Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31311 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fahrazal
"Salah satu aplikasi antena mikrostrip yang banyak digunakan adalah WiMAX. Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan diantaranya : bentuk kompak, ukuran yang kecil dan ringan, mudah dipabrikasi, serta conformal (dapat menyesuaikan dengan tempat dimana antena tersebut diletakkan). Dengan adanya teknologi WiMAX, kebutuhan manusia tidak hanya terbatas pada komunikasi suara saja, akan tetapi manusia menuntut dapatnya dilakukan komunikasi berupa data dengan menggunakan perangkat wireless. Tujuan dari Tesis ini adalah merancang dan memfabrikasi antena mikrostrip dengan array 4 elemen yang dapat bekerja pada tiga frekuensi (triple-band) standar WiMAX yaitu pada frekuensi 2,3 GHz (2,3-2,4 GHz), 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz), dan 5,8 GHz (5,725 -5,85 GHz) agar menghasilkan pola radiasi dan gain yang lebih baik dari antena mikrostrip single elemen yang sudah ada. Antena mikrostrip array 4 elemen yang dihasilkan bekerja pada range frekuensi 2,3 GHz diperoleh return loss sebesar -32,01 dB, bandwidth 162 MHz (6,73%), dan Gain sekitar 15 dBi. Pada range frekuensi 3,3 GHz diperoleh return loss sebesar -38,86 dB, bandwidth 171 MHz (5,1 %), dan Gain sekitar 16 dBi. Sedangkan pada range frekuensi 5,8 GHz diperoleh return loss sebesar -21,56 dB dengan Gain sekitar 10,5 dBi.

One of many applications using microstrip antenna is WiMAX application. Microstrip antenna has many advantages such as : compact, small and light weight, easy to fabricate, and conformal. With WiMAX technology, the human necessity for communicating not just only limited for voice communication, but also send data communication using wireless device. The object in this Tesis is to design a triple band 4 elements array microstrip antenna that can be used for WiMAX application. The WiMAX frequency that are chosen are 2,3 GHz (2,3 - 2,4 GHz), 3,3 GHz (3,3 - 3,4 GHz), and 5,8 GHz (5,725 - 5,85 GHz), the design of array antenna is to improve the pattern radiation and gain compared to single element antenna. The antenna microstrip array 4 elements is working at frequency 2.3 GHz has best return loss of -32.01 dB, bandwidth 162 MHz (6.73 %), and Gain is around 15 dBi. At frequency 3.3 GHz has best return loss of -98.86 dB, bandwidth 171MHz (5.1 %), and gain is around 16 dBi. and at frequency 5.8 GHz has best return loss of -21.56 dB, and gain is around 10.5 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T23540
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Halim
"Untuk mendukung mobilitas yang tinggi pada suatu perangkat wireless dibutuhkan suatu antena yang mempunyai ukuran kecil, dan ringan. Dari kebutuhan ini antena microstrip merupakan salah satu kandidat yang sangat cocok. Ukuran dari antena microstrip yang ringan dan kecil ini mendukung terjadinya mobilitas yang tinggi. Kebutuhan manusia untuk dapat melakukan komunikasi dimana saja menyebabkan teknologi komunikasi wireless berkembang semakin pesat.
Sekarang ini kebutuhan manusia akan komunikasi tidak hanya terbatas pada komunikasi suara saja, akan tetapi manusia menuntut dapatnya dilakukan komunikasi berupa data dengan menggunakan peralatan wireless. Hal ini salah satunya dapat dilakukan dengan teknologi WiMAX.
Tujuan dari skripsi ini adalah merancang antena microstrip yang dapat bekerja pada tiga frekuensi (triple-band) yang dapat digunakan untuk standar WiMAX pada frekuensi 2,3 GHz (2,3-2,4 GHz), 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz), dan 5,8 GHz (5,725-5850 GHz). Antena yang dihasilkan pada skripsi ini bekerja pada frekuensi 2,299-2,411 GHz, pada 3,2999-3,40028 GHz, dan 5,286-5,908 GHz. Gain yang didapatkan pada frekuensi kerja 2,3 GHz adalah sekitar 5 dB. Untuk frekuensi kerja 3,3 GHz dan 5,8 GHz didapatkan gain sebesar kurang lebih 6 dB.

