Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Wahono
"Sistem perlindungan kebakaran dalam bangunan sudah merupakan suatu keharusan, mengingat dampak yang ditimbulkan dapat sangat merugikan berupa korban jiwa, harta benda serta dampak sosial, ekonomi dan psikologis tidak langsung yang juga tidak sedikit. Kasus kebakaran Pasar Tanah Abang tahun 2003 merupakan contoh kebakaran yang membawa dampak sosial ekonomi yang cukup besar yang dapat diambil pelajaran tentang pentingnya aspek perlindungan kebakaran. Material yang mudah terbakar di dalamnya menyumbangkan intensitas kebakaran yang cukup dahsyat.
Pembangunan kembali Pasar Tanah Abang Blok A kemudian akhirnya lebih memperhatikan aspek perlindungan kebakaran dimana salah satunya dengan memasang fire roller shutter untuk membatasi penyebaran api dan asap saat kebakaran. Dalam proses perancangan bangunan telah dipikirkan untuk membagi ruangan tiap lantai menjadi tiga zona yang dibatasi dengan fire roller shutter. Tetapi tampaknya sampai saat ini sistem tersebut belum teruji tingkat kehandalannya, ditambah dengan kondisi saat perancangan dengan perkembangan operasi bangunan yang sangat mungkin berbeda.
Melalui penelitian ini dievaluasi tingkat kehandalan dari sistem fire roller shutter. Kajian kehandalan fire shutter terkait dengan dinamika api dan asap menggunakan program komputer Fire Dynamic Simulation (FDS).
Dari hasil penelitian terdapat kecenderungan berkurangnya tingkat keselamatan kebakaran terkait dengan evakuasi orang dalam gedung. Perlu penguatan di sistem kebakaran yang lain agar sistem fire roller shutter dapat berfungsi dengan baik berupa manajemen pengendalian asap.

Fire protection system in building has constituted a compulsion application, remembering the impact that is evoked gets so adverse as life loss, property and social impact, economy and indirect psychological one that significant as well. Case fire at Pasar Tanah Abang Jakarta in 2003 constitute fire example that have big impact in social economic of society that can be taken as a learning about the importance for fire protection aspect. Combustible material inside the building contributed the intensity of fire that powerfull enough.
Pasar Tanah Abang rebuilding then finally more paying attention fire protection aspect where one of it by assembles fire roller and smoke shutter to draw the line fire and smoke spread while fire. Building was divided into three zone for each floor that drew the line by fire roller shutter. But descries it until now that system was not tested yet zoom to its reliabelities, added by design condition and building opertion which is very likely variably.
This research was evaluated the reliabilities of system fire roller shutter as part of fire safety system. The study was focused on to the reliabilities of fire shutter relating to fire and smoke dynamics utilizing the Fire Dynamic Simulation's (FDS) computer program.
Base on simulation result, there was the potention the unsafe condition in people evacuation process due to some blocking of egrees route and smoke accumulation. Other fire system strengthen was required to reduce the impact of fire roller shutter application. One of fire system that effective for solving this problem was fire smoke management system by providing the smoke extract fan for increasing the tenantable time condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24907
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Bangun
"Jakarta Pusat menjadi kawasan pusat perkantoran dan pusat pemerintahan yang menjadi sangat berisiko terhadap kebakaran. Menurut data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan 42,5% gedung perkantoran pemerintahan tidak terawat sistem proteksi kebakarannya. Waktu respon darurat menjadi faktor penting pada terjadinya risiko kebakaran karena hal ini dapat menanggulangi kebakaran. Untuk mencapai hal tersebut, digunakan metode penelitian analisis risiko untuk dapat mengetahui faktor risiko dominan dari kebakaran untuk evaluasi sistem emergency response time sebagai acuan dalam perencanaan lokasi pos pemadam kebakaran. Hasil evaluasi penelitian terdapat 8 risiko dominan pada penelitian yang berupa perbaikan SOP eksisting dan pemetaan perencanaan lokasi pos pemadam kebakaran.

