Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Butarbutar, Russel
"PT. Indo Sawita Group merupala!n salah satu perusahaan yang merencanakan untuk membangun sebuah perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan kelapa sawitnya. Adapun kegiatan pembangunan yang direncanakan adalah perkebunan seluas 10.000 Ha dengan pembukaan lahan bertahap dimulai dengan 3.000 Ha, 3.000 Ha, dan 4.000 Ha. Tesis ini secara khusus difokuskan untuk menganalisis kelayakan business plan pembangunan perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu analisis yang akan dilakukan akan tebih menekankan pada aspek telmis, aspek sumber daya manusia, aspek lingkungan, dan aspek finansial.
Dari analisis teknis, teknik budidaya mempengaruhi produksi TBS yang tentunya mempengaruhi pendapatan perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk operasional perkebunan kelapa sawit : cara dan teknik penanaman sawit dilapangan, keterlambatan pemindahan bibit di pembibitan yang berakibat pada hasil panen tahun ke-1 dan 2, keterlambatan penanaman bibit di lapangan, kekurangan air dan pengelolaan air yang kurang baik, aplikasi pemupukan sawit, kesalahan pemupukan di lapangan, pengendalian hama tikus dan sejenisnya, jadwal pemanenan sawit .
Dari aspek sumber daya manusia, peranan sumber daya manusia sangat diperlukan dalam peleksanaan operasional perusahaan ini, karena bisnis ini merupakan bisnis padat karya dan padat modal. Untuk itu diperlukan sistem dan manajer yang dapat mengatur dan mengorganisasikan kekuatan sumber daya manusia perusahaan untuk menunjang keberhasilan dan pencapaian target kerja dilapangan sehingga efisiensi kerja dapat tereapai
Dari aspek finansial pabrik dapat dikatakan layak dilihat NPV sebesar 155,764,968 (NPV tebih besar dari 0), IRR 27% diatas discount rate (lebih besar dari 17 ,32%) dan payback period 7,48 tahun (90 bulan). Jadi proyek ini sangat menjanjikan atau memiliki prospek tinggi untuk dileksanakan karena memberikan waktu pengembalian investasi yang relalif lebih cepat dibandingkan dengan investasi di sektor ril asset seperti investasi jalan tol yang rnta-rata memberikan waktu pengemhalian Jebih lama ( diatas 20 tahun) .
Secara keseluruhan dari berhagai aspek yang ditinjau dapat dikatakan baltwa perkebunan kelapa sawit ini layak untuk diimplementasikan.

PT. Indo Sawita Group is one of tire comparry plan to develop a palm plantation integrated with palm all refinery. As for activity of development the planned is plantation for the width of 10.000 Ha with opening of from in phases started with 3.000 Ha, 3.000 Ha. and 4.000 Ha. This thesis peculiarly focussed to analyse feasibility of business plan to development of palm plantation. Therefore analysis to be done will be more emphasize at tire technical aspect, human resource aspect, environmental aspect, and financial aspect.
From technical analysis, conducting technique influence tire prodoction TBS which it is of couse influence earnings of company. Is things required to paid attention for tire operational of palm plantation : cultivation technique and way to plant a palm in tire field. delay of evacuation of seed in tire field causing a decreasing production in tire first year first and second year, delay of cultivation of seed in field, water insuffierwy and management of unfavourable water. fertilisation application, mistake of fertilization in field, operation of mouse pest and a kind of it and palm cropping schedule .
From human resource aspect role of human resource is very needed in execution of this comporry operational, because this business is high labour and capital intensive business. It's needed a system and manager which able to arrange and organization strength of human resource to support efficiency and attainment of goals.
From finansial aspect, we can say feasible to develop it because NPV equal to 155,764,968 ( NPV bigger than 0), IRR 27% (bigger than discount rate, 17,32%) and payback period 7, 48 year ( 90 months). Become this project very promise or have tire high prospect is achieved because giving the time return of the invesment is quicker relative compared to the invesment in ril asset sector like a turnpike invesment which give the longer return time (more than 20 year).
As a whale from various evaluated aspect can be said that palm plantation is competent for implementation
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 25366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silva Amanat Taqwa
"ABSTRACT
Indonesia adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit memiliki berbagai produk turunan yang memiliki nilai lebih tinggi daripada produk kelapa sawit hulu. Indonesia masih mengekspor sebagian besar minyak sawit mentah daripada turunannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan strategi terbaik dalam mengembangkan industri hilir kelapa sawit dengan mempertimbangkan total harga dan emisi gas rumah kaca. Fungsi objektif ekonomi adalah harga total penjualan semua produk dan objektif lingkungan yang diukur dengan total emisi gas rumah kaca. Optimisasi multiobjektif superstruktur State-Task Network, dengan variabel tetap dari harga jual produk, faktor emisi dan faktor konversi proses. Optimisasi multiobjektif dilakukan menggunakan GAMS, dengan solver Cplex 12.6.3. Harga jual total yang didapatkan sebesar 51,67 miliar USD dan emisi GRK total yang dihasilkan adalah 88,05 juta ton CO2e. Jalur produksi terbaik yang dipilih adalah produksi 54 produk turunan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan domestik dan 21 diantaranya dapat diekspor 1 produk turunan FFB, 4 produk turunan CPO, 1 produk turunan POME, 4 produk turunan EFB, 2 produk turunan PKS, dan 9 produk turunan Palm Kernel.

