Ditemukan 139365 dokumen yang sesuai dengan query
"Availability of meleculer maeker to identify the important agronomic character of plant is nneded to accelerate selection activity of plant....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, [date of publication not identified]
R 635.652 KED
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
"The reseaech was to study the effect of various light intensities and damonozide concentrations early flowering and quality of potted chrysabthemum....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dianursanti
"Penelitian mengenai proses fiksasi CO2 dengan memanfaatkan kemampuan fotosintesis mikroalga Chlamydomonas sp galur NBP (ganggang hijau) ini merupakan salah satu alternatif yang diusulkan untuk mengatasi masalah gas rumah kaca, yang telah menjadi salah satu topik lingkungan yang amat penting akhir-akhir ini. Adanya potensi lain yang dihasilkan dari aktivitas fotosintesis jenis mikroalga ini seperti kandungan pati dan karbohidrat lainnya, menjadikan penelitian ini selain untuk mengurangi kadar CO2 juga untuk memproduksi biomassa yang memungkinkan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Proses fiksasi CO2 dan produksi biomassa menggunakan Chlamydomonas sp ini dilakukan dalam kultur medium Bold's Basal (BBM) teraerasi dalam sebuah fotobioreaktor dengan pencahayaan kontinyu. Proses tersebut berlangsung pada kondisi: suhu 29°C, kecepatan superficial gas sebesar 2,4 m/jam, kandungan C02 6 % dalam aliran udara asupan dan dengan intensitas cahaya yang divariasikan sebesar 2000, 3000 dan 6000 lux.
Secara umum hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan semakin tingginya intensitas cahaya yang diterima oleh set dalam kultur medium (pada intensitas cahaya maksimum 6000 lux), peningkatan jumlah sel yang terjadi juga semakin tinggi. Besarnya peningkatan jumlah sel ini ternyata tidak sebanding dengan besarnya konsentrasi CO2 yang difiksasi. Laju pertumbuhan sel tertinggi dicapai pada intensitas cahaya sebesar 6000 lux, laju fiksasi CO2 terbesar dicapai pada intensitas cahaya sebesar 3000 lux dan efisiensi penggunaan cahaya tertinggi pada 2000 lux. Pada akhimya model pendekatan secara empiris terhadap laju pertumbuhan set dan laju fiksasi CO2 mengikuti persamaan Haldane dan Yano."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14717
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
JMIPA 5(1-3)2000
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Supadi
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2009
AKP 7(1-4)2009
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"One of factors that could influence the degree of degree of conversion of composite restorative material is light intensity. Many researchers have done investigation on the degree of conversion of hybrid, microfiller and microhybrid composite. However, there are still minimum researches on the influence of light intensity on the degree of conversion of nano particle composite which is one of the universal composite that has been developed in dentistry. The used material was Supreme XT nano particle composite (3M ESPE German). Cylindrical specimens with 33 mm in diameter, 2 and 3 mm thickness were prepared. Specimens were cured by Light Emitting Diode (LED) with light intensity variation of 1120, 1040, 800, 560 and 480 mW/cm2, and then incubated for 24 hours at 37°C. Fourier Transform Infra Red (FTIR) was used to determine the degree of conversion. The data were analyzed statistically by using two-way anova and tukey post hoc test. Based on statistic result at a = 0.05 light intensity variation gave significant difference on the degree of conversion of nano particle composite. The highest degree of conversion was achieved with 800 mW/cm2 light intensity, which is 89.67%. The 2 and 3 mm thickness gave no significant difference on the degree of conversion. This research shows that the variation of light intensity has significant influence towards the degree of conversion of nano particle composite."
