Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Topeng Panji Jabung merupaka salah bentuk kesenian tradisional yang pernah berkembang baik di masa lampau di daerah Malang. Topeng Panji Jabung merupakan salah satu bentuk tontonan rakyat yang pantas menjadi obyek wisata budaya....."
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, A.H.
[Place of publication not identified]: Seruling Masa, 1967
959.803 7 NAS m;959.803 7 NAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisioanal, Proyek Pemanfaatan Kebudayaan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2003
959.8 INV (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009
959.8 SEJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum. Kemdagri RI, 2022
320.09 IND s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003
959.8 KRI (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 5(3-4) 2004
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhanu Rizkinuriza
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang gerakan mahasiswa ITB yang menentang Orde Baru di Bandung dari 1977-1980. Gerakan mahasiswa timbul karena pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah masa itu tidak merata, serta banyaknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di Indonesia. Bagian isi dari skripsi ini terbagi ke dalam tiga bab. Pertama, mengulas tentang pembangunan ekonomi serta politik yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. Bagian kedua, menjelaskan tentang peran Dewan Mahasiswa itu sendiri di dalam gerakan mahasiswa ITB. Bagian ketiga, menjelaskan tentang klimaks dari gerakan yang dibangun oleh mahasiswa ITB yakni sebuah pernyataan sikap pada bulan Januari 1978 serta dampak yang ditimbulkan dari gerakan tersebut. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap antara lain Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa di ITB muncul karena adanya rasa tidak puas akan kinerja pembangunan pemerintah. Pernyataan sikap dari mahasiswa ITB menjadi dasar legitimasi bagi militer untuk dapat masuk ke kampus dan menangkapi para aktivis. Dampak dari gerakan tersebut adalah dibekukannya Dewan Mahasiswa/Senat Mahasiswa se-Indonesia dan diberlakukannya kebijakan NKK/BKK di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the ITB student movement against the Orde Baru in Bandung from 1977 to 1980. The student movement arising from economic development undertaken by the government that time was not evenly distributed, and the proliferation of corruption, collusion and nepotism in Indonesia. Part of the contents of this thesis is divided into three chapters. First, review the economic and political development conducted by the Orde Baru government. The second part, explains the role of Student Council itself at the ITB student movement. The third part, describes the climax of the movement that is built by students of ITB which is a statement in January 1978 as well as the impact of the movement. The method used in this study is the historical method consists of four stages, among others Heuristics, Verification, Interpretation, and Historiography. The results of this study indicate that the student movement in the ITB appears because of the dissatisfaction with the performance of government development. Statement of ITB students a basis of legitimacy for the military to be able to go to college and arresting activists. The impact of the movement is frozen by the Student Council Student Senate in Indonesia and the enactment of policies NKK BKK in Indonesia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Bachri Oktora
"ABSTRAK
Pada masa pemerintah Orde Baru berbagai kebijakan pembangunan terutama pertanian, tidak sedikit diantaranya yang kemudian menimbulkan kontroversial. Salah satunya adalah kebijakan atas pemenuhan terhadap kebutuhan gula nasional. Pro dan kontra atas kebijakan ini terutama pada pelaksanaannya. Kebijakan tersebut tertuang pada INPRES No. 9/1975 tentang tebu rakyat intensifikasi atau yang kemudian lebih dikenal dengan TRI. Tugas ini secara otomatis dibebankan kepada para petani untuk melaksanakannya. Salah satu daerah yang juga terkena untuk dijadikan areal perkebunan tabu adalah daerah Karesidenan Surakarta. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa daerah Surakarta merupakan salah satu daerah yang berpotensi di wilayah propinsi Jawa Tengah termasuk untuk perkebunan tabu. Bagi petani di daerah karesidenan Surakarta sesungguhnya mereka merasa berat untuk mengikuiinya namun tak ada pilihan bagi mereka untuk menghindar. Petani sebagai salah satu pelaku utarnanya diberi tanggung jawab yang besar namun dengan beban resiko yang hams mereka tanggung sendiri terutama dalam hal budi daya tabu_ Hal ini sudah merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh mereka. Mulai dari penggarapan lahan, penanaman dan pemeliharaan yang dilakukan oleh para petani tergabung di dalam kelompok-kelompok tani. Dari apa yang diutarakan oleh para petani peserta TRI nampak bahwa sesungguhnya para petani tidaklah terlalu paham dengan apa yang harus dikeajakan oleh mereka dalam hal menanam tebu. Gambaran kerja teknis yang sangat panjang dan perlunya ketelitian serta ketekunan para petani dalam merawat dan mengelola tanaman tabu, ternyata membutubkan waktu kerja yang tak sedikit pula jam kerja yang panjang merupakan hal lain yang tarut menyertai rasa enggan petani untuk mau menanam tebu. Dalam pandangan petani bila dibandingkan antara jam kerja menanam tebu dengan padi yang lebih menguntungkan bagi mereka adalah menanam padi.

"
Lengkap +
2001
S12628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Dini Rahayu
"ABSTRAK
Teater Koma dibentuk pada tahun 1977 oleh N. Riantiarno dan kawankawan.
Mereka merupakan salah satu kelompok teater kontemporer Indonesia
yang paling sukses. Mereka berniat untuk menciptakan sebuah kelompok teater
yang berbeda dari sebelumnya. Dalam Teater Koma unsur gerak, tari dan nyanyi
bersatu menjadi sebuah karya yang dibalut dengan cara-cara produksi modern.
Di Indonesia, kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai stabilitas
nasional turut mempengaruhi perkembangan bidang seni dan budaya pada
masanya. Kebebasan berekspresi ditekan dengan tujuan menghindari konflik
dalam negeri. Hal ini turut mempengaruhi perkembangan Teater Koma sehingga
banyak karya-karyanya yang mendapat masalah karena dianggap bersinggungan
dengan kebijakan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, para anggota datang dan pergi, Teater Koma
mengalami berbagai perkembangan. Meskipun terhadang batu bernama
?kebijakan pemerintah? dalam rangka mewujudkan stabitilas nasional. Namun
dengan dukungan seluruh anggota Teater Koma dan segenap seniman dari luar
kelompoknya, Terater Koma terus memperjuangkan hak demi terus berkarya.
Teater Koma, sebuah wujud kelompok teater kontemporer yang terus
bereksplorasi tanpa henti dengan menggabungkan berbagai unsur modern dengan
tradisional. Sampai kapanpun namanya akan tetap ?Koma?.

ABSTRACT
Teater Koma was formed in 1977 by N. Riantiarno and his friends. This is
one of the most successful Indonesia contemporary theater group. They created a
group of theater which different from the earlier. In Teater Koma, elements of
movements, dance and sing united into a masterpiece that wrapped by means of
modern theatrical method.
In Indonesia, New Order?s government policy of national stability was
also affected art and culture. The freedom of expression was pressured to avoid
national conflict. This also affected on the development of Teater Koma, that is
why many of its creations got in trouble, because it was collide with the policy.
Over time, members come and go, Teater Koma undergone various
developments. Even though they blocked by a rock called ?government policies?
in order to achieved national stability. But with all the supports of members and
artists, Theater Koma were continuing fight for their rights.
Teater Koma, a form of contemporary theater group that continues to
explore endlessly by combining modern with traditional elements. Its name will
forever remain "Koma" (In Indonesian the word koma is conjunctive, which
means that Teater Koma will always keep on continuing their works)."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42188
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>