Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119580 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Bank Indonesia has applied the inflation Targeting Framework (ITF) to reach its single-final objective;stabilizing Rupiah reflected in the inflation and its exchange rate...."
BEMP 11(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farrah Noor Fitria Agus
"Dalam upaya memeriksa efektivitas transmisi kebijakan moneter, penelitian ini memeriksa interest rate pass-through di Indonesia dengan mempertimbangkan adanya perubahan suku bunga kebijakan dan pandemi COVID-19. Data suku bunga kebijakan, suku bunga deposito dan suku bunga kredit diambil secara bulanan dari April 2012-Desember 2022. Vector Error Correction Model (VECM) digunakan untuk mengukur interest rate pass-through dan Mean Adjusted Lag (MAL) digunakan mengukur kecepatan pass-through. Hasil menemukan dengan penetepan suku bunga kebijakan baru belum memberikan pengaruh pada suku bunga deposito dan kredit dalam analisis jangka panjang dan jangka pendek. Kebijakan moneter membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memberikan pengaruhnya pada suku bunga perbankan. Pandemi COVID-19 semakin melemahkan transmisi kebijakan moneter memberikan pengaruh pada suku bunga kredit.

To examine the effectiveness of monetary policy transmission, this study examines interest rate pass-through in Indonesia by considering changes in policy rates and the COVID-19 pandemic. Data on policy rates, deposit rates and lending rates are taken monthly from April 2012-December 2022. Vector Error Correction Model (VECM) is used to measure interest rate pass-through and Mean Adjusted Lag (MAL) is used to measure the speed of pass-through. The results found that the new policy rates have not yet influenced deposit and lending rates in the long-run and short-run analysis. Monetary policy takes a longer time to affect bank interest rates. The COVID-19 pandemic has further weakened the transmission of monetary policy influence on lending rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zainuddin H.
"Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang kedudukannya berada di luar kabinet (tidak berada di bawah Presiden). Bentuk kelembagaannya adalah lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistim pembayaran serta mengatur dan mengawasi bank.
Tugas melaksanakan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia adalah dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga. Dalam melaksanakan kebijakan moneter untuk pengendalian moneter, Bank Indonesia menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valas, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum dan pengaturan kredit atau pembiayaan.
Penelitian dalam tesis ini berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan moneter yaitu menganalisis korelasi suku bunga SBI terhadap suku bunga PUAB dan korelasi antara suku bunga intervensi rupiah terhadap suku bunga PUAB. Adapun rumusan masalah yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah apakah ada dan sejauh mana besar (kekuatan) dan sifat (positif atau negatif) dari kedua korelasi tersebut di atas.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan SBI, intervensi rupiah dan PUAB. Data yang diteliti adalah data pada periode Januari 2000 sampai dengan November 2001 yang diperoleh secara langsung dan Bank Indonesia (data primer).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan program Eviews. Program Eviews merupakan perangkat lunak (software) komputer yang digunakan untuk membantu menghitung dan menganalisis penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat (signifikan) dan positif antara suku bunga SBI terhadap suku bunga PUAB dan antara suku bunga intervensi rupiah terhadap suku bunga PUAB. Hal ini menggambarkan bahwa apabila ada pergerakan suku bunga SBI, suku bunga intervensi rupiah maka akan mempengaruhi pergerakan suku bunga PUAB.
Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan yaitu perlu hati-hati dalam menetapkan besarnya suku bunga SBI dan suku bunga intervensi rupiah. Selain itu, perlu dipikirkan untuk menggunakan instrumen lain sebagai pengganti dan atau pelengkap agar Bank Indonesia dapat lebih fleksibel dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T11470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nurjannah Sukowati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak kebijakan moneter dan makroprudensial terhadap pembangunan keuangan, baik di negara maju dan berkembang. Dengan menggunakan regresi panel data dinamis metode GMM pada 43 negara, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dampak negatif akibat pelonggaran kebijakan tersebut. Penurunan suku bunga kebijakan dan indeks makroprudensial terutama instrumen kredit dan likuiditas dapat meningkatkan rasio kredit privat terhadap PDB, yang berarti mendorong proses pembangunan keuangan. Selanjutnya, penurunan suku bunga kebijakan signifikan mendorong proses pembangunan keuangan negara maju, namun indeks makroprudensial tidak signifikan. Sebaliknya, penurunan suku bunga kebijakan dan indeks makroprudensial tidak signifikan berdampak pada proses pembangunan keuangan negara berkembang.

ABSTRACT
This study investigates effect of monetary and macroprudential policy on financial development, inĀ  developed and developing countries. Using dynamic panel data regression (GMM methods) for 43 countries, this study shows that there are negative impacts due to easened policies. Declined policy rates and macroprudential indices, especially credit and liquidity-related instruments, can increase ratio private credit to GDP, which means encouraging financial development process. Specifically, declined policy rates can significantly encourage financial development process in developed countries, but macroprudential indices is not significant. Decreased policy rates and macroprudential indices do not have significant impact on financial development process in developing countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Nanda Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembuktian secara empiris mengenai pengaruh diversifikasi portofolio kredit, suku bunga SBI serta good corporate governance (GCG) terhadap profitabilitas, resiko kredit, maupun kapitalisasi bank (bank capitalization) pada bank umum konvensional yang terdaftar di Bank Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan laporan keuangan dan laporan tahunan yang terdapat Catatan atas Laporan Keuangan di dalamnya dari tahun 2007 sampai dengan 2013. Data yang digunakan merupakan data panel yang terdiri dari 17 bank umum konvensional yang ada di Indonesia. Metode penelitian menggunakan Random-Effect Model (REM).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi kredit berdasarkan jenis penggunaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan berpengaruh negatif terhadap kapitalisasi bank. Sementara itu diversifikasi kredit berdasarkan sektor ekonomi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kapitalisasi bank. Penelitian ini juga menemukan hubungan yang tidak signifikan antara diversifikasi kredit terhadap resiko kredit.

This study aims to provide empirical evidence on the effect of loan diversification, SBI interest rate and good corporate governance (GCG) on profitability, credit risk and bank capitalization in conventional commercial banks registered in Bank Indonesia. This is a quantitative research using financial statement and annual report which contains Notes to The Financial Statements from 2007 to 2013. The data used is panel data of 17 conventional commercial banks in Indonesia. This research is using Random-Effect Model.
The result of this study shows that loan diversification based on type of use has a significantly positive effect on profitability and negative effect on bank capitalization. Meanwhile, loan diversification based on economic sector has a positive effect on bank capitalization. This study also found not-significant correlation between loan diversification and credit risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T28902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Muhammad Nasim
"Banyak sasaran yang ingin dicapai secara serentak serta tidak berfungsinya mekanisme transmisi secara efisien akibat disintermediasi dalam sistem keuangan menyebabkan pengendalian moneter secara tidak langsung menjadi kurang efektif. Di satu sisi, perkembangan nilai tukar yang belum stabil dan inflasi yang masih tinggi memaksa Bank Indonesia sebagai otoritas moneter untuk mempertahankan kebijakan uang ketat, yang berakibat tingginya suku bunga di dalam negeri. Di sisi lain, tingginya suku bunga telah berdampak negatif terhadap dunia usaha karena membengkaknya kewajiban pembayaran bunga dan terhentinya pemberian kredit barn oleh perbankan, akibatnya nonperforming loan (NPL) meningkat dan bank-bank beroperasi dengan negative spread.
Penelitian ini mengevaluasi kembali apakah mekanisme transmisi yang selama ini dipergunakan masih relevan dijalankan dan mencari alternatif mekanisme lainnya yang lebih mengakomodasi terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang semakin terbuka. Dengan menggunakan indeks kondisi moneter (IKM) sebagai sasaran antara pada mekanisme transmisi kebijakan moneter akan diketahui ketat atau tidaknya stance dari kebijakan moneter yang ditempuh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indeks kondisi moneter (1KM) dapat memberikan informasi tentang akan dilakukannya pengetatan atau pelonggaran moneter di Indonesia. Pergerakan indeks kondisi moneter (IKM) ditentukan oleh gejolak dari komponen yang membentuk indeks kondisi moneter (1KM) yaitu suku bunga dan nilai tukar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramli Usman
"Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral akan mengakibatkan perubahan terhadap sektor riil. Proses dari kebijakan moneter sampai dengan perubahan sektor riil dinamakan mekanisme transmisi kebijakan moneter. Proses mekanisme transmisi kebijakan moneter dapat melalui beberapa jalur salah satunya adalah jalur kredit bank (bank lending channel). Tesis ini akan meneliti peranan jalur kredit bank dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter di Indonesia periode tahun 2002 s.d. 2009 secara bulanan dengan menggunakan metode VAR.

Monetary policy by central bank will result in changes to the real sector. The process of monetary policy in the real sector is called the monetary policy transmission mechanism. The process of monetary policy transmission mechanism may be through some point one of them is bank lending channel. This thesis will examine teh important of bank credit channel in the monetary transmission mechanism in Indonesia during the period 2002 - 2009 on a monthly basis using the VAR method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2101
T27603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Mulyo Adi
"Penelitian ini menganalisis pengaruh tingkat suku bunga yang menggunakan Treasury Bills AS terhadap profitabilitas perbankan yang dilihat dari Net Interest Margin (NIM) selama periode tahun 2005-2014 pada pasar negara berkembang. Observasi yang dilakukan mencakup industri perbankan 27 di pasar negara maju dan pasar negara berkembang dengan hasil observasi sebanyak 4499 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat suku bunga dan NIM perbankan di emerging markets dimana semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin tinggi pula NIM bank tersebut.