Central Jakarta is the center of office area and central government, therefore this area become vital a risky area against fires. According data from Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan that 42.5% the fire protection sistem in office building is untreated. Emergency response time become a key factor in fire incident. To achieve this method, risk analysis method is used for this research to get risk factors dominant of fire incident for evaluation of sistem emergency response time as a referencein planning location of fire station. The evaluation resultsof this research, there are 8 risk dominants to improve existing SOP dan mapping fire station location."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Indra Azhary
"Kebakaran pada kapal ferry Ro-Ro, merupakan kondisi yang membahayakan bagi keselamatan. Hal ini relevan dengan pergerakan asap yang searah dengan jalur evakuasi. Beberapa kebakaran pada Kapal ferry Ro-Ro telah menimbulkan banyak korban jiwa, contohnya seperti pada peristiwa kebakaran yang terjadi pada tahun 2011 kemarin , KMP Laut Teduh II (13 orang meninggal), KMP Reni II ( tidak ada korban jiwa), KM Marina Nusantara (5 orang meninggal), KM Kirana XI ( 8 orang meninggal ). Mengingat banyaknya korban jiwa yang disebabkan oleh kebakaran pada Kapal Ferry Ro-Ro, maka peninjauan terhadap pergerakan asap pada Kapal Ferry Ro-Ro jika kebakaran terjadi perlu untuk dilakukan.
Prioritas peninjauan sangat penting,mengingat banyak sekali penumpang yang menggunakan jasa kapal Ferry Ro-Ro, ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PT. ASDP Cabang Pelabuhan Merak, tercatat pada tahun 2010 sebanyak 1.400.986 penumpang pejalan kaki bertiket menggunakan jasa penyeberangan di lintasan Merak Bakauheni dengan produktivitas angkutan sebanyak 26.291 trip. Sedangkan jumlah kendaraan yang menggunakan jasa penyeberangan pada lintasan ini pada tahun 2010 adalah sebanyak 1.773.672 unit kendaraan yang terbagi menjadi beberapa unit kendaraan berdasarkan kelasnya.
Dengan diimplementasikannya sistem transportasi yang berada pada beberapa bidang, maka persinggungan jalur transportasi pada satu bidang dapat dihindari. Prediksi pergerakan asap pada kondisi kebakaran pada Kapal Ferry Ro-Ro diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V5(FDS V05). Bahaya yang disebabkan oleh pergerakan asap dan distribusi temperatur dapat ditekan seminimal mungkin dengan menghisap asap atau aktivasi sprinkler dari ruangan tempat kebakaran terjadi.
Hasil dari peninjauan ini membuktikan bahwa kontribusi sprinkler dalam mencegah kebakaran membesar sehingga distribusi temperatur dapat terjaga serta efektifitas dari fan suplai udara dan fan pembuangan asap yang berpengaruh besar dalam menjaga visibilitas dan dengan hanya sedikit berpengaruh terhadap minimum visibilitas yang terdapat pada saat kebakaran terjadi. Pada peninjauan ini, spesifikasi sprinkler sebagai berikut : Spray angles: 90° and 120° standard Flow rates: 3.0 to 534 gpm (9.67 to 1720 L/min) dan kapasitas fan suplai udara dan fan pembuangan asap sebesar 2.7 m/s.

Fire on Passenger Ro-Ro ship is a dangerous condition for safety. This is relevant to the movement direction of the smoke which is unidirectional with the evacuation routes. Several fires on Passenger Ro-Ro ship has caused many casualties, for example is, KMP Laut Teduh II (13 fatalities), KMP Reni II (no casualties), KM Marina Nusantara (5 fatalities), KM Kirana XI (8 fatalities). Given the number of fatalities caused by fires on the subway, then a review of the movement of smoke in the subway station when a fire broke out need to be done.
The review is very important because there are many passengers using Passenger Ro-Ro ship according to the data logged from PT. ASDP Merak Port branch, on 2010, 1.400.986 people used carry service on Merak-Bakauheni track with carrying productivity 27.291 trips and the amount of vehicles using this service were 1.773.672 units classified to several class based on the class of vehicles.
With the implementation of transportation system which work on several major, the tansportation line intersection on one major can be avoided. Prediction of the movement of smoke on Passenger Ro-Ro obtained by using software called Fire Dynamic Simulator V5(FDS V05). The danger caused by the movement of smoke and temperature distribution can be minimalized by sucking the smoke out or activating the sprnkler from the room where the fire occured.
