi pegawai) disebarkan kepada 69 orang pegawai dan kuesioner kualitas pelayanan kepada 69 orang residen di BKS Pamardi Siwi (sensus). Data sekunder meliputi dokumen kepegawaian yang diperoleh di BKS Pamardi Siwi. Skoring kuesioner menggunakan skala Likert.
Sebelum analisis, terlebih dahulu instrument diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas menggunakan teknik construct validity dengan rumus Product Moment dari Pearson. Dimana setiap butir pemyataan dapat dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Karena semua item untuk ke dua variabel telah valid, sehingga untuk pengujian reliabilitas semua item diikutsertakan. Pengujian reliabilitas menggunakan reIiabilitas Alpha Cronbach.
Selanjutnya setelah semua item dinyatakan valid dan reliabel, maka dilanjutkan analisis data. Analisis pertama dilakukan dengan menganalisis distribusi frekuansi dari masing-masing variabel dengan cara menghitung frekuensi dan prosentasi variabel secara manual berdasarkan tabulasi matriks data, Dari hasil distribusi frekuensi variabel kompetensi pegawai berdasarkan persepsi yang dirasakan oleh para pegawai relatif mendukung, dengan hampir setengah dari responden menyatakan sering dengan skor tinggi, serta seperempat lebih pegawai menyatakan selalu dengan merespon sangat tinggi untuk melakukan kemampuannya guna pelaksanaan tugas. Keadaan ini menunjukkan bahwa kompetensi pegawai BKS Pamardi Siwi berkontribusi tinggi dalam pemenuhan kualitas pelayanan terhadap para residen. Sedangkan distribusi frekuensi variabel kualitas pelayanan berdasarkan persepsi yang dirasakan oleh para residen relatif kurang mendukung, hal ini terlihat dari tidak adanya responden yang merespon skor sangat tinggi dan hampir setengah responden lebih banyak merespon skor sedang. Keadaan ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang dirasakan oleh residen masih belum maksimal.
Tentang ada tidaknya hubungan dan besarnya pengaruh diperoleh melalui analisis korelasi dengan metode koefisien korelasi Product Moment dari Pearson dan regresi tinier. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan sebesar + 0.703. Ini berarti arah korelasi positif atau makin tinggi kompetensi pegawai maka kualitas pelayanan cenderung meningkat. Besar korelasi tersebut apabila dikonsultasikan pada pedoman interprestasi koefisien korelasi berarti kompetensi pegawai berhubungan kuat terhadap kualitas pelayanan. Sedangkan besarnya pengaruh kompetensi pegawai terhadap kualitas pelayanan sebesar 49,5 % yang menunjukkan bahwa variabilitas dalam kualitas pelayanan dapat dijelaskan oleh kompetensi pegawai, sedangkan variabilitas selebihnya tidak dapat diterangkan oleh kompetensi pegawai. Di mana dari masing-masing kompetensi pegawai tersebut memberikan sumbangan efektif yang bervariasi terhadap kualitas pelayanan terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba di BKS Pamardi Siwi. Oleh karena itu disatu sisi peningkatan kompetensi pegawai perlu dilaksanakan terhadap seluruh bidang tugas pelayanan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba di BKS Pamardi Siwi serta pengembangan faktor lain yang akan dapat meningkatkan mutu dari pelayanan BKS Pamardi Siwi.

In the efforts to conduct public service therapy and rehabilitation of narcotics abuser, employees are expected to improve their competence. The employees' competence is one of the factors that influences service quality. In consideration of the above, the writer is interested in conducting research on the influence of the employees' competence on the therapy service and rehabilitation of narcotics abusers at the Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi.
In this research, competence indicator refers to the Spencer?s worker generic competence stating the attitude character and behavior or relatively stables worker capability when facing a situation at work arising out of synergy, character, personal concept, internal motivation and contextual knowledge capacity described in three variables of competence namely intellectual competence, emotional competence and social competence. Whereas service quality according to ?Parasuraman? consisting of 5 (five) dimensions namely tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy.
