Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kahhar Hawari
"Risiko tidak pernah dapat dilenyapkan secara lengkap, namun dapat dikelola secara efektif untuk mengurangi pengaruhnya terhadap tecapainya sasaran proyek. Sebuah mekanisme perencanaan yang efektif di industri konstruksi sangat dibutuhkan oleh seorang kontraktor konstruksi untuk mencapai sasaran mereka. Namun, Industri konstruksi memiliki risiko dan ketidak pastian lebih banyak dibandingkan dengan sektor industri lain. Selama ini kontraktor konstruksilah yang diharapkan untuk memikul semua risiko. Kontraktor butuh suatu proses formal untuk menerapkannya pada semua proyek pada permulaan dan selama pekerjaan untuk identifikasi, quantifikasi, dan alokasi risiko.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi risiko pada tahap konstruksi bangunan bertingkat 4-20 lantai di Jabotabek dari sudut pandang kontraktor. Kemudian kita dapat mengetahui peringkat risiko dan sasaran yang paling berisiko. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data tahap pertama kepada para pakar untuk kategorisasi, dengan menggunakan teknik wawancara, identifikasi akar penyebab, dan tukar pikiran. Pengumpulan data tahap kedua dilakukan dengan survey kepada para kontraktor utama dengan mengunakan kuesioner tertutup untuk mengetahui frekuensi dan pengaruh risiko berdasarkan pengalaman responden. Analisa data yang digunakan adalah AHP dengan pendekatan Saaty. Pengumpulan data tahap ketiga dilakukan untuk mencapai konsensus dari para pakar dengan menggunakan delphi technique.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat sebelas risiko proyek dominan pada tahap konstruksi bangunan bertingkat 4-20 lantai di Jabotabek dari sudut pandang kontraktor. Terhitung hanya satu risiko proyek yang mempunyai level high, dan sepuluh risiko lainnya mempunyai level significant. Risiko proyek tersebut terdapat pada 3 sasaran waktu, 8 sasaran biaya, dan tidak ada risiko dominan pada sasaran lingkup pekerjaan. Sehingga dibutuhkan perhatian lebih pada kinerja biaya proyek. Risiko proyek yang paling dominan adalah keterlambatan pembayaran oleh pihak owner, yang merupakan risiko rencana kerja.

Risk never be eliminated completely, but can be manage effectively to mitigate the impact to obtain the project objectives. Effectively planning mechanism in construction industry is very needed by a contractor to receive their goals. However, the construction industry has more risks and uncertainty rather than another industry sector. For many years construction contractor were expected to bear all the risk. Contractors need a formal process to apply to all projects at the start and throughout the work to identify, quantity, and alocate risks.
The objective of this research is to identify the risks during construction phase of building with 4-20 floor in Jabotabek from contractor perspective. Subsequently, we can know the rank of risks and objective that most risky. This research started with first phase of data collection towards the experts for categorization, with interviewing, root cause identification and brainstorming. Second phase of data collection is done with survey towards main contractors with closed questioner to discover risks frequency and impact based on respondent experience. Data analysis that be used is AHP Saaty approach. Third phase of data collection performed to reach consensus from the experts with delphi technique.
The results of this research show there are eleven dominant project risks during construction phase of building with 4-20 floor in Jabotabek from contractor perspective. Counted only one project risk that have a high level, and another ten are a significant level. Project risks mentioned, three of them occur on time objective, eight on cost objective, and there is no dominant risk on scope objective. So that needs more efforts on projects cost performance. The most dominant project risk is retard payment by owner side, that make up schedule risk.
"
2009
S50450
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Candra
"Konstruksi dapat dianggap sebagai industri dinamik, yang secara konstan selalu menghadapi ketidakpastian. Ketidakpastian ini membuat para manajemen sulit untuk menhitung biaya yang kadang berkonsekuensi berujung pada biaya yang berlebihan. Sukses dari sebuah sudut pandang manajemen dapat dilihat dari selesainya sebuah proyek dengan kemungkinan biaya terkecil, secepat mungkin, kualitas tinggi, tanpa kecelakaan, dan sebagainya. Tetapi terkadang terjadi sesuatu kecelakaan yang dapat berakibat kepada kelebihan biaya proyek. Ini dapat terjadi karena diakibatkan oleh banyak faktor seperti estimator yang tidak berpengalaman, pengetahuan kontraktor yang kurang tentang lokasi proyek, penggunaan material yang salah, penyediaan data yang salah, dan banyak lainnya. Dalam laporan ini, studi kasus yang digunakan adalah Grand Hyatt Proyek. Ini merupakan salah satu contoh proyek yang kelebihan biaya di Indonesia.