ABSTRACT
Indonesia is one of the largest palm oil producers in the world. Palm oil has a wide range of derivative products that have higher values than in the upstream oil palm products. Indonesia still exports mostly crude palm oil rather than its derivatives. The objective of this research is to obtain the best strategy of developing downstream palm oil industry by considering the total price and greenhouse gas emission. Economic objectives function are the total selling price of all products and environmental objectives measured by the total greenhouse gas emissions. Multi objective optimization is based on State Task Network Superstructure, with fixed variable of product selling price, emission factor and conversion factor of processes. Multi objective optimization is done using GAMS with Cplex 12.6.3 solver. The total selling price earned amounted to 51,67 billion USD and total GHG emissions generated were 88,05 million tons CO2e. The selected production pathway is the production of 54 palm oil derivatives products to meet domestic needs and 21 of them can be exported 1 FFB derivative product, 4 CPO derivative products, 1 POME derivative product, 4 EFB derivative products, 2 PKS derivative products, and 9 derived products of Palm Kernel."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Pridananti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari harga CPO terhadap alih fungsi pada hutan produksi konversi (HPK) menjadi perkebunan sawit di Indonesia, dengan adanya proses pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit. Dengan menggunakan data pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit di tingkat provinsi tahun 1995 sampai tahun 2017, pelepasan kawasan hutan diestimasi menggunakan model tobit dengan left-censored (0), serta variabel ekonomi yang mempengaruhi permintaan lahan untuk sawit yaitu harga CPO, tingkat suku bunga, nilai tukar, serta besarnya share industri pengolahan dalam Produk Domestik Bruto (PDB), dan GDP dunia. Hasil empiris menujukkan bahwa tingkat harga pada lag tertentu secara signifikan mempengaruhi peningkatan pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit sebesar 23,55% dan 23,48%. Penelitian ini menemukan bahwa harga CPO berperan besar dalam pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit di Indonesia di masing-masing wilayah.

This study aims to look at the effect of CPO prices on the conversion in conversion production forests (HPK) to oil palm plantations in Indonesia, with the process of releasing forest areas for oil palm plantations. Using data on the release of forest areas for oil palm plantations at the provincial level from 1995 to 2017, the release of forest areas was estimated using the Tobit model with left-censored (0), as well as economic variables that affect land demand for oil palm, namely CPO prices, interest rates, values exchange rates, as well as the size of the share of the manufacturing industry in the Gross Domestic Product (GDP), and world GDP. Empirical results show that the price level at a certain lag significantly influences the increase in the release of forest areas for oil palm plantations by 23.55% and 23.48%.This study found that the price of CPO played a major role in the release of forest areas for oil palm plantations in Indonesia in each region."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Indrapraja
"Saat ini, minyak kelapa sawit merupakan komoditas penting yang digunakan untuk berbagai macam produk, seperti minyak goreng, margarin, kosmetik, dan bahan bakar hayati. Didorong oleh tuntutan global, perluasan penanaman kelapa sawit di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara tropis membuat kelapa sawit menjadi sumber minyak nabati terbesar. Perkembangan produksi minyak kelapa sawit berperan penting dalam memberikan dampak ekonomi yang positif, khususnya bagi negara-negara produsen. Kendati demikian, perkembangan produksi minyak kelapa sawit juga berdampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan sosial. Oleh karena itu, terdapat kebutuhan untuk menyelenggarakan produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan adalah dengan menerapkan standar minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui sistem sertifikasi. Terdapat tiga sistem sertifikasi minyak kelapa sawit berkelanjutan, yaitu sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil, sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil, dan sertifikasi Malaysian Sustainable Palm Oil. Skripsi ini mencoba untuk mengkaji secara normatif ketiga sistem sertifikasi minyak kelapa sawit berkelanjutan tersebut sebagai instrumen penaatan hukum lingkungan. Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa ketiga sistem sertifikasi tersebut belum optimal sebagai instrumen penaatan hukum lingkungan. Untuk itu, ketiga sistem sertifikasi tersebut perlu disempurnakan. Kemudian, untuk mendukung pelaksanaan sistem sertifikasi minyak kelapa sawit berkelanjutan diperlukan pula tekanan-tekanan dari pihak ketiga, seperti konsumen, masyarakat / lembaga swadaya masyarakat, pemegang saham, pengecer dan pemasok, dan komunitas keuangan.

