Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Budiman
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel karakteristik individu, yaitu sumber daya konsumen, keterlibatan dan motivasi, pengetahuan, sikap, dan kepribadian, nilai, dan gaya hidup terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah, yaitu identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan menjadi nasabah, dan perilaku pasca menjadi nasabah dengan studi kasus BSM KCP Palmerah. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dengan skala Likert yang telah lulus uji validitas dan reliabilitas dengan teknik sampling convenience sample dan dengan jumlah sampel 100. Responden dipilih yang telah menjadi nasabah BSM. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel adalah analisis regresi berganda (Multiple Regression).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik individu secara keseluruhan berada pada tingkat positive-moderate dengan variabel yang berpengaruh positif secara signifikan adalah kepribadian, nilai, dan gaya hidup pada urutan pertama, pengetahuan pada urutan kedua serta keterlibatan dan motivasi pada urutan ketiga. Dan variabel lainnya, yaitu sumber daya konsumen dan sikap tidak berpengaruh secara positif dan signifikan. Akan tetapi, secara bersama-sama, karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah.

The purpose of this research is to analyze the influence of individual characteristic variables, namely consumer resources, involvement and motivation, knowledge, attitude and personality, value and life style toward decision making process to be a customer of a sharia bank. Decision making process includes the process of need identification, information searching, alternative evaluation, decision to be a customer and behaviour after being customer. The research is a case study of BSM KCP Palmerah. Data were collected from selected respondent, BSM existing customer, using Likert-scale questionnaire which were valid and reliable with the sampling technique used was convenience sample with 100 respondent data. To analyze the cause-effect relationship within variables, the multiple regression was conducted.
The result of this research shows that individual characteristic variable as a whole towards decision making process is positive-moderate. The variables which are significantly positive are personality, values, and life style at the first rank, knowledge at the second rank and involvement and motivation at the third rank. Consumer resources and attitude do not influence positively the decision making process. However, individual characteristic as a whole influences positively and significantly toward decision making process to be a bank customer."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24307
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naniek N. Setijadi
"ABSTRAK
Kemajuan/kecanggihan teknologi informasi yang semakin mendunia menyebabkan perubahan perilaku para nasabah perbankan. Layanan jasa perbankan yang mudah, cepat, dan dapat diakses dari mana saja dan kapan saja tanpa terikat jam kerja, secara global merupakan tuntutan nasabah.
Pemilihan penelitian pada layanan jasa perbankan "Direct Banking" dari PT Bank Bali ditentukan secara purposif, karena "Direct Banking" merupakan produk layanan jasa perbankan alternatif yang bisa menjadi "solusi" untuk mengatasi tantangan perbankan dewasa ini. Para profesional muda merupakan pasar potensial untuk "Direct Banking", namun segmen ini belum pernah digarap secara terfokus oleh PT Bank Bali. Profil dan gaya hidup mereka, serta faktor-faktor yang mempengaruhi mereka untuk mengadopsi "Direct Banking" inilah yang akan dilihat sebagai pokok masalah dalam penelitian ini, dan akan ditelaah melalui pendekatan difusi inovasi. Adapun teori yang melandasi penelitian ini adalah Teori Difusi Innovasi oleh Everett M. Rogers.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kajian dilakukan secara kuantitatif. Cara pengumpulan data yang terutama dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang ditentukan secara sistematik random sampling. Data yang terkumpul dianalisa dengan teknik analisis faktor, analisis "cluster", dan analisis korelasi Spearman, serta analisis diskriminan.
Hasil penelitian yang paling utama yang diperoleh adalah kehomogenan karakteristik responden. Gaya hidup mereka adalah "the achievers". Surat Kabar merupakan media yang paling berpengaruh, dan "Direct Banking" temyata sesuai (compatible) dengan gaya hidup responden."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sri Windarti
"Secara historis perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan perbankan syariah internasional, serta perkembangan dinamika pemikiran dan upaya dari Para ulama, ahli ekonomi yang mendalami ekonomi Islam, baik secara individu maupun institusional.
Bank berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah, sama halnya dengan bank konvensional, berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan, dan bank syariah melaksanakan kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga melainkan dengan prinsip pembagian keuntungan dan kerugian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat khususnya di beberapa daerah di Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah meliputi data sekunder maupun data primer. Data sekunder berasal dari institusi seperti Bank Indonesia, Biro Pusat Statistik,selain itu juga didukung dengan studi kepustakaan, laporan penelitian, dan tulisan lainnya yang berkaitan dengan masalah tersebut, sedangkan data primer diperoleh dengan cara sampel secara acak dengan melakukan wawancara.