To support the high mobility necessity for a wireless telecommunication device, a small and light antenna has to be applied. Microstrip antenna is one of the most suitable candidate for this purpose. Microstrip antenna can support the high mobility necessity because it has light and small size characteristics.
The human necessity for being able to communicate anywhere makes wireless communication technology rapidly developed. Nowadays the human necessity for doing communication not just only limited at voice communication, but also data communication. This necessity can be fulfilled by WiMAX technology.
The purpose of this final assignment is to design a triple band microstrip antenna that can be used for WiMAX application. The WiMAX frequencies that are chosen are 2.3 GHz (2.3 ? 2.4 GHZ), 3.3 GHz (3.3 ? 3.4 GHz), and 5.8 GHz (5.725 ? 5.850 GHz). The antenna is working at 2.299-2.411 GHz, at 3.2999-3.40028 GHz, and at 5.286-5.908 GHz. The gain for the 2,3 GHz bandwidth is around 5 dB. Meanwhile for the 3,3 GHz and 5,8 GHz is around 6 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Bayu Wijaya
"Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, di antaranya bentuk kompak, dimensi kecil, mudah untuk difabrikasi, mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan divais elektronik lain. Oleh sebab itu antena mikrostrip sangat banyak diaplikasikan dalam dunia telekomunikasi, salah satunya dalam teknologi WiMAX. WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) yang memmiliki area hingga puluhan kilometer serta mempunyai bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar.
Pada penelitian ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segiempat array 8 elemen untuk aplikasi WiMAX yang bekerja pada frekuensi 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz) serta gain ? 15 dBi. Untuk memberikan bandwidth yang lebar antena mikrostrip yang dirancang menggunakan teknik pencatuan elecrromagnetically coupled sedangkan untuk menningkatkan gain digunakan teknik antena susun (array). Dari hasil pengukuran, antena yang telah dirancang mampu bekerja pada rentang frekuensi 3,3-3,4 GHz. Nilai VSWR ? 1,9 dapat dicapai pada rentang 3,25 GHz - 3,69 GHz. Gain tertinggi adalah 14,787 dB di frekuensi 3,58 GHz.

Microstrip antenna has many advantages, such as compact, low profile, easy to fabricate and easy to be connected with other electronic device. These advantages makes microstrip antena become very aplicable in telecommunication, especially for WiMAX technologies. WiMAX is a broadband wireless access technology that has coverage area up to ten kilometers with wide bandwidth and high bit rate.
In this research, a 8 Elements Array Rectangular Patch Microstrip Antenna is designed for WiMAX application in the 3.3 GHz band (3.3-3.4 GHz) with gain ? 15 dBi. To increase the bandwidth, the microstrip antenna is designed with electromagnetically coupled technique and for higher gain it uses the array technique. From the measurement results, the antenna can work in 3.3-3.4 GHz frequency band. This is shown with the value of VSWR ? 1,9 in 3,25-3,69 GHz (720 MHz). The highest gain is 14.787 dB at 3.58 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51376
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leon, Deardo Dhy
"Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, di antaranya bentuk kompak, dimensi kecil, mudah untuk difabrikasi, mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan divais elektronik lain. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa aplikasi, seperti : radar, telemetri, biomedik, radio bergerak, penginderaan jauh, dan komunikasi satelit. Salah satu aplikasi antena mikrostrip yang banyak digunakan adalah komunikasi satelit. Untuk aplikasi komunikasi satelit ada beberapa karakteristik parameter antena yang harus dipenuhi, di antaranya : gain yang tinggi, polarisasi melingkar, dan keterarahan pada arah tertentu. Pada skripsi ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segitiga linear array 4 elemen untuk aplikasi komunikasi satelit Quasi Zenith. Satelit ini bekerja pada frekuensi 2,605 - 2,3 GHz dan orbit yang dilaluinya melewati wilayah timur Indonesia.
