Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Antibacterial potency of some seaweed against Escherichia coli has been known. The aim of this reserach is to know the species of seaweeds from Bayah beach Lebak Banten which may be used as antibacterial against Escherichia coli....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Allysa Nabila Pratiwi
"ABSTRAK
Pesisir Bayah merupakan salah satu wilayah di Pantai Selatan Pulau Jawa yang berpotensi terdampak oleh tsunami akibat gempa bumi. Tingkat kerentanan wilayah terhadap tsunami dikaji berdasarkan aspek keterpaparan, sensitivitas, dan ketahanan dengan menggunakan metode skoring dan overlay peta berbasis grid yang diawali dengan penerapan metode Analytical Hierarchy Process AHP untuk menentukan bobot masing-masing variabel. Wilayah penelitian berada pada ketinggian 0-25 mdpl, yang secara administratif terletak di empat desa di pesisir Bayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kerentanan wilayah terhadap tsunami dengan menggunakan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kerentanan wilayah terhadap tsunami di Pesisir Bayah dari pesisir pantai semakin meningkat ke arah pusat permukiman, selanjutnya menurun seiring dengan peningkatan elevasi dan jarak dari pantai. Kerentanan wilayah terhadap tsunami di wilayah penelitian didominasi oleh wilayah kerentanan sedang yang mencakup 65,59 dari total luas wilayah penelitian. Kerentanan wilayah sedang ditandai dengan keterpaparan sedang hingga tinggi, sensitivitas sedang hingga tinggi, dan ketahanan rendah hingga sedang. Kerentanan wilayah rendah seluas 32,05 total luas wilayah penelitian dan kerentanan wilayah tinggi seluas 2,36 total luas wilayah penelitian. Kerentanan wilayah terhadap tsunami pada tingkat desa secara berurutan dari tertinggi hingga terendah adalah Desa Bayah Barat, Desa Sawarna, Desa Darmasari, dan terakhir Desa Sawarna Timur.

ABSTRACT
Bayah coastal area is one of the areas in south coast of Java Island which can be potentially affected by the tsunami caused by tectonic earthquake. The region vulnerability level towards tsunami is assessed based on aspects of exposure, sensitivity, and resilience by using the scoring and map overlay method based on grid which begins with the application of Analytical Hierarchy Process AHP method to determine the weight of each variables. The study area is located at an elevation of 0 25 meters above the sea level, administratively located in four villages in Bayah coastal area. This study aims to analyze vulnerability pattern towards tsunami using spatial and descriptive analysis. This study shows that region vulnerability pattern towards tsunami in Bayah Coastal Area is increasing from the coast lead up to settlements and concurrently decreasing with the enhancement of elevation and distance from coast. The region vulnerability towards tsunami in study area is dominated by moderate vulnerability area which encompasses 65,59 of the total study area. Moderate vulnerability area is known for low to moderate exposure, moderate to high sensitivity and low to moderate resilience. The low vulnerability area is about 32,05 of the total study area and the high vulnerability area is about 2,36 of the total study area. Region vulnerability towards tsunami at village level in sequence from highest to lowest is Bayah Barat, Sawarna, Darmasari, and lastly Sawarna Timur."
2017
S67773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Pratama Abdurrahman
"Penelitian kualitas dan karakteristik geokimia batuan induk dilakukan pada Formasi Bayah, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik dan kualitas dari batuan induk di Formasi Bayah dengan metode geokimia. Metode geokimia akan menghasilkan parameter batuan induk dalam kekayaan material organik, tingkat kematangan, serta tipe hidrokarbon yang dihasilkan. Sebanyak lima sampel singkapan yang diyakini berpotensi sebagai batuan induk kemudian dianalisis ke laboratorium untuk penyelidikan karakteristik geokimia.
