Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Basmala Gatot
"Kepuasan kerja yang dirasakan perawat diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dilakukan pada bulan Januari 2004 dengan melibatkan 216 perawat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja perawat berkisar antara 30% - 62,9% dan ketidakpuasan kerja perawat berkaitan dengan faktor Kebijakan dan Imbalan. Faktor dominan dari Isi Pekerjaan yang menyebabkan kepuasan kerja perawat yaitu faktor Penghargaan dan Otonomi, sedangkan faktor dominan dari Lingkungan Pekerjaan berkaitan dengan faktor Hubungan dengan Rekan, Hubungan dengan Atasan Langsung dan Kondisi Tempat Kerja. Karakteristik Perawat yang mempunyai hubungan bermakna (p<0,01) dengan kepuasan kerja adalah Status Perkawinan. Faktor yang paling berpengaruh dari Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat adalah faktor Kesempatan Pengembangan Karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan Hubungan dengan Atasan Langsung dengan p = 0,254 (sig 0,000).

The Relationships of Nurse's Characteristics, Job Content and Job Context to Levels of Work Satisfaction in the Inpatient Care of Gunung Jati Cirebon General Hospital. The nurses work satisfaction is an important factor to achieve high quality of services. This study aimed at finding out the relationships between Nurse's Characteristics, Job Content, and Job Context with the levels of work satisfaction in the Inpatient facilities of RSUD Gunung Jati Cirebon. This is a descriptive quantitative research with cross sectional approach. The data were analyzed using Univariate, Bivariate, and Multivariate analyses. This study was conducted involving 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities.
The results showed that the levels of work satisfaction ranged between 30%-62.9%. Salary and Policy were dissatisfaction factors of the nurses. Corcerning Job Content, Awards, Appointment and Otonomy were dominant satisfaction factors, and concerning Job Context were Relationship with Colleague, Relationship with Supervisor and Work Place Condition. Marietal Status had a significant relationship with work satisfaction (p<0.01). There were significant relationships between Nurse's Characteristic, Job Content, Job Context with Work Satisfaction, i.e.: Career Development with p = 0.282 (sig 0.000) and Relationship between Nurse and Supervisor with p = 0.254 (sig 0.000)."
Rumah Sakit Muhammadiyah ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muaeni
"Peningkatan konflik antar perawat pelaksana dan kecenderungan penurunan kualitas mutu pelayanan perawatan di rumah sakit. Kondisi ini dimungkinkan karena pengelolaan konflik yang terjadi di ruang rawat inap kurang dilaksanakan dengan baik oleh kepala ruang sehingga berdampak pada penurunan produktivitas waktu kerja perawat pelaksana.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kemampuan manajemen konflik kepala ruang dan karakteristik perawat pelaksana terhadap produktivitas waktu kerja perawat. Penelitian dilakukan di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon pada bulan Juli 2003. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 114 dari 160 responden perawat pelaksana di rawat inap. Pengumpulan data menggunakan 2 jenis instrumen yang telah diuji coba, terdiri dari kuesioner karakteristik individu perawat dan kemampuan manajemen konflik kepala ruang yang dipersepsikan perawat pelaksana.
Log harian untuk produktivitas waktu kerja perawat. Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi pearson product moment, sedangkan teknik pengambilan data menggunakan metode random sampling. Hasil penelitian mendapatkan adanya korelasi positif antara kemampuan manajemen konflik kepala ruang yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana dengan produktivitas waktu kerja (r = 0,251, p = 0,021) dan usia dengan produktivitas waktu kerja (r = 0,1995, p = 0,039). Tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan produktivitas waktu kerja (p = 0,001), serta ruang perawatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan produktivitas waktu kerja (p = 0,000). Penelitian ini juga mendapatkan model produktivitas waktu kerja yang merupakan fungsi dari variabel kemampuan manajemen konflik kepala ruang (β = 0,162), umur (β = 0,315), tingkat pendidikan (β = 5,089), status pernikahan (β = 0,315) dan konstanta (6,626).
Dampak dari temuan ini adalah produktivitas waktu kerja dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam manajemen bangsal khususnya manajemen konflik serta melaksanakan penyegaran atau peningkatan pendidikan kepada perawat pelaksana yang semakin bertambah usia agar selalu sesuai dengan perkembangan IPTEK.