Nowadays, palm oil is an important commodity that is used for various products, such as cooking oil, margarine, cosmetics, and biofuel. Driven by global demands, the great expansion of palm oil production in many parts of the world, especially in tropical countries, makes oil palm the highest yielding source of vegetable oil. The expansion of palm oil production plays an important role in providing positive economic impact, particularly for the producing countries. Nevertheless, the expansion of palm oil production also has negative impact on the environment and social life. Therefore, there is a need to provide sustainable palm oil production. One of the efforts needed to achieve sustainable palm oil production is to apply sustainable palm oil standards through a certification system. There are three sustainable palm oil certification systems, namely Roundtable on Sustainable Palm Oil Certification, Indonesian Sustainable Palm Oil Certification, and Malaysian Sustainable Palm Oil Certification. This thesis tries to study normatively the three certification systems of palm oil as an environmental law compliance instrument. The result of this research shows us that the three certification systems are not yet optimal as one. Therefore, that three certification systems need to be revised. Furthermore, to support the implementation of sustainable palm oil certification system, the pressures from the third parties, such as consumer, communities non governmental organization, shareholders, retailers, suppliers, and financial community are also required."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S67399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, 2013
633.851 IND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudiyah Pitaloka
"ABSTRAK
dermatoglifi merupakan pengetahuan mengenai bentuk dan pola sulur kulit pada ujung jari tangan, telapak tangan, ujung jari kaki. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis dermatoglifi secara kulitatif dan secara kuantitatif untuk melihat adanya perbedaan dermatoglifi ujung jari tangan antara penderita dermatitis atopic dengan kelompok orang normal. Metode yang digunakan untuk mencetak dermatoglifi ujung jari tangan adalah seperti yang dilakukan oleh Cummins & Midlo. Hasil analisis dermatoglifi ujung jari tangan penderita dermatitis atopic menunjukan frekuensi tipe pola whorl 32, 33%; loop radial 4,33%; dan arch 3%; dengan indeks Dankmeijer 9,29 dan indeks Furuhata 50. Sedangkan pada orang normal frekuensi tipe pola whorl 46, 67%; loop ulna 51,33%; loop radial 1,33%; dan arch 0,67%; dengan indeks Dankmeijer 1,44 dan indeks Furuhata 88,63. Rata-rata jumlah total triradius pada penderita dermatitis optic 12,90; sedangkan pada orang normal 14,67. Rata-rata jumlah semua sulur pada penderita dermatitis atopic 134,70; sedangkan pada orang normal 162,03. Hasil uji chi-kuadrat terhadap frekuensi pola pada ujung jari kedua tangan penderita dermatitis atopic dengan normal menunjukan adanya perbedaan bermakn; hasil uji t-student terhadap jumlah total triradius pada ujung jari tangan penderita dermatitis atopic dan orang menunjukan adanya perbedaan; dan hasil uji mann-whitney terhadap jumlah semua sulur pada ujung jari tangan penderita dermatitis atopic dengan normal menunjukan adanya perbedaan, kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dermatologlifi ujung jari tangan penderita dermatitis atopic berbeda dengan dermatoglifi ujung jari tangan orang normal.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Melita Kristin Br
"Dengan adanya amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha mikro kecil dan Menengah, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja serta Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 yang menegaskan otoritas KPPU untuk pengawasan dan penegakan hukum atas pelaksanaan kemitraan antara pelaku usaha besar dan/atau menengah dengan UMKM yang merupakan salah satu bentuk perwujudan struktur ekonomi nasional yang seimbang dan berkembang. Dalam sektor perkebunan sawit yang mensyaratkan pelaku usaha perkebunan memiliki perjanjian kemitraan dengan petani dan/atau masyarakat sekitar untuk bila hendak mendapatkan Izin Usaha Perkebunan (IUP) mendorong terciptanya kerjasama kemitraan dengan bentuk pola inti plasma, pelaku usaha besar berperan sebagai inti dan petani berperan sebagai plasma. Selama pelaksanaan kemitraan tersebut terjalin, timbul hal-hal yang tidak diharapkan juga pelanggaran atas perjanjian kerjasama. KPPU berperan sebagai pengawas juga penegakan hukum melalui penanganan perkara atas permasalahan tersebut.

With the mandate of Law Number 20 of 2008 concerning Micro, Small and Medium Enterprises, Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation and Government Regulation Number 17 of 2013 concerning Implementation of Law Number 20 of 2008 which confirms the authority of the KPPU to supervise and upholding the law on the implementation of partnerships between large/medium business actors and MSMEs which is a form of embodiment of a balanced and developing national economic structure. In the oil palm plantation sector, which requires plantation business actors to have a partnership agreement with smallholders and/or the surrounding community to obtain a Plantation Business Permit (IUP) encourages the formation of partnerships with a plasma core pattern, large business actors play the role of nucleus and smallholders act as plasma. During the implementation of the partnership, unexpected things arose as well as violations of the cooperation agreement. KPPU has a role as a supervisor as well as law enforcement by handling cases on these problems.
"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Lutfi
"PT SAM adalah perusahaan yang merencanakan akan membangun perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha. yang terintegrasi dengan pabrik pengolahannya. Untuk itu perlu adanya kajian kelayakan yang meIiputi: aspek teknis dan teknologi, aspek pemasaran, aspek finansial,
aspek lingkungan hidup, aspek ekonomis dan aspek manajemen.
Secara teknis dan teknologis pembangunan perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha dan pabrik pengolahannya dengan kapasitas 60 Ton TBS/Jam, yang akan dikembangkan oleh PT SAM layak untuk diimplementasikan. Lahan yang akan dikembangan berdasarkan analisis kesesuaian lahan memungkinkan untuk digunakan sebagai perkebunan
kelapa sawit.
Analisis pemasaran menunjukkan adanya permintaan dunia yang semakin lama semakin meningkat terhadap produk kelapa sawit. Disamping itu kebutuhan dalam negeri juga makin lama makin meningkat, sehingga dilihat dari segi pemasaran provek ini layak untuk dilaksanakan.
Analisis keuangan atas proyek ¡ni dibuat enam skenario. Skenario satu sampai tiga merupakan turunan skenario pembangunan perkebunan kelapa sawit yang terintegrasi dengan pabrik pengolahannya. Sedangkan skenario empat sampai enam merupakan turunan skenario pembangunan
perkebunan kelapa sawit saja. Keenam skenario tersebut semuanya Iayak secara finansial dengan hasil sebagai berikut:
1. skenario Pertama, dengan tingkat bunga pinjaman komersial sebesar 19% dan bunga pinjaman PBSN sebesar 12% diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 74.715,8 juta dan IRR sebesar
22,09%.
2. Skenarlo Kedua, dengan tíngkat bunga pinjaman komersial dan bunga pinjaman PBSN sebesar 10%, diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 99.067,3 juta dan IRR sebesar 24,33%.
3. Skenario Ketiga, dengan tingkat bunga pinjaman komersial dan bunga pinjaman PBSN sebesar 20% diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 70.932,4 juta dan ERR sebesar 21,53%.
4. Skenario Keempat, dengan tingkat bunga pinjaman komersial sebesar 19% dan bunga pinjaman PBSN sebesar 12%, diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 16.572,2 juta dan IRR sebesar 17,49%.
5. Skenario Kelima, dengan tingkat bunga pinjarnan komersial dan bunga pinjaman PBSN sebesar 10% diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 16.380,8 juta dan IRR sebesar 17.50%.
6. Skenario Keenam, dengan tingkat bunga pinjaman komersial dan bunga pinjaman PBSN sebesar 20% diperoleh NPV (discount rate sebesar cost of capital) sebesar Rp 10.976,7 juta dan IRR sebesar 16,59%.
Untuk analisis proyek dan sisi ekonomi terlihat bahwa dari tahun ke-0 sampai dengan tahun ke-5 output manfaat ekonomi dengan finansial sama besarnya. Hal ini dikarenakan perkebunan belum mulai menghasilkan. Namum mulai tahun ke-6 sampal dengan tahun ke-25, terlihai bahwa manfaat ekonomi proyek lebih besar dibandingkan dengan manfaat finansial dan proyek itu sendiri.
Pembangunan dan pengoperasian proyek PT SAM akan keadaan ruang lingkungan awal, biogeofisik, kimia
maupun ekonomi dan budaya. Analisis dampak lingkungan yang dilakukan menyatakan bahwa proyek perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya dapat diimplementasikan dengan treatment tertentu untuk
mereduksi dampak negatif yang ada sehingga aman bagi Iingkungan hidup.
Secara manajemen terlihat bahwa membangun pabrik pengolahan yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit secara finansial keuntungannya jauh lebih besar. Disamping itu lebih menjamin pasokan bahan baku bagi pabrik pengolahan. Sedangkan pada sisi yang lain memberikan jaminan kepastian bahwa hasil panen dan perkebunan akan terserap semuanya.
Secara keseluruhan dilihat dari aspek teknis dan teknologi, aspek pemasaran, aspek finansial, aspek lingkungan hidup, aspek ekonomis maupun aspek manajemen, rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha yang terpