Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunis Rahmawulan
"Terdapat perbedaan mencolok namun denga pola yang sama, antara tingkat NPL bank konvensional dan NPF bank syariah di Indonesia, khususnya pada kurun waktu 2001 sampai dengan awal 2007. Oleh karena itu, untuk membandingkan faktor penyebab NPL dan NPF, maka diambil variabel umum perbankan, antara lain : Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), inflasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI)/ Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), pertumbuhan kredit/ pembiayaan, serta Loan to Deposit Ratio (LDR)/ Financing Deposit Ratio (FDR). Penelitian ini menggunakan analisis Impulse Response Function dan analisis regresi majemuk dengan mempertimbangkan faktor lag, sehingga diperoleh variabe variabel yang signifikan mempengaruhi pergerakan NPL maupun NPF perbankan Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL lebih cepat memberikan respon terhadap shock pertumbuhan GDP dibandingkan NPF, serta faktor-faktor yang mempengaruhi NPL adalah pertumbuhan GDP pada 4 quarter sebelumnya, inflasi, LDR dan perubahan SBI. Sedangkan pada bank syariah, faktor yang mempengaruhi NPF adalah pertumbuhan GDP 4 quarter sebelum dan inflasi pada 3 quarter sebelumnya.

There are some great differences -with the same pattern- between Non Performing Loan (NPL) level of conventional bank and Non Performing Financing (NPF) level of sharia bank in Indonesia, especially during year 2001 until early 2007. For that reason, to compare the factors causing NPL and NPF, ones need to take into account general economic variables such as: growth of GDP, inflation rate, Certificate of Bank Indonesia (SBI)/ Wadiah Certificate of Bank Indonesia (SWBI), credit growth and Loan to Deposit Ratio (LDR)/ Financing Deposit Ratio (FDR). Impulse Response Function and multiple regression analysis are used in this research by considering the lag factor to obtain significant variables affecting the NPL and NPF movements/variations of Indonesia banking industry.
The research showed that NPL responded quickly to shock growth of the GDP compared to that of the NPF. Key factors that affect the NPL are previous four-quarter GDP Growth, inflation rate, LDR and rate changes in the SBI. On the other hand, key factors that affect the NPF in Sharia Banks are the previous four quarter GDP Growth and the previous three quarter inflation rate variations."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Penelitian ini bertujuan menganalisis terjadinya perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan bermasalah pada perbankan syariah dan perbankan konvensional. Variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi faktor makroekonomi dan karakteristik keuangan bank pada masing-masing kelompok perbankan. Variabel makroekonomi yang dianalisis adalah growth GDP riil dan tingkat suku bunga riil, sedangkan variabel karakteristik keuangan bank adalah growth financing rate, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan market share kelompok perbankan. Dengan menggunakan model Autoregressive dan Distributed Lag pada analisis regresi, diharapkan faktor-faktor makroekonomi dan karakteristik keuangan perbankan dapat diketahui pengaruhnya terhadap pembiayaan bermasalah pada periode waktu yang akan datang."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Ambarwati
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah dan murabahah pada bank umum syariah di Indonesia selama periode kuartal keempat 2004 hingga kuartal pertama 2008. Metodologi yang digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan Pooled EGLS (period random effect).
Dari penelitian ini didapat sejumlah kesimpulan yaitu pembiayaan murabahah pada bank umum syariah dipengaruhi secara signifikan oleh variabel Non Performing Financing (negatif), bonus SWBI (positif), dan tingkat suku bunga pinjaman (positif). Adapun pembiayaan mudharabah dipengaruhi secara signifikan oleh variabel pembiayaan murabahah (negatif) dan tingkat bagi hasil (positif). Sedangkan variabel NPF meskipun tidak signifikan mempengaruhi pembiayaan mudharabah namun mempunyai arah hubungan negatif.

