Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Noerdin
"Di Indonesia bahan cetak alginate banyak digunakan di kalanan kedokteran gigi walaupun masih harus diimpor dari luar negeri. Sejak krisis tahun 1998 harga bahan cetak alginate terus meningkat sampai empat kali pada saat itu. Keadaan ini menyebabkan ada usaha untuk memodifikasi bahan cetak alginat seperti yang dilakukan oleh salah seorang dokter gigi di propinsi Sumatera Selatan-Indonesia. Usahanya adalah menambahkan pati ubi kayu ke dalam bahan cetak alginat yang digunakan untuk membuat gigi tiruan lepas. Peneltian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan pati ubi kayu yang dicampurkan ke dalam bahan cetak alginat dalam hal kemampuan reproduksi detail hasil pencetakan yang dicor dengan gipsum tipe III. 120 spesimen dibagi dalam 6 kelompok dengan variasi penambahan pati ubi kayu 45-55%. Spesimen adalah hasil cetakan dari reproduksi detail test block berdasarkan ISO No. 1563/1978 dan diperiksa di bawah steromikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan cetak alginat yang ditambahkan pati ubi kayu sampai dengan 47.5% masih dapat mencetak dengan baik berupa garis dengan kedalaman 50 m dan 75 m.

The utilization of additional cassava starch (Manihot utilisima) for alginate dental impression material. In Indonesia alginate which is a common impression material used in dentistry is still imported. Since the economic crisis in 1998 the alginate price becoming four times more expensive. This situation resulted in efforts to modify the commercial alginate as had been conducted by a dentist in South Sumatera province in Indonesia. He who had added cassava starch into the commercial alginate used to make partial denture impression. The aim of this research is to investigate the effect of additional cassava starch into the commercial alginate on its ability to produce reproduction detail using type III gypsum the amont of 120 specimens were divided into 6 group of various additional cassava starch 45?55%. The specimens then being impressed with detail reproduction tool (ISO No. : 1563/1978) and the result is then analyzed under a stereo microscope. Conclusion: the alginate impression material with cassava starch with ratio up to 47,5% can be used as an impression in 50μm and 75μm in depth line."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Noerdin
"Bahan cetak gigi alginat berfungsi dalam membuat reproduksi dari gigi dan jaringan sekitarnya pada proses pembuatan gigi tiruan. Bahan cetak gigi alginat sampai saat ini sangat popular penggunaannya di kalangan kedokteran gigi Indonesia karena harganya terjangkau dan banyak tersedia di pasaran. Bahan cetak ini masih harus diimpor dari luar negeri. Sebagai akibat krisis ekonomi pada tahun 1998, di beberapa daerah bahan cetak alginat ini menjadi lebih mahal harganya sampai empat kaii lipat dan langka di pasaran. Untuk mengatasi situasi tersebut diperoleh informasi dari sejawat dokter gigi yang bertugas di Sumatera Selatan menambahkan bubuk pati ubi kayu (Manihot Utilisima) ke dalam bubuk bahan cetak gigi alginat pada proses pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, dengan perbandingan 1:1 sebagai langkah penghematan menghasilkan permukaan cukup halus dan kualitas detail cetakan yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi penambahan pati ubi kayu (Manihot utilisima) pada bubuk bahan cetak kemasan terhadap hasil reproduksi detail cetakan gips tipe III sesuai dengan ketentuan ANSI/ADA no. 18 atau ISO 1563 tahun 1978. Mengingat bubuk alginat murni yang berasal dari algae coklat banyak dibudi dayakan di berbagai daerah di Indonesia, dalam penelitian ini dicoba juga kemungkinannya untuk di kembangkan sebagai bahan cetak gigi alginat.
