Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109666 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The objective of this research has been to examine the utilization of hydrolysed sago starch as main substarte to produce PHA by Ralstonia eutropha using fed batch cultivation method
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Paskih
"ABSTRAK
Bahan pencemar buangan industri Iogam limbah cairnya salah satunya berasal dari proses pengasaman yang mengandung berbagai ion logam diantaranya adalah ion besi dan seng yang juga sering hadir secara bersama-sama dan kehadirannya pada badan air dengan konsentrasi yang tinggi menyebabkan terdegradasinya kualitas air. Aplikasi karbon aktif untuk mereduksi kandungan kedua logam berat adalah salah satu solusi yang diupayakan.
Penelitian adsorpsi ion Fe dan Zn dengan karbon aklif telah dilakukan. Variabel-
variabel operasi yang divariasikan adalah rasio berat karbon aktif dalam larutan, konsentrasi larutan biner dan waktu kontak. Proses adsorpsi larutan Fe dan Zn dilakukan menggunakan adsorben karbon aktif berukuran 0,8 - 1,0 mm melalui sistem batch seiama 24 jam pada kondisi ruangan (T= 28°C, P = 1 atm). Sebelumnya karbon aktif diaktifasi melalui pemanasan pada kondisi vakum T = 105°C, P = 50 mbar dan t = 12 jam. Proses pemanasan ini meningkatkan volume pori mikro dari 0,1067 cm3/gr menjadi 0,1618 cm3/gr dan meningkatkan luas permukaan karbon aktif dari 212,8 m2/gr menjadi 325 m2/gr.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rasio berat karbon aktif pada larutan biner dalam proses adsorpsi batch memberikan peningkatan prosentasi ion Fe dan Zn terserap yang lebih tinggi namun pengaruh peningkatan ini lebih besar pada penyerapan ion Fe. Prosentasi ion Fe terserap oleh karbon aktif dari larutan biner lebih rendah dibandingkan prosentasi rerserapnya dari larutan tunggal karena pada penyerapan dari larutan biner terdapat persaingan penyerapan. Rentang waktu adsorpsi effektif ion Fe dan Zn dari Iarutannya sebelum kesetimbangan adsorpsi tercapai dan waktu yang dibutuhkan untuk melewati baku mutu adalah berbeda untuk kedua adsorbat yang tenggangya berganlung pada konsentrasi awal masing-masing di dalam larutan dan bergantung pada rasio berat karbon aktif pada Iarutan yang digunakan.

"
2001
S49017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ani Fatonah
"Sefalosporin C merupakan bahan baku utama antibiotik Sefalosporin yang dihasilkan oleh kapang Acremonium chrysogenum melalui proses fermentasi. Salah satu elemen penting pada proses fermentasi adalah sumber nitrogen yang mempengaruhi jumlah Sefalosporin C yang akan dihasilkan. Ketergantungan Indonesia terhadap bahan  baku impor menjadi salah satu kendala pengembangan industri di sektor farmasi. Hal ini juga yang membuat eksplorasi potensi sumber bahan baku lokal produksi menjadi salah satu fokus penelitian mengenai produksi sefalosporin saat ini. Dengan mengoptimalkan potensi Indonesia sebagai negara maritim diharapkan dapat menurunkan ketergantungan bahan baku impor dengan meningkatkan produksi Sefalosporin C. Pada penelitian ini dilakukan pemanfaatan ikan rucah untuk dijadikan hidrolisat protein ikan yang mengandung kadar protein yang cukup tinggi yang memiliki potensi sebagai alternatif sumber nitrogen pada proses fermentasi antibiotik. Sebelum dijadikan hidrolisat ikan rucah dijadikan tepung terlebih dahulu. Hidrolisat didapatkan melalui proses hidrolisis secara enzimatis menggunakan protease yang terdapat pada ekstrak bonggol nanas yang di optimasi. Kondisi optimum hidrolisis yang didapatkan adalah pada konsentrasi ekstrak bonggol nanas sebesar 5,71%,  pH 6,21 dan waktu hidrolisis selama 5,16 jam. Hasil optimasi hidrolisis pada hidrolisat dari tepung ikan rucah menghasilkan kadar protein sebesar 3,37 %. Hidrolisat protein yang didapat kemudian digunakan sebagai suplemen pada proses fermentasi sefalosporin C. Kondisi optimum yang didapatkan kemudian diaplikasikan pada 3 jenis tepung ikan lainnya yang didapatkan secara komersil untuk selanjutnya mengetahui jenis tepung ikan mana yang paling baik untuk meningkatkan produktivitas Sefalosporin. Hidrolisat dari ke 4 jenis tepung ikan yang didapatkan selanjutnya digunakan pada media fermentasi Sefalosporin C. Penambahan hidrolisate protein ikan rucah pada media fermentasi sefalosporin C ini terbukti meningkatkan produktifitas sefalosporin C secara signifikan yaitu hingga 46% lebih banyak dibandingkan media tanpa penambahan hidrolisat.