Metode geokimia yang digunakan untuk menentukan kualitas dari batuan induk adalah Total Karbon Organik, Pirolisis Rock-Eval, dan Pantulan Vitrinit. Hasil TOC dari seluruh sampel tersebut, menunjukkan bahwa formasi Bayah memiliki kadar kekayaan organik yang sangat baik. Berdasarkan tingkat kematangan, perconto memiliki tingkat kematangan immature dengan kualitas kerogen tipe II – III serta lingkungan pengendapan berupa Transitional Zone-Lower Delta Plain. Diharapkan penelitian ini dapat membuka peluang baru bagi eksplorasi minyak dan gas bumi di daerah penelitian.

Characteristics geochemical research for source rock analyzes is located on Bayah Formation, Cihara District, Lebak Regency, Banten. The purpose of this study is to determine the characteristics and quality of the source rock in the Bayah Formation by geochemical methods. Geochemical methods will describe source rock parameters in the value of organic material, ranks of maturity, and the kerogen type. Five selected outcrop samples, consisting of black shale and coal, which believed to be potential source rock were analyzed in a laboratory for the investigation in geochemical characteristics. Geochemical methods applied to determine the qualities of the source rock are Total Organic Carbon, Rock-Eval Pyrolysis, and Vitrinite Reflectance.
The result from TOC analysis of Bayah formation showed all of the values are >1%, which means it has excellent organic matter. In comparison TOC, S2, and HI diagrams showing Bayah Formation have excellent source rock quality. For the thermal maturity level, Pyrolysis (Tmax) and VR analysis indicate Bayah Formation has immature maturity level with the quality of kerogen types II-III with Transitional Lower Delta Plain depositional environment. It can be concluded the Bayah Formation has a potential source rock.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Fatimah Azzahra
"ABSTRAK
Estuari merupakan ekosistem yang khas karena percampuran salinitas air tawar dengan air laut sehingga estuari menjadi ekosistem yang subur untuk tempat ikan memijah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wilayah estuari berdasarkan salinitas permukaan dan hubungan dengan lokasi penangkapan larva ikan. Peninjauan akan wilayah estuari berdasarkan salinitas yang didapatkan dari tiga variabel yaitu arus permukaan, pasang surut, serta curah hujan ini bertujuan untuk mengetahui wilayah Estuari Cimadur berdasarkan salinitas permukaan perairan yang disesuaikan antara hasil pengukuran salinitas di lapangan dengan hasil pengolahan citra penginderaan jauh, kemudian dihubungkan dengan hasil wawancara mengenai lokasi penangkapan larva ikan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu menganalisis citra hasil penginderaan jauh dan hubungan dengan variabel. Data yang disajikan berupa hasil olah statistik pengukuran langsung maupun tidak langsung sehingga dapat disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah wilayah estuari serta lokasi penangkapan larva ikan yang dipengaruhi oleh salinitas permukaan perairan.

ABSTRACT
Estuary is a typical ecosystem due to the mixing of freshwater salinity with sea water so that estuariy become a fertile ecosystem for spawning fish. This study aims to analyze the estuary area based on surface salinity and the relationship with larvae fishing locations. The estimate of estuary area based on salinity obtained from three variables, namely surface current, tidal, and rainfall is aimed to know the area of Estuary Cimadur based on water surface salinity which is adjusted between the result of salinity measurement in the field with the result of remote sensing image processing, then connected with interviews result about larvae fishing sites. This research uses quantitative method by analyzing the image of remote sensing and relationship with all variables. The data presented from statistical measurement directly or indirectly so that it can be presented in descriptive form. The results of this study were estuary area and larvae fishing location affected by water surface salinity."