The result from this study prove that the contribution of sprinkler in preventing the fire grows and the effectivity from the suply fresh air and smoke exhaust greatly influence in keeping the visibility and temperature distribution with only a slight effect on the minimum visibility’s value when the fire occured. On this review,specification of sprinkler are Spray angles: 90° and 120° standard Flow rates: 3.0 to 534 gpm (9.67 to 1720 L/min) the supply fresh air capacity and smoke exhaust are 2.7 m/s.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Artari Puan Pramesti
"Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap moda perkeretaapian sebagai transportasi publik di wilayah metropolitan sejalan dengan pentingnya implementasi sistem keselamatan kebakaran di stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sistem keselamatan kebakaran di Stasiun X yang terdiri dari kinerja sistem proteksi kebakaran pasif, kinerja sistem proteksi kebakaran aktif, kinerja sarana penyelamatan jiwa, dan kinerja manajemen tanggap darurat. Desain penelitian merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, pengukuran jarak, dan telaah dokumen, lalu dibandingkan dengan standar NFPA. Tingkat kinerja direpresentasikan oleh persentase yang diperoleh dengan membandingkan jumlah komponen yang terpenuhi dengan jumlah komponen yang seharusnya terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja sistem proteksi kebakaran pasif sebesar 100% (Sangat Baik), kinerja sistem proteksi kebakaran aktif sebesar 95% (Sangat Baik), kinerja sarana penyelamatan jiwa sebesar 82.60% (Cukup Baik), dan kinerja manajemen tanggap darurat sebesar 80.64% (Cukup Baik). Secara umum, kinerja sistem keselamatan kebakaran di Stasiun X mencapai 89.56% (Sangat Baik) sehingga Stasiun X telah mengimplementasikan standar NFPA dengan efektif.

The high demand from the community for railway transportation as public transport in metropolitan areas goes hand in hand with the importance of implementing fire safety systems at the stations. This study aims to analyze the fire safety system performance at Station X, which consists of the performance of the passive fire protection system, active fire protection system, the performance of means of egress, and the performance of emergency response management. The research design is descriptive-analytical with a qualitative approach. Data was collected through observation, interviews, distance measurements, and document reviews, then compared with NFPA standards. The performance level is represented by the percentage obtained by comparing the number of fulfilled components to the total number of components that should be fulfilled. Based on the research findings, the performance of passive fire protection system is 100% (Very Good), the performance of active fire protection system is 95% (Very Good), the performance of means of egress is 82.60% (Adequately Good), and the performance of emergency response management is 80.64% (Adequately Good). Overall, the performance of the fire safety system at Station X reaches 89.56% (Very Good), indicating that Station X has implemented NFPA standards effectively. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven
"Penelitian ini membahas mengenai upaya penanganan pra bencana kebakaran yang dilakukan pada wilayah RW 02, Kelurahan Karang Anyar. Upaya penanganan pra bencana yang dilihat dalam penelitian ini terdiri dari usaha mitigasi dan kesiapsiagaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif dan jenis studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya penanganan pra bencana kebakaran dilakukan secara terus menerus, yaitu berupa pelunakan resiko baik struktural maupun non struktural dan peningkatan rasa waspada dengan pengaruh dari faktor ekonomi, sosial, budaya, dan fisik.

This research discusses about a pre-fire disaster reinforcement effort which is held by the community of RW 02 at Kelurahan Karang Anyar. The Pre-Fire Disaster Reinforcement Effort which is discussed in this research are mitigation and preparedness. This research uses descriptive approach and qualitative method of a case study type.
The research result shows that an effort in pre-fire disaster reinforcement are continuously conducted, which is risk reduction either structural or non structural and improvement of the alert with the influences from economic factor, social, cultural, and physic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sulistiyawati
"Kebakaran merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang dapat menyebabkan banyak kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap penerapan manajemen tanggap darurat dan penanggulangan kebakaran di Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan melakukan observasi lapangan, wawancara, dan telaah dokumen. Hasil penelitian selanjutnya dibandingkan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2009, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008, SNI 03-1746-2000, dan SNI 03-6574-2001.
Hasil penelitian didapatkan bahwa kesesuaian penerapan manajemen tanggap darurat dan penanggulangan kebakaran di Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, yaitu organisasi tanggap darurat sebesar 84.62%, tata laksana operasional sebesar 72.22%, dan sumber daya manusia (SDM) sebesar 80%. Dimana rata-rata kesesuaian sarana penyelamatan jiwa adalah sarana jalan keluar sebesar 90%, pintu darurat sebesar 72.22%, tangga darurat sebesar 92.50%, petunjuk arah jalan keluar sebesar 53.34%, pencahayaan darurat sebesar 59.93%, dan tempat berkumpul sementara sebesar 100%.
