Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Pramono
"Saat ini telah dikembangkan suatu metode komposit yang dikenal dengan PMC (Polime memenuhi criteria untuk bahan fuel cell baik dari mechanical properties maupun electrical properties. Karakteristik Carbon Graphite yang keras dan kuat. dan Resin Phenolic yang ringan dan ulet merupakan properties yang memenuhi untuk produk membran komposit yang berupa graphite bipolar plate maka kedua material tersebut sangat tepat jika digabungkan menjadi komposit yang baru yaitu komposit matrik polimer (PMC) melalui proses
Powder Metalurgi (P/M) Membran polimer merupakan komponen yang sangat penting dalam PEMFC mengingat peran komponen ini dalam memisahkan reaktan dan menjadi sarana transportasi ion hydrogen (proton)(4) yang dihasilkan oleh reaksi anoda menuju katoda sehingga reaksi katoda yang menghasilkan energi listrik dapat terjadi. Sehingga dibutuhkan bahan membrane yang memenuhi properties yang dibutuhkan untuk Fuel Cell.
Graphite bipolar plate sebagai membrane fuel cell dipengaruhi oleh mekanisme proses pembuatanya dan variable dari proses tersebut. Proses pemanasan sintering dan Proses kompaksi merupakan variable mutlak dalam mekanisme proses powder metalurgi. Disamping itu juga fraksi volume dari komposisi bahan yang dipadukan.
Penelitian ini menekankan pada pengaruh Sintering dan kompaksi pada karakteristik graphite bipolar plateFuel Cell hasil proses Metalurgi Serbuk. Material yang digunakan adalah serbuk Resin Phenolic sebagai matriksnya dan serbuk grafit sebagai reinforcenya. Dalam penelitian ini untuk metode pembuatan PMC dengan proses Metalurgi Serbuk menggunakan variable proses temperature sintering 100:200dan 300 °C dan penekanan kompaksi 100:200 dan 300 bar serta fraksi volume 50:50% 60:40% dan 70:30%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh temperatur sintering dan kompaksi terhadap karakterisasi dari komposit graphite bipolar plate yang meliputi pengujian kekerasan, kuat tekan, densitas, porositas,konduktifitas listrik, mikroskop optik dan SEM/EDS pada PMC Graphite bipolar plate dengan proses Metalurgi Serbuk.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa dengan pemanasan temperatur sintering mendekati Tg (200 ºC) dari Matriks polimer maka akan meningkatkan mechanical properties dari komposit matrik Polimer. Dan pada penekanan maksimum akan meningkatkan electrical properties yang merupakan spesifikasi karakter dari graphite bipolar plate.

Recently it has developed by a new material that was known as PMC (Polymer Matrix Composite) for bipolar plate fuel cell which produced by compaction of two powders i.e. phenolic resin and graphite with carbon black. The process used is powder metallurgy. The characterization of the material including mechanics & physical properties has investigated. Characteristically carbon graphite that hard and strong and Phenolic Resin that light and tenacious was properties that met for the membrane product composite that take the form of graphite bipolar plate then second material this was very exact if being united to composite that just that is composite matrix the polymer (PMC) through the process Powder Metallurgy (P/M).
The polymer Membrane was the component that very important in PEMFC and DMFC remembered the role of this component in separating the reactant and becoming transport means of the ion hydrogen (the proton) that was produced by the reaction of the anode towards the cathode so as the reaction of the cathode that produced electricity energy could happen. So as to be needed the material membrane that met properties that was needed for Fuel Cell.
Graphite bipolar plate as membrane fuel cell was influenced by the mechanism of the process him and variable from this process. The process compaction and the heating sintering was variable absolute in the mechanism of the process powder metallurgy. Nearby same the volume faction from the material composition that was combined.
This research stressed the Sintering influence and compaction in the characteristics graphite bipolar plate. Fuel Cell results of the process of Dust Metallurgy. Materials that was used was Phenolic Resin dust as his matrix and graphite dust as reinforce him. In this research for the PMC production method with the process of Dust Metallurgy used variable the process temperature sintering 100:200dan 300 and the emphasis compaction 100:200 and 300 bar as well as the volume fraction 50:50% 60:40% and 70:30%
This research aimed at observing the influence of the temperature sintering and compaction towards the haracterization from composite graphite bipolar plate that covered the testing of the violence, strong pressed, the density, the porosity, conductivity electricity, the optic microscope and SEM/EDAX to PMC Graphite bipolar plate with the process of Dust Metallurgy.