2017
S68582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Darussalam
"ABSTRAK
Wilayah Karst memiliki karakteristik alam yang sangat unik dan alami, dengan bentuk dan pola yang sangat beragam antar wilayah karst satu dengan yang lainya. Bentuk-bentuk dan pola yang ada di wilayah karst memang sulit untuk dimengerti namun dengan analisis lineament, bentuk-bentuk dari Karst tersebut dapat di sederhanakan menjadi lebih mudah dimengerti. Data pokok yang digunakan adalah Citra Landsat 8 OLI yang di kombinasikan GDEM ASTER 30 meter. Penggunaan tanah di gunakan untuk melihat bagaimana hubungan antara pola Lineament dengan Pola penggunaan tanah di wilayah Karst Sawarna. Software Arc Map 10.1 digunakan untuk metode Box Counting untuk menghitung kerapatan pola lineament pada tiap kotak grid yang sudah dibuat. Wilayah Karst Sawarna memiliki pola persebaran yang cukup acak dan menyebar dengan pola-pola sesuai dengan wilayah kelerengan. Untuk kaitanya dengan penggunaan tanah dapat dikatakan bahwa Pola Lineament Karst dengan kerapatan yang tinggi lebih besar intensitas pembukaan lahan-nya.

ABSTRACT
Karst has a very unique natural characteristics and natural, with shapes and patterns that vary between kawsan karst with each other. The forms and patterns that exist in the karst region is difficult to understand but with a lineament analysis, the shape of the Karst-shape can be simplified to be more easily understood. Basic data used is Landsat 8 OLI in the combined GDEM ASTER 30 meters. The use of land in use to see how the relationship between the lineament patterns with patterns of land use in the Karst region Sawarna. Arc Map 10.1 software is used to Box Counting method for calculating the density of a lineament pattern in each grid box that has been created. Karst region Sawarna has a distribution pattern that is fairly random and spread with patterns according to the slope region. For relation to the use of the land can be said that the Karst Lineament Pattern at high density is greater intensity of his clearance."
2017
S69190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Soprima
"Indonesia memiliki pertambangan emas rakyat yang tersebar di seluruh nusantara, salah satunya berlokasi di Kabupaten Lebak, Banten. Pertambangan emas rakyat dilakukan dengan menggunakan merkuri melalui proses amalgamasi. Masih didapati pembuangan limbah merkuri dari pertambangan emas rakyat ke media lingkungan seperti tanah dan badan sungai, padahal limbah merkuri termasuk ke dalam limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang tidak boleh dibuang langsung ke media lingkungan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi besar konsentrasi merkuri pada lingkungan di Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten dan pengaruh pada kesehatan masyarakat yang kontak dengan merkuri.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metode analisis risiko kesehatan dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Keberadaan merkuri di lokasi penelitian pada air, ikan, sayuran, dan tanah telah melebihi baku mutu, yaitu berturut-turut memiliki rata-rata sebesar 0,04695 mg/l, 0,5175 mg/kg, 0,173 mg/kg dan 0,165 mg/kg. Analisis perhitungan risiko kesehatan menunjukkan masyarakat sekitar pertambangan emas rakyat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan karena nilai RQ > 1 (RQ = 18,5756).

Indonesia has artisanal gold mining spreading throughout the archipelago, one of which is located in Lebak District of Banten Province. The artisanal gold mining usually use mercury in the amalgamation process. The latest fact showed that mercury used in artisanal gold minings has been directly discharged to the surrounding environment, polluting soil and rivers, whereas mercury is considered as one of the hazardous and toxic waste (B3) that cannot be directly discharged to the environment as it can cause several health problems. The purpose of this research is to identify mercury concentrations in the environment of Cibeber and Bayah Sub Districts, Lebak District, Banten Province and its effect to the health of community who is in contact with the disposed mercury.
This is an analytic descriptive research that uses a health risk assessment method and quantitative approach. This research reveals that mercury concentrations in samples of water, fish, vegetables, and soil taken from the surrounding environment in the research location have exceeded the quality standard which respectively average 0.04695 mg/l, 0.5175 mg/kg, 0.173 mg/kg, and 0.165 mg/kg,. The health risk assessment shows that community lives surrounding the gold mining has potency to suffer related health problems as the RQ rate is higher than 1 (RQ = 18.5756).
