Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93579 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"dari sekedar arisan atau kumpul-kumpul untuk pengajian,lahir berbagai ide cerdas dari ibu-ibu rumah tangga menghadapi ekonomi yang sedang carut marut..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Quality of service is an important factor to improve performance. Quality of servive consists of tangible aspects, reliability, responsivenes, assurance and empathy. Increasing the quality of service of members of the cooperative, it can improve the performance and welfare of members of the cooperative. This purpose of this study is to analyze the quality of sevices and performanceof cooperative in the district/town in Central Sulawesi province. Based on these objectives, the analysis tools used by State Minister of Cooperatives and SME’s on guidelines No. 06/Per/M. KUKM/2008 about the ranking cooperative. The result showed that the negative value of all aspects of quality of service cooperatives in the district/town in Central Sulawesi, both tangible aspects, reliability, responsivenes, assurance, and empathy. This indicates that the quality of service perceived by the members of the cooperative have appropriate than expected. While performance assessment of cooperatives in the province of Central Sulawesi as many as 25 cooperative which is divided into 10 (ten) districs/cities, in the city of Palu, Donggala, Parigi District Moutong and Sigi, Morowali, Poso, Buol, Banggai, Tolitoli, Tojo Una-Una result that there is a 44% cooperatives are qualified enough and 56% were less qualified."
JPKUKM 8 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Cooperative communication is communications that cooperate with another user as and form a virtual array so that can balance the benefits of space diversity systems. In this paper proposed cooperative communication in the building, where two users used as the source, one user as a destination, and six user wich raised randomly as the relay. This research focus examined cross layer optimization which physical layer (example total power consumption) and network layer (example routing and traffic rate ) that influeced by congestion control. Results of examination are chosening the relay on basically of traffic rate, total power consumption, and joint oiptimization of both. And also, mean of traffic rate for source 1 is smaller than source 2 while mean of total power consumption for source 1 is bigger thatn source 2. and varian of traffic rate and total power consumption for source 1 is bigger than source 2."
620 JURTEL 14:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Wahyuningtyas
Yogyakarta: deepublish, 2022
334 RAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Lestarini
"Perkembangan perkoperasian kita setelah negara ini berjalan lebih dari 50 tahun, secara kuantitatif sudah mengalami kemajuan. Tetapi secara kualitatif bila dibandingkan dengan dua institusi lainnya yaitu swasta dan BUMN tampaknya berjalan lambat. Hal ini banyak menimbulkan kritikan dan pemikiran, bagaimana kita bisa melihat gejala koperasi itu lebih tajam. Dalam pembahasan dicoba ditempuh dengan melihat gejala koperasi secara menyeluruh,yaitu pertama dengan melihat perkembangan koperasi dari waktu ke waktu. Kedua, dengan menengok kepada aspek kebijaksanaan pengembangan koperasi yang ditempuh pemerintah dan implikasinya di lapangan yang penulis soroti dari sudut peranan pengurus dan anggota dalam pengembangan koperasi itu sendiri.
Penelitian menggunakan studi kasus dengan metode kualitatif yang dalam hal ini data diperoleh melalui studi dokumentasi dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi koperasi yang demikian ini terjadi karena sebenamya memang tidak dapat terlepaskan dari peranan pemerintah sebagai pembina koperasi di Indonesia. Terutama ketika pada awal tahun 70-an, pemerintah mulai menerapkan dua pola pembinaan pengembangan koperasi secara pola KUD. Pola KUD diperkenankan sebagai satu-satunya jenis koperasi yang diperbolehkan di desa dan bersifat "multi purpose". Pala tersebut sejalan dengan strategi pembangunan yang ditempuh pada waktu itu yang secara sektoral diprioritaskan pada sektor pertanian, khususnya dalam mencapai swasembada pangan. Pembentukan koperasi yang dikaitkan dengan strategi pembangunan nasional ini menempatkan pemerintah pada posisi yang demikian sentral. Dengan posisi tersebut, pemerintah atas nama pembinaan mengintervensi koperasi (terutama KUD), sehingga pada akhirnya malah mengakibatkan koperasi (KUD) tidak hanya menjadi pusat pelayanan anggota tapi lebih menjadi alat kebijaksanaan pemerintah.
Dampak dari kebijaksanaan ini di lapangan adalah KUD yang melakukan semua anjuranlperintah dari pemerintah terlihat tidak mampu untuk mengusahakan unit-unit usaha yang dipunyai secara optimal. Sedang KUD yang sate lagi justru karena tidak melaksanakan kegiatan (unit-unit usaha) yang konvensional seperti yang diajukan pemerintah malah terlihat maju.
Dampak lain adalah partisipasi/dukungan dari anggota mengalami hambatan, ketika anggota yang jumlahnya mencapai ribuan ini harus melaksanakan fungsi kontrolnya. Hal ini terjadi karena penggunaan administrasi modern kurang cocok dengan kondisi masyarakat setempat. Dengan jumlah anggota yang ribuan itu hubungan yang terjadi antara pengurus dan anggota bersifat impersonal, anggota tidak mengenal pengurus secara personal. Hal ini berpengaruh pada penilaian anggota terhadap pengurus, yang jika dibiarkan dapat membahayakan kelangsungan KUD, sebab, kepercayaan dan dukungan anggota adalah modal utama bagi kehidupan koperasi.