[Fakultas Kedokteran Gigi, Journal of Dentistry Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Januar Arif Fatkhurrahman
"Lateks merupakan bahan baku berbagai hasil karet alam. Lateks yang baru disadap dari kebun umumnya bersifat tidak stabil atau cepat mengalami penggumpalan. Lateks dikatakan stabil apabila sistem koloidnya stabil, yaitu tidak terjadi koagulasi atau penggumpalan. Dalam pengolahan karet sheet, lateks kebun ditambahkan zat antikoagulan yang berfungsi mencegah terjadinya prakoagulasi selama di perjalanan dari kebun ke pabrik. Zat antikoagulan (pengawet) yang sering dipakai adalah amonia dengan kadar 20%. Kadar Karet Kering (KKK) menjadi salah satu ukuran kualitas lateks karena KKK menggambarkan besar kandungan air dalam lateks. Penggunaan teknologi berbasis light scattering (hamburan cahaya) sebagai dasar penentuan kadar karet kering dalam lateks merupakan inovasi dalam pengembangan alat ukur KKK yang memanfaatkan gradasi berkas cahaya sebagai KKK. Sebagai langkah awal pemanfaatan teknologi tersebut, dilaksanakan penelitian pendahuluan untuk mengetahui performa gradasi berkas warna lateks yang ditangkap oleh kamera per satuan waktu, sehingga dapat ditentukan waktu kestabilan lateks uji, analisis menggunakan aplikasi Mathematica 9.0 dibandingkan dengan analisis KKK metode ISO 126:2005.
Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kuantitatif. Variabel tetap adalah tegangan laser sebagai sumber cahaya, jenis kamera dan jarak antara sensor terhadap kamera. Variabel berubah adalah lateks dan waktu. Hasil analisis KKK pada metode ISO 126:2005 menunjukkan angka KKK relatif stabil selama 120 menit, sementara analisis KKK menggunakan light scattering menunjukkan bahwa gradasi berkas cahaya yang diamati menunjukkan kestabilan selama kurun waktu 40 menit, dan selanjutnya gradasi berkas cahaya menunjukkan pola kecerahan yang meningkat. Sehingga waktu pengukuran KKK yang ideal menggunakan teknologi berbasis light scattering dilakukan selama maksimal 40 menit sejak lateks ditempatkan pada kontainer lateks, baik pada perlakuan dengan penambahan amonia maupun tanpa penambahan amonia sebagai pengawet."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2005
TA724
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"Pemanasan global merupakun isu ulumu dalam bcrbugai jumal pcngclnhuun dan pemberitaan akhir-akhir ini. Carn~cara pencegahan dan penanggulangan sudah mulai dikembangkaln unluk menghindari efek yang lebih berbahaya. Salah satu cam pcnang&_»ulang,z|nnyz| ndalah dengan Eksasi CO2 oleh mil-croalgn. Fiksasi CO3 selain dapat mcngurangi kadar CO; di udara juga dapat menghasilkan biomassa milcroalga yung mcmiliki nilui ckonomis scperti protein dan glukosa. Hasil biomassu ini kini lclah banyzlk dioluh untuk dikonsumsi mzmusia.
l’|‘o:sus llnlosinlcsis |\u.:ru|'mk;|u pruscs ulamm l`|CI'll|l\Q,$l1|\g,ll}'ll |)(.‘l'l\hCl'll\ll~I1ll'l biomassa selain proses enzimatis (tanpa cahaya). Penelitian sebelumnya telah mcmhuklikan scmznkin hcsaar inlcnsilus culmya yang, dibcrikzm pudn kullur nnkrnalga scmakin besur pula biomassa yang dihasilkan. Pcncliliun ini diharanpkun Llupzxl mcmuliukkzm pcngmuh \'lll'l£lSl ll\lC|lSilL|S culmyn Llun _ilunluh inukulum icrlmdup pmduksi biomalssa dun liksusi CO; olch mikroulgn.
Penelitian ini akan menggunakan Chlorella Sp. Chiorelia merupakan alga hijau A( C/ziorophyta) dan rnerupakan mikroalga yang paling banyak dikembangkan.
Mikroalga ini nkan dilihat pertumbuhannya dalam fotobioreaktor. Sistern reaktor yang digunakan adalah fotolgioreaktor kolom gelembung."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49421
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library