Untuk menghasilkan polarisasi melingkar, antena yang dirancang pada skripsi ini menggunakan teknik slot, sedangkan untuk meningkatkan gain dan mengatur keterarahan antena maka digunakan teknik antena susun (array). Perancangan antena ini menggunakan software AWR Microwave Office 2004 dan pengukuran parameter antena dilakukan dengan menggunakan alat network analyzer dan power meter pada ruang anechoic chamber. Setelah dilakukan pengukuran, hasil yang didapatkan adalah antena bekerja pada frekuensi 2,614 GHz dengan nilai return loss sebesar -42,75 dB, VSWR 1,0156, impedance bandwidth 31 MHz (1,18%), axial ratio bandiwdth 96 MHz (3,69%), gain pada frekuensi kerja sebesar 13,733 dB, dan keterarahan pada sudut 40°.

Microstrip antenna has many advantages, such as compact, low profile, easy to fabricate, easy connected with other electronic device. Many applications like radar, telemetry, biomedic, mobile radio, remote sensing, and satellite take benefits from microstrip antenna. One of many applications using microstrip antenna is satellite communication. To communicate with satellite, antenna must meet some requirements, such as high gain, circular polarization, and directivity. In this paper, 4 element linear array triangular microstrip patch antenna is designed to communicate with Quasi Zenith satellite. This satellite orbits through the east side of Indonesia and works at frequency 2.605 - 2.63 GHz.
The antenna is designed to have circular polarization by adding slot on the patch, to improve gain and to set directivity angle by using array technique. Antenna is designed using AWR Microwave Office 2004. Antenna parameters measurement is done using network analyzer and power meter in anechoic chamber. The results are resonant frequency at 2.614 GHz with return loss is about -42.75 dB, VSWR is 1.0156, impedance bandwidth 31 MHz (1.18%), axial ratio bandwidth 96 MHz (3.69%), gain at resonant frequency is 13.733 dB, and directivity at 40°.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Rahmadyanto
"WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) yang mampu menjangkau area hingga puluhan kilometer serta mempunyai bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar. Untuk menghubungkan antara sisi penyedia layanan dengan pelanggannya, maka aplikasi antena menjadi sangat penting. Supaya dapat diaplikasikan dalam sistem WiMAX dengan mudah, dibutuhkan jenis antena yang memiliki bentuk kompak, dimensi kecil, mudah untuk difabrikasi, mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan divais elektronik lain. Antena mikrostrip merupakan jenis antena yang cocok digunakan untuk memenuhi kriteria ini.
Pada skripsi ini dirancang suatu antena mikrostrip slot segitiga array 8 elemen untuk aplikasi CPE WiMAX yang bekerja pada frekuensi 3,3 GHz (3,3- 3,4 GHz) serta gain ? 15 dBi. Antena dirancang dengan menggunakan teknik pencatuan Microstrip Feed Line secara tidak langsung sedangkan untuk meningkatkan gain digunakan teknik antena susun (array).
Dari hasil pengukuran, nilai impedance bandwidth dari pengukuran antena adalah 490 MHz (3,19 - 3,68 GHz) atau sebesar 14,27 % terhadap frekuensi kerja antena (3,435 GHz) pada VSWR ? 1,9. Pola radiasi yang dihasilkan adalah Bidirectional dan polarisasinya linear. Gain yang dihasilkan antena pada range frekuensi 3,3 - 3,4 GHz mencapai maksimum pada frekuensi 3,39 GHz sebesar 18,437 dBi.

WiMAX is a broadband wireless access technology which can reach areas up to tens of kilometers and has a wide bandwidth and large bit rate. To connect between the service provider with customers, then the antenna application becomes very important. To be applied in a WiMAX system with ease, the antenna required has to have a compact shape, small dimensions, easy to be fabricated and easily connected and integrated with other electronic devices. Microstrip antenna is a suitable type of antenna used to meet this criterion.
In this final project, 8 Elements Array Triangular Slot Microstrip Antenna is designed for WiMAX application in 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz) frequency band with ? 15 dBi gain. This antenna is designed with microstrip line feed and for higher gain it uses array technique.