In this quantitative descriptive research, technique of data collection is conducted through survey by using questionnaire as primary data, secondary data and observation. Primary data (questionnaire of employee competency) is distributed to 69 employees and questionnaire of service quality to 69 residents at Pamardi Siwi (census). Secondary data consists of document obtained at BKS Pamardi Siwi. Questionnaire scoring uses Likert scale. Prior to analyses, instrument is tested on its validity and reliability. Validity test uses Product Moment of Pearson. Because all items of both variables are valid, the reliability test is applied on all items. Reliability test is conducted by using Alpha Cronbach. Next step is, when all the items are declared valid and reliable, it is then followed by data analyses. A first analysis is conducted by analyzing frequency distribution of each of variables and by manually computing frequency and percentage of variable by using data matrix tabulation. Based on the perception the employees felt, the result of the employees competence variable frequency distribution appeared to provide a relative support where almost half of the respondents stated to be frequent with high score, and more than one-fourth of the employees always give extremely high response to perform their task. This situation shows that competency of BKS Pamardi Siwi's employees provides high contribution to fulfill the service quality of residents. Whereas service quality variable frequency distribution in term of perception felt by the residents provides a relatively less support as shown by the absence of respondent who gave an extremely high score and almost half of the respondents gave average score. The condition shows that service quality felt by the resident is not maximal yet.
The absence of relation and the grade of influence received through correlation analysis by method of correlation coefficient of Product Moment of Pearson and linier regression. The result of research shows that there is a relation between employee competence and service quality by +0,703. It means a direction of positive correlations or the higher the employee competence, the better service quality the inclination shows. If the grade of the correlation is consulted with the con-elation coefficient inter-performance, it means the employee competence has a close relation to service quality.
Whereas the grade of employee competence influence on service quality by 49,5% showing that variability in service quality can be explained by employee competence, and the remaining variability cannot be explained by employee competence where each of said employee competence provides varied effective contribution on therapy service quality and rehabilitation of narcotic abusers at BKS Pamardi Siwi.
Therefore the improvement of employee competence needs to be carried out on all areas of duties in providing rehabilitation service for narcotic abuser at BKS Parmadi Siwi and improvement of other factor to improve BKS Parmadi Siwi's service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Sadewa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan Rehabilitasi Sosiai Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi dengan menggunakan konsep Service Quality selain itu juga menganalisis pelaksanaan yang telah dicapai oleh Rehabilitasi Sosiai Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi. Di samping itu ingin diketahui tingkat pelaksanaan peiayanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan serta ingin mengetahui penilaian Pegawai Rehabiiitasi Sosiai Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi terhadap aspek kualitas pelayanan menurut modei 7s McKinsey.
Pada penelitian ini metode penilaian yang digunakan adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelusuran berbagai kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data yang terkumpul dari kuesioner dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian pelaksanaan pelayanan Rehabilitasi Sosial. Dalam rangka menyiapkan diri menghadapi tuntutan stakeholder-nya, Rehabilitasi Sosiai Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi dengan segenap sumber daya yang dimiliki memandang Shared Vision and Values, Strategy, Structure, System, Staff, Skill and Style sebagai aspek-aspek penting dalam kualitas pelayanan sesuai dengan pendapat McKinsey dalam model 7"S-nya.
Hasil penelitian ini secara teoritis bermanfaat bagi berbagai pihak di Rehabilitasi Sosiai BKS Pamardi Siwi BNN untuk dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian lanjutan, akan tetapi dalam cangkupan analisis yang Iebih luas dan komprehensif. Secara praktis diharapkan menjadi masukan bagi Rehabilitasi Sosial BKS Pamardi Siwi BNN dalam menyusun strategi pengambilan keputusan yang tepat mengenai kualitas pelayanan dan kinerjanya dengan memperhatikan dimensi dan aspek-aspek kualitas pelayanan yang dianggap penting oleh Stakeholdernya.

The objective of this research is to determine the Customer Perception on the implemented services at Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi, National Narcotics Board. Aside from that, researcher will determine the level of service implementation towards the five dimension of service quality and the judgement of the employees of Social Rehabilitation department of Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi towards the aspects of service quality according to the 7s McKinsey Model.