The objective of this thesis is to gain knowledge of factors affecting mudharaba and murabaha financing at shariah banking in Indonesia during the fourth quarter of year 2004 to the first quarter of year 2008. Panel data analysis using Pooled EGLS (Period Random Effect) is applied as the methodology.
Findings derived from this study are: 1] murabaha financing in shariah banking is significantly affected by variables of Non Performing Financing (negative), SWBI bonus (positive), and rate of credit interest (positive); 2] As for mudharaba financing, it is affected significantly by murabaha financing (negative) and the rate of return (positive). While the NPF variable has a negative effect to the mudharaba financing with a low level of significance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25344
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nissa Ghulma Ratnasari
"Tesis ini membahas perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan adopsi pembelian unitlink sebagai produk baru antara konsumen syariah dan konvensional dari tahap pencarian masalah hingga pembelian (adopsi) dilakukan meliputi tahap pre-existing problem (religiusitas), tahap awareness (brand awareness), tahap interest (brand preference), tahap evaluation (brand trust), tahap trial (brand affection), dan tahap adopsi (brand loyalty).
Sebagai proses post adopsi, dianalisa juga perbedaan sikap importance (ekspektasi) dan performance (persepsi) anatara unitlink syariah dan konvensional. Pada dasarna, penelitian ini mengidentifikasi variabel apa yang berperan penting dalam keputusan pembelian (adopsi) yang membedakan antara syariah dan konvensional. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode single cross sectional melalui penyebaran kuisoner.
Hasil penelitian menyarankan bahwa penting kiranya bagi pihak-pihak terkait (praktisi unitlink syariah) untuk memperhatikan atribut brand awareness unitlink syariah. Mereka juga sebaiknya tidak mengabaikan sisi keyakinan nilai agama para nasabah dengan menerapkan syariah compliance dengan baik pada setiap opearsionalisasi unitlink syariah. Sedangkan, untuk konvensional, nasabah unitlink menganggap positif penggalian informasi yang komprehensif yang diperoleh dari agen konvensional. Sehingga, bila unitlink syariah menginginkan akselerasi pertumbuhan yang cepat, penting kiranya penyedian informasi mengenai unitlink syariah yang lengkap dan transparan.

This tesis researches the discrimination of factors that influence the adoption process of buying between sharia and conventional unitlink. The adoption process consists of several phase i.e. pre-existing problem or needs, awareness, interest, evaluation, trial, and adoption. Religiosity represents phase of problem recognition. Brand awareness stands for awareness phase. Brand preference correspondents to interest phase. Brand trust for evaluation phase. Brand affection signifies for trial phase. Brand loyalty embodies for adoption phase. Subsequent to adoption process, there's post adoption process which is indispensable as well as adoption. The key issue of post adoption is brand perceived quality (importance and performance of attribute).
This research also analyzes the distinction of importance and performance attitude. The chief concern of this study is identification what factor becoming significant role in innovative product buying decision (adoption) and dissimilarities in the midst of sharia and conventional. This quantitative research exploits single cross sectional method by means of questionnaire.
The study result suggests that pemasar should focus on brand awareness and religiosity that are essential point for sharia unitlink respondent. The vital occurrence is sharia compliance that ought to be implemented in each operational of unitlink. Thus, transparency of information must be provided to prevail the competition and attain the accelerated growth in sharia insurance industry."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T25464
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuria Pratiwhi Cleopatra
"Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Penerapan sistem ekonomi Islam dalam lembaga keuangan diyakini merupakan alternatif yang memiliki keunggulan baik bagi nasabah, bank dan perekonomian nasional. Namun keunggulan tersebut baru akan terasa manfaatnya apabila industri perbankan syariah cukup besar, yang ditandai dengan besarnya proporsi aset bank syariah dibandingkan dengan keeluruhan aset industri perbankan nasional.
Hingga September 2007, aset perbankan syariah baru mencapai 1,72% dari keseluruhan aset perbankan nasional. Bank Indonesia sebagai bank sentral menargetkan aset perbankan syariah pada akhir 2008 akan mencapai 5% dari keseluruhan aset perbankan nasional. Dalam rangka meningkatkan proporsi aset tersebut, dilakukan penelitian untuk mendapatkan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan proporsi aset perbankan syariah tersebut. Variabel-variabel yang diteliti adalah jumlah kantor bank syariah, jumlah bank syariah yang beroperasi, porsi deposito dari keseluruhan dana pihak ketiga bank, porsi pembiayaan bagi hasil, FDR bank syariah, NPF bank syariah, kebijakan office chaneling, tingkat inflasi, SBI, SWBI, tingkat suku bunga deposito bank konvensional dan tingkat suku bunga kredit bank umum konvensional.
Dari hasil analisis statistik, diperoleh variabel yang signifikan mempengaruhi proporsi aset bank syariah terhadap aset bank umum nasional adalah jumlah bank syariah, NPF bank syariah, FDR bank syariah, porsi pembiayaan bagi hasil, dan tingkat suku bunga kredit bank umum konfensional.