Sebanyak 120 spesimen dibagi dalam 6 kelompok, masing-masing terdiri dari 20 spesimen. Kelompok A1 sampai dengan A5 adalah kelompok bahan cetak alginat yang dicampur dengan pati ubi kayu, dengan perbandingan secara berurutan dari 55%:45% ; 52,5%:47,5% ; 50%:50% ; 47,5%:52,5% ; 45%: 55%, sedangkan A0 merupakan kontrol tanpa penambahan pati ubi kayu. Setiap kelompok dibuat adonan alginat dengan cara dicampurkan bahan cetak alginat dengan air dan dilakukan pengadukan selama 10 detik; kemudian alat uji reproduksi detail (ISO 1563/1978) dicetak dengan bahan cetak. Dan hasilnya kemudian dicor dengan adonan gips tipe III yang dibuat sesuai petunjuk pabrik. Setelah mengeras, gips hasil pengecoran reproduksi detail garis dengan kedalaman garis 0,050 dan 0,075 dianalisa dibawah mikroskop stereo.
Terlihat penurunan hasil reproduksi detail dengan bertambahnya konsentrasi pati ubi kayu. Semakin sedikit konsentrasi pati ubi kayu yang ditambahkan ke dalam bahan cetak alginat sampai perbandingan 47,5%:52,5% akan menghasilkan reproduksi detail yang masih berada pada ketentuan pada kedalaman garis 0,050 mm. Setelah dilakukan uji t statistik (a =0) diperoleh p a 0,05. Hal tersebut menunjukkan terjadinya penurunan hasil reproduksi detail dari bahan cetak alginat yang dicampur dengan pati ubi kayu tidak bermakna bila dibandingkan dengan hasil reproduksi detail dari bahan cetak kemasan tanpa dicampur ubi kayu.
Penelitian yang menggunakan bubuk algin murni dari algae coklat dicampur pati ubi kayu, dengan penambahan bahan kimia K2S04 1,5% belum dapat menghasilkan cetakan reproduksi detail yang baik, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan bahan kimia tertentu untuk menyempurnakan proses gelatinisasi dari campuran."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Prasetia
"Semikonduktor TiO2 mulai dikembangkan menjadi beberapa bentuk morfologi skala nano, salah satu bentuk morfologinya yaitu bentuk TiO2 nanotube. Metode yang paling mudah dilakukan dalam sintesis TiO2 nanotube adalah dengan cara anodisasi menggunakan larutan elektrolit tertentu. Untuk menyempurnakan sintesis TiO2 nanotube, digunakan larutan elektrolit berviskositas tinggi agar mampu menahan laju disolusi dalam sintesis TiO2 nanotube. Natrium alginat merupakan salah satu zat pengental yang diekstrak dari ganggang coklat dan diharapkan mampu menahan laju difusi elektrolit pada sintesis TiO2 nanotube sehingga mampu menghasilkan TiO2 nanotube yang sangat teratur dengan ketinggian tabung yang cukup. Pada penelitian ini, mula-mula dilakukan penentuan viskositas natrium alginat dengan berbagai konsentrasi menggunakan viskometer ostwald. Kemudian, dilakukan anodisasi pada plat titanium dengan variasi konsentrasi natrium alginat, variasi konsentrasi NH4F, serta variasi pH elektrolit. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi natrium alginat dan NH4F dalam larutan elektrolit dapat meningkatkan tinggi, diameter, serta kerapihan dari nanotube yang terbentuk. Namun penambahan konsentrasi NH4F yang lebih tinggi serta kondisi pH elektrolit yang lebih rendah justru membuat morfologi TiO2 nanotube semakin tidak beraturan atau bahkan tidak terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh morfologi TiO2 nanotube terbaik dengan menggunakan konsentrasi elektrolit natrium alginat dan NH4F masing-masing sebesar 0,30 % dengan media elektrolit pada pH 4.

