Ditemukan 111754 dokumen yang sesuai dengan query
Gondomono
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0467
UI - Pidato Universitas Indonesia Library
Z.M. Hidajat
Bandung: Tarsito, 1977
301.51 HID m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Gondomono
Depok: FSUI, 1997
305.895 1 GON m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rustopo
2006
D1674
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Gondomono
"This paper attempts to trace the identity construction of the Chinese from cultural anthropology perspective. It argues that the constructed identity is always changing and very much influenced by socio, economic, political and cultural aspects. By looking at the society, the language, the kinship and belief systems, it comes to a conclusion that the identity is not as simple as it looks. In fact, it often embodies a misperception of what it this to be Chinese. In this context, emphasies the needs for further development of chinese studies in Indonesian universities."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2002
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Gondomono
"This paper attempts to trace the identity construction of the Chinese from cultural anthropology perspective. It argues that the constructed identity is always changing and very much influenced by socio, economic, political and cultural aspects. By looking at the society, the language, the kinship and belief systems, it comes to a conclusion that the identity is not as simple as it looks. In fact, it often embodies a misperception of what it this to be Chinese. In this context, emphasies the needs for further development of chinese studies in Indonesian universities."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2002
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Amelia Aura Nuryasmin
"Perilisan film Mulan (2020) telah memicu perdebatan berkelanjutan mengenai bagaimana film live-action tersebut kurang merepresentasikan kebudayaan Cina meskipun telah menyatakan niatnya untuk memberikan penggambaran yang akurat demi memuaskan penonton-penonton di Tiongkok. Tulisan ini mengkaji karakter, cerita, dan bahasa visual dalam film Mulan (2020) sehingga menghasilkan sebuah kajian tekstual yang komprehensif dengan berfokus pada Konfusianisme sebagai latar budaya dari film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana identitas gender dan konsep kehormatan menurut kebudayaan Cina direkonstruksi agar selaras dengan ajaran Konfusianisme yang autentik. Penelitian dilakukan melalui pendekatan teoretis Feminisme Konfusius menggunakan konsep Jen dan teori yin-yang. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa konsep kehormatan bertransformasi menjadi sejalan dengan karakteristik kepribadian seorang Jen, sebuah konsep jati diri dalam Konfusianisme yang didasarkan oleh nilai-nilai kemanusiaan. Identitas gender Mulan menyimbolkan maskulinitas dan feminitas yang selaras dengan konsep murni dari yin-yang, yang menitikberatkan pada harmoni dibandingkan ketidaksetaraan gender. Oleh karena itu, film ini berhasil merekonstruksi pemikiran Konfusianisme yang mengembalikan aspek fundamentalnya sebagai filosofi yang mendukung ideologi feminisme.
The release of Mulan (2020) has incited an undergoing debate that the live-action movie still lacks Chinese cultural representation despite its original intention to show accurate depiction to please Chinese audiences. This paper examines the characters, the story, and the visual language in the movie Mulan (2020) resulting in a comprehensive textual analysis that focuses on Confucianism as the cultural setting of the movie. It aims to explore how gender identity and the notion of honor according to Chinese culture are reconstructed to align with the authentic Confucianism teachings. The research is conducted through Confucian Feminism theoretical approach with the concept of Jen and yin-yang to frame the findings. This research finds that the notion of honor is changed in a way that is still in line with what it means to be a person of Jen, a concept of self in Confucianism that fundamentally emphasizes humanness. Mulan’s gender identity that embodies masculinity and femininity fits the original yin-yang concept, which offers harmony rather than gender inequality. Therefore, it can be concluded that this movie redefines Confucianism to its original ideal as a philosophy that encourages feminist ideology."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Tawalinuddin Haris
"Berdasarkan catatan sejarah, hubungan dagang antara Cina dengan Jawa telah berlangsung cukup lama, yaitu sejak abad ke 5 Masehi. Hubungan tersebut ditopang pula oleh jalur-jalur pelayaran yang telah dikenali oleh orang orang Cina untuk sampai dan singgah di kepulauan Nusantara. Peningkatan aktivitas di bidang perdagangan dan pelayaran di daerah kepulauan Nusantara, mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya tempat atau pos-pos pedagang Cina yang kemudian menjadi pemukiman-pemukiman khusus orang Cina (pecinan) di sejumlah daerah di kepulauan Nusantara. Akibat lebih lanjut, sudah tentu terjadi interaksi sosial budaya antara orang (pedagang) Cina dengan orang setempat (pribumi). Latar belakang tersebut, yang mendorong penelitian ini dilakukan dengan fokus masalah pada pengaruh budaya Cina pada daerah pesisir utara Jawa dan Madura Tujuan yang dikehendaki adalah terungkapnya dan teridentifikasinya pengaruh budaya Cina serta latar sejarah keberadaan unsur-unsur budaya Cina tersebut. Upaya mengungkapkan budaya Cina tersebut dilakukan melalui kajian arkeologis historis dengan sasaran penelitian pada aspek tinggalan arkeologisnya yang terdapat pada daerah yang diteliti yaitu Cirebon, Semarang, Gresik dan Madura. Hasilnya menunjukan bahwa orang-orang Cina total dijumpai keberadaannya di seluruh Jawa dan Madura sejak masa lampau. Mereka bermukim di kota-kota pelabuhan di daerah pesisir atau muara muara sungai besar yang menjadi pusat perdagangan dan sarana transportasi yang menghubungkan daerah pantai dengan pedalaman. Pilihan lokasi atau tempat tinggal orang Cina di suatu kota, mungkin tampaknya berkaitan dengan kegiatan usaha di sektor perdagangan. Keberadaan orang Cina di daerah pesisir ditandai pula dengan hadirnya pemukiman Cina (Pecinan). Pengaruh budaya Cina tampak kentara dijumpai pada sejumlah tinggalan arkeologis yang ditemui di daerah yang menjadi lokasi penelitian."