The method used in this research is descriptive and data gathered is primary and secondary data. The primary data gathered is through questionnaire and in-depth interview. While secondary data is gathered through library reading and documentation. Analysis of data gathered is through SPSS version 12.
In regards to face the demand of the stakeholder, Social Rehabilitation department of Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi with all its resources has a vision towards Shared Vision and Values, Strategy, Structure, System, Staff, Skill and Style as important aspects in delivering service quality according to the 7s McKinsey framework.
Theoritically this research result is useful to various personnel involved in Social Rehabilitation department of Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi. Through this research it is hoped that the result is of reference for further broader and comprehensive research. Practically, this research is an input to the Social Rehabilitation department of Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi in formulating decisive strategies on service quality and performance by considering the dimensions and aspects of service quality which is of importance to the stakeholders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunis Farida O.T.
"Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah Jakarta (PSPP Khusnul Khotimah) merupakan salah satu panti sosial yang ditunjuk oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai tempat pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu (One Stop Centre). Keberhasilan PSPP Khusnul Khotimah dalam melaksanakan program terapi dan rehabilitasi terpadu ditentukan oleh kepuasan para klien (residenlorang yang mengikuti program terapi dan rehabilitasi) dalam menjalani program khususnya rehabilitasi sosial dalam upaya mengubah perilaku sosial akibat ketergantungan narkoba. Permasalahan kepuasan para klien yang merupakan indikator variabel yang secara implisit mengandung makna kepuasan pengguna jasa, maka dapat dijabarkan dalam penelitian ini dart dimensi pelayanan yang implisit didalamnya yaitu variabel tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy, yang merupakan kualitas pelayanan (Service Quality) menurut Servqual (Zeithami, Valerie A et.al; 1990).
Hasil pengungkapan permasalahan kualitas pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu bagi korban penyalahgunaan narkoba di PSPP Khusnul Khotimah Jakarta dengan menggunakan analisis faktor sehingga diperoleh faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu di PSPP Khusnul Khotimah Jakarta dengan tingkat kepuasan rata-rata masih di bawah 100% yaitu sebesar 91,32 %, yang berarti juga bahwa klien masih belum merasa puas. Adapun tingkat kepuasan klien menurut (1) dimensi tangibility dengan persentase tingkat kepuasannya sebesar 82,70%; (2) dimensi responsiveness dengan persentase tingkat kepuasannya sebesar 81,51%; (3) dimensi reliability dengan persentase tingkat kepuasannya sebesar 86,42%; (4) dimensi assurance dengan persentase tingkat kepuasannya sebesar 87,79%; dan (5) dimensi empathy dengan persentase tingkat kepuasannya sebesar 80,55%. Adapun faktor yang yang sangat berpengaruh terhadap pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadi di PSPP Khusnul Khotimah Jakarta meliputi faktor Jaminan Petugas, faktor Kehandalan Petugas, faktor Fisik, faktor Sikap Tanggap dan Perhatian Petugas.
Faktor yang sangat dominan mempengaruhi pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu di PSPP Khusnul Khotimah adalah faktor jaminan petugas yang meliputi rasa aman dan bebas kekerasan dalam pelayanan, keterampilan dan kerampuan petugas dalam pelayanan dan membantu mengatasi masalah klien serta pengetahuan petugas dalam menangani klien.
Dengan demikian upaya untuk mengatasi permasalahan pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu di PSPP Khusnul Khotimah dititikberatkan pada peningkatkan kemampuan SDM dalam memberikan pelayanan, yang dilakukan melalui pendidikan formal, maupun pendidikan dan latihan teknis. Kemudian meningkatkan ketrampilan petugas melalui pembinaan, magang dan studi banding serta mengadakan pertemuan koodirnasi antar petugas dalam pemecahan masalah klien. Hingga mengikutsertakan petugas dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PSPP Khusnul Khotimah kepada petugas dengan pengarahan dan pembinaan melalui pertemuan rutin, mingguan dan bulanan. Dengan demikian upaya tersebut perlu di dukung dengan peningkatan secara terpadu dan menyeluruh serta komprehensif guna meningkatkan pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu di PSPP Khusnul Khotimah.

