Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Smith, Guy N.
Hill Brow: Spur, 1977
633.71 SMI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Slama, Karen
Paris: International Union Againts Tuberculosis and Lung Disease, 1998
613.85 SLA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jackson, Albert
London: HarperCollins, 1995
621.319 24 JAC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi tuberkulosis dan terdapat lebih dari 8 juta orang yang menderita TB setiap tahunnya. Sementara itu, 3 juta orang meninggal akibat kebiasaan merokok setiap tahunnya di dunia ini. Indonesia sendiri sebenarnya adalah penyumbang kasus TB ke-3 terbesar di dunia. Indonesia juga menduduki peringkat keempat dalam jumlah perokok di dunia. Hubungan antara kebiasaan merokok dan tuberkulosis telah diketahui sejak lama, walaupun bukti epidemiologis belum amat menunjang, demikian juga dengan penjelasan patofisiologis serta perubahan biomolekuler yang terjadi. Dewasa ini makin banyak kita temukan data epidemiologis yang menyokong hubungan antara tuberkulosis dan kebiasaan merokok. Penelitian lebih lanjut amat diperlukan guna menggali lebih dalam aspek-aspek hubungan ini dan menghilangkan faktor pengganggu yang mungkin berpengaruh. Harus dilakukan kerja sama yang harmonis untuk dapat melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis dan penanggulangan merokok secara sinergistik. Tuberkulosis –di mana Indonesia menduduki peringkat ke-3 di dunia– dan masalah merokok –di mana Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia- adalah dua masalah kesehatan masyarakat yang penting bagi bangsa kita. Bila memang ada hubungan asosiatif antara keduanya maka masalah kesehatan itu bahkan akan makin besar. Kita perlu menguasai pengetahuan tentang tuberkulosis dan juga tentang kebiasaan merokok pada populasi Indonesia untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Program penanggulangan tuberkulosis dan program penanggulangan masalah merokok merupakan modal yang amat penting untuk derajat kesehatan bangsa Indonesia. (Med J Indones 2003; 12: 48-52)

One third of the world population is infected with tuberculosis, and over 8 millions people were developing each year. On the other hand tobacco is responsible for 3 millions death in the world. For Indonesia, our country has the third biggest TB cases in the world. Whereas Indonesia is ranked as having the fourth largest number of smokers in the world. A relationship between smoking and TB has been suspected for a long time, even though the epidemiological evidence has not been convincing so far, as well as the pathophysiology and the biomolecullar changes. At present time there are more and more epidemiological data to suggest relationship between TB and tobacco. Further research should be done to get more indepth relationship as well as avoiding the confounder factor. To be able to perform TB control as well as tobacco control successfully there should be emphasize on synergistic public health approaches. Tuberculosis –which Indonesia got 3rd rank in the world- as well as smoking problem –which Indonesia got 4th rank in the world- are two important public health problem for the country. If there are relationship between tobacco and tuberculosis, health problem faced by Indonesian even become bigger. Knowledge about tuberculosis as well as tobacco among Indonesian population is very essential to improve the public health situation. Tuberculosis control programme as well as smoking control programme are essential tools for the well being of Indonesian people. (Med J Indones 2003; 12: 48-52)"
Medical Journal of Indonesia, 12 (1) January March 2003: 48-52, 2003
MJIN-12-1JanMar2003-48
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer-Verlag, 1993
363.738 7 ENV (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Darmawan
"Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini dilakukan guna menjawab pertanyaan teoritis bagaimana peran ruang publik dalam mendukung keistimewaan DIY. Dalam penelitian ini ditemukan bentuk bentuk ruang publik di DIY seperti Angkringan, Media Massa, Aula Pasar, dan lain-lain. Kelompok masyarakat penolak keistimewaan DIY dalam ruang publik di DIY bergerak secara tertutup. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang mendukung keistimewaan DIY bergerak secara terbuka. Keberadaan ruang publik sangat penting dalam mewujudkan pemerintahan yang aspiratif, dimana hukum dibuat melalui proses diskursus publik. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa eberadaan ruang publik berperan dalam merubah sikap fraksi DPRD di DIY yang sebelumnya menolak, menjadi mendukung keistimewaan DIY.

Research methods used in this study are primarily those qualitative approaches. This research is conducted to analyze the role of Public Sphere in supporting DIY idiosyncrasy. There are many forms Public Sphere in DIY such as Angkringan, Mass Media, Market Auditorium, and others. Some of them secretly reject that idiosyncrasy while others frankly accept it. It's critical to build Public Sphere in realizing good governance which enacted a law solely from public discourse. In this research we found that Public Sphere has a significant role in changing DPRD?s political stance to accept/support the idiosyncrasy DIY."
2009
T26183
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987
959.827 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia Daerah Propinsi - DIY, 2004,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Tujuan kajian ini adalah terdeskripsikannya jumlah pengidap HIV dan AIDS, terdeskripsikan fakor penyebab, dan dampak tertularnya HIV dan AIDS. Sifat kajian ini deskriptif, dengan pendekatan menggunakan kajian dokumen. tehnik analisa data yang dipergunakan adalah tehnik deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa jumlah, pengidap HIV dan AIDS di DIY, jumlah HIV 3.334 dan AIDS sebanyak 1.314 kasus, sebagian besar yang terkena kasus jenis kelamin Laki-laki. jumlah kasus yang ada tersebut yang telah meninggal dikarenakan HIV sebanyak 283 orang dan AIDS sebanyak 181 orang. Berdasarkan data sampai dngan Maret tahuun 2016 tingkat penyebaran HIV dan AIDS di DIY tertinggi di Sleman. Sedangkan pada tahun 2014 peringkat tertinggi kota Yogyakarta ini diartikan mengalami pergeseran. direkomendasikan: upaya untuk meningkatkan penanggulangan dengan pencegahan dan penangan agar lebih efektif dan efisien dengan melibatkan berbagai elemen terkait dari tingkat pusat maupun daerah, antara lain seperti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAm, kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Komisi penanggulangan AIDS, kementerian Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak, Kepolisian, dan Badan Narkotika Nasional (BNN)."
Yogyakarta : Balai Besar penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2018
360 MIPKS 42:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>