Sharia bank is a financial institution that provides banking services that complies to the rules of Islamic sharia. The application of Islamic principles in financial institution is believed to be an alternative that will benefit for customer, bank, and the whole national economic system. In the real-world facts, the benefit of Islamic financial institution will be significant only if the size of sharia banking industry is significant compared to the size of whole banking system, which is marked by the proportion of its asset against total asset of the banking system.
Up to September 2007, the asset proportion of sharia banks in Indonesia only reached 1.72% of total national banking asset. Bank Indonesia, the central bank of Indonesia, targeted that sharia banking?s asset proportion shall be 5% of total national banking asset at the end of 2008. To achieve this asset proportion target, this research was conducted to obtain factors that affect asset proportion of sharia banking. The examined factors were the number of sharia bank? offices / outlets, the number of operating sharia banks, the amount-of-deposit-account proportion to the total third party fund, profit-sharing finance proportion, FDR (finance to deposit ratio), NPF (non-performing finance), the office channeling policy, inflation rate, central bank rate (SBI), the return rate of wadhiah of central bank (SWBI), the rate of deposit account in non-sharia banks and the credit rate of non-sharia banks.
From the statistical analysis, it is concluded that the most significant factors that affect the proportion of sharia banking assets of total national banking assets are the number of sharia banks, NPF, office channeling policy, inflation rate, and the credit rate of non-sharia banks."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24211
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Raihan Saviero Danniswara
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi intensi untuk menggunakan bank digital syariah pada generasi Z di Indonesia dengan menggunakan Technology Acceptance Model. Sampel yang digunakan yaitu penduduk Indonesia beragama Islam yang termasuk dalam generasi Z dan belum pernah menggunakan bank digital syariah. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 196 responden yang kemudian diolah dengan metode structural equation model-partial least square (SEM-PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitude dan features memiliki peran penting terhadap intensi untuk menggunakan bank digital syariah dan attitude memediasi hubungan antara perceived usefulness, perceived ease of use, dan trust dengan intensi untuk menggunakan bank digital syariah.

This study aims to analyse factors that influence intention to use Islamic digital banks in generation Z in Indonesia using the Technology Acceptance Model. The sample used is Indonesian Muslims who belong to generation Z and have never used Islamic digital banks. The data collected were 196 respondents processed using structural equation model-partial least square (SEM-PLS) method. The results of this study indicate that attitude and features have an important role in the intention to use Islamic digital banks and attitude mediates the relationship between perceived usefulness, perceived ease of use, and trust towards intention to use Islamic digital banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Auliana
"Dengan regresi data panel menggunakan Two Step System Generalized Method of Moments (GMM), penelitian ini mengevaluasi variabel-variabel yang memengaruhi perbedaan Net Interest Margin (NIM) pada bank konvensional atau Net Profit and Loss Sharing Margin (NPM) pada Bank syariah di negara sistem perbankan ganda periode 2016-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPM bank syariah dan NIM bank konvensional di Indonesia adalah tertinggi di antara negara-negara lainnya, mengindikasikan tingginya biaya intermediasi perbankan di Indonesia dan inefisiensi. NPM bank syariah di Indonesia sangat tinggi, menggambarkan kurangnya daya saing dibandingkan dengan bank konvensional. Selain itu, ketika melihat negara dengan sistem perbankan ganda, NPM bank syariah selalu lebih tinggi dibandingkan bank konvensional. Analisis faktor yang mempengaruhi NIM dan NPM mencakup variabel-variabel spesifik bank, industri, dan makroekonomi. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko likuiditas, efisiensi, kekuatan pasar, ukuran bank, dan pembayaran bunga implisit yang termasuk kategori spesifik bank adalah faktor utama yang menyebabkan perbedaan NPM yang lebih besar pada bank syariah. Sebaliknya, variabel makroekonomi dan industri tidak terbukti menyebabkan perbedaan NPM yang lebih besar pada bank syariah dibandingkan NIM bank konvensional.