PSPP Khusnul Khotimah representing one of the social residential which showed by BNN as therapy service place and rehabilitate inwroughtly ( One Stop Centre). Efficacy of PSPP Khusnul Khotimah in executing therapy program and rehabilitate inwrought determined by satisfaction all client ( residen I one who follow therapy program and rehabilitate) in experiencing program specially rehabilitate social in the effort altering social behavior of effect depended narkoba. Problems of Satisfaction all client representing variable indicator which implicitly contain meaning satisfaction [of] service user, hence can be formulated in this research from service dimension which is implisit in it that is tangibility variable, reliability, responsiveness, assurance, and empathy, representing the quality of service (Service Quality) according to Servqual (Zeithami, Valerie A, et. al; '1990).
Result of problems expression of is quality of therapy service and rehabilitate inwrought to victim abuse of drugs in PSPP Khusnul Khotimah Jakarta by using factor analysis is so that obtained by factor influencing the quality of therapy service and rehabilitate inwrought in PSPP Khusnul Khotimah Jakarta with storey, level satisfaction of mean still below/under 100% that is equal to 91,32 %, connoting that client still not yet lick lips. As for storey;level satisfaction of client according to (1) tangibility dimension with percentage mount its satisfaction equal to 82,70%; ( 2) responsiveness dimension with percentage mount its satisfaction equal to 81,51%; ( 3) reliability dimension with percentage mount its satisfaction equal to 86,42%; ( 4) assurance dimension with percentage mount its satisfaction equal to 87,79%; and ( 5) empathy dimension with percentage mount its satisfaction equal to 80,55%. As for factor very having an effect on to therapy service and rehabilitate paddy in PSPP Khusnul Khotimah Jakarta cover Guarantee Officer factor, Mainstay Officer factor, Physical factor, Attitude factor Listen carefully and Attention of Officer.
Very dominant factor influence therapy service and rehabilitate inwrought in PSPP Khusnul Khotimah is officer guarantee factor covering security and is free of hardness in service, and skill ability of officer in service and assist to overcome the problem of client and also knowledge of officer in handling client
Thereby strive to overcome problems of therapy service and rehabilitate inwrought in PSPP Khusnul Khotimah at ability of HRH in giving service, which is through formal education, and also technical practice and education. Later; Then improve skilled of officer through construction, study and magang compare and also perform a meeting of coordination between officer in client trouble-shooting. Till involve officer in fundamental duty execution and PSPP Khusnul Khotimah function to officer with construction and guidance through routine meeting, weekly and monthly. Thereby the effort requires to in supporting with improvement inwroughtly and totally comprehensive to and also utilizes to improve therapy service and rehabilitate inwrought in PSPP Khusnul Khotimah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swerys Deviasi Pidjath
"ABSTRAK
Sebagai sebuah pusat terapi dan rehabilitasi milik Badan Narkotika Nasional, yang merupakan focal point terhadap pencegahan, pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba (P4GN), Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi (BKSPS) dituntut agar dapat terus memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pemerintah pada umumnya serta masyarakat pada khususnya. Karena itulah, penulis tertarik untuk meneliti Persepsi tentang Aspek-aspek organisasi yangberhubungan dengan kualitas pelayanan lewat 7s McKinsey framework (strategy, structure, system, staff, skiff, style dan shared value) terhadap kualitas pelayanan menurut Service Quality (Zeithami,Valerie, et al, 1990) dengan dimensi pelayanan yaitu tangibility, reliability, responsiveness, assurance dan empathy di BKSPS.