Relationships between Ability of Conflict Management of Ward Manager Preceived by Nurses and Characteristic of Nurses and Productivity of Working Hour in Gunung Jati Hospital, CirebonThe increasing of conflict among nurses influences the decrease of service quality in hospital. This condition could be happened because conflict happened in patient unit is not managed effectively by ward managers, therefore it influences to the decrease of nurses performance of work.
The research's goal to identify the ability of ward manager in managing conflict and relationship with productivity of work hour of nurses. This research is done in Gunung Jati Hospital, Cirebon, July 2003. Research design use correlation descriptive by using cross sectional as a method. 114 respondents were chosen as samples from 160 nurses in patient unit. Collecting data is done by using questionnaire with random sampling method and daily log method. Correlation test use Pearson Product Moment Research result revealed that there is positive correlation between ability of conflict management perceived by nurses and work hour productivity (r=0,251, p =0,021). Variable of individual characteristic that has a significant relationships with hour productivity age (r=0,1995, p=0,039), level of education(p= 0,001) and ward unit (p=0,0001). This research has a regression model from work hour productivity which is function of conflict management ability of ward manager (β=0, 315) and constanta(6,626).
The impact of this finding is productivity of work hour could be increased by increasing the ability in implementing refreshing program or education of nurses in order to up date their knowledge and technology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Sumarni
"Kepala ruangan sebagai penanggung jawab ruang rawat inap mempunyai peranan yang sangat menentukan di dalam menciptakan pelayanan keperawatan yang profesional, dengan mengarahkan, menggerakkan, memberi kemudahan dan memberi teladan yang baik bagi perawat pelaksana agar mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja secara produktif.
RSUD Kabupaten Tasikmalaya merupakan rumah sakit umum kelas B yang mempunyai tenaga perawat mayoritas lulusan SPK (66,22%), sehingga memerlukan kepala ruangan yang mempunyai kemampuan, baik asuhan keperawatan maupun manajemen keperawatan, agar perawat pelaksana dapat melaksanakan tugasnya secara produktif. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan diketahuinya hubungan antara efektivitas kepemimpinan kepala ruangan dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Tasikmalaya.
Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebagai unit analisis adalah 142 orang. Analisis terdiri dari: Analisis univariat untuk deskripsi setiap variabel; analisis bivariat menggunakan uji Chi Square untuk mencari hubungan antar variabel, dan regresi linier sederhana untuk mencari hubungan sub variabel independen dengan variabel dependen; analisis multi variat menggunakan regresi linier ganda untuk melihat sub variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menggambarkan adanya hubungan yang bermakna baik antara efektivitas kepemimpinan dengan produktivitas kerja maupun antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja. Dari enam komponen efektivitas kepemimpinan masing-masing komponen mempunyai hubungan yang bermakna dengan produktivitas kerja, dan komponen yang paling berhubungan yaitu komunikasi. Begitu juga dan tiga komponen motivasi kerja masing-masing komponen berhubungan secara bermakna dengan produktivitas kerja dan yang paling berhubungan adalah kebutuhan akan otonomi dan kebutuhan akan afiliasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu bahwa para pengelola di RSUD Tasikmalaya, terutama kepala bidang keperawatan perlu berupaya untuk meningkatkan kepemimpinan kepala ruangan melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan manajemen keperawatan serta menyusun standar asuhan keperawatan di setiap unit. Bagi kepala ruangan diharapkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan menetapkan tujuan dalam mengarahkan kegiatan asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana diupayakan agar tercipta lingkungan yang kondusif, kerjasama yang kohesif, peningkatan kemandirian serta suasana kompetitif yang sehat diantara semua tenaga perawat.

The Correlation between Both Affectivity of Nurse Manager Leadership and Work Motivation with Productivity of Executing Nurses at Inpatient Unit of Regional Public Hospital Tasikmalaya Nurse Manager as in charge at inpatient unit has not determining role in creating professional care service, directing, activating, facilitating and giving good example to executing nurses in order that they have high motivation to work productively.
Regional public hospital (RSUD) Tasikmalaya, B-classed hospital, has most of them graduated form nursing school (66,22 %), and they need nursing manager who has capability either nursing care or care management, so that the executing nurses could run their duty productively. Base of those cases above, the purpose of this research was to think correlation between both of unit manager's leadership and work motivation with productivity of executing nurses at inpatient unit in regional public hospital Tasikmalaya.