TiO2 semiconductor has been developed in some nanoscale forms, one of those is TiO2 nanotube. The simplest way to synthesize TiO2 nanotube is anodization process using certain electrolyte solution. High-viscosity electrolyte solution can be used to control the dissolution rate in TiO2 nanotube synthesis. Sodium alginate is one of the thickening agent extracted from brown algae and hopefully it can control the dissolution rate in electrolyte solution in TiO2 nanotube synthesis, so the Highly-ordered TiO2 nanotube can be formed with sufficient nanotube length. In this research, first the determination of sodium alginate viscosity with viscometer Ostwald must be conducted. Then, titanium foil is anodized with concentration variation of NH4F and sodium alginate, also with the pH variation of electrolyte solution. Based on characterization using SEM, the addition of NH4F and sodium alginate in electrolyte solution can increase the length, diameter and organization of nanotube which formed. But the addition of higher NH4F concentration and electrolyte acidity causes TiO2 nanotube morphology more collapsed and not organized, moreover it cant be formed. Based in this research, TiO2 nanotube with the best morphology is obtained with using NH4F and sodium alginate concentration in 0,30 % each, in an electrolyte solution with pH 4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Claresta Jacob
"[ ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai upaya upaya yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono SBY sebagai bentuk impression management menjelang akhir jabatannya Hal ini menarik untuk diangkat karena terkait banyaknya isu yang muncul SBY melakukan berbagai upaya untuk mengelola citranya Karena itulah penulis ingin mengetahui upaya upaya apa saja yang telah dilakukan SBY dalam mengelola citranya Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data sekunder yaitu melalui buku artikel jurnal serta berita di internet yang berkenaan dengan upaya impression management SBY Dari pembahasan ini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa SBY menggunakan banyak strategi untuk mencapai tujuan to be like to be believed to excuse failure dan to be followed Upaya yang dilakukan ada yang menimbulkan citra positif bagi dirinya namun banyak pula upaya yang dinilai masyarakat hanya sebagai bentuk pencitraan untuk keuntungan dirinya

ABSTRACT
Abstract This journal discusses the efforts made by Susilo Bambang Yudhoyono SBY as a form of impression management towards the end of his term Because of the number of issues that arise the President made various efforts to manage his image That 39 s why I would like to know what efforts have been made by SBY to manage his image Data collected by using secondary data collection methods namely through books articles journals and news on the internet with regard to SBY rsquo s impression management efforts From this analysis I came to the conclusion that SBY use many strategies to achieve the goal to be like to be believed to excuse the failure and to be followed The efforts that SBY made gives rise to a positive image for SBY but many efforts are assessed society only as a form of imaging to his advantage , Abstract This journal discusses the efforts made by Susilo Bambang Yudhoyono SBY as a form of impression management towards the end of his term Because of the number of issues that arise the President made various efforts to manage his image That 39 s why I would like to know what efforts have been made by SBY to manage his image Data collected by using secondary data collection methods namely through books articles journals and news on the internet with regard to SBY rsquo s impression management efforts From this analysis I came to the conclusion that SBY use many strategies to achieve the goal to be like to be believed to excuse the failure and to be followed The efforts that SBY made gives rise to a positive image for SBY but many efforts are assessed society only as a form of imaging to his advantage ]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Malida Aprilliza
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat pupuk slow-release nanokomposit superabsorben. Sintesis pupuk slow-release nanokomposit superabsorben dilakukan dalam 4 tahap. Tahap pertama, isolasi natrium alginat dari ganggang coklat diperoleh rendemen natrium alginat sebesar 44,32% dengan berat molekul 10163,819 g/mol. Keberhasilan isolasi didukung dengan karakterisasi menggunakan FTIR, XRD, SEM dan DSC. Tahap kedua, sintesis superabsorben nanokomposit menggunakan natrium alginat sebagai backbone, asam akrilat dan akrilamida sebagai monomer, kalium persulfat sebagai inisiator dan N,N-metilena bisakrilamida (MBA) sebagai pengikat silang serta zat anorganik bentonit sebagai filler. Kapasitas swelling superabsorben nanokomposit terbaik sebesar 576 g/g dan kapasitas swelling dan release terhadap larutan urea sebesar 629 g/g, dan 15 %. Hasil ini didukung dengan karakterisasi menggunakan FTIR, SEM dan DSC. Komposisi terbaik ini digunakan untuk sintesis pupuk slow release dengan metode polimerisasi insitu diperoleh kapasitas swelling air sebesar 638 g/g dan kapasitas release sebesar 72,76 %. Pupuk slow release dikarakterisaasi dengan FTIR dan SEM.