From results of this research was received that with the heating of the temperature sintering approached tg (200 ºC) from the polymer Matrix then will increase mechanical properties from composite matrix the Polymer. And in the maximum emphasis will increase electrical property that was the specification of the character from graphite bipolar plate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprijal Kurniawan
"Pada saat ini teknologi modern telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana banyak aplikasi dari teknologi modern yang membutuhkan material yang mempunyai sifat-sifat yang sangat baik, yang tidak dapat ditemukan pada material konvensional seperti logam paduan, keramik dan polimer. Material komposit matriks logam merupakan material yang memiliki sifat-sifat yang sangat baik antara lain : ringan, kekuatan dan kekakuan yang tinggi, ketahan abrasi dan impak yang baik, serta ketahanan korosi dan temperatur tinggi yang baik yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pada penelitian akan dilakukan pembuatan material komposit matriks logam dengan Al sebagai matriks dan grafit sebagai penguat yang dibuat dengan metode metalurgi serbuk. Tahapan proses metalurgi serbukyang dilakukan yaitu mulai dari pencampuran serbuk, kompaksi sampai pemanasan (sinter). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tekanan kompaksi terhadap sifat mekanis antara lain : kekerasan, keausan, densitas/porositas, dan kuat tekan; serta struktur mikro material komposit matriks logam Al-grafit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya tekanan kompaksi maka densitas, kekerasan, dan kuat tekan mengalami peningkatan; sedangkan porositas dan laju aus mengalami penurunan. Nilai densitas optimum yaitu sebesar 2,14 gr/cm_ diperoleh pada sampel non-sinter dengan tekanan kompaksi 300 bar. Nilai kekerasan dan kuat tekan optimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan tekanan kompaksi 300 bar yaitu sebesar 30 BHN dan 230 MPa. Nilai porositas minimum diperoleh pada sampel non-sinter dengan tekanan kompaksi 300 bar yaitu sebesar 17,61%.. Nilai laju aus minimum diperoleh pada sampel hasil sinter dengan tekanan kompaksi 300 bar yaitu sebesar 3,26x 10-7 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efie Suherfi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiskan Husein
"Menjawab kebutuhan akan material dimasa mendatang, ilmu pengetahuan dalam hal ini komponen penelitiannya didorong untuk menemukan material baru dengan keunggulan karakteristik lebih baik dan tentu saja ekonomis. Metal Matrix Composite (MMCs) merupakan salah satu alternatif material yang mampu menjawab kebutuhan tersebut Pemakaian MMCs telah meluas, misal dalam industri otomotif digunakan sebagai bahan pembuat piston, engine, serta dalam bidang penerbangan dipakai sebagai bahan pembuat baling - baling dan sebagai badan pesawat luar angkasa.
Penelitian yang dilakukan, dikonsentrasikan pada tahapan proses pembuatan Al-SiC MMCs dengan metode metalurgi serbuk, khususnya melihat pengaruh dari ukuran partikel serbuk SiC yang bertindak sebagai penguat dan melihat pengaruh besar tekanan kompaksi. Variasi ukuran partikel yang dipakai dalam penelitian adalah 70 -80 mesh digolongkan partikel kasar dan I40 - 170 mesh yang digolongkan sebagai partikel halus, kemudian variasi besar nilai tekanan kompaksi yang dipakai adalah 159, 191, 223, 255, dan 286 MPa. Penelitian mencoba melihat pengaruh dari kedua variabel diatas terhadap silat porositas, densilas, kuat tekan, dan kekerasaan. Penelitian memperoleh hasil yang, bisa dipertanggungjawabkan dan tentu saja ?debatable? atau bisa didiskusikan bersama Kenaikan lekanan kompaksi dapat meningkatkan sifat mekanik kekerasan dan kuat tekan, dan kenaikan tekanan koinpaksi dapat menurunkan porositas dan meningkatkan densitas. Untuk pengaruh ukuran partikel penguat SiC diperoleh kesimpulan untuk ukuran partikel yang lebih halus akan memberikan sifat yang Iebih baik dengan perbedaan yang tidak terlalu signifikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irvan Rustam
"Tembaga Penguatan Terdispersi. Alumina merupakan material yang mampu mengatasi rendahnya berbagai karakteristik kekuatan logam murni tembaga tanpa mengurangi sifat konduktifitas listrik maupun panasnya secara berarti. Dalam temperatur yang relatif tinggi pun, material ini mampu mempertahankan karakteristik yang telah terbentuk tersebut dengan cukup memuaskan. Produksi material ini dikembangkan dengan proses metalurgi serbuk, Namun proses ini masih memiliki kendala "klasik" yang sukar dihindari, yaitu tingginya porositas yang dikandung. Oleh karenanya, penelitian tentang penguruh kondisi vakum saat kompaksi ini dilakukan, dengan harapan dapat didasari jalan keluar mengatasi kendala di alas. Bersamaan dengan itu, juga dilihat penguruh keefektifan kondisi tersebut terhadap beberapa variasi temperatur sinter. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa, ternyata kondisi vakum saat kompakiri selain mampu mangurangi kandungan porositas produk: juga menurunkan gaya tekan optimal kompaksi, yang juga berati terjadi penghematan energi produksi bila diproduksi secara massal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu ZA