Using panel data regression with the Two Step System Generalized Method of Moments (GMM), this study evaluates the variables affecting the differences in Net Interest Margin (NIM) of conventional banks or Net Profit and Loss Sharing Margin (NPM) of Islamic banks in dual banking system countries for the period 2016-2022. The study results show that the NPM of Islamic banks and the NIM of conventional banks in Indonesia are the highest among other countries, indicating high banking intermediation costs and inefficiency in Indonesia. The NPM of Islamic banks in Indonesia is very high, reflecting a lack of competitiveness compared to conventional banks. Additionally, when looking at countries with dual banking systems, the NPM of Islamic banks is always higher than that of conventional banks. The analysis of factors affecting NIM and NPM includes bank- specific, industry, and macroeconomic variables. The results show that liquidity risk, efficiency, market power, bank size, and implicit interest payments, which fall into the bank-specific category, are the main factors causing greater NPM differences in Islamic banks. In contrast, macroeconomic and industry variables are not proven to cause greater NPM differences in Islamic banks compared to NIM in conventional banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luci Irawati
"Otoritas moneter sangat menyadari bahwa efisiensi di sektor perbankan merupakan salah satu kunci utama tercapainya stabilitas makro ekonomi dan efektifitas tranmisi kebijakan moneter. Dalam penelitian ini, pendekatan non parametrik Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan untuk mengestimasi tingkat efisiensi individual bank umum syariah di Indonesia selama periode triwulan IV:2004 sampai dengan triwulan II:2007. Model panel data digunakan untuk membuktikan hubungan antara pergerakan tingkat bunga Sertifikat bank Indonesia (SBI), dan beberapa variabel makro dan mikro lainnya yang merefleksikan kondisi ekonomi dan karakteristik bank yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja bank. Pengukuran efisiensi menggunakan tiga pendekatan yaitu: pendekatan produksi, pendekatan intermediasi dan pendekatan aset. Hasil penelitian membuktikan bahwa selama periode penelitian bank umum syariah di Indonesia belum beroperasi secara efisien, dan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat efisiensi bank umum syariah di Indonesia. Dilain pihak variabel kapitalisasi, CAR dan market power mempunyai hubungan positif dengan tingkat efisiensi, sedangkan variabel inflasi dan NPF mempunyai hubungan negatif.