This research analyzes the effect of interest rates (proxied by US T-Bills) on Banks? profitability shown by Net Interest Margin (NIM) during the period of 2005-2014 in emerging markets. The observation consists of 27 countries in developed and emerging markets which resulted in 4499 data. The result shows there is a significantly positive correlation between the levels of interest rate on banks? NIM in emerging markets where the increase (decrease) of interest rate would increase (decrease) the banks? NIM as well.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliadi Widjaja
"The literature is trying to explain the effectiveness of monetary policy in Indonesia in influencing the exchange rate under fixed and flexible exchange rate regime. The analysis is combined with their capital mobility relationship. The explanation based on the Mundell's famous trinity : The incompatible among fixed exchange rate, independent monetary policy and perfect capital mobility. The object of the research is Indonesia exchange rate experience between 1970-1994. Under the condition of sticky domestic price level and uncovered purchasing power parity, by using the two-countries asset-market model, the estimation of Indonesia exchange rate movement under fixed exchange rate regime (1971.1-1978.3) proved the Mundell's theorem, that the monetary policy does not compatible with the fixed exchange rate, while the liberalization of capital account did not followed by the opening of capital market, which made the condition of imperfect capital mobility because the capital is easy to move out but hard to move in. The condition was exacerbated with the financial repression at the time. Meanwhile under the preliminary period of flexible exchange rate, besides the imperfect capital mobility condition issue whis is caused by the not-well developing capital market, there is also a sequencing issue which impede the monetary policy. The issue was due to the lateness of the government to move the financial barriers under financial repression : The peg of interest rate and the peg of credit ceiling. While the flexible exchange rate regime had begun on the late of 1978, the financial repression barriers just removed out in the mid of 1983. One compulsory macro-economic condition which has to be fulfilled in order the monetary policy to have effectiveness in influencing the exchange rate under the flexible regime is the ability of interest rate to move up and down as needed. Otherwise, the result is somewhat alike with the monetary policy under the fixed exchange rate. This is shown up by the estimation in the period 1978.3-1983.2. This also explain why the 1982 monetary policy did not have the influence on the nominal exchange rate fluctuation, but succesfully made the inflation move slowlier. The estimation under flexible exchange rate after 1983 shows that the monetary policy is compatible with the flexible exchange rate, but still before 1988, the capital market had not been developed. The capital market was develop after the 1988 deregulation policy and it was integrated with the international market after 1992. This explain that some of the monetary policy had have the influence on the small fluctuation of the nominal exchange rate. Among those are the 1987 sterilitation policy and the 1990 tight money policy. While the 1991 sterilization policy, did not create any fluctuation on the nominal exchange rate. A small apreciation at the end of 1993 1 believed, was caused by the movement of short run capital. The estimation for the causality of the monetary policy and capital mobility to the exchange rate has shown that for the observation period, the monetary policies which have the effect on the variance of the exchange rate are the removed of the peg of the interest rate out, the sterilization policy and the 1988 reserve requirement policy. Capital mobility did not have the effect to the exchange rate variance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyono
"Penelitian dan penulisan tesis ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peranan interest rate spreads pada pasar keuangan di Indonesia dapat menjadi alat prediktor perekonomian dimasa mendatang. Hal ini mengingat bahwa usaha para ekonom untuk menemukan variabel-variabel ekonomi yang dapat dipergunakan untuk memprediksi perekonomian dimasa mendatang telah dilakukan sejak waktu yang cukup lama. Hasil dari penelitian para ekonom di Eropa dan Amerika menunjukkan bahwa interest rate spreads sangat efektif dalam menggambarkan perekonomian mendatang, termasuk konsumsi, investasi dan kemungkinan terjadinya krisis dimasa mendatang. Mengingat secara relatif ada beberapa persamaan dalam kondisi fiskal antara Indonesia dengan negara-negara eropa dan Amerika, meskipun tentu terdapat perbedaan dalam size ekonomi, hal ini meningkatkan hipotesis bahwa pola yang sama juga akan terjadi di Indonesia. Hubungan antara interest rate spreads dengan kegiatan ekonomi riil dimasa mendatang dapat dipahami dalam pengertian fungsi interest rate spreads sebagai sinyal tingkat bunga jangka pendek yang diharapkan dimasa mendatang (The Expectation Effect) atau sebagai sinyal adanya perubahan risk premium (The Term Premium Effect).

The research is try to investigate the interest rate spreads usefulness for predicting future real GDP growth or real economic activity in Indonesia. Firstly, the research is try to compare and to find the best predictor among several interest rates or yield spread in term of different maturity date such as yield spread between 10 years and 2 years bonds, or one year bonds and others. Furthermore, based on the best result of interest rate spread that contain information about future real economic activity, I tried to make a forecasting model by combine the interest rate spread with other leading indicators. The study was mainly based on secondary data and was analysed by inferential statistics. The result of the research confirm the earlier research in European countries and US that interest rate spreads contain the information about future economic activity although there are a difference in lag length criteria and in the coefficient of those variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27583
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>