From the measurements results, the value of the impedance bandwidth is 490 MHz (3.19 to 3.68 GHz) or 14.27% from the antenna operating frequency (3.435 GHz) at VSWR ? 1.9. The radiation pattern of the antenna is bidirectional and it has linear polarization. At the 3.3-3.4 GHz frequency range, the antenna gain reaches its maximum at frequency 3.39 GHz of 18.437 dBi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kusuma Wardana
"Dalam beberapa tahun terakhir teknologi WiMAX telah menarik perhatian dunia telekomunikasi karena bandwidth dan bit rate-nya yang besar. WiMAX menawarkan mobilitas, flexibilitas, kemudahan, dan juga biaya pemasangan yang relatif murah dibandingkan layanan kabel pita lebar. Untuk mendukung kinerja teknologi WiMAX dibutuhkan sebuah antena yang tidak hanya memiliki kinerja yang baik, namun juga murah, kecil, dan mudah dalam pemasangannya. Salah satu jenis antena yang dapat memenuhi kebutuhan ini adalah antena mikrostrip. Pada skripsi ini dirancang bangun sebuah antena mikrostrip patch segiempat array 8 elemen untuk aplikasi BTS WiMAX. Antena dirancang agar bekerja pada frekuensi 3,3 GHz ( 3,3 - 3,4 GHz ) dengan Gain > 17 dBi dan pola radiasi sektoral 60o. Pencatuan electomagnetic magneting coupling (emc) digunakan agar bandwidth yang dihasilkan mencapai 100 MHz. Sedangkan untuk mendapatkan gain yang tinggi dan pola radiasi yang diinginkan digunakan array 8 elemen dengan metode sintesis Woodward-Lawson. Dari hasil pengukuran, antena yang telah dirancang mampu bekerja pada rentang frekuensi 3,3-3,4 GHz. Nilai VSWR ? 1,5 dapat dicapai pada rentang 3,29 GHz - 3,47 GHz . Sedangkan untuk pola radiasi berkisar pada sudut 35 o dan Gain sebesar 9,085 dBi.

Recently WiMAX technology has attract the telecommunications world's attention because of its large bandwidth and bit rate. WiMAX offers mobility, flexibility, convenience, and also the installation costs are relatively cheap compared to broadband cable services. To provide WiMAX technology performance required an antenna that not only has a good performance, but also low-cost, low-profile, and easy on installation. One type of antenna that can meet these requireents is microstrip antenna. In this final project an 8 element rectangular patch microstrip array antenna for WiMAX BTS applications is designed and fabricated. The antenna is designed to work at a frequency of 3.3 GHz (3.3 to 3.4 GHz) with Gain > 17 dBi and 60o sectoral radiation pattern. Electomagnetic magneting coupling (emc) feeding technique is used for the resulting bandwidth reaches 100 MHz. Meanwhile, to get high gain and the desired radiation pattern used an 8 elements array with Woodward-Lawson synthesis methods. From the results of measurements, the antenna has been designed capable of working at 3,3-3,4 GHz frequency range. At VSWR ? 1,5 can be achieved in the range 3,29 GHz - 3.47 GHz with about 35_ radiation pattern with Gain 9,085 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51446
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim
"Antena menjadi salah satu komponen penting dalam mendukung penerapan teknologi BWA. Antena mikrostrip yang memiliki karakter yang ringan, ukuran kecil, mudah difabrikasi dan conformal, menjadi pilihan untuk mendukung aplikasi BWA yang dapat beroperasi pada frekuensi yang ditentukan. Salah satu alokasi frekuensi yang dijadikan frekuensi kerja BWA adalah pada 2,3 GHz.
Pada tesis ini dirancang dan difabrikasi sebuah antena linear array 4 elemen yang dapat beroperasi pada frekuensi kerja BWA 2,3 GHz. Antena ini dirancang berbentuk 2 buah segi empat sama sisi (quad), sehingga disebut biquad. Antena dirancang menggunakan teknik pencatuan aperture-coupled untuk mendapatkan bandwidth yang lebar. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena ini dapat bekerja pada frekuensi BWA 2,3 GHz. Nilai VSWR < 1,9 diperoleh pada rentang frekuensi 2245 - 2395 MHz (150 MHz). Gain yang diperoleh mencapai 13,683 dBi pada frekuensi 2,33 GHz dan half power beamwidth (HPBW) sebesar 50° diperoleh pada sudut 330° - 20°.