Cephalosporin C is the primary raw material for cephalosporin antibiotics produced by the mold of Acremonium chrysogenum through a fermentation process. One of the essential element in the fermentation process is the source of nitrogen, which affects the amount of Cephalosporin C that will be produced. Indonesias dependence on imported raw materials is one of the obstacles to developing the industry in the pharmaceutical sector. Thus, it also makes exploration of the potential source of local raw material production one of the focuses of research on current cephalosporin production. By optimizing Indonesias potential as a maritime country, it is expected to reduce dependence on imported raw materials by increasing Cephalosporin C production. In this study, utilization of trash fish to be used as fish protein hydrolyzate containing high levels of protein which has the potential as an alternative source of nitrogen in the antibiotic fermentation process. Before being made hydrolyzate, trash fish is made into flour first. Hydrolyzate is obtained through an enzymatic hydrolysis process using a protease found in pineapple hump extract, which was optimized. The optimum hydrolysis conditions obtained were at the pineapple hump extract concentration of 5.71%, pH 6.21, and hydrolysis time for 5.16 hours. The results of hydrolysis optimization on hydrolyzate from trash fish flour produce protein content of 3.37%. The protein hydrolyzate obtained is then used as a supplement in the cephalosporin C fermentation process. The optimum conditions obtained are then applied to 3 other types of fish meal which are obtained commercially to determine further which type of fish meal is the best for increasing the productivity of cephalosporins. The hydrolyzates from the four types of fish meal obtained were then used in the fermentation media of cephalosporin C. The addition of trash fish protein hydrolyzate to cephalosporin C fermentation media was shown to significantly increase the productivity of cephalosporin C, which is up to 46% more than the media without the addition of hydrolyzates."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Djuang Diniarti
"Pati singkong telah lama digunakan dalam bentuk pasta sebagai bahan pengikat pada tablet. Tetapi ada keterbatasan dalam penggunaannya yaitu tablet menjadi rapuh. Untuk memperbaiki kelemahan diatas perlu dilakukan modifikasi terhadap pati alami tersebut. Modifikasi dapat dilakukan secara fisika dan kimia dengan membuat pregel pati singkong propionat. Pregel pati singkong propionat dibuat dengan cara mereaksikan pregel pati singkong dengan asam propionat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pregel pati singkong propionat sebagai bahan pengikat pada tablet. Pada penelitian ini dibuat tablet menggunakan PPSP sebagai pengikat dengan konsentrasi 5 ? 20%, yang prosesnya dilakukan secara cetak langsung dan granulasi basah. Sebagai model obat digunakan diltiazem HCl. Tablet yang dihasilkan dievaluasi sesuai dengan evaluasi yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi III dan IV.
Hasil evaluasi tablet menunjukkan bahwa tablet yang diproses secara cetak langsung dan granulasi basah menggunakan PPSP dengan konsentrasi 5% memberikan hasil yang baik.

Pregelatinize Cassava starch has been used for a long time as tablet binder material. However, it have a limitation because of brittle tablet. For solving that problem the cassava starch should be modified by making pregelatinize propionic cassava starch. Pregelatinize propionic cassava starch is made by reacted pregelatinize cassava starch with propanoic acid.
The aim of this research was to study the ability of pregelatinized propionic cassava starch in tablet formulation. Formula of the tablet werw made by using 5, 10,15, and 20% pregelatinize propanoic cassava starch as a binder respectively. and the tablets was proceed by directeed compression and wet granulation which diltiazem HCl as a model drug. The tablets were evaluation according with Farmakope Indonesia III and IV.
The result show, both of the tablets that were used pregelatinize propionic cassava starch 5% have a good character."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2007
S32897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"South Sorong Regency has the potential of sago (Metroxylon sp). However, its are remains unclear. The utilization of sago starch has been limited as a staple food of certain communities. This study aims to determine the potential and utilization ..."
PANGAN 24:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Handayani
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S32054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Various solubilization techniques have been developed to enhance the bioavailability of hydrophobic drugs."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>