Penelitian ini melihat hubungan yang terjadi antara aspek-aspek organisasi tersebut terhadap kualitas pelayanan melalui korelasi. Uji empiris terhadap data penelitian dilakukan dengan perhitungan statistik menggunakan program SPSS (Statistical Product for Service Solution) versi 12. 0. Besarnya koefisien hubungan antara Aspekaspek organisasi yang berhubungan dengan kualitas pelayanan terhadap kualitas pelayanan sebesar +0.752, yang artinya, Aspek-aspek organisasi yang berhubungan dengan kualitas pelayanan berhubungan kuat terhadap kualitas pelayanan. Nilai F test sebesar 81,871 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 menunjukkan bahwa variabel Aspek-aspek organisasi yang berhubungan dengan kualitas pelayanan secara signifikan mempengaruhi kualitas pelayanan. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa dari 56,5% pengaruh Aspek-aspek organisasi yang berhubungan dengan kualitas pelayanan, masing-masing faktor memberikan sumbangan efektif terhadap kualitas pelayanan sebagai berikut: aspek staff memberikan sumbangan sebesar 29,6%; aspek shared value memberikan sumbangan sebesar 10,2%; aspek sistem memberikan sumbangan sebesar 7,8%; aspek skill memberikan sumbangan sebesar 6,8%; aspek strategy memberikan sumbangan sebesar 2,3%; aspek style memberikan sumbangan sebesar 1 ,7%; aspek structure memberikan sumbangan sebesar -1,8%.

Aspek staf paling dominan mempengaruhi kualitas pelayanan terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba, maka kualitas pelayanan yang baik dapat diberikan oleh penyedia jasa pelayanan kepada para pengguna jasanya bila penyedia jasa pelayanan tersebut memiliki sumber daya manusia yang baik.

Dengan demikian, untuk melaksanakan pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu bagi korban penyalahgunaan narkoba , BKSPS perlu melakukan peningkatan kualitas SDM secara berkesinambungan melalui pendidikan formal, pendidikan dan pelatihan teknis, peningkatan ketrampilan lewat magang pada panti-panti rehabilitasi dan mengadakan studi banding ke pusat-pusat rehabilitasi di luar negeri. Melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan permasalahan tentang pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu, agar memacu perkembangan tempat pelayanan terapi dan rehabilitasi yang lebih komprehensif dalam menangani korban penyalahgunaan narkoba. Pimpinan juga harus segera membuat sebuah pola penilaian/daftar penilaian prestasi pegawai bagi para staf yang kemudian tisa dijadikan dasar dalam pemberian insentif bagi para staf secara adil dan proporsional dan pada akhirnya lebih memacu staf untuk memberikan pelayanan terbaik kepada klien BKSPS.

"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja yang mengalami ketergantungan narkoba dewasa ini sangat meningkat. Pada umumnya narkoba merupakan salah satu pelarian bagi remaja yang mempunyai masalah baik itu masalah dengan orang tua, teman sebaya, guru dan dengan dirinya sendiri. Situasi ketergantungan pada remaja tersebut membuat remaja melakukan hal-hal untuk melawan dari keinginan untuk rnemakai narkoba. Sesuai dengan hal tersebul maka peneliti ingin mengetahui bagairnana mekanisme koping remaja yang mengalami ketergantungan narkoba. Penelitian ini dilakukan di Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi jalan MT. Haryono No. 11 Cawang Jakarta Timur. Responden yang terlibat dalam penelitian sebanyak 36 orang. Usia responden berkisar anlara 17 - 24 tahun. Usia yang terbanyak adalah 21 - 24 tahun yailu 86,11%. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-Iaki yaitu 38,39%. Agama responden yang terbanyak adalah agama Islam yaitu 75%. Pendidikan responden yang paling banyak adalah Perguruan Tinggi yaitu 55,56%. Kuesioner dikembangkan pada dua jenis koping sesuai dengan pedoman koping oleh Folkman dan Lazarus yaitu koping pada upaya penyelesaian masalah yang terdiri dari konfrontasi, dukungan sosial, penyelesaian masalah dan koping yang berdasarkan pada status emosional yang terdiri dari kontrol diri (Adaptif dan maladaptif), penanggulangan peristiwa (Adaptif dan maladaptif), penilaian
positif, menerima tanggung jawab, pengingkaran (Adaptif dan maladaptif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan koping yang berorientasi pada penyelesaian masalah paling banyak adalah konfrontasi yaitu 46,11 %. sedangkan koping yang berdasarkan status emosional paling banyak dipergunakan remaja adalah penilaian positif yaitu 66,66 %."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5383
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yadi Setiadi
"ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan perilaku vokasional dan penempatan kerja dalam kegiatan bimbingan vokasional di PSPP Husnul Khatimah Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara tidak terstruktur, observasi dan studi literatur. Hasilnya adalah gambaran persiapan perilaku vokasional terkait erat dengan metode pembinaan yang dilaksanakan, yang terlihat dari jadwal kegiatan harian klien. Dalam kaitannya dengan penempatan kerja pihak panti melibatkan staf pendamping, instruktur dan bagian satpel pembinaan sosial selaku penanggungjawab kegiatan. Faktor utama penerimaan dunia kerja adalah rasa ingin menolong, sehingga tidak ada seleksi yang cukup ketat dalam penerimaan klien. Faktor pendukung antara lain adalah keberadaan pegawai dan instruktur yang mantan klien, sarana dan prasarana, dukungan dunia usaha, jenis vokasional masih sangat dibutuhkan, membuat akses ke pasar tenaga. Faktor penghambat antara lain adalah karakteristik klien, latar belakang penyalahgunaan napza, dan tidak adanya anggaran after care.

ABSTRACT
This research describes vocational behavior and work placement in vocational program in PSPP Husnul Khatimah Tangerang Selatan. This study uses qualitative methods with data collection techniques in the form of unstructured interviews, observations and literature studies. The result is the preparation of vocational behavior in PSPP Husnul Khatimah is closely related to the coaching method implemented, as seen from the daily schedule of the client 39 s activities. The daily schedule of client activities carefully monitored by social workers, accompanying staff and other employees is able to provide behavioral changes for clients during the rehabilitation process. In relation to work placements The placement of work on the client involves advisory staff, instructor and part of the social counselor as responsible for the client 39 s job placement. The motivation of the acceptance of the working world to the client is primarily a sense of wanting to help, so there is no strict selection in the acceptance of clients as long as those who have accepted the existing job conditions and can accept the rules applicable in the workplace. The inhibiting factors stem from the client characteristics and limited budget support for aftercare stages. Factors supporting the client 39 s vocational behavior include the presence of former client employees and instructors, facilities and infrastructure, business support, vocational types are still urgently needed, making access to power markets. Factors inhibiting vocational behavior of client characteristics, background of drug abuse, no aftercare budget."
2017
T48182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S6169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Angka penyalahgunaan NAPZA terutama pada remaja dan dewasa terus meningkat.
Fenomena ini harus ditanggulangi secara cepat dan tepat yaitu dari orang tua untuk
melakukan perawatan secara komprehensif. Studi kepustakaan menunjukkan jumlah
kunjungan rawat pada RSKO pada tahun 1999 adalah 5.008 orang kemudian tahun
2000 menjadi 8 823 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi orang tua untuk merawat anggota keluarga dengan
penyalahgunaan NAPZA adalah faktor predisposisi: pengetahuan 78,57%, preferensi
fasilitas kesehatan 75%, kepercayaan pelayanan 71,43% dan Nilai pelayanan
lcesehatan 82, 14%. Faktor lain yang berpeluang berpengaruh adalah faktor
kebutuhan: informasi pelayanan kesehatan 39,29%, sistem pendukung 71 ,43%.