The method of this research was quantitative with descriptive correlation and cross sectional approach. The number of the respondent was 142 people. Analysis were consist: univariate analysis was run to describe each variable; bivariate analysis used chi square test to look for some relations among variables and the simple liner regression was utilized to search relation of independent sub variable and dependent variable; the multivariate analysis used double liner-regression to seek independent sub variable and the most related with the dependent variable.
The results indicated that there was significant relation either between affectivity of leadership with work productivity, or between work motivations with work productivity. Of the six components of leadership affectivity, each has relation with work productivity, and the most related were communication. And of the three work motivation components, each was significant connected with work productivity, and the most related were need of power and need affiliation. Based on the research, the research conductor deliver some advise: The management of the regional public hospital Tasikmalaya especially the head of care unit division should improve leadership of unit manager through continuing education and nursing management training as well as compose standard of nursing care at every unit. And the unit manager should improve his/her communication competence and decided the aim in directing the nursing care activities. To enhance work motivation, cohesive cooperation, independence improvement, the executing nurses should create conducive environment as well as healthy competitive situation among them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T7093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heryati
"Prestasi kerja perawat pelaksana merupakan penampilan kerja perawat, baik kuantitas maupun kualitas dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien yang menjadi tanggung jawabnya. Prestasi kerja perawat dapat dinilai dari kualitas pelayanan keperawatan, kualitas personil perawatnya, kepuasan kerja, dan disiplin kerja. Prestasi kerja perawat yang tinggi merupakan cerminan kualitas pelayanan keperawatan yang dapat memenuhi kepuasan klien. Prestasi kerja perawat diprediksi dapat dipengaruhi oleh peran kepala ruangan meliputi peran interpersonal, informasional dan peran pengambilan keputusan. Dalam proses pelayanan keperawatan ketiga sub variabel secara bersama-sama mempunyai kontribusi terhadap prestasi kerja perawat pelaksana.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara peran kepala ruangan dengan prestasi kerja perawat pelaksana dalam periode waktu yang bersamaan. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Persahabatan dengan populasi 245 orang dan sampel 156 orang perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap, pada tanggal 19 Juni s/d 5 Juli 2002. Instrumen penelitian ini terdiri dari 25 pernyataan untuk mengukur peran kepala ruangan dan 30 pernyataan untuk mengukur prestasi kerja perawat pelaksana.
Hasil analisis statistik bivariat dengan uji kai kuadrat didapatkan peran kepala ruangan (interpersonal, informasional dan pengambil keputusan), semuanya berhubungan secara bermakna dengan prestasi kerja perawat pelaksana. Sedangkan untuk variabel confounding ( usia, pendidikan, lama kerja, jenis kelamin, status perkawinan ), ternyata tidak ada yang berhubungan secara bermakna dengan prestasi kerja perawat pelaksana. Hasil analisis statistik multivariat dengan uji regresi logistik ganda didapatkan peran interpersonal dan informasional kepala ruangan yang paling berhubungan dengan prestasi kerja perawat pelaksana. Untuk variabel confounding, hanya pendidikan yang paling berhubungan dengan prestasi kerja perawat pelaksana. Sub variabel informasional mempunyai kontribusi paling besar terhadap prestasi kerja perawat pelaksana setelah dikontrol dengan sub variabel interpersonal dan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pimpinan RSUP Persahabatan, kiranya dapat meningkatkan penampilan kepala ruangan dalam melaksanakan perannya melalui pelatihan atau pendidikan manajemen keperawatan serta meningkatkan prestasi kerja perawat pelaksana melalui pendidikan baik formal maupun informal. Bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metoda observasi dan wawancara mendalam, terhadap populasi dan sampel yang lebih luas.

The Correlation between the Role Appearances of the Head Nurse with the Performance of Nursing Associate in The Instalasi Rawat Inap RSUP Persahabatan Jakarta, 2002The performance of nursing associate is an appearance of nurses, either quantity or quality in caring for their patients who have become their responsibility. The performances of nurses consist of to their applying for their good services, qualified skill, satisfying work and disciplinary work. The high performance of nurses is the reflection of nursing services quality. This can fulfill the patients? satisfaction. The performance of nurses is predicted can be influenced by the role of head nurse. Which consist of interpersonal, informational, and decisive roles. In the process of nursing, the three sub variables contribute to the performance of nurses.