Monetary authority recognizes that efficiency in the banking sector is one of contributors to macroeconomy stability and effectivity of monetary policy transmition. In this study, the non parametric Data Envelopment Analysis (DEA) approach is applied to estimate of individual of efficiency of Islamic banks in Indonesia during quarter IV:2004 to quarter III:2007. A panel data model is estimated to prove the relationship between independent variables the interest rate of Sertifikat Bank Indonesia (SBI), and a set of macro and micro variables reflecting business cycle and bank characteristic may affect bank performance. The study has 3 different approaches, the production approach, the intermediation approach and asset approach. The evidence shows during observing periods Islamic banks in Indonesia were not operate efficiently and the interest rate of Sertifikat Bank Indonesia was not strongly correlated with efficiency of Islamic banking operating. On the other hand, variables capitalization, CAR, and market power have positive correlation to efficiency of Islamic bank, furthermore inflation rate and NPF have negative correlation."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Eka Puspita
"Perkembangan sektor perbankan dunia menunjukkan bahwa pengukuran efisiensi dengan rasio keuangan dan indikator profitabilitas seperti Return on Assets (ROA) atau Return on Equity (ROE) tidak cukup untuk menunjukkan performansi bank. Saat mengukur profitabilitas, harus dianalisis juga risiko yang terkait dengan indikator profitabilitas. Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) maka risiko dapat dimasukan kedalam pengukuran efisiensi dengan tetap mempertimbangkan profitabilitas. Selain itu DEA memungkinkan benchmark efisiensi pada Dual Banking Systems seperti yang diterapkan di Indonesia. DEA juga memungkinkan pengukuran efisiensi dengan multiple input dan output sehingga banyak faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengukuran. Dengan DEA, dilakukan pengukuran efisiensi dengan 4 model yang berbeda.
Model pertama adalah NIM dengan input DEA berupa risiko likuiditas dan risiko pembiayaan dengan output berupa NIM. Model kedua adalah model ROA dengan input berupa risiko operasional dan output ROA, model ketiga adalah model ROE dengan input berupa risiko leverage dengan output ROE, model terakhir adalah model ALL dengan input semua risiko pada ketiga model dan output semua indikator profitabilitas pada ketiga model. Setelah diukur efisiensi ketiga model dilakukan uji beda Mann Whitney untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada keempat model tersebut.
Hasil pengukuran membuktikan bahwa antara bank syariah dan konvensional tidak terdapat perbedaan signifikan pada model NIM, terdapat perbedaan signifikan pada model ROA yang disebabkan oleh perbedaan total aset, terdapat perbedaan pada model ROE yang disebabkan oleh perbedaan total ekuitas, dan tidak terdapat perbedaan pada model ALL.

The development of the banking sector of the world shows that the measurement of the efficiency with financial ratios and profitability indicators such as Return on Assets (ROA) or return on equity (ROE) is not sufficient to demonstrate the performance of the bank. When measuring profitability, should be analyzed also the risks associated with indicators of profitability. Using Data Envelopment Analysis (DEA), the risk can be incorporated into the measurement of efficiency while considering profitability. In addition it allows the DEA efficiency benchmarks on Dual Banking Systems as applied in Indonesia. DEA also allows the measurement of the efficiency with multiple inputs and outputs so many factors that can be considered in the measurement. With DEA, the efficiency measured with 4 different models.
The first model is the NIM model with liquidity risk and financing risk as input and NIM as output. The second model is ROA model with operational risk as input and ROA as output, third model is ROE with risk leverage as input and ROE as output, the last model is ALL model with all the risk in three models as input and indicators of profitability in all three models as output. Having measured the efficiency of the three models, Mann Whitney test is needed to see whether there are significant differences in four models.
The measurement results prove that the Islamic banks and conventional no significant differences in NIM models, there are significant differences in ROA models caused by differences in total assets, there is a difference in ROE models caused by the difference in total equity, and there is no difference in ALL models.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf-
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvien Nur Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat stabilitas perbankan syariah dengan perbankan konvensional di Indonesia dengan menggunakan sampel 11 bank umum syariah dan 11 bank umum konvensional. Data sekunder triwulanan digunakan dalam periode pengamatan mulai tahun 2011-2013 dengan menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor, baik dari faktor internal perbankan yang meliputi laba sebelum pajak, rasio kredit terhadap total aset, rasio cadangan kerugian terhadap total pembiayaan, rasio beban operasional terhadap pendapatan opersional dan faktor makro ekonomi yang meliputi tingkat nilai tukar rupiah terhadap USD, BI Rate, dan pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap stabilitas keuangan perbankan syariah dan konvensional dengan kesimpulan akhir bahwa tingkat stabilitas keuangan perbankan syariah masih lebih rendah jika dibandingkan perbankan konvensional.

The purpose of this study was to compare the stability of Islamic and conventional banking in Indonesia by using 11 Islamic banks and 11 conventional banks as samples. The secondary data used in the quarterly observation with beginning period 2011-2013, using panel data regression. The results of the study explained that there are several factors, both internal banks factors consist of banking profit before tax, credits to total assets ratio, the ratio of loss reserves to total financing, the ratio of operating expenses to revenues operational and macroeconomic factors include the level of the exchange rate against the USD BI Rate, and GDP growth are significantly influence the financial stability of Islamic and conventional banking where the conclusion indicate that the level of financial stability of Islamic banking is still lower than conventional banking."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>