Dari hasil analisa faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah, diketahui bahwa variabel agama dan pendidikan merupakan variabel yang amat menentukan preferensi menjadi nasabah bank syariah di seluruh daerah sampel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grita Ratnaningsih
"ABSTRAK
Istilah gadai dalam Islam disebut ar-rahn. Definisi ar-rahn yaitu menjadikan benda yang bersifat harta sebagai kepercayaan dari suatu utang yang dapat dibayarkan dart (harta) benda itu bila utang tidak dibayar. Hukum gadai terdapat dalam al-qur'an surat al-Baqarah ayat 282 dan 283, As-sunnah dan ijma' para ulama. Bank BNI Unit Usaha Syariah lahir dengan konsep Dual Banking System yaitu penyediaan dua layanan perbankan secara konvensional dan syaniah sekaligus, telah mengeluarkan salah satu produk jasa yaitu gadai emas Syariah (ar-rahn). Dengan konsep Dual Banking System serta produk jasa ar-rahn yang cenderung baru tersebut tentu akan timbul permasalahan. Dalam tesis ini penulis mengangkat permasalahan mengenai keberadaan bank BNI Unit Usaha Syariah yang harus sesuai dengan hukum Islam, proses pemberian ar-rahn serta upaya penyelesaian pihak bank BNI Unit Syariah Syariah terhadap nasabah yang tidak melunasi pembiayaan pada saat jatuh tempo (wanprestasi), faktor pendukung dan faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan ar-rahn pada BNI Unit Usaha Syariah. Untuk dapat menjawab permasalahan ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif yang didukung dengan wawancara.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di temukan bahwa modal awal yang berupa modal inti pada bank BNI Unit Usaha Syariah berasal dari bank BNI Konvensional. Pengaturan dan pengawasan terhadap bank BNI Unit Usaha Syariah tetap dilakukan oleh Bank Indonesia dan badan khusus yaitu Dewan Syariah Nasional dengan menempatkan Dewan Pengawas Syariah sedangkan terhadap pemberian ar-rahn berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Upaya penyelesaian apabila nasabah wanprestasi melalui penjualan secara lelang baik di hadapan umum maupun di bawah tangan, namun apabila dikemudian hari terjadi perselisihan maka akan diselesaikan secara musyawarah, arbitrase atau pengadilan. Adapun yang menjadi salah satu faktor pendukung dalam pelaksanaan ar-rahn adalah jumlah penduduk yang beragama Islam cukup banyak di Indonesia, kurang lebih hampir 90% dari total penduduk Indonesia dan salah satu faktor yang menjadi kendala adalah sumber daya insani yang kurang ahli, terutama juru taksir yang harus memiliki keahlian khusus.

ABSTRACT
The mortgage term in Islam is mentioned as ar-rahn. The definition of ar-rahn is making the object that is considered like a wealth as the belief from a debt that could be paid from (the price) the object when the debt was not paid. The mortgage law was received in al-qur'an, al-Baqarah verses 282 and 283, As-sunnah and ijma' the Muslim scholars. BNI Sharia Business Unit was born with the Dual Banking System concept that is the provisions of two banking services conventionally and Islamic canon law (sharia) at the same time, issued one of the service products that is the mortgage of Islamic canon law (sharia) gold (ar-rahn). With the concept of Dual Banking System as well as the service product ar-rahn that is considered new will certainly caused some problem.