Berdasarkan hasil penelitian, maka diperlukan perbaikan dan peningkatan terhadap penerapan manajemen tanggap darurat dan penanggulangan kebakaran serta perbaikan dan pemeliharaan terhadap sarana penyelamatan jiwa di Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia.

Fire is an accident that can cause many losses. The objective of this study is to analyze implementation of emergency response management and fire prevention at Vocational Educational Program University of Indonesia. This study used the descriptive analytic method with performing field overview, interview, dan document study. The results of this study are compared to Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2009, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008, SNI 03-1746-2000, and SNI 03-6574-2001.
The results show that implementation of emergency response management and fire prevention at Vocational Educational Program University of Indonesia are emergency response organization 84.62%, emergency response operational 72.22%, dan human resource 80%. The average of life safety facility are exit facility 90%, fire exit door 72.22%, emergency stair 92.50%, exit sign 53.34%, emergency lighting 59.93%, and assembly point 100%.
Based on this study, it's necessary to improve implementation of emergency response management and fire prevention and maintain to life safety facility at Vocational Educational Program University of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S70194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Efrizal Thareq
"The Geneva Association pada tahun 2014 melaporkan kerugian akibat kebakaran mencapai 1 % dari PDB (Produk Domestik Bruto). Karena itu, untuk mengantisipasi risiko kebakaran dibutuhkan penilaian risiko kebakaran (fire risk assesment) sebagai langkah awal untuk mengenali skenario risiko yang dapat terjadi serta upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan resiliensi daerah dalam menghadapi peristiwa kebakaran. Saat ini, Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2009 Tahun 2009 Bab 2 telah membuat panduan untuk melakukan analisis risiko kebakaran. Tugas akhir ini menyelidiki dan menganalisis aspek keselamatan kebakaran melalui pendekatan simulasi. Kebakaran merupakan ancaman serius terhadap properti dan kehidupan manusia, membutuhkan pemahaman yang mendalam terkait dinamika kebakaran dan upaya pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang perilaku kebakaran dalam berbagai kondisi dan lingkungan. Melalui penggunaan simulasi FDS, penelitian ini akan mengembangkan model dinamis yang merepresentasikan penyebaran api dan gas beracun selama kebakaran. Simulasi ini akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis bahan bakar, arsitektur bangunan dan sistem perlindungan kebakaran. Hasil dari simulasi ini akan memberikan wawasan mendalam tentang potensi risiko kebakaran dengan variasi Fire Growth Category dan menghitung waktu evakuasi saat skenario kebakaran terjadi. Dilihat dari skripsi ini, untuk bangunan yang bisa menampung maksimal kapasitas sekitar 7627 manusia, jika terjadi kebakaran hanyalah kategori slow dan medium yang ASET lebih besar daripada waktu RSET. Selain itu, langkah-langkah dalam mengurangi risiko akibat kebakaran itu sendiri bisa dibantu dengan bantuan exhaust atau ventilasi paksa karena pada skripsi ini, dibuat pembanding dengan bangunan yang menggunakan ventilasi alami dan ventilasi paksa. Hasil menunjukkan bahwa jika suatu bangunan menggunakan ventilasi paksa, maka asap hasil kebakaran tersebut dapat cepat terhisap dan tidak membahayakan hidup pengunjung di dalamnya. Terakhir, pada skripsi ini juga dijelaskan saran-saran yang tentunya bisa mengurangi risiko dari skenario darurat terburuk seperti pemilihan material, pelatihan untuk penyelenggara acara, dan lain-lain.