Construction can be considered as a dynamic industry, which is constantly facing uncertainties. These uncertainties and the many stakeholders in these kinds of projects, make the management of costs difficult, which consequently causes cost overruns. Success from the project management's viewpoint is when the project is completed with the lowest possible cost, as quickly as possible, with the highest quality, with no accidents, etc. But sometimes there's an accidents that cause initial cost become overruns. This can be caused by many factors such as inexperience estimators, lack of knowledge of contractor about location of the project, wrong materials usage, wrong historical cost data, and many more. In this report, the case study that used to be is Grand Hyatt Hotel project. There is one of examples of cost overruns in construction project in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54174
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Sondang Marihut
"The Influence of Contractors Involvement in Engineering Procurement Phase to Construction Project Cost Performance in IndonesiaThe structure of the construction industry is very complex due to the involvement of a wide range of contractors including main contractors, subcontractors and design consultant. The amount of participants in the actual construction process requires various relationships and joint combination often leading to lower levels of performance in construction projects.
In Indonesia, there are many construction projects that are performed in a traditional manner, where designers and contractors are given work in separate contracts. Contractors generally get involved in the construction phase. After completing planning, design and specifications, the designer embarks on supervision in the construction phase. In 1986, The Construction Industry Institute, in Austin, USA, defined Constructability as the optimum use of construction knowledge and experience in planning, engineering, and procurement and construction field operations to achieve overall project objectives.
This research was carried out in order to complete the requirement of Magister Program Curriculum in The Department of Civil Engineering, Postgraduate Program of The University of Indonesia. It is mainly aimed to investigate the relationship between the contractors personnel involvement in engineering and procurement phases with the construction project cost performance in Indonesia.
Data of the research were obtained through questionnaires returned from contractor companies that performed many kinds of construction projects completed over the last decade between 1987-1997 in Indonesia. The method chosen for the research was a descriptive-analysis type relying on data compiled and verified from the samples of the construction projects. Both quantitative and qualitative analysis utilizing correlation and multiple regression to establish a model of the relationships.
The final model after being subjected to the needed statistical tests provided clear evidence about the influence of constructability variables as in contractor personnel involvement in engineering and procurement phases to construction project cost performance in Indonesia The significant contractor personnel variables were found to be carefully assign appropriate construction personnel who has the required experience and team approach to the project team and make timely input to design to avoid the need for changes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asdyantoro Manubowo
"Klaim antara pihak-pihak yang terkait dalam proyek konstruksi adalah hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan. Klaim akan dapat menyebabkan terhambatnya pelaksanaan pekerjaan di proyek konstruksi apabila tidak mendapat penanganan yang baik dari masing-masing pihak yang terkait. Untuk itu perlu dicari cara untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya sehingga diharapakan dapat menghindari atau meminimalkan dari kemungkinan terjadinya klaim tersebut.
Tujuan tesis ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan yang berpengaruh nyata antara pengaruh klaim terhadap kinerja waktu kontraktor untuk proyek-proyek bangunan bertingkat di wilayah Jabotabek. Hasil dari penelitian ini yang menggunakan analisis stastitik terhadap sample proyek dalam bentuk kuisioner memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa adanya klaim dengan variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai tingkat kesesuaian sebesar 84,4% terhadap variabel kinerja waktu proyek dengan model persamaan linear dengan 2 variabel penentunya adalah, pembayaran termin yang terlambat dan perhitungan struktur dan disain bangunan yang tidak tepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Harry S.
"Biaya konstruksi saat ini semakin lama semakin menanjak dengan cepat, maka kontraktor dituntut untuk dapat menekan biaya konstruksi seminimal mungkin yaitu dengan melakukan Value Engineering (VE). Value Engineering mempunyai rencana kerja yang merupakan suatu rencana yang pasti dari langkah-langkah atau tahapan yang tersusun secara sistematik untuk mempermudah melakukan studi VE. Tahapan dalam proses penerapan terdiri dari 7 tahap yaitu tahap pemilihan tim, pengumpulan informasi, sumbang saran, evaluasi alternatif-alternatif, mengembangkan alternatif-alternatif, rekomendasi dan implementasi.
Pada penelitian ini dilakukan analisa variabel-variabel yang terdapat dalam masing-masing tahapan terhadap kinerja biaya proyek dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 10.1 untuk melihat korelasinya.
Kinerja biaya proyek memiliki korelasi dengan variabel-variabel pengetahuan / keahlian anggota tim VE dalam mengembangkan ide-ide VE (tahap pemilihan tim), membuat alternatif-alternatif dari metode konstruksi yang dapat menghemat biaya (tahap sumbang saran). Terbukti variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan linier dengan tingkat korelasi yang sangat kuat dengan kinerja biaya dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain. Variabel lain yang belum teridintifikasi tetapi mempengaruhi kinerja biaya adalah variabel pemilihan alternatif-alternatif yang mempunyai kemungkinan besar dalam penghematan biaya (tahap evaluasi alternatif-alternatif).
Pengetahuan / keahlian anggota tim dalam mengembangkan ide-ide VE adalah sangat penting, karena salah satu kunci keberhasilan dari VE adalah bagaimana keahlian (Expert) seseorang dalam mengembangkan ide-ide.

Performance Cost Of Industrial Building in Jabotabek AreaConstruction cost increases rapidly recent days. It demands contractor to reduce construction cost as minimize as it can by doing value engineering. Value engineering has certain job plan which include systematic phases to easier to study VE, steps of application process consist of seven phase which are team selection, information gathering, brainstorming, evaluating alternatives.
Research is done to analyze variables in every phase to project cost performance by using computer program SPSS 10.1 to assist the correlations.
Project cost performance has correlations to variables like VE team knowledge to develop VE ideas (team selection phase) and making alternatives from construction method which reduces cost (brainstorming phase). It has proven that the two above variables has strongly linear relation to correlations to cost performance compared to another variables. Another variable which has not identified yet but influence cost performance is evaluating alternatives variable which has big probability to reduce cost (evaluating alternatives phase).
Team member knowledge to develop VE ideas is very important because one of the succeed VE key is team member expertise to develop ideas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Tanama
"Rekonstruksi tempat tinggal pasca bencana tsunami adalah prioritas utama dimana hal ini mengarah pada metode konstruksi dan desain tempat tinggal yang dapat cepat dilakukan dan metode prefab menjadi salah satu alternative. Namun dengan masih jarangnya penggunaan metode prefab pada konstruksi perumahan menjadikan studi risiko yang terdiri dari identifikasi risiko, analisa dan respon terhadap risiko dirasa cukup penting khususnya bagi PT. KJ guna meningkatkan kinerja proyeknya. Dalam penelitian ini digunakan analisa AHP dan analisa statisitik dengan menggunakan SPSS v16 dimana dihasilkan 4 risiko dominan yang berkorelasi dengan kinerja biaya proyek.

Housing reconstruction after the tsunami was the first priority that leads to effort of trying to find a fast construction method which prefab method is an alternative. The using of prefab method in housing construction is still rare which makes the study of risk related to it from identification, analysis and response is so important especially for PT. KJ in its effort to increase the performance of its project costs . In this research the writer used AHP and statistic analysis using SPSS v16 which in the process resulted in 4 dominant risk variables which are correlated to the project cost."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T 25211
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketidakakuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya penawaran konstruksi adalah menghitung secara detail harga satuan pekerjaan berdasarka nilai indeks atau koefisien untuk analisis biaya bahan dan upah kerja."
UI-JURTEK 23:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
"Ketidakakuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya penawaran konstruksi adalah menghitung secara detail harga satuan pekerjaan berdasarkan nilai indeks atau koefisien untuk analisis biaya bahan dan upah kerja. Penulisan ini akan membandingkan analisa biaya konstruksi dengan mempelajari penggunaan analisa biaya kontruksi BOW, SNI 2 002 dan SNI 2007 untuk pembangunan perumahan. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di salah satu proyek pembangunan perumahan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan dokumen yang tersedia, kemudian dilakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa dilakukan dengan membandingkan harga satuan pada beberapa item pekerjaan untuk membangun perumahan berdasarkan hasil perhitungan konsultan, menggunakan BOW, SNI 2002 dan SNI 2007. Sehingga didapat perbandingan Analisa Biaya Konstruksi antara BOW dengan SNI 2002 serta SNI 2007 terhadap tingkat akurasi perkiraan biaya proyek yang dilakukan konsultan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh konsultan perencana untuk memilih penggunaan analisa biaya konstruksi mana yang lebih akurat.

Un-accuracy in estimation can give negative effect at all construction process and all stakeholders. One of methode applied to do estimation expense of offer of construction is calculate in detail work unit price based on index value or coefficient for material cost analysis and labourage. This writing wil compare analysis expense of construction by analysis study usage of BOW methode, SNI 2002 and SNI 2007 for housing development. Method applied is case study in one of project of housing development. Data collecting with interview and gathering of available document, then analysis to the data. Analysis with comparing unit price at some work items to build housing based on result of calculation consultant, BOW method, SNI 2002 and SNI 2007. So is gotten comparison of cost construction analysis between BOW method, SNI 2002 and SNI 2007 to level of accuration of cost estimation of project by consultant. Result of this research is that use SNI 2002 and SNI 2007 at calculation cost estimation of the unit price at design phase has level of higher level accuration compared to analysis BOW. Results of this research can be a reference by consultant to select the use of construction cost analysis is more accurate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mitha Hasti Suryani
"Proyek konstruksi mengandung unsur ketidakpastian, dan memiliki risiko tinggi sehingga dapat mempengaruhi kinerja biaya. Dalam menangani risiko diperlukan analisis risiko sebagai pendekatan profesional yang diperlukan sebelum menerapkan manajemen risiko.
Identifikasi risiko yang merupakan langkah awal dari analisis risiko dilakukan untuk memperoleh sumber-sumber risiko yang mempengaruhi kinerja biaya proyek. Adapun sumber-sumber risiko diperoleh dari referensi-referensi yang terkait. Untuk mendapatkan risiko yang dominan, maka dilakukan estimasi terhadap sumber-sumber risiko. Pada tahap ini, digunakan analisis statistik dengan bantuan SPSS 9.01 untuk mengolah sampel yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Berdasarkan analisis statistik ini diperoleh variabel-variabel sumber risiko yang paling dominan terhadap kinerja biaya proyek, yaitu change order, dan jenis dan jumlah material yang diperlukan/tersedia. Selain variabel tersebut variabel-variabel lain yang belum teridentifikasi tetapi mempengaruhi kinerja biaya proyek, yaitu kualitas klausul kontrak yang dapat menimbulkan perselisihan, dan kesalahan/kekurangan estimasi.
Jumlah sampel yang diperoleh belum memadai, sehingga tidak dapat menggambarkan kondisi kinerja biaya akibat dari risiko yang terjadi dalam proyek. Untuk itu perlu dilakukan estimasi lebih lanjut terhadap sumber risiko yang dominan, yaitu dengan analisis probabilitas yang menggunakan teknik simulasi Monte Carlo. Variabel-variabel acak sumber risiko dijadikan input dalam model regresi, sehingga didapat kriteria kinerja biaya proyek. Melalui simulasi ini diperoleh gambaran pengaruh dari sumber risiko terhadap kinerja biaya yang mendekati kenyataan sebenarnya di lapangan.