Sementara yang sedikit berpengaruh adalah faktor ekonomi: biaya pelayanan
kesehatan 39,29%, jarak pelayanan kesehatan 28,57% dan pendapatan orang tua
%28,57."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5151
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Adhitya Rachman
"Tesis ini membahas pengaruh kompetensi dan kepuasan kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pengunjung museum-museum yang ada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain survey menggunakan kuesioner penelitian. Penelitian ini membedakan hasil antara museum-museum milik pemerintah dan milik TMII dikarenakan terdapat perbedaan praktik manajemen sumberdaya manusia di antara keduanya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pegawai dan kepuasan kerja pegawai berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan baik secara keseluruhan, pada museum milik pemerintah, maupun museum milik TMII. Kemudian penelitian ini juga menunjukkan pengaruh dimensi-dimensi di variabel kompetensi pegawai dan kepuasan kerja, terhadap dimensi-dimensi di variabel kualitas pelayanan. Bila dilihat secara keseluruhan, dimensi-dimensi dari variabel kompetensi dan kepuasan kerja pegawai yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan adalah operating conditions (Sig. 0.000 dan 0.000), motive (Sig. 0.004), nature of work (Sig. 0.008), pay (Sig. 0.013), supervisor (Sig. 0.016), co-worker (Sig. 0.016), traits (Sig. 0.020 dan 0.020), communication (Sig. 0.025), dan knowledge (Sig. 0.035). Bila melihat pada museum-museum milik pemerintah saja, dimensi-dimensi dari variabel kompetensi dan kepuasan kerja pegawai yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan adalah operating conditions (Sig. 0.000 dan 0.000), motive (Sig. 0.001; 0.011; 0.044), knowledge (Sig. 0.008), nature of work (Sig. 0.023 dan 0.045), dan supervisor (Sig. 0.040). Bila melihat pada museum-museum milik TMII saja, dimensi-dimensi dari variabel kompetensi dan kepuasan kerja pegawai yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan adalah self-concept (Sig. 0.003), supervisor (Sig. 0.008), co-worker (Sig. 0.017), fringe benefits (Sig. 0.019 dan 0.020), dan traits (Sig. 0.030 dan 0.048). Kualitas pelayanan pada museum-museum yang berada di kawasan TMII sudah tergolong baik, hal ini berarti manajemen museum yang berada di kawasan TMII harus memikirkan strategi bagaimana membuat masyarakat tahu bahwa kualitas pelayanan museum-museum di TMII sudah baik, sehingga jumlah pengunjungnya bisa meningkat lebih banyak lagi. Strategi promosi dalam berbagai media dapat dijadikan salah satu cara membuat masyarakat mengetahui dan mau berkunjung lagi ke museum-museum di TMII.

This thesis discusses the influence between competency and job satisfaction on the quality of service provided to museum visitors in the area of ​​Taman Mini Indonesia Indah. This research is a quantitative research, which uses questionnaire as the data collection tool. This study distinguishes between the results of government-owned museums and TMII-owned museum because there are differences in human resource management practices in between. The results of this study indicate that employee competency and employee satisfaction significantly influence the service quality both in the government-owned museum, the TMII-owned museum, and the total of the two. Furthermore, this research also shows the effect of variable dimensions in the employee competency and job satisfaction, toward the dimensions in the service quality variable. When viewed as a whole, the dimensions of the competency and job satisfaction that affects service quality are operating conditions (Sig. 0.000 and 0.000), motive (Sig. 0.004), nature of work (Sig. 0.008), pay (Sig. 0.013), supervisor (Sig. 0.016), co-worker (Sig. 0.016), traits (Sig. 0.020 and 0.020), communication (Sig. 0.025), and knowledge (Sig. 0.035). When we look only at the government-owned museums, the dimensions of the competency and job satisfaction that affects service quality are the operating conditions (Sig. 0.000 and 0.000), motive (Sig. 0001; 0.011; 0.044), knowledge (Sig. 0.008), nature of work (Sig. 0.023 and 0.045), and supervisor (Sig. 0.040). When we look only at the TMII-owned museums, the dimensions of the competency and job satisfaction that affects service quality are self-concept (Sig. 0003), supervisor (Sig. 0.008), co-worker (Sig. 0.017), fringe benefits (Sig. 0.019 and 0.020), and traits (Sig. 0.030 and 0.048). Overall, the service quality at the museums in the area of ​​TMII can be categorized as good, it means the museum management should think about the strategy of how to make people know that the service quality of the museums at TMII is good, hence the number of visitors could increase again. Promotion strategies using a variety of media may be one of the ways to make people aware and want to visit museums in the area."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>