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajisaka Octawiyano
"Tanjung Layar adalah sebuah situs geologi di Bayah Dome Geopark. Situs ini menyingkap Formasi Cimapag yang terdiri dari batupasir, batulempung, tuf, dan breksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batuan asal dan kondisi geologi regional yang membentuk situs ini untuk memperluas sejarah geologi Kubah Bayah, meningkatkan nilai asesmen geowisata Situs Tanjung Layar, dan mengembangkan ekonomi masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah pembuatan log stratigrafi, pengukuran indikator paleocurrent, dan analisis petrografi untuk menjelaskan tatanan tektonik, indeks pelapukan, dan paleogeografi batuan asal. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga asosiasi fasies batuan di Situs Tanjung Layar, yakni Asosiasi Fasies Laut Dangkal Dominasi Badai (ASF 1), Asosiasi Fasies Turbidit Channel (ASF 2), dan Asosiasi Fasies Turbidit Levee (ASF 3). Plot hasil analisis petrografi pada diagram Dickinson & Suczek (1979) dan Weltje et al. (1998) menunjukkan batuan asal memiliki tatanan tektonik recycled orogen dan magmatic arc, memiliki relief sedang hingga tinggi, dan beriklim sublembap hingga semikering. Arah paleocurrent menunjukkan arus berorientasi barat daya – timur laut. Perbandingan dengan paleogeografi Sundaland pada umur Miosen Awal (Hall, 2013) menunjukkan batuan asal berkaitan dengan kepulauan vulkanik di sisi timur laut wilayah penelitian yang terbentuk akibat subduksi Kerak Samudera Hindia terhadap Kerak Benua Eurasia.

Tanjung Layar is a geological site in Bayah Dome Geopark. The site is an outcrop of the Cimapag Formation which consists of sandstone, mudstone, tuff, and breccia. This research aims to identify the provenance and regional geology that forms this site to expand the geological history of the Bayah Dome, increase geotourism assessment value of Tanjung Layar, and help the development the locals’ economy. The methods used were measured stratigraphic log, paleocurrent indicator measurement, and petrographic analysis to explain the tectonic setting, weathering index, and paleogeography of the provenance. The results show three different facies associations at Tanjung Layar, namely Storm Dominated Shallow Marine Facies Association (ASF 1), Turbidite Channel Facies Association (ASF 2) and Turbidite Levee Facies Association (ASF 3). Petrographic analysis results plotted over the Dickinson & Suczek (1979) and Weltje et al. (1998) diagrams show the provenance has recycled orogen and magmatic arc tectonic settings, have moderate to high relief, and subhumid to semiarid climate. The paleocurrent has southwest – northeast orientation. Comparison with Early Miocene paleogeography of Sundaland (Hall, 2013) shows the provenance are related to volcanic islands northeast of the research area, which is formed by subduction of Indian Ocean Crust against Eurasian Continental Crust."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Diah Kusumawardhani
"Skripsi ini membahas tentang sebaran rumput laut berdasarkan faktor fisik dan alaminya dan juga wilayah intensitas budidaya rumput laut di pantai karst Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menujukan bahwa secara potensial terdapat tiga tingkat potensial sebaran rumput laut di daerah penelitian yaitu tingkat potensial sedang, rendah dan tidak potensial. Sedangkan secara aktual rumput laut ditemukan di seluruh daerah penelitian kecuali di perairan pantai Baron. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa secara umum tingkat intensitas budidaya rumput laut di Kabupaten Gunungkidul masih rendah.

Focus of this study in about seaweed scattered not only base on physical factors but also its natural scattered and the intensity area of seaweed culture. This is a descriptive research which uses spatial and descriptive analysis. There are three level of potential area base on physical factors. Seaweed naturally scattered almost in all beach karst in Gunungkidul except in Baron beach. This research also gives information that seaweed culture intensity in Kabupaten Gunungkidul under the standard."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Awi Muliadi Wijaya
"Malaria is still a major public health problem in many countries, especially in sub-Sahara African region, and common found in tropical and sub tropical areas like Indonesia. In Indonesia, Bayah sub district (Lebak District, Banten Province) also has malaria as a public health problem. The number of malaria cases in Bayah Health Center has increased significantly in the last 4 years. Malaria outbreak occurred in July 2005 with 480 cases, 50 cases positive falciparum and vivax and I death.