In this Thesis the writer promoted the problem about the condition of BNI Sharia Business Unit must to run appropriate with Islamic law, giving ar-rahn as well as efforts of the resolution of the BNI Sharia's Business Unit side against the customer who did not settle funding when it is due (wanprestasi), the supporting factor and the factor that became the hindrance in the implementation of ar-rahn to BNI Sharia Business Unit. To be able to answer this problem, the writer used the method of bibliography research and juridical normative, supported with the interview. According to the research that was carried out, it was found that the initial capital that took the form of core capital to the BNI Sharia Business Unit came from conventional BNI. The regulation and the supervision of BNI Sharia Business Unit continue to be carried out by the Bank of Indonesia and government organization such as the Sharia National Council by placing Sharia Supervisor Council whereas towards giving ar-rahn was based on the Article number 8 commandment number 10, 1998. Resolution efforts if the wanprestasi's customer through the selling in a manner of good auction in the public or under the hands, but if in the later days should there be any dispute then it will be completed in a manner of the conference, arbitration or the court. Another supporting factor is the Muslim population which consists of 90% of the national population. However, good appraiser is hardly found in Indonesia.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ferry
"Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya antrian layanan begitu panjang pada sebuah bank. Faktor-faktor yang menjadi penyebab tersebut; seperti : model, struktur antrian dan jumlah pelayanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian untuk meningkatkan pelayanan, terutama dalam memperpendek waktu layanan yang diberikan saat nasabah datang untuk melakukan transaksi di bank.
Metode Penelitian yang digunakan adalah :
  • Pengamatan selama jangka waktu 20 (dua puluh) had kerja dimulai tanggal 25 Maret - 22 April 2002 atas transaksi yang terjadi di front line pada Bank BNI Cabang Q dari pukul 08.00 Wib sampai 16.00 Wib.
  • Pengumpulan data primer melalui penelitian lapangan sedangkan data
    sekunder dikumpulkan dengan melakukan desk research.
Cara pengumpulan data dengan melakukan teknik-teknik standar yaitu dengan mengunakan data laporan dari mesin antrian di Bank BN1 Cabang Q.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam pengkajian dan analisis adalah teori antrian multy channel single phase yang perhitungannya dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak komputer Quantitative Method modul waiting lines. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pelayanan 8 (delapan) teller pada tanggal sibuk ( tanggal 25 s.d 5 ) kurang optimal ditandai dengan terjadinya antrian nasabah yang cukup lama.
Saran yang diberikan dalam rangka meningkatkan pelayanan ialah dengan melakukan penambahan maksimal 2 (dua) orang menjadi 10 (sepuluh) teller pada setiap jam 08.00 -- 11.00 Wib, namun tetap dapat menggunakan 8 (delapan) teller untuk jam 11.00 - 14.00 Wib, dan mengurangi jumlah teller menjadi 5 (lima) untuk jam 14.00 -- 16.00 Wib sehingga biaya akibat penambahan teller tidak terlalu besar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supranoto
"Penulisan teals ini dimaksudkan sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk memperoleh derajat Magister Sains Bidang Ilmu Adrninistrasi pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Sejak dikeluarkannya kebijakan deregulasi bidang moneter tahun 1988 yang lebih dikenal dengan nama Pakto 1988, dunia perbankan nasional dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Pada tahun 1992, kebijakan ini diangkat statusnya melalui debat publik di DPR sehingga menjadi bagian inti dari UU No 25/1992 tentang Perbankan. Berkaitan dengan BPR, penataan kelembagaan yang dibawa kebijakan ini menetapkan bahwa hanya tiga bentuk BPR yang mempunyai hak untuk beroperasi, yaitu Koperasi BPR yang dimiliki koperasi (umumnya KUD), PD BPR (dimiliki Pemerintah Daerah), dan PT BPR (dimiliki swasta).
Kebijakan tersebut menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap dunia perbankan nasional pada umumnya dan terhadap pasar kredit pedesaan pada khususnya. Hanya dalam jangka waktu lima tahun, jumlah BPR meningkat sebesar 11,63%; dari 7706 buah BPR pada tahun 1988 menjadi 8602 buah. Berarti rata-rata terjadi pertambahan 179 buah BPR baru setiap tahun. Dibandingkan dengan percepatan pertumbuhan jumlah BPR model lama (BPR pra Pakto 1988) yang membutuhkan waktu sekitar 90 tahun untuk mencapai 7000 buah (rata-rata didirikan sekitar 80 buah BPR bare setiap tahun), maka percepatan pertumbuhan jumlah bank desa sebagai akibat Pakto 1988 memang cukup menakjubkan. Selain itu, pertumbuhan jumlah dana yang disalurkan ke, dan diserap dari, masyarakat juga memperlihatkan angka yang amat besar. Antara 1988 sampai 1993, jumlah dana yang diserap dari masyarakat tumbuh sebesar 107,98% sedangkan jumlah kredit yang disalurkan ke masyarakat tumbuh sebesar 127,74%.