Lengkap +
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Arti Citraresmi
"Tulisan ini menguraikan mengenai wanita Cina. Secara khusus tulisan ini menguraikan mengenai perubahan kedudukan dan peran wanita Cina, karena masuknya kebudayaan bangsa Asing ke Cina. Perubahan kedudukan dan peran wanita Cina ini dilihat sejak masuknya kebudayaan bangsa Asing ke Cina pada tahun 1840 sampai Revolusi Kebudayaan yang pertama pada tahun 1966. Setelah masuknya bangsa Asing ke Cina, perubahan kedudukan dan peran wanita Cina makin jelas terlihat. Kebudayaan bangsa Asing berupa gagasan, seperti egalitarianisme dan feminisme telah dapat menyadarkan kaum wanita Cina untuk memperjuangkan nasib mereka. Didirikannya sekolah untuk wanita oleh para misionaris pada tahun 1895 telah banyak merubah pola pikir kaum wanita Cina. Perubahan kedudukan dan peran kaum wanita Cina bahkan makin besar setelah dikeluarkannya UU Perkawinan pada tahun 1950. Misalnya, Perkawinan yang pada masa dahulu selalu dijodohkan kini sudah berdasarkan pada pilihan sendiri.Dengan demikian terbukti bahwa kebudayaan bangsa Asing terutama bangsa Barat, memiliki peran dan pengaruh yang kuat dalam mempercepat terjadinya perubahan kedudukan dan peran wanita Cina."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S12878
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jasmine Kartika
"
ABSTRAKRevolusi Kebudayaan Cina 1966-1976 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Cina. Revolusi Kebudayaan adalah kebijakan yang dicetuskan oleh Mao Zedong ??? . Mao mencetuskan Revolusi Kebudayaan ini untuk menghilangkan pengaruh Kapitalis di Cina, Berdasarkan dinamika yang terjadi dalam peristiwa ini maka sering kali digunakan menjadi latar di berbagai film Cina. Salah satu film yang mengambil latar pada saat Revolusi Kebudayaan adalah film Sh?nzh?sh Zh? Li n Under The Hawthorn Tree . Film ini menceritakan kisah cinta seorang gadis bernama Zhang Jingqiu, dan pemuda bernama Sun Jianxin pada masa Revolusi Kebudayaan. Penelitian ini berusaha mencari korelasi apa saja aspek simbol dan kebijakan apa yang muncul sebagai cerminan Revolusi Kebudayaan. Selain itu bagaimanakah aspek-aspek tersebut mencerminkan Revolusi Kebudayaan dalam film.
ABSTRACTThe Chinese Cultural Revolution 1966-1976 was one of the most important events in Chinese history. The Cultural Revolution is a policy initiated by Mao Zedong ??? . Mao sparked this Cultural Revolution to eliminate the influence of Capitalists in China. Based on the dynamics of this event, it is often used as a backdrop for various Chinese films. One of the films that took place during the Cultural Revolution was the Sh?nzh?sh Zh? Li n Under The Hawthorn Tree film. The film tells the love story of a girl named Zhang Jingqiu, and a young man named Sun Jianxin during the Cultural Revolution. This research seeks to find out what correlation aspects of symbols and policies emerge as a reflection of the Cultural Revolution. In addition, how these aspects reflect the Cultural Revolution in the film. "
Lengkap +
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library