Superabsorbent nanocomposite fertilizer was synthezised in four steps. Initially, isolation alginate sodium from brown algae by extraction method. Sodium alginate obtained from extraction of brown algae used as the backbone for the synthesis of superabsorbent nanocomposite copolymerization.. The rendement of sodium alginate obtained was 44.32% with molecular weight of 10163,819 g/mol from measurement the intrinsic viscosity. The product isolation was characterized by FTIR, XRD, SEM, and DSC. The next step was synthesis of nanocomposite superabsorbent by acrylic acid and acrylamide as monomer, sodium alginate as backbone, potassium persulfate as inisiator, MBA as crosslinker and bentonite as filler by radical polimeryzation method. Optimazation of composition nanocomposite superabsorbent was done by swelling capacity. The results of swelling capacity in water gave 576 g/g for SA3 while swelling and release in urea solutions gave respectively 629 g/g and 15%. SA3 was characterized by FTIR, SEM, and DSC. The composition in synthesis of SA3 was used to synthesized slow release fertilizer and characterized by FTIR and SEM. Swelling and release capacity of fertilizer was 638 g/g and 72,76 % respectively
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Febriani
"Bahan cetak yang dipakai dalam bidang kedokteran gigi berfungsi sebagai reproduksi negatif gigi dan jaringan rongga mulut, hasil cetakan dicor dengan gips sehingga diperoleh model keja yang merupakan replika gigi dan jaringan rongga mulut. Bahan cetak yang banyak digunakan adalah alginat, yang merupakan barang import. Di beberapa daerah sulik didapat sehingga diupayakan modifikasi bahan cetak alginat dengan pati ubi kayu (Manihot Utilisima). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi perubahan pati ubi kayu (Manihot Utiiisima) pada bahan cetak alginat kemasan terhadap hasil reproduksi detail cetakan gips tipe M. Sebanyak 120 spesimen dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok Al, sampai dengan AS perbandingan bahan cetak alginat dan pati ubi kayu berurutan dari 55% : 45%; 52,5% : 47,5%; 50% : 50%; 47,5% : 52,5%; 45% : 55% dan kelompok AO sebagai kontrol tanpa ditambah pati ubi kayu, kemudian dicetak dengan slat uji reproduksi detail (ISO 1563 78), hasilnya dicor gips tipe III setelah mengeras, reproduksi detail dianalisa dengan mikroskop stereo. Hasil yang didapat dilakukan uji t untuk mengetahui perbedaan bahan cetak alginat kemasan dengan bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu pada kedalaman garis 0,05 mm dan 0,075 mm. Hasil yang didapat bahan cetak alginat kemasan tidak berbeda dengan bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu pada kedalaman garis 0,05 mm dan 0,075 mm. Dari panelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu sampai perbandingan 47,5% : 52,5% dapat digunakan sebagai bahan cetak.

The Influence of Additional Manihot Utilisima for
Alginate Impression Material to Accuracy Reproduction Details Results
Impression materials which are used work in dentistry as a negative reproduction of teeth and oral tissues. The negative reproduction being filled in with gypsum in order to produce a replica of teeth and oral tissues. The most common being used impression material is alginate, which is a much improved product commodity now. The material is still rare to be found in several places, therefore we can try to modify the alginate with manihot utilisima. The aim of this research is to find the effect of manihot utilisima addition to the imported alginate and its ability to reproduce detailed reproduction using type III gypsum. The 120 specimen is divided into 5 groups of study. The percentage comparison 'of alginate to manihot utilisima in Al group to AS group are 55% : 45%; 52.5% : 47.5%; 50% : 50%: 47.5%
52.5%; 45% : 55%. A4 as a control group without the addition of manihot utilisima. The materials then being impressed with detail reproduction tool (ISO 1563 ! 78), the detail result is then analyzed under a stereo microscope. The t-test was used to statistically test the differences of alginate impression and alginate substitution to manihot utilisima, in 0.05 mm and 0.075 mm depth. There were no significant differences between the alginate impression and modified alginate with manihot utilisima in 0.05 mm and 0.075 mm depth. Therefore this research concludes that the alginate impression with manihot utilisima with a ratio up to 47,5% 52.5% can be used as an impression material."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2001
T1873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Sheryn Laura
"Dalam dua dekade terakhir, terjadi peningkatan insidensi Inflammatory Bowel Disease (IBD) secara global. Deksametason yang tergolong dalam golongan kortikosteroid menjadi salah satu pilihan terapi IBD. Deksametason memiliki spesifisitas yang rendah sehingga dapat memberikan banyak efek samping ketika diberikan lewat rute oral konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi beads berisi deksametason (F1) dan deksametason-probiotik (F2) menggunakan metode gelasi ionik, dengan polimer natrium alginat (2%) yang disambung silang dengan kation Ca2+ dari kalsium klorida (3%). Probiotik yang digunakan adalah Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium bifidum. Probiotik ditambahkan dengan tujuan memfasilitasi degradasi polimer pada lingkungan kolon. Beads kalsium-alginat yang dihasilkan berbentuk hampir bulat dan memiliki efisiensi penjerapan yang tinggi (F1 94,839%, F2 97,415%). Beads kemudian disalut oleh Eudragit L100 (F1A & F2A) atau Eudragit S100 (F1B & F2B). Pengujian pelepasan zat aktif dilakukan secara in vitro pada medium HCl 0,1 N pH 1,2 (2 jam), dapar fosfat pH 7,4 (3 jam), dan dapar fosfat pH 6,8 (3 jam) secara kontinu. Keempat formula beads berhasil menghasilkan pelepasan rendah pada medium HCl. Formula dengan probiotik yang tersalut dengan Eudragit L100 (F2A) merupakan formula terbaik karena berhasil menghasilkan pelepasan deksametason dalam HCl yang rendah (3,062 ± 0,036%), dan memberikan pelepasan kumulatif deksametason pada kolon yang paling tinggi (94,698 ± 0,608%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa beads dengan probiotik memiliki pelepasan kumulatif yang lebih tinggi dibanding beads tanpa probiotik.

In the past two decades, there has been an increase in the incidence of Inflammatory Bowel Disease (IBD) globally. Dexamethasone, which belongs to corticosteroid class, has low specificity so that it can produces many side effects when given by the conventional oral route. This research was conducted to prepare and evaluate beads containing dexamethasone (F1) and dexamethasone-probiotic (F2) by ionic gelation method, where sodium alginate (2%) was crosslinked with Ca2+ ions from calcium chloride (3%). Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium bifidum are used as probiotics in this formulation. Probiotics are added with the aim to facilitate the degradation of polymers in the colonic environment. The resulting beads are almost spherical in shape and have high entrapment efficiency (F1 94.839 ± 0.361%), F2 (97.415 ± 0.852%). The beads were then coated with Eudragit L100 (F1A & F2A) or Eudragit S100 (F1B & F2B). In vitro drug release study was performed on 0,1 N HCl pH 1,2 (2 hours), phosphate buffer pH 7.4 (3 hours), and phosphate buffer pH 6,8 (3 hours) continuously. All formulas successfully resist release in the acidic environment. Formula 2A was selected as most optimum formula as it could resist the release of dexamethasone in HCl (3.062 ± 0.036%), and gave the highest drug cumulative release in colon (94.698 ± 0.608%). The results showed that beads formulated with probiotics had higher cumulative release compared with the beads with dexamethasone only."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Hazmi
"ABSTRAK
Pemanfaatan bahan lokal menjadi bahan bangunan yang tepat guna merupakan sesuatu hal yang patut dipertimbangkan, terutama dalam hal mendapatkan bahan bangunan ringan dan kuat serta memenuhi standar tertentu. Batu bata merah atau bata beton pejal merupakan bahan bangunan yang saat ini cukup populer dipergunakan untuk pembuatan dinding bangunan gedung meskipun sebenarnya bahan tersebut memiliki bobot sendiri yang cukup besar. Bambu merupakan tumbuhan alami yang banyak dipergunakan untuk bahan bangunan, selain mudah didapatkan juga bobotnya yang ringan serta sifatnya yang mirip dengan kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi cacahan batang bambu dalam campuran mortar semen pasir terhadap kuat tekan, bobot isi, serta penyerapan airnya. Hasil pengujian tersebut akan ditinjau kesesuaiannya terhadap spesifikasi bata beton pejal menurut Standar Bahan Bangunan Indonesia yang diatur dalam Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji berupa kubus mortar semen dengan berbagai macam komposisi cacahan batang bambu terhadap berat semen dengan faktor air semen yang sama. Variasi komposisi (dalam %) antara cacahan batang bambu dengan semen portland adalah 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25%, sedangkan nilai faktor air semen adalah 0,55%. Banyaknya sampel untuk tiap-tiap jenis campuran adalah 4 buah, sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 40 buah. Pengujian bobot isi, penyerapan air dan kuat tekan mortar dilakukan pada umur 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase komposisi cacahan batang bambu terhadap berat semen di dalam campuran mortar berpengaruh terhadap nilai bobot isi, penyerapan air dan kuat tekan mortar. Makin besar persentase cacahan batang bambu terhadap berat semen, makin menurut nilai bobot isi, penyerapan air dan kuat tekan mortar. Jika ditinjau kesesuaiannya terhadap persyaratan kuat tekan bata beton pejal menurut Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) tahun 1982, mortar jenis M0, M10, dan M15 memenuhi sayarat spesikasi bata beton jenis A1, A2, B1, dan B2 sedangkan mortar jenis M20 dan M25 memenuhi syarat spesikasi bata beton jenis A1, A2, dan B1. Jika ditinjau kesesuaiannya terhadap persyaratan penyerapan air mortar jenis M0, M10, M15, M20, dan M25 memenuhi syarat spesikasi bata beton jenis B1 dan B2. Jika dibandingkan dengan bata beton pejal dari salah satu produk lokal di Medan, mortar jenis M0, M10, M15, M20, dan M25 lebih ringan dari pada bata beton pejal produk lokal tersebut."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi
"Salah satu metode pengontrolan respon dinamik struktur adalah dengan menyediakan sistem kontrol pasif menggunakan material viskoelastik dengan rasio redaman yang besar. Penelitian ini membahas tentang pengukuran rasio redaman pada material aspal. Material aspal merupakan material viskoelastik yang relatif murah dibandingkan material viskoelastik lain yang sudah dikembangkan yaitu rubber dan lead. Karena keterbatasan alat dinamika struktur yang digunakan, maka aspal pen 60/70 yang digunakan dicairkan menjadi aspal cair dengan pelarut minyak tanah menjadi aspal cair Medium Curing dan dengan pelarut solar menjadi aspal cair Slow Curing dengan komposisi bahan pelarut aspal cair ditetapkan sebanyak 20% dan 22.5%. Dilakukan modifikasi terhadap alat dinamika struktur yang sudah ada di Laboratorium Mekanika Struktur Jurusan Sipil FTUI untuk dapat dipergunakan dalam penelitianini menjadi alat ukur besar rasio redaman dengan metode getaran bebas. Dengan menggunakan aspal cair yang diuji kekentalan kinematik dan titik nyalanya dilakukan pengukuran besar rasio redaman menggunakan metode eksperimen getaran bebas. Eksperimen dilakukan terhadap 4 jenis aspal cair yang sudah ditetapkan dengan melakukan variasi pembebanan static vertical, variasi luas kontak dinamik, dan variasi posisi tulangan vertical terhadap sistem alat dinamik. Dari penelitian ini dapat dihasilkan besar rasio redaman, dapat dipelajari efek variasi pembebanan static vertical, efek uji, efek luas kontak dinamik terhadap rasio redaman serta efek penambahan benan static vertical terhadap periode teredam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>