Namun dengan pengamatan yang lebih cermat dan mendalam, terlihatlah bahwa di balik sukses besar tersebut terdapat beberapa hal yang mengganjal dan memerlukan pengkajian lebih jauh. Pertama, sekalipun jumlah BPR, jumlah dana yang diserap dan dan disalurkan ke masyarakat mengalami pertambahan yang cukup besar, namun dalam kurun waktu 1988-1993 terjadi penurunan rasio antara jumlah dana yang disalurkan dengan volume usaha (dari 0,67 menjadi -0,57) dari antara jumlah kredit yang disalurkan dengan volume usaha (dari 0,87 menjadi 0,78). Padahal pada saat yang sama, rasio antara modal disetor dengan volume usaha mengalami peningkatan dari 0,13 menjadi 0,19. Meskipun angka-angka ini relatif kecil, namun hal ini menandakan terjadinya penurunan tingkat efisiensi usaha di kalangan BPR.
Kedua, pola penyebaran bank-bank yang baru tumbuh tersebut ternyata mengalami kemiripan dengan pola penyebaran BPR pra Pakto 1988. Hampir semuanya menumpuk di daerah-daerah yang sebelumnya telah padat-bank. Bila diingat bahwa salah satu tujuan penataan kelembagaan di atas adalah menghapuskan rentenir dan memperbesar akses masyarakat pedesaan terhadap pelayanan perbankan, maka pola penyebaran BPR yang baru saja dikedepankan justru menjadi amat memprihatinkan.
Hal-hal itulah yang mendorong penulis mengambil topik studi ini untuk menyusun tesis. Berdasarkan payung besar ekonomi politik kelembagaan, seharusnya studi ini mencakup tiga level analisis, yaitu level analisis kelembagaan atau kebijakan publik, level analisis organisasi, dan level analisis individu. Akan tetapi dalam tesis ini, analisis lebih dititikberatkan pada level individu. Analisis kebijakan hanya digunakan sebagai latar belakang umum mengingat tidak mungkin melepaskan diri sama sekali dari level ini karena aktivitas bisnis pada level organisasi maupun perilaku individu sebenarnya dapat dipandang sebagai reaksi langsung maupun tidak langsung terhadap kebijakan publik.
Level analisis organisasi, yang teorinya merujuk pada Davies dan Brucato Jr. serta Jensen dan Fama, dilakukan. Ini ditujukan untuk melihat pengaruh struktur kepemilikan yang dalam hal ini dimanifestasikan pada bentuk badan hukum BPR terhadap biaya total peminjaman yaitu biaya transaksi dan bunga pinjaman yang ditanggung nasabah. Dengan memperbandingkan biaya total peminjaman masing-masing bentuk BPR dapat diketahui mana di antara ketiganya yang paling efisien ditinjau dari kepentingan nasabah. Meskipun demikian, level analisis ini hanya merupakan bagian kecil dari tesis ini.
Bagian terpenting dari studi ini adalah pada level analisis individu yang teorinya merujuk pada Flora dan Yotopoulos, Guia-Abiad, Stiglitz dan lain-Iain (yang semuanya berbasiskan teori informasi asimetris George A. Akerlof). Teori-teori pada level analisis individu tersebut mengupas pentingnya biaya transaksi nasabah di pasar kredit pedesaan negara-negara sedang berkembang. Biaya transaksi nasabah adalah semua biaya, di luar bunga, yang ditanggung nasabah untuk memperoleh kredit, mulai dari saat datang ke kantor bank untuk memperoleh penjelasan mengenai syarat-syarat mengajukan permohonan kredit, saat pengajuan permohonan, sarnpai saat pencicilan dan pelunasan kredit. Ini meliputi pengeluaran tunai (actual cash outlay) dan ekuivalen rupiah dari kerugian waktu pada seluruh proses kredit (opportunity cost of time).