The Geneva Association reported in 2014 that fire-related losses amounted to 1% of GDP (Gross Domestic Product). Therefore, to anticipate fire risks, a fire risk assessment is needed as an initial step to identify potential risk skenarios and the necessary measures to enhance the safety and resilience of an area in the event of a fire. Currently, the Ministry of Public Works and Housing Regulation No. 20/PRT/M/2009 Chapter 2 provides guidelines for conducting fire risk analysis. This thesis investigates and analyzes fire safety aspects through a simulation approach. Fire poses a serious threat to property and human life, requiring a deep understanding of fire dynamics and prevention efforts. This research aims to improve the understanding of fire behavior under various conditions and environments. Using FDS (Fire Dynamics Simulator), this study will develop a dynamic model that represents the spread of fire and toxic gases during a fire. The simulation will consider factors such as fuel type, building architecture, and fire protection systems. The results of this simulation will provide in-depth insights into potential fire risks with varying Fire Growth Categories and calculate evacuation times during fire skenarios. According to this thesis, for buildings with a maximum capacity of approximately 7627 people, only fires in the slow and medium categories have an Available Safe Egress Time (ASET) greater than the Required Safe Egress Time (RSET). Additionally, measures to reduce the risk of fire can be aided by the use of exhaust systems or forced ventilation. The thesis compares buildings using natural ventilation versus forced ventilation. The results indicate that buildings with forced ventilation can quickly remove smoke generated by the fire, thereby reducing the danger to occupants. Finally, this thesis provides recommendations to reduce risks in worst-case emergency skenarios, such as material selection, training for event organizers, and more."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kurniati
"Penelitian ini membahas tentang gambaran penerapan sistem proteksi aktif, pasif, keselamatan jiwa, serta sistem tanggap darurat kebakaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan sistem proteksi aktif, pasif, keselamatan jiwa, serta sistem tanggap darurat kebakaran yang dilihat berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang dilengkapi dengan standar National Fire Protection Association.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui metode observasi, telaah dokumen, dan wawancara tidak terstruktur untuk mengetahui penerapan sistem proteksi di plant paper mesin (PM) B. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem proteksi aktif, pasif, keselamatan jiwa, serta sistem tanggap darurat kebakaran belum seluruhnya memenuhi standar.

This research discusses about overview the application of active and passive protection systems, life safety, and emergency response of fire at plant paper machine (PM) B. The purpose of this study is to describe the application of active protection systems, passive, life safety, fire and emergency response are seen based on the Minister of Public Works, incorporating the National Fire Protection Association standards.
This research used descriptive research through observation, review of documents, and unstructured interviews to determine the application of protection system at plant paper machine (PM) B. The conclusions of this research are the active and passive protection systems, life safety, and emergency response of fire at plant paper machine (PM) B have not fully complied the standards.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firly
"Pertumbuhan pembangunan gedung bertingkat maupun perkantoran yang terus meningkat memiliki potensi akan bahaya dan bencana misalnya kebakaran sehingga perlu diperhatikan sistem tanggap darurat guna meminimalisir dampak kerugian baik dari segi material maupun manusia melalui upaya mitigasi, pencegahan, dan deteksi dini.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sistem tanggap darurat (Emergency Response Preparedness) pada fase pra, saat, maupun pasca kebakaran di Gedung Balaikota Depok berdasarkan NFPA 1600 edisi 2013: Standard on Disaster/Emergency Management and Business Continuity Programs.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem tanggap darurat bahaya kebakaran di gedung Balaikota Depok masih belum maksimal dan komprehensif.

The growth of multi-storey buildings and offices have hazard potential to become disaster like fire that need to be consider an emergency response system to minimize the impact of losses in terms of material and human through step of mitigation, prevention, and early detection.
This study aims to look at describtion of emergency response system (Emergency Response Preparedness) in pre, during, and post disaster of fire in the building of Balaikota Depok based on standard of NFPA 1600: Standard on Disaster / Emergency Management and Business Continuity Programs.
This study uses descriptive analytic design with a qualitative approach. From this study, it can be concluded that the emergency response system for fire hazard in the building of Depok City Hall was not optimally and comprehensive.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonny Bambang Sri Pitoyo
"Kebakaran merupakan Salah satu bencana yang memerlukan tindakan penanganan secara cepat dan tepat. Semakin oepat dan tepat penanganan bencana kcbakaran, maka kerugian (baik kerugian berupa hilangnya nyawa, cederanya manusia maupun kemgian materiil) yang timbul akibat kebakaran ini akan semakin kccil. Tidak terkecuali apabila bencana kebakaran teriadi di rnunah sakit. Penanganan bencana kebalcaran di rumah sakit meliputi dua kegiatan besar, yaitu kegiatan pemadaman kebakaran itu sendiri dan kegialan kedua adalah tindakan evakuasi terhadap penghuni gedung apabila ternyata lrebakaran tidak dapat Iagi diatasi. Agar kedua kegiatan tersebut dapat berialan dengan cepat, maka scmua sumber daya di mmah sakit tersebut harus dapat beriimgsi dengan baik, dengan cara penetapan masing-masing tugas dan tanggung jawab pada sumber daya manusia yang ada, serta kesiapan dan ketersediaan sumber daya peralatan yang memadai. Penetapan tugas dan tanggung jawab pada sumber daya manusia serta ketersediaan sumber daya peralatan yang memadai ini harus dicakup dalam satu program, yaitu program tanggap darurat kebakaran.
Melalui tesis ini, penuEs akan mengembangkan suatu program tanggap darurat kebakaran di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta Timur, sehingga scmua sumber daya manusia dan sumber daya peralatan dapat mengatasi bencana kebakaran apabila tenjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta Timur. Dalam pengembangan program tanggap darurat kebakaran di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, penulis akan menggunakan metodologi operation research dcngan pendekatan studi kualitatiil dimana input didapat dari wawancara, penelaahan dokumen resmi dan pengamatan langsung di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo. Sebelum mendapatkan suatu output berupa program tanggap darurat kebakaran, akan dilakukan analisa terhadap ketersediaan sumber daya manusia maupun sumber daya peralatan berdasarkan standard yang ada., yaitu NFPA 99 clan NFPA 101.
Studi ini menghasilkan kesimpulan bahwa iilosofi "bertahan di tempat" apabila teqjadi kebakaran yang sebenamya dirokemendasikan oleh NFPA 101 terhadap pcnghuni rumah sakit tidak dapat dilaksanakan di Rurnah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo. Artinya, tindakan evalcuasi secara vertikal ke bawah hams dilakukan. Sumber daya manusia maupun sumber daya peralatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo guna menghadapi bencana kebakaran belum teroganisasi secara baik. Dalam rangka pengorganisasian menghadapi bencana kebakaran di Rurnah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, program tanggap darurat kebakaran harus disiapkan sebagai prosedur dasar penanganan bencana kebakaran. Salah satu usulan kepada Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo adalah dengan membentuk beberapa regu yang akan rnenangani pemadarnan kebakaran maupun melakukan tindakan evakuasi. Regu ini akan bertindak sesuai dengan tiga tingkatan bencana kebakaran yang texjadi. Sedangkan sumber daya peralatan untuk evakuasi rnasih memerlukan beberapa perbaikan agar dapat sejalan dengan persyaratan NFPA 99 dan NFPA; 101.

Fire is one of the disasters requiring quick and accurate handling. The quicker and the more accurate the handling of ire, the lesser the losses will be (either those in the form of loss of life, human injury or material loss)Not excluding cases of fire disaster occurs at a hospital. The handling of fire at a hospital includes two major activities, namely the iire extinguishing activity and the second one is evacuation of people inside the building if the fire turns out to be no longer surmountable. .To ensure the expeditious performance of the two activities, all resources at the hospital must be able to function properly, by determining the respective duties and responsibilities of the existing human resources as well as preparing and providing sirtlicient equipment resources. The determination of duties and responsibilities of human resources as well as the provision of suflicicnt equipment resources must be included in one program, namely 'tire emergency response program.
By writing this thesis, I will develop a tire emergency response program at Pasar Rebo Regional General HospitaL East Jakarta, so that all human and equipment resources can surmount tire disaster whenever it occurs at Pasar Rebo Regional General Hospital, East Jakarta. In developing theire emergency response program at Pasar Rebo Regional General Hospital, I will apply operation research methodology with qualitative study approach, in which inputs are obtained from interviews, assessment on oiiicial documents and direct observation at Pasar Rebo Regional General Hospital. Before yielding an output in the form of fire emergency response program, an analysis on the availability of human and equipment resources will be conducted based on the existing standards, namely NFPA 99 and NFPA 101.
This study yields a conclusion that thc philosophy of "remaining at place" in the event of iire which is actually recommended by NFPA l0l to patients and people existing at a hospital can not be implemented at Pasar Rebo Regional General Hospital. This means that top down vertical evacuation must be conducted. Human and equipment resources at Pasar Rebo Regional General Hospital for handling 'tire have not been properly organised. For organising activities in response to fire disaster at Pasar Rebo Regional General Hospital, tire emergency response program must be prepared as a basic procedure for handling fire disaster . One of the recommendations to Pasar Rebo Regional General Hospital is to fonn several groups, which will handle Ere extinguishing and conduct the evacuation. These groups will act in accordance with the three levels of fire disaster. Whereas the equipment resources for evacuation still need some improvements so that they can meet the requirements of NFPA 99 and NFPA 101.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T5605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>