This research was quantitative research with the approach of cross sectional, whose purpose is to observe the correlation between head nurse role and the performance of nursing associate at the same period. The research conducted in RSVP Persahabatan with population 245 and sample 156 nursing associates in Instalasi Rawat Imp, from June 19 until Juli 5 2002, The instruments include 25 questionnaires to survey the head nurse and 30 questionnaires to performance of nursing associate.
The results of bivariate statistic with chi-square are gained from the role of head nurse (interpersonal, informational and decisive), all are significantly related with the performance of nursing associate, while for confounding variables ( age, education, work length, sex and marriage status ), are not obviously correlated significantly with the nursing associate performance. The result of multivariate statistic with the regression test of double logistic is found the role of interpersonal and informational of head nurse, has a significant correlation with the performance of nursing associate, for confounding variable only sub educational variables have a significant with the performance of nursing associate, while the sub-informational variable has the greatest contribution to the achievement of nurses after being controlled with interpersonal and educational sub variable. Based on result of the research is suggested to the director of RSVP Pesahabatan, the develop both of appearance of head nurse on duty through nursing management education or training and informal. For others researchers to continue this research with observation and interview methods deeper for population and sample wider than research."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T2877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitoh
"Kinerja perawat sangat penting untuk dikaji karena jumlah tenaga keperawatan pada umumnya merupakan jumlah tenaga terbesar di setiap rumah sakit. Menurut model teori perilaku dan kinerja oleh Gibson (1987 dalam Ilyas, 1999) bahwa ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja seseorang antara lain variabel individu diantaranya faktor demografis dan variabel organisasi. RSAB Harapan Kita Jakarta sebagai rumah sakit rujukan nasional khusus kasus anak dan ibu hamil/bersalin perlu mengetahui bagaimana kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dan hubungannya dengan karakteristik demografis dan karakteristik organisasi.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 156 responden. Variabel independen yang diteliti adalah karakteristik demografis perawat meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan dan masa kerja. Karakterisatik organisasi mencakup kepemimpinan, struktur organisasi, imbalan dan desain pekerjaan. Variabel dependen yaitu kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel dari karakteristik demografis tidak ada hubungan dengan kinerja perawat, sedangkan ada dua variabel dari karakteristik organisasi yaitu kepemimpinan kepala ruangan (p = 0,023) dan struktur organisasi (p = 0,0001) berarti ada hubungan signifikan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap berdasarkan analisis bivariat dengan uji kai-kuadrat. Pada analisis multivariat dari dua variabel tersebut menunjukkan bahwa struktur organisasi merupakan variabel yang mempunyai hubungan paling bermakna dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dengan nilai p = 0,0021 dan odds rasio sebesar 3,15 dengan menggunakan uji regresi logistik.
Mempertimbangkan hasil penelitian bahwa variabel struktur organisasi yang mempunyai hubungan paling signifikan dengan kinerja perawat, maka upaya peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap tidak terlepas dari sosialisasi struktur organisasi yang ada disamping pengaruh berbagai faktor lainnya baik karakteristik demografis maupun karakteristik organisasi.

An Analysis on Executing Nurse's Work and Its Correlation with Demographic Characteristic and Organizational Characteristic at Inpatient Unit of Harapan Kita Maternal Hospital RSAB JakartaTo study executing nurse's work is very important because they commonly constitute the biggest personnel in number in every hospital. According to Gibson's behavior and work theory (1987 in Ilyas, 1999), there are three variables that influence someone's work. Among of them is individual variable that consists of demography and organizational variable. Harapan Kita Maternal Hospital RSAB Jakarta as national reference maternal hospital should understand executing nurse's work at inpatient unit and its relation with demography and organizational characteristic.
This research used cross sectional design with 156 samples of respondents. The researched independent variable was demography characteristics of nurses covering age, sex, marital status, education and tenure. Organizational characteristic involved leadership, structure of organization, rewards and work design. And the dependent variable was executing nurses' work at inpatient unit of the hospital.
The findings indicated that there was no relation between the entire variables of demography characteristics with nurses' work. Meanwhile there were two variables of organizational characteristic, that were unit manager's leadership (p = 0.023) and structure of organization (p 0.0001), indicated a significant relation with executing nurses' work at inpatient unit based on bivariat analysis with chi-square test. The multivariat analysis of the two variables implied that the structure of organization was the variable that had the most significant relation with their work at inpatient unit with p = 0.0021 and odds ratio as much 3,15 with logistic regression test.
Considering the findings that structure of organization had the most significant relation with nurses' work, so the improvement of their work at inpatient unit could not be separated with socialization of organization structure and some influences of other factors either demography characteristic or organizational one.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T4742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Werna Nontji
"Beban kerja adalah upaya merinci komponen dan target volume pekerjaan dalam satuan waktu dan satuan hasil tertentu. Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personal yang memangku jabatan fungsional maupun struktural tetapi juga pada seluruh jajaran personal didalam organisasi. Keduanya ini perlu diseimbangkan dalam pelayanan asuhan keperawatan.
Kinerja perawat pelaksana merupakan masalah selama mereka belum menyadari tentang beban kerja yang meliputi jumlah pasien, tingkat ketergantungan pasien, jenis kegiatan yang akan dilakukan, rata-rata waktu tindakan keperawatan, sistem penugasan dan fasilitas yang merupakan tanggung jawabnya untuk dilaksanakan dengan baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi hubungan beban kerja dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap medika bedah RSU Labuang Baji Makassar. Penelitian merupakan penelitian deskriptif analitikal dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 104 orang perawat yaitu total populasi. Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di ruang rawat inap penyakit bedah, ruang penyakit dalam, dan ruang gabungan penyakit bedah dan dalam RSU Labuang baji Makassar.
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat, bivariat dengan uji statistik chi square dan tingkat kemaknaan a = 0,05. Tampilan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel dan hasilnya menunjukkan antara lain beban kerja tinggi, sedangkan kinerja perawat pelaksana menunjukkan hasil yang seimbang antara yang baik dan buruk. Hubungan beban kerja dengan kinerja perawat menggambarkan bahwa semua variabel beban kerja ada hubungan bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Selanjutnya analisis multivariat, variabel beban kerja yang paling berhubungan dengan kinerja adalah tingkat ketergantungan pasien, hal ini disebabkan karena variabel ini termasuk salah satu yang erat kaitannya dalam produktifitas seseorang dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Sedangkan variabel confounding menggambarkan bahwa umur, tingkat pendidikan, dan masa kerja ada hubungan bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Untuk jenis kelamin dan status perkawinan tidak ada hubungan bermakna dengan kinerja perawat. Variabel confounding yang paling berhubungan dengan kinerja perawat adalah masa kerja, oleh karena masa kerja yang lama seseorang dalam suatu tempat / bagian semakin tinggi produktifitasnya, karena semakin berpengalaman dan memiliki keterampilan tinggi dalam menyelesaikan tugas.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada penentu kebijakan di RSU Labuang Baji Makassar untuk lebih meningkatkan kinerja perawat yaitu meninjau kembali keseimbangan antara beban kerja, jumlah pasien, dan jumlah tenaga dengan mengacu pada SK Menkes NO.262 tahun 1979, atau mendekati, penambahan fasilitas baik jumlah dan jenisnya. Untuk kepala bidang perawatan, supaya menerapkan metoda penugasan tim dengan membuat model praktek keperawatan professional di ruang rawat inap medikal bedah. Untuk kepala ruangan, supaya menfasilitasi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan membagi habis tugas sesuai jumlah tenaga. Dan untuk perawat pelaksana agar melaksanakan tugas sesuai beban yang diberikan. Untuk penelitian selanjutnya menggunakan metoda deskriptif analitikal dengan pendekatan observasional, dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk seluruh ruang rawat inap.

Relation between Workload and Work of Patience-Faced Nurse at the Inpatient Unit of Medical-Surgical Operation of Labuang Baji Public Hospital MakassarWorkload constitutes an effort to break down component and target of work volume into certain squads of time and out puts. Work is performance of personnel's out come in form of either quality or quantity in an organization. Work could form performance of individual or group of working personnel. Work performance is not merely limited to personnel who have functional or structural position but also to entire staffs of an organization. The both two groups should be balanced in carrying out nursing care service.