Berdasarkan kajian teoritis, dapat dihipotesiskan bahwa tinggi rendahnya biaya transaksi nasabah dipengaruhi oleh kredit yang diterima, suku bunga pinjaman, frekuensi kontrak, lama kontrak, jarak rumah nasabah ke kantor bank, dan tipe kolateral. Untuk membuktikan hipotesis ini, dipilih secara purposif dan acak tiga bentuk badan hukum BPR sebagai kasus. Selanjutnya dari masing-masing BPR dipilih dengan menggunakan gabungan antara incidental sampling dan snowball sampling 20 orang responden. Dengan menggunakan daftar pertanyaan terbuka (unstructured questionaire), ke 20 responden tersebut diwawancarai untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode regresi dan perbandingan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa lima variabel, masing-masing lama kontrak, jarak rumah nasabah ke bank, jumlah kredit yang diterima, suku bunga pinjaman, dan frekuensi kredit terbukti mempengaruhi tinggi rendahnya biaya transaksi nasabah. Satu variabel yang lain, yaitu tipe kolateral, tidak terbukti mempengaruhi tinggi rendahnya biaya transaksi nasabah. Selain itu, dari analisis perbandingan total biaya peminjaman, ternyata BPR yang berbentuk badan hukum koperasi membebankan biaya tertinggi terhadap nasabah, disusul kemudian oleh PD-BPR dan yang paling kecil PT-BPR. Ini berarti bahwa ditinjau dari sudut kepentingan nasabah, koperasi BPR adalah yang paling tidak efisien."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Miradz Tanya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh partisipasi bank asing terhadap net interest margin (NIM) bank umum dengan studi kasus perbankan di Indonesia pada rentang tahun lima tahun (2007-2011). Setelah dilakukan regresi terhadap model dengan tiga pendekatan yaitu pooled least square, fixed effect model, dan random effect model yang kemudian dilakukan uji pemilihan terhadap ketiga pendekatan tersebut yaitu chow test, hausman test, dan The Breusch Pagan LM Test, penelitian ini menemukan bahwa partisipasi Bank Asing berpengaruh positif signifikan terhadap net interest margin di perbankan Indonesia dalam kurun waktu 2007-2011. Selain itu, juga ditemukan pengaruh-pengaruh dari variabel teoritikal, environmental, dan makroekonomi terhadap NIM bank umum Indonesia.

ABSTRACT
The focus of this study is to observe the impact of foreign bank participation in Net Interest Margin (NIM) of bank in Indonesia in five years range, period of 2007-2011. By using three kind of approaches in regression, pooled least square, fixed effect model, and random effect model, which are continued by chow test, hausman test, and The Breusch Pagan LM Test, this research comes with a conclusion that foreign bank participation significantly effects Net Interest Margin of bank in Indonesia period of 2007-2011. Moreover, this research finds the relationship between theoritical variables, environmental variables, and macroeconomy variables in NIM of bank in Indonesia."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aninditha Septrina W.
"Tesis ini membahas mutu pelayanan PT. Bank syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Jakarta Pasar Minggu (KCP PT. BSM) pada bulan Juli 2012. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan metode servqual. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei dengan responden sebanyak 101 orang. Analisis Servqual (service quality) terdiri dari 5 dimensi yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati).
Hasil pengolahan data terhadap tingkat kepuasan dari kualitas pelayanan KCP PT. BSM Pasar Minggu dengan metode Servqual diperoleh dimensi tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati) secara berturut-turut sebesar 91,44%, 93,67%, 95,64%, 96,32%, dan 96,37%. Hasil tersebut cukup dapat menjelaskan nilai yang diperoleh PT. BSM tahun 2013 dari pengukuran lembaga riset sebesar 82,72%, yang menandakan bahwa kualitas pelayanan PT.BSM secara umum baik. Nasabah KCP PT. BSM memiliki tingkat kepuasan tertinggi dengan metode Servqual pada dimensi empati dan kepuasan terendah pada dimensi tangible.
Atribut yang sangat penting untuk ditingkatkan, yaitu gedung kantor bank selalu bersih dan nyaman, pegawai bank selalu tepat dalam memenuhi janji kepada nasabah, pegawai memahami produk bank dengan baik (termasuk risiko, keuntungan bank, dan biaya), dan penyimpanan dokumen pegawai secara baik dan benar.

The thesis discuss about service quality of PT. Bank Syariah Mandiri Pasar Minggu Sub Branch Office (KCP Pasar  Minggu) at July 2012. This research is quantitative with decriptive design use servqual methode. This research collected prime data by survey with 101 responden. Servqual analysis consist of five dimension such as tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy.
The result of processing data about degree of satisfaction from service quality for each dimension are 91,44%, 93,67%, 95,64%, 96,32%, dan 96,37%.  That result is quiet explain about score that received by PT. Bank Syariah Mandiri entering the global competition. The challenge faced by PT. BSM at 2013 from  is that it research institution about 82,72%, that indicated the service quality of PT.BSM generally is good. The costumer PT. BSM Sub Branch Office had highest satisfaction with Servqual Method (service quality) for empathy dimension and the lowest satisfaction for tangible dimension.
There are atribute that are important to be increase in service quality, such office building that are clean and comfort, bank staff alwas exacly get the promises to customer. Staff of the bank understand about the product with clearly  (include risk, profitability of the bank, and also the cost), and keep document correctly.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bako, Ronny Sautma Hotma
"ABSTRAK
Hubungan bank dan nasabah menjadi sorotan tajam akhir-akhir ini sebagai akibat dari Paket 28 Oktober 1988 (PAITO 88) yang mengakibatkan jumlah bank meningkat dengan tajam demikian juga dengan meningkatnya dana masyarakat yang dihimpun oleh perbankan nasional. Melalui peningkatan jumlah bank dan dana masyarakat , maka meningkat pula produk-produk perbankan yang diikuti oleh variasi-variasi dari produk-produk perbankan.
Nasabah mempunyai ketertarikkan tersendiri atas produk-produk perbankan tersebut, karena adanya iming-iming hadiah yang diberikan oleh sejumlah bank terhadap para deposan.
Di balik hubungan bank dan nasabah ini, terlihat berdasarkan hasil penelitian, kedudukan dari deposan mulai dipertanyakan karena belum memadainya peraturan perundang-undangan di bidang perbankan yang dapat melindungi kepentingan dari para deposan. Kasus Bank Surma merupakan suatu contoh tersendiri, bahwa betapa rapuhnya perlindungan hukum bagi para deposan yang diberikan oleh bank.
Salah satu sebab kurangnya perlindungan hukum bagi para deposan yaitu karena lemahnya bargaining position yang dimiliki oleh para deposan. Hal ini disebabkan klausul-klausul yang sudah baku yang diterapkan oleh perbankan terhadap perjanjian baku yang terdapat pada setiap penbukaan rekening tabungan dan deposito.
Menghadapi permasalahan dari hubungan bank dan nasabah terhadap produk tabungan dan deposito, meialui tesis ini penulis berusaha nenjawab permasalahan yang terdapat dalam masyarakat perbankan melalui pendekatan secara yuridis, dengan prinsipnya melakukan penelitian hukum yang nornatif, bercorak kuantitatif, multidisipliner dan perbandingan hukum."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elan Nurhadi P.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pangsa aset, pangsa dana dan pangsa kredit, dan beberapa faktor lainnya yaitu kesehatan bank yang diukur oleh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDRU kepemilikan (ownwership) dan klasifikasi 10 bank terbesar aset terhadap proiitabilitas bank-bank di Indonesia yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Penelitian ini dilakukan atas bank-bank devisa nasional dengan pooling data 2001-2003. Data dianalisisi dengan metode regresi linear berganda, pengujian ekonometrik dan pengujian statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pangsa aset, pangsa dana , pangsa kredit. Capital Adequacy Ratio (CAR ), Loan to Deposit Ratio (LDR), , kepemilikan(ownership) dan klasifikasi 10 bank terbesar aset secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Return on Assets (ROA). Secara parsial variabel pangsa pasar, dana dan kredit, Capital Adequacy Ratio (CAR ), Loan to Deposit Ratio (LDR) tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Sedangkan kepememilikan dan klasifikasi 10 bank terbesar aset tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Faktor yang dominan mempengaruhi profitabilitas adalah Capital Adequaey Ratio (CAR ), Loan to Deposit Ratio (LDR), oleh karena itu seyogyanya kedua aspek itu menjadi pehatian manajemen bank dalam menjalankan kegiatan operasional bank.

The ideal banking structure is very exciting things to learn deeply. The experts mention that for ideal banking structure must have strength bank. Its man that banking system must have dominant market share, assets, etc. This study examine the market share of assets, funch and credits and others determinant factors of banking prolitability in Indonesia. The others determinant factors are Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), ownership and national champion bank. The research using pooled and annual data for the period 2001-2003 from banking data in Indonesia.
The result of research shows that market share of assets, funds and credits, LDR and CAR have significant impact. Those variables show that positive impact to banking profitability. Otherwise the ownership and top ten banking do not have impact significantly. The dominant factors that depended on CAR and LDR. The banking management should be more focus on those things.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>