Evaluasi risiko merupakan langkah selanjutnya dari analisis risiko. Teknik yang digunakkan dalam mengevalusi risiko adalah dengan mensimulasi Net Present Value yang diperoleh dari analisis cash flow proyek. Metoda yang diterapkan ini merupakan gabungan dari NPV dan risiko yang terjadi dalam proyek. Dalam penelitian ini, material/peralatan import yang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar USD terhadap rupiah, menjadi input sumber risiko dalam evaluasi proyek. Evaluasi risiko proyek diperlukan untuk menentukan alternatif strategi pembelian material/peralatan import dan rentang probabilitas NPV yang memiliki kemungkinan besar bagi kontraktor untuk mendapatkan profit.
Hasil dari simulasi NVP menunjukkan bahwa skenario pembelian semua material/peralatan import pada bulan pertama pelaksanaan proyek memiliki probabilitas kerugian terbesar, dan skenario pembelian perbulan memiliki probabilitas kerugian terkecil. Kedua skenario ini menjadi rentang probabilitas NPV yang merupakan baseline bagi kontraktor dalam melakukan strategi pembelian material/peralatan import."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Pitaloka
"Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang bersifat unik, dinamis dan memiliki banyak ketidakpastian sejak dari gagasan sampai pada pelaksanaan yang dapat mempengaruhi kinerja proyek. Ketidakpastian ini dapat kita sebut juga sebagai risiko. Risiko ini harus kita tangani agar tidak berpengaruh buruk pada kinerja proyek dengan cara melakukan analisis risiko pada tahap perencanaan pelaksanaan konstruksi atau sebelum tahap implementasi dimulai. Analisis risiko ini terdiri dan tiga tahap yaitu tahap identiiikasi, estimasi dan evaluasi.
Pada penelitian ini, identilikasi risiko dilakukan terhadap risiko-risiko yang sering tenjadi berdasarkan referensi-referensi tertulis. Kemudian pada tahap berikutnya dilakukan analisis terhadap sumber-sumber risiko dengan menggunakan bantunn program komputer SPSS 10.1 untuk mengestimasi risiko-risiko yang paling dominan. Selain itu pada tahap estimasi dilakukan pula simulasi acak terhadap variabel-variabel sumber risiko dengan teknik Monte Carlo untuk mengetahui probabilitas kinerja proyek. Penggunaan simulasi dengan teknik Monte Carlo dilakukan karena sedikitnya jumlah sampel yang diperoleh. Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi risiko-risiko tersebut dimana pada tahap ini dilakukan simulasi cast flow dengan Ne! Present Value at Risk Method.
Berdasarkan analisis statislik diperoleh bahwa variabel-variabel sumber risiko yang paling dominan terhadap kualitas kontrak lump .sum ditinjau dari kinerja biaya adalah change order, metoda konstruksi, dan penyimpangan kondisi pekerjaan. Variabel-variabel lain yung belum teridentifikasi tetapi mempengaruhi kinerja proyek adalah kualitas koordinasi pihak-pihak yang terkait dan prosedur persetujuan gambar kerja, inspeksi, dan nilai material. Risiko-risiko tersebut kemudian disimulasikan, dimana diperoleh bahwa probabilitas kinerja proyek sangat tinggi pada skala pcnilaian yang paling rendah. Untuk meminimalkan risiko-risiko yang terjadi pihak pemilik memiliki dun tipe skenario yaitu skenaxio tampa asset dan skenario dengan asset. Kedua skenario dibuat dengan sara memsimulasikan cash flow pemilik dari suatu proyek X.
Maksud dari skenario tipe I adalah pemilik tidak menjual asset yang telah dibangun pada akhir proyek. Sedangkan dalam skenario tipe II, pemilik melakukan penjualan asset setelah proyek sclesai dibangun Bila pemilik memilih strategi dcngan skenario tipe II (dengan asser) maka probabilitas NPV negalif yang akan dialami pemilik lebih kecil i 52% dibandingkan dengan skenario tipe I. Dan uraian di atas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan analisis pmbabilistik dan simulasi, dapat membantu pemilik dalam menentukan pilihan strategi proyek mana yang akan diambil. Penelitian ini diharapkan dapat mcmbantu para pcmilik dalam usaha peningkatan kualitas kontrak ditinjau dnri kinerja biaya dengan melakukan analisis risiko untuk tujuan kinerja proyek yang semakin baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>