Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: Sagung Seto, 2008
368.38 BOY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Sakura Rini
"Sampai saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan memanfaatkan kemampuannya. Jumlah kunjungan pasien untuk pelayanan diagnostik secara keseluruhan memperlihatkan pola yang datar dari tahun ke tahun. Meskipun RSKD adalah rumah sakit khusus milik pemerintah dan berstatus non profit, namun dalam operasionalnya tetap memerlukan pembiayaan.
Tujuan penelitian adalah agar diperoleh suatu disain perencanaan manajemen pemasaran untuk rumah sakit khusus/spesialistik, serta memperoleh gambaran mengenai mekanisame kerja dari komponen yang ada pada setiap sistem dalam manajemen pemasaran, melalui permasalahan yang dihadapi bagian pelayanan diagnostik.
Untuk memperoleh model yang sesuai dilakukan perbandingan antara manajemen pemasaran dari rumah sakit swasta yang berorientasi profit dan rumah sakit khusus milik sebuah yayasan yang telah menerapkan manajemen pemasaran sejak beberapa tahun lalu.
Metode penelitian yang dipakai adalah disain studi kasus dan datanya dianalisa dengan metode kualitatif.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa RSKD memerlukan model pemasaran tersendiri karena memiliki berbagai karakteristik selaku rumah sakit khusus. Untuk itu diusulkan beberapa alternatif dari organisasi dan pengembangan sistem pemasaran. Hasil akhir dari model yang ada merupakan gabungan dan model-model pembanding dan analisa kebutuhan dari pihak yang berkepentingan yaitu pihak direksi selaku sumber konsep, Instalasi Radiodiagnostik, Patologi klinik dan Prosedur Diagnostik selaku pemberi jasa serta Tim Kerja Kanker selaku pemakai jasa. Pemasaran internal terutama bagi tenaga dokter perlu mendapat perhatian khusus, selain didukung oleh sistem informasi yang baik untuk pengambilan keputusan manajemen pemasaran.
Implementasi dari sistem pemasaran yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi acuan bagi RSKD untuk meningkatkan kinerja pelayanannya, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

The Development of a Marketing Plan for the Diagnostic Services of Rumah Sakit Kanker Dharmais (Dharmais Cancer Hospital) At this point in time, not many people know about the existence of Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) nor have many people utilized it's services and capabilities. Over the past few years, the total number of patients utilizing RSKD's diagnostic services has not shown any significant growth. Even though RSKD is a non-profit government owned cancer hospital, significant revenues are still required to fund it's operations.
The objective of this research is to design a marketing plan that addresses the challenges faced by specialist hospitals and to identify the procedures that must be performed within the various marketing functions. This marketing plan was developed by studying the challenges and problems faced by the Diagnostic Services Section at RSKD.
In developing an appropriate marketing model for RSKD, comparisons were made between the marketing strategies of profit oriented privately owned hospitals and the marketing strategies of specialist hospitals owned by foundations.
The method of research utilized in this thesis is the design of case studies and qualitative analysis of the data.
Based on the results of this research, it has been determined that due to the unique characteristics of a specialist hospital, RSKD requires a unique marketing model. Several alternatives for how RSKD's marketing organization should be structured and developed are presented. The resulting marketing model has been based on the merging of applicable concepts from several comparative marketing models and an analysis of the requirements of the key stakeholders including: the Board of Directors - as the conceptualizes; the Radiology Section, the Pathology Section, and the Diagnostic Procedure Section - as the service providers; and the Cancer Team - as the user of the marketing services. Internal marketing, especially for the physicians, requires special attention and must be supported by proper management information systems that can support the marketing function in decision-making.
Through the implementation of the marketing plan developed here, it is hoped that RSKD will be able to improve the quality of services it provides to it's patients and thereby can assist the organization in achieving its goals and objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudanarso Dawud
"Dalam REPELITA VI telah digariskan dalam program kesehatan rujukan dan rumah sakit antara lin tentang kegiatan pelayanan rumah sakit. kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan rumah sakit dan meningkatkan peran serta masyarakat.
Mutu pelayanan rumah sakit sebetulnya sesuatu yang abstrak, tidak ada satu definisi yang dapat memuaskan semua pihak. Goodier GJ (1996) mengatakan bahwa dalam menerapkan mutu pelayanan kesehatan terdapat empat dimensi yaitu "clinical, management patien and population health". Tetapi telah dapat diterima umum bahwa mutu berkaitan dengan kepuasan pasien/masyarakat proffesional, manaemen dan pemilik. Sebagai wakil masyarkat maka pemerintah pada saat ini telah melaksanakan akreditasi rumah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan pasien rumah sakit (hospital care dan services)."
1999
JMAR-1-1-1999-39
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nurachmah
1991
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Atmariamsyah
"Manajemen risiko rumah sakit adalah upaya untuk meminimalkan kerugian finansial rumah sakit yang berhubungan dengan kecelakaan dan mencegah kejadian yang tidak diharapkan. Manajemen risiko pelayanan keperawatan merupakan bagian dari manajemen risiko rumah sakit yang meliputi aktivitas identifikasi risiko, menganalisis risiko, mengontrol risiko dan pembiayaan risiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap manajemen risiko pelayanan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, dengan desain penelitian cross sectional, jumlah sampel 96, dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 11 Juli 2003.
Hasil analisis, didapatkan variabel karakteristik dan persepsi perawat pelaksana tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Secara proporsi, responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko baik mempunyai kinerja baik lebih besar (64,6%) dibandingkan dengan proporsi responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko buruk (52,1%).
Disarankan kepada Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta untuk dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko yaitu perlu diadakan training dan pembinaan kepada perawat pelaksana yang mempunyai persepsi buruk terhadap manajemen risiko, perlu menciptakan budaya kesadaran pembuatan incident report, dan memasukan aktivitas manajemen risiko ke dalam performance appraisal.
Daftar Pustaka 55 (1978-2002)
An Analysis of the Relationship of the Nurses Practitioners Perception to the Hospital Risk Management Related to the Nursing Service with Nurses Practitioners Performance at Pondok Indah Hospital, Jakarta in 2003Hospital, risk management activities seek to minimize the hospital's financial loss in relation to incident and untoward events. The nursing service in the risk management as a part hospital risk management activities have an important role in risk identification, risk analysis, risk control and risk financing.
The purpose of this research to identify the relationship between nurse practitioners perception to the hospital risk management toward the nursing service and practitioners nurses performance at Pondok Indah Hospital, from July 7 until July 11, 2003. This research used cross sectional design, of 96 respondents.
The research results were found no significant correlation between characteristics and practitioners nurses perception with nurses practitioners performance. In a manner of proportion good risk management perception have a better performance (64,6%) more than bad risk management perception (52,1%).
Recommendation to the management includes; conducting regular training and couching in order to improve nurses practitioners performance who have bad perception of a risk management; create good climate to improve nurses awareness in writing prompt incident report, to develop performance appraisal in every activity of the risk management.
References 55 {1978-2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: Sagung Seto, 2008
368.38 BOY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suparto Adikoesoemo
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997
362.17 SUP m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam , 2004
352.439 BOY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tjandra Yoga Aditama
Jakarta: UI-Press, 2006
362.11 ADI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam, 2007
658.15 BOY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>