Antenna became one of the important components in supporting the application of BWA technology. Microstrip antenna that have small and light weight features, easy to manufacture and conformal, became the choice that supports the BWA application in that it could operate in the determined frequency allocation. One of the allocation of the frequency that works for the BWA is at 2.3 GHz.
This thesis discuss of design a 4 element linear array antenna that operates at 2,3 GHz BWA frequency allocation. It has 2 layers of four-sided (quad) shape, known as biquad. This antenna is designed with aperture-coupled feed to give wideband frequency.The measurement result shows that this antenna operates at BWA frequency allocation of 2,3 GHz. The VSWR < 1,9 was obtained at 2245 ? 2395 MHz (150 MHz). Gain is around 13,683 dBi at 2,33 GHz and half power beamwidth is 50° (from 330° - 20°).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Taufik
"Komunikasi tanpa kabel (wireless communication) yang ada saat ini adalah WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) . WiMAX merupakan teknologi wireless yang menawarkan jasa telekomunikasi dengan bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar sehingga mampu menyediakan berbagai aplikasi meliputi suara, video dan data dengan kecepatan yang tinggi. Kelebihan lain adalah mampu digunakan pada LOS atau NLOS sehingga dapat digunakan pada mobile service. Salah satu perangkat pendukung dari wireless communication adalah antena. Antena dengan dimensi yang kecil, ringan, dan mudah untuk dipbrikasi dengan harga yang murah dengan performansi yang cukup baik sangat diperlukan untuk mendukung teknologi WiMAX. Pada Tugas Akhir ini dirancang bangun antena biquad mikrostrip dengan bahan FR4 (evoksi). Antena mikrostrip biquad tersebut dirancang untuk berkerja pada frekuensi 2.3 ? 2.4 GHz sesuai dengan frekuensi WiMAX. Hasil pengukuran antena biquad mikrostrip yang telah dibuat memiliki lebar pita frekuensi 2.283 GHz ? 2.396 GHz (4.84 % atau 113 MHz) dengan nilai VSWR minimum 1,045 atau return loss minimum -33.314 dB, Impedansi 51.715 + j1.37 Ω. Hasil pengukuran ini menunjukkan antena biquad mikrostrip yang dibuat dapat direalisasikan dan dapat digunakan pada aplikasi WiMAX yang menggunakan frekuensi 2.3 GHz ? 2.4 GHz.

Wireless communication in this time is WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). WiMAX represents the technology of wireless communication with wide bandwidth and high bit rate, so it?s able to provide various application which covers voice, video and high speed data. Another advantage is WiMAX can be used for LOS or NLOS condition so it can be used for mobile service. One important equipment for wireless communication is antenna. Antenna which have small dimension, light, and easy to manufactur with low price and good enough performance is very needed to support WiMAX technology. Therefore this research is to design biquad mikrostrip antenna with FR4 substance. The Biquad Mikrostrip Antenna is designed to work at frequency 2.3 - 2.4 GHZ as according to frequency WiMAX. The result of biquad mikrostrip antenna which have been made show a wide impedance bandwidth of 2.283 GHZ - 2.396 GHz (4.84 % or 113 MHz). with the minimum VSWR value of 1,045, return loss - 33.314 dB, Impedance 51.715 + j1.37 Ω. This Result shows that the biquad mikrostrip antenna can be used for WiMAX application for the frequency 2.3 GHZ - 2.4 GHZ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52313
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufal Hidayat
"Antena merupakan salah satu bagian terpenting dalam teknologi radar udara. Spesifikasi dari antena akan menentukan tinggi-rendahnya teknologi dan kualiatas dari radar secara keseluruhan. Beberapa spesifikasi antena yang mesti dipenuhi untuk aplikasi radar udara, yaitu berupa gain yang tinggi, bandwidth yang lebar, beamwidth yang sempit dan side lobe level yang rendah. Namun, di antara semua spesifikasi yang disebut di atas, beberapa hal yang juga mesti diperhatikan dan menjadi tantangan, yaitu bagaimana merancang antena yang low profile, ringan dengan harga yang serendah mungkin, tapi tetap memiliki spesifikasi yang tinggi.