Untuk itu, sudah tiba waktunya bagi pemerintah untuk mendefinisikan peranannya atas koperasi, sebab campur tangan pemerintah yang terlalu jauh hanya akan menghambat berkembangnya koperasi itu sendiri."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T18908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manaek Fernando
"Tesis ini meneliti tentang Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUB) dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan di Desa Bantal Kabupaten Bengkulu Utara. Perhatian kepada nelayan di desa ini sangat penting dilakukan karena Bantal adalah sentra produksi laut yang memiliki potensi yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan penelitian ini adalah Pertama, memahami kebijakan tentang nelayan, kebijakan Program Kelompok Usaha Bersama dan kebijakan lainnya yang terkait dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan. Kedua, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kelembagaan ekonomi di desa dan Ketiga, mempelajari upaya peningkatan kesejahteraan nelayan di Desa Bantal.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung dimana peneliti langsung berada di lapangan, mengadakan wawancara tidak berstruktur dan studi dokumentasi. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa kebijakan Program KUB Perikanan di Kabupaten Bengkulu Utara adalah satu bentuk pemberdayaan terhadap institusi komunitas masyarakat yang ditujukan terhadap pengembangan sumber daya masyarakat di Desa Bantal, dan telah berjalan selama 4 tahun. Sedangkan kebijakan lain yang terkait dengan pengembangan masyarakat adalah Proyek Peningkatan Rakyat Terpadu (P2RT), dalam bentuk pemberian bantuan fisik berupa sarana prasarana terhadap masyarakat nelayan, yang dalam hal ini telah diwujudkan melalui pemberian bantuan 7 unit alat tangkap dan jaring penangkap kepada kelompok nelayan setempat.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kelembagaan ekonomi masyarakat nelayan antara lain didorong aleh tumbuhnya kesadaran dari masyarakat nelayan itu sendiri akan pentingnya sebuah bentuk lembaga perekonomian yang berpihak kepada komunitas nelayan dan juga karena adanya harapan untuk meningkatkan kehidupan perekonomian yang lebih baik, mengingat selama ini mereka selalu mengalami kesulitan modal sebagai akibat monopoli yang dilakukan oleh toke. Selanjutnya dalam rangka upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan di masa mendatang, lembaga koperasi dipandang dapat membawa peningkatan kemampuan nelayan dalam berusaha. Sejak pembentukan koperasi nelayan 'Tuna Segar? pada Juli 1998, ternyata lembaga tersebut telah mampu menyaingi para pemilik modal (toke), yang memonopoli harga ikan di pasar. Ini berarti, koperasi mampu sebagai salah satu lembaga untuk mengembangkan perekonomian nelayan di Desa Bantal Kabupaten Bengkulu Utara.
Namun demikian, dalam pelaksanaannya terdapat bias berupa terputusnya proses perubahan kelompok-kelompok nelayan dalam KUB menuju tahap kemandirian, sebagai akibat lemahnya fungsi fasilitasi dari petugas pendamping. Dalam perspektif inilah Lewin (1955) menvatakan proses perubahan dalam kelompok melalui tiga fase yaitu unfreezing (tahap kebutuhan akan perubahan), moving (bergerak ke arah perubahan) dan freezing (generalisasi dan stabilisasi perubahan), dan dalam hal ini, tahap bergerak ke arah perubahan tidak dapat dilalui kelompok dengan baik, akibatnya transformasi kearah perubahan yang aktual tidak dapat terwujud.
Beberapa hal penyebabnya antara lain, kurangnya fasilitasi dari petugas lapangan terhadap program yang sedang berjalan, dan rendahnya tanggungjawab anggota kelompok dalam bentuk kerjasama terhadap sesama anggota kelompok nelayan lainnnya sehingga tingkat keberhasilan program pun menjadi rendah.
Oleh karena itu, di masa mendatang peningkatan fungsi fasilitasi dari petugas pendamping sekaligus dengan tingkat kehadiran yang tinggi dilapangan bersama masyarakat dapat menjadi pendorong (enabler) dan motivator dari kelompok untuk bekerja sama lebih baik lagi. Disamping itu, melalui keterlibatan anggota kelompok dalam setiap program, diharapkan menciptakan rasa memiliki yang besar terhadap program KUB dan program lainnya yang ditujukan untuk masyarakat nelayan."
2001
T1797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilliard, Vincent
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study aims to identify the effectiveness of cooperative learning of Jigsaw and STAD models at elementary school students. Specifically this study aims to (I) identify the learning activities of students in Jigsaw and STAD model, and (ii) identify the effect of cooperative learning on student outomes, and (iii) identify the effects of cooperative learning on social skill on elementary school students. Subjects are fourth grade elementary school student of SD Sambungan 01 and 02 in Sub District of Undaan in Kudus Regency, was randomly selected through cluster sampling technique includes two experimental groups. It consists of 20 students for STAD model and 21 students for Jigsaw model. Collecting the data in the form of student learning outcomesn conducted during the 2009.1 academic year through tests and non test. Data was analyzed using ANOVA and testing requirements through the normality test and homogeneity of variance. Data processing activities and skills gained through observation and then be processed through descriptive analysis. Research results revealed that the implementation of cooperative learning model of Jigsaw and STAD model was capable to improve student learning activities. While the use of both models show that students only skillful in capturing the concept. The value of the influence of process skills with Jigsaw model is 59.6% and with the STAD model is 55.5%. Average yield study showed significance differences that Jigsaw model is better than STAD model. This means that the Jigsaw model is more able to improve student learning activity compared with STAD model. It is concluded that the Jigzaw model is better than STAD model. Teachers are advised to apply Jigsaw method of cooperative learning model as an alternative to teaching in the classroom."
JPUT 10:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>