"Material bantalan (bearing) merupakan komponen yang sudah lama diproduksi dengan teknologi metalurgi serbuk, bahkan memiliki volume produksi terbesar dalam industri metalurgi serbuk. Bantalan perunggu (brose bearing) adalah salah satu dari material bantalan yang paling banyak di produksi, karena kemudahan prosesnya dan ongkos biaya pembuatannya yang relatif murah. Sifat mekanisnya pun sangat baik untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan aus dan dapat menampung pelumas yang dapat membantu mereduksi gesekan pada saat aplikasi bantalan (bearing) digunakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temmy
"Selama ini material logam sangat dibutuhkan dalam kehidupan didunia ini. Bahkan material logam telah dipakai sekitar ribuan tahun yang lalu sehingga tidak mengherankan bahwa pada abad ke - 21 ini teknologi-teknologi dalam pembuatan material logam telah banyak bermunculan. Beberapa dasa warsa ke belakang, telah timbul suatu pemikiran dari para ahli bahwa diperlukan suatu material yang memiliki sifat lebih baik daripada logam dimana baik dalam keuatan sifat fisis, sifat mekanis serta efisien dalam proses pembuatannya, salah satunya adalah material komposit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Masyhuri Rahman
"Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composite, MMCs) adalah kombinasi dari dua material atau lebih dengan matrik adalah logam yang dikembangkan untuk memperbaiki sifat logam; kekuatan pada temperatur tinggi, kekerasan, tahanan listrik, kestabilan pada temperatur tinggi. Aluminum sebagai matrik komposit dikembangkan karena ringan, murah, dan mudah difabrikasi. Infiltrasi spontan tanpa tekanan adalah salah satu proses fabrikasi komposit matrik logam dalam kondisi cair yang sedang dikembangkan karena lebih ekonomis, tidak memerlukan peralatan yang rumit. Karakteristik komposit matrik logam dapat dipengaruhi oleh temperatur infiltrasi, kandungan dopant (Magnesium), % Vr penguat dan waktu tahan saat infiltrasi.
Pada penelitian ini, dilakukan pengaruh temperatur infiltrasi, dan kandungan Magnesium saat infiltrasi dari komposit matrik logam dengan Al sebagai matrik, dan Al2O3 sebagai penguat terhadap karakterisasi dari komposit tersebut meliputi ekspansi thermal, kekerasan (BHN), metalografi, laju keausan, densitas dan porositas. Temperatur infiltrasi yang digunakan adalah 800°C, 900°C, 1000°C, 1100°C, 1200°C dengan volume Al2O3 50% dan dengan waktu tahan saat infiltrasi 10 jam, sedangkan kandungan Magnesium yang dipakai adalah 4, 8, 10, 12 % berat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur dan kandungan Mg semakin banyak molten Al infiltrasi ke dalam preform A12O3. Dari penelitian ini didapatkan bahwa temperatur 1100°C diperoleh karakterisasi komposit yang optimum.

Metal Matrix Composite (MMCS) is combination from two material or more with metal as matrix developed to improve the nature of metal; strength at high temperature, hardness, electric resistance, stability at high temperature. Aluminum as a composite matrix developed because is light, cheap, and easy to fabrication. Pressure less infiltration is one of the fabrication process of metal matrix composite in a melt condition which is developing because more economic, no need complicated equipments. Characteristic of metal matrix composite can be influenced by infiltration temperature, dopant content (Magnesium), % Vf reinforcement and time hold up infiltrate.
This research aim is to study the effect of temperature infiltration, as well as magnesium content on characterization of AVA1203 metal matrix composite i.e.; thermal expansion, hardness, wear resistance, porosity and density as well as metallography. The infiltration temperature used various from 800 to 1200°C and A1203 particle reinforcement was 50%Vf. The magnesium content was also various from 4% to 12% wt and holding time was 10 hours.
The results show that higher magnesium content produced more Al molten infiltrated into Al203 preform. It is found that the optimum performance of composite produced at 1100°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>