Salah satu jenis antena yang dapat memenuhi spesifikasi ini, yaitu berupa antena mikrostrip yang disusun pada rancang bangun antena di sini dirancang antena mikrostrip array 4 x 8 elemen, untuk mendapatkan bandwidth yang lebar digunakan teknik parasitic rectangular patch, sedangkan untuk penurunan side lobe level digunakan teknik pencatuan dengan variasi lebar feeding menggunakan perumusan chebychev.
Hasil pengukuran menunjukkan antena 4x8 elemen berkerja pada frekuensi 2.8 GHz ? 3.1 GHz, dengan gain sebesar 16 dB pada frekuensi 2.95 GHz, sedangkan pada bidang azimuth diperoleh lebar beamwidth sebesar 260 dengan niilai side lobe level

Antenna is one of the most important parts in airborne radar technology. Some important specification for the radar antenna application is high gain, wide bandwidth, narrow beamwidth and low sidelobe level, but among these specification we also consider to design low profile, and light weight antenna for radar. One type of antenna which qualifies for this specification is the microstrip array antenna.
In this research a microstrip array antenna that consist of 4x8 element will be proposed, for bandwidth enhancement the side parasitic patch will be used, while for the side lobe level reduction, the unequal power divider with chebychev distribution is designed.
The measurement result for antenna array 4x8 element shows that the antenna works at 2.8 GHz- 3.1 GHz with gain of 16 dB at frequency 2.95 GHz. In the Azimuth plane, the antena beamwidth is 260 with sidelobe level suppression of 21 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadewa Putra Nussan
"Antena merupakan salah satu bagian terpenting dalam teknologi radar VTS Beberapa spesifikasi antena yang harus dipenuhi untuk aplikasi radar VTS yaitu 1 gain yang tinggi 2 beamwidth yang sempit dan 3 sidelobe level yang rendah Salah satu jenis antena yang dapat memenuhi spesifikasi ini adalah antena mikrostrip array Dalam penelitian ini dirancang antena mikrostrip array 5 x 24 elemen Untuk memenuhi kebutuhan spesifikasi parameter antena digunakan teknik pencatuan menggunakan Triangular Amplitude Distribution Pencatuan dilakukan menggunakan coaxial probe Hasil dari simulasi menunjukan bahwa antena telah bekerja pada frekuensi 9 4 Ghz Lebar beamwidth horizontal yang didapatkan sebesar 5 2o dan beamwidth vertikal sebesar 17 8o dengan nilai sidelobe 27 2dB untuk arah horizontal dan 30 7dB untuk arah vertikal Gain dari hasil perancangan antena tersebut bernilai sebesar 26dBi Hasil pengukuran antena 1x8 elemen yang difabrikasi telah menunjukan kesesuaian dengan hasil simulasi yang ada Parameter yang diukur adalah nilai return loss dan pola radiasi dari antena tersebut Dari hasil pengukuran return loss didapatkan lebar bandwidth sebesar 102 MHz dengan batas VSWR le 1 4.

Antenna is one of the most important partz in VTS radar technology Some of the spesifications thath must be met for the application of VTS radar technology are 1 high level of gain 2 narrow beamwidth and 3 low level of sidelobe One of the antennas that could met these spesifications is microstrip array antenna The antenna designed is microstrip array antenna with 5 x 24 elements To fulfill the parameter spesifications needed the rationing method used was Triangular Amplitude Distribution The rationing has been done by utilizing coaxial probe The simulation results showed that the antenna worked at 9 4 GHz The horizontal beamwidth rsquo s value obtained from the simulation was 5 2o while the vertical beamwidth was 17 8o with the sidelobe value obtained was 27 2 dB for the horizontal beamwidth and 30 7 dB for the vertical beamwidth The gain value obtained from this design was 26 dBi The calculation result of 1 x 8 element antenna which was fabricated showed the consistency of the simulation result The parameters used for the calculation are return loss value and radiation pattern of the antenna From the calculation result of the return loss the bandwidth rsquo s value obtained was 102 MHz with the limit of le 1 4
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>