Study design used in the research is descriptive study. This study aims to get information the trend of falciparum and vivax malaria transmission in seashore. The specific objectives aims to understand the trend of falciparum and vivax malaria transmission at Bayah sub district, to know risk factors of malaria falciparum and vivax transmission, and to know result of the efforts malaria control program.
The research conducted include risk factors of malaria survey, epidemiological observation on breeding places, and interview with malaria control officer. The research is conducted since June 2006 with all malaria cases since October 2005 until June 2006 as population in this study. The number of malaria cases registered in laboratory facilities is 155 cases. From this population, 117 interviewed cases can be taken as sample.
The analysis of study shows that malaria vivax is dominant within a year. Most proportion of cases is malaria vivax, more 1 st years age group, female, married, have job, education is more of elementary school, economic status is more on the average, never malaria disease before, knowledge is good, attitude to effort malaria prevention is good, behavior of malaria prevention is bad, living on seashore ecosystem.
The seashore at the Bayali District have at least two kind breeding places that lagoon and rice field areas. Lagoon play an important role on June to October or November every years, but the rice field areas play an important role within a year. Bayah sub district have two kind environment in one seashore ecosystem areas which are seashore and rice field ecosystem areas, This needs intervention efforts continuously to reduce malaria falciparum and vivax.

Penyakit malaria masih merupakan penvakit yang menjadi masalah kesehalan ntasyarakar di hanyak negara di cluitia, lertilanra dacrah sub-Sahara Alrik,r dan sccirra unium di dacrah tropis dan subtropis ter-masuk Indonesia_ Sala!) satu wilayah di Indonesia yang mengalami masalah malaria adalah Puskesmas Kecamatan Bayah (Kabupaten Lebak, Provinsi Bantu). Jumlah kasus malaria di Puskesmas ini mcningkat dalam 4 tahuit tcrakhir dan pada bulait Juli 2005 Malt terjadi KLB malaria di wilayah kerja Puskesmas ini, dengan total kasus beijumlah: 480 kasus, jumlah kasus positif malaria.fa/cipw'um dan ricrac pada pemeriksaan sediaan darah malaria sebanyak 50 orang, 1 (satu) orang meninggal dunia.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi dcskriptif Tujuan umum penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai pola penularan malaria falcip arrrm dan vit?ax di daerah ekosistim pantai. Sedangkan tujuan khususnya untuk mengetahui frekwensi dan penyebaran kasus malaria, mengetahui faktor-faktor risiko kejadian malaria .falciparum dan malaria virar, dan mengetahui pengaruh upaya program pemberantasan malaria di wilayah Puskesmas DTP Bayah.
Penelitian yang dilakukan meliputi survei faktor-faktor risiko malaria, melakukan pengamatan epidemiologi di tempat-tempat perkembang-biakan nyamuk malaria dan wawancara dengan pelugas pembcranlasan malaria di wilayah kerjanya. Pelaksanaan penelitian di lapangan dilakukan pada bulan Juni 2006 dengan populasi semua kasus malaria sejak Oktober 2005 sampai Juni 2006, yaitu sejumlah 155 kasus yang tercatat di buka register laboralorium malaria, di wilayah kerja Puskesmas DTP Bayah. Sampel penelitian ini diambil dari total populasi kasus malaria yang berhasil diwawancara, yaitu sejumlah 117 responden.
Hasil analisis mengungkapkan bahwa malaria yang dominan sepanjang tahun di wilayah ini adalah malaria vivax proporsi penderita malaria terbanyak adalah kelompok usia ? 18 tahun, perempuan, sudah menikah, sudah bekerja, pendidikan SD, status ekonomi > rata-rata. dengan riwayat tidak pernah menderita malaria sebelumnya, berpengetahuan balk/ > rata-rata, bersikap positif/setuju terhadap upaya pencegahan malaria, berperilaku pencegahan malaria yang buruk, bertempat tinggal di daerah pantai.
Daerah ekosistim pantai di wilayah ini memiliki sedikitnya 2 jenis tempattempat perkembang-biakan nyamuk (breeding places) yaitu lagun dan persawahan. Lagun sebagai tempat perkembang-biakan nyamuk Anopheles hanya berperan pada musim kemarau antara bulan Juni sampai Oktober atau November setiap tahunnya, sedangkan area persawahan memiliki kontribusi sebagai sumber transmisi kasus malaria sepanjang tahun. Dengan adanya 2 jenis lingkungan di daerah ekosistim pantai yaitu lagun dan sawah, maka di_perlukan upaya intervensi yang berkesinambungan sepanjang tahun untuk menekan kejadian malaria falciparmur dan malaria vivax."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhefita Ardhana Riswari
"ABSTRAK
Ketersediaan air semakin sulit karena penduduk terus bertambah sedangkan
sumber daya air tetap. Kabupaten Lebak merupakan wilayah dengan rezim hujan
barat yang memiliki iklim lebih basah dari pantai timur di Pulau Jawa, serta
potensi sumber daya air yang cukup banyak. Sulit air terjadi pada musim kemarau
panjang. Awal musim kemarau dan awal musim hujan ditentukan dengan metode
De Boer. Digunakan data curah hujan periode 30 tahun (1986 – 2015) dengan 13
titik stasiun. Pola spasial wilayah sulit air didapat dari overlay antara interpolasi
durasi musim kemarau rata-rata dan tingkat kekeringan rata-rata. Variabel jenis
batuan, jenis tanah, ketinggian, dan lereng digunakan untuk mengetahui dominasi
karakter fisik dari wilayah sulit air. Pola spasial wilayah sulit air rata-rata tahunan
dibandingkan dengan pola tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan pola spasial
wilayah sulit air di Kabupaten Lebak semakin ke utara dan selatan semakin tinggi.
Wilayah ini didominasi oleh jenis batuan endapan tersier, jenis tanah latosol,
wilayah ketinggian 0 – 100 mdpl, dan kelerengan landai (< 8%). Durasi musim
kemarau dan tingkat kekeringan tahun 2015 dari rata-rata tahunan menunjukkan
pola yang berbeda. Desa-desa yang mengalami sulit air tahun 2015 cenderung
akibat penyimpangan tingkat kekeringan yang tinggi.

ABSTRACT
Water availability becomes more difficult due to the population growth while the
source of water remains constant. Lebak is a region with western rain regime that
has a wetter climate of the east coast of Java, as well as the potential of water
resources is quite a lot. Water scarcity occurs during the dry season. The
beginning of the dry season and the beginning of rainy season is determined by
the method of De Boer. Rainfall data used a period of 30 years (1986 – 2015) with
13 stations. Spatial pattern of water scarcity area is obtained by performing
overlay between the interpolation of dry season duration average and the
interpolation of dryness level average. Rock types, soil types, elevation, and slope
are used to determine the dominance of the physical character of water scarcity
area. The spatial pattern of water scarcity area annual average is compared to the
pattern in 2015. The results showed the spatial pattern of water scarcity area in
Lebak more to the north and the south is getting higher. The area is dominated by
tertiary sedimentary rocks, latosol soil type, elevation area of 0 – 100 meters
above sea level, and slope ramps (< 8%). The duration of the dry season and
dryness level in 2015 showed different pattern compared to the annual average.
The villages that were affected by water scarcity in 2015 are likely due to high
irregularities of dryness level."
Universitas Indonesia, 2016
S63779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>