The work of patient-faced nurse could be a problem if they are not aware of workloads that cover a number of patients, patient?s independence level, and sort of work they should handle, the average of nursing action time, and assignment system, as well as facilities. They should carry out these responsibilities well.
This research is to gain information on relation between workload and work of patient-faced nurse at the inpatient unit of medical-surgical nursing of Labuang Baji Public Hospital Makassar. This is an analytical-descriptive research designed with cross sectional. The number of total population was 104 nurses. The location of this research was at inpatient unit of surgical disease, unit of inner disease, and joining unit of surgical disease and inner disease of Labuang Baji Public Hospital Makassar.
The obtained data was processed with univariat and bivariat analysis through statistic chi-square test and significant level a = 0.05. The feature of frequency distribution and presentation of each variable as well as its results indicated that the workload was high meanwhile the work of patient-faced nurse showed the balance out come between good and bad. The relation between workload and the nurses' work described that there was a significant correlation between the whole variables of workload and the work of the patient-faced nurses. And multivariate analysis pointed out that the most related variable with their work was the patient's independence because this variable was included one of the very close connections to one's productivity in running nursing care. In the same time, variable confounding described that there was a significant relation between age, education level, and year of work in one group and work of patient-faced nurse in the other group. And there was no significant correlation between gender, marital status in one side and nurse work in the other side. The most connected variable with nurse work was year of work due to the rationale that the longer year of work one possesses in a post or section, the higher productivity he/she owns. And moreover she/he must have got deeper experience and greater skill in executing a duty.
Based on the research, it is recommended that the policy maker of Labuang Baji Public Hospital Makassar should improve nurse work more by reviewing the balance of workload, number of patient and personnel. And it should refer to minister of health's decree No. 262, 1979, or in another word, approximately should add both quantity and kind of facilities. The head of caring department should implement team assignment method by creating professional nursing practice in the inpatient unit of the medical-surgical operation. For the head of unit, he/she should facilitate nurses in handling nursing care and share up the jobs in line with the number of the nurses. And the patient-faced nurses should execute the assignment in connection with their workload given. The following up research conductor is advised to utilize analytical descriptive method combined with observational approach, and greater in number of samples of the whole inpatient unit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T5263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amril
"Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak diamati secara langsung, oleh pihak luar. Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang diberikan secara Iangsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan, bersifat humanistik pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan proses perawatan, dengan tahapan yang terdiri atas pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan tindakan keperawatan, evaluasi dan pendokumenfasian keperawatan. Perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan bila tidak dilaksanakan sesuai standar prosedur akan menimbulkan keluhan bagi pasien, yang berakibat tidak puasnya klien yang dilayani.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman tahun 2004. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah semua perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap yaitu ruangan kebidanan, bedah, IKA, penyakit dalam, Neurologi, paviliun Gandofnah, pavilitm Nan Tongga RSUD Pariaman. Sampel penelitian, semua populasi dijadikan sampel (total sampling) yang berjumlah 70 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dan checklist. Pengolahan data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat dengan bantuan komputer.
Hasil penelitian ditemukan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik sebesar 62,9%. Hasil analisis bivariat, yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah pengetahuan, beban kerja, SOP keperawatan. Hasil analisis multivariate regresi logistik, variabel pengetahuan merupakan variabel yang secara statistik paling sigifikan berhubungan dengan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman tahun 2004, dengan Odds Ratio 4,96 (95% CI: 1,55-15,86), artinya perawat yang pengetahuannya baik mempunyai peluang untuk berperilaku baik dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan kepemwatan sebesar 4,96 kali dibanding perawat yang mempunyai pengetahuan kurang setelah dikontrol variabel beban kerja.
Unluk merubah perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman ke arah yang Iebih baik sesuai standar, disarankan agar pihak rnanajemen rumah sakit melakukan peningkatan pengetahuan melalui pendidikan tenaga keperawatan dari SPK, PPB ke jenjang yang lebih tinggi minimal D Ill Keperawatan, dan melaksanakun pelatihan on the job training, maupun pelatihan formal di bidang pelayanan keperawatan yang dihaksanakan oleh institusi terkait, dan disediakan dana untuk pendidjkan dan pelatihan tersebut. Agar beban kerja tenaga keperawatan dibuatkan standar operasional prosedurnya (SOP), diatur sedemikian rupa sehingga semua perawat mendapatkan pembagian tugas yang merata dan seimbang, peraturan tentang standar operasional prosedur keperawatan dilakukan kaji ulang untuk perbaikan dan revisi sesuai kondisi rumah sakit.
Agar perawat meningkatkan perilakunya dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian keperawatan, penegakkan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan terutama evaluasi keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan, supaya pelanggan merasa lebih puas dan nyaman setelah mendapat pelayanan keperawatan di rumah sakit umum daerah Pariaman."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fatmawati
"Perilaku caring perawat dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Perawat yang berperilaku caring meningkatkan hubungan saling bantu dan percaya antara perawat-pasien sehingga mempercepat penyembuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Metode penelitian menggunakan deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional melibatkan 145 pasien yang dipilih secara consecutive sampling. Data dianalisis dengan chi square, uji t, dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap (p<0,05; CI 95%). Faktor caritas yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah cinta kasih (OR = 0,320; CI 95%) dan mengambil keputusan (OR = 0,154; CI 95%) setelah dikontrol pendidikan. Hasil ini merekomendasikan manajer keperawatan untuk melakukan supervisi komunikasi terapeutik, penilaian kinerja komunikasi perawat, meningkatkan pendidikan formal maupun informal, dan memotivasi perawat agar berperilaku caring sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien.

Nurse caring behavior can improve the quality of nursing care and patient satisfaction. Nurses who behave caring improving mutual aid relationship and trust between the nurse-patient so as to accelerate the healing. This study aim to identify the relationship of nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction in Tarakan Hospital in Central Jakarta. The research method using descriptive correlation with cross sectional study involving 145 patients were selected by consecutive sampling. Data were analyzed with chi square, t-test, and logistic regression.
The results showed relationship between nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction at the inpatient unit (p <0.05; CI 95%). Caritas factors most associated with patient satisfaction is love (OR = 0.320; CI 95%) and a decision (OR = 0.154; CI 95%) after controlling for education. This result suggests a nursing manager to supervise therapeutic communication, evaluation of nurse communication performance, improving nursing education in both formal and informal, and motivating nurses to caring that can improve patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T47159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ratih Kanestren
"Pelayanan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Kinerja perawat akan turut mempengaruhi kinerja Rumah Sakit. Penelitian ini akan membahas mengenai hubungan karakteristik individu dan lingkungan kerja dengan kinerja perawat di unit Rawat Inap RS Pertamina Jaya. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan memakai desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kinerja perawat adalah variabel karakteristik individu (umur, masa kerja dan tingkat pendidikan). Sedangkan untuk variabel lingkungan kerja tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat. Terdapat pola hubungan yang positif antara umur, masa kerja, kerjasama dan desain pekerjaan dengan kinerja. Peningkatan kinerja perawat tentu akan memberikan dampak yang positif bagi kualitas pemberian layanan kepada pasien. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas dan sarana kerja dengan mempertimbangkan prioritas kepentingan dan perkembangan teknologi, peningkatan koordinasi antar unit, pengawasan, serta melakukan evaluasi mengenai struktur pemberian imbalan.

The nursing care as one of the professional service forms could not be separated from the health service in the Hospital. The performance of the nurse will influence the Hospital performance. This research is carry out to learn about relations analysis of the individual characteristics and the work environment with the performance of the nurse in Inpatient department at Pertamina Jaya Hospital. This research is the quantitative study and used the design cross sectional. Results of the research shows that the variables which has significant relations with the performance of the nurse is variable of individual characteristic (the age, the length of work and the level of education). Whereas for the variable of the work environment has not significant relations with the performance of the nurse. There are positive pattern of relations between the age, the length of work, the co-operation and the design of the work with the nurse performance. The increase in the performance of the nurse will certainly give the positive impact for the quality of the service to the patient. Therefore, the management side must carry out the improvement and the increase in facilities and work means by considering the priority in the interests and the development of technology, the increase in the co-ordination between the unit, the supervision, as well as carry out the evaluation about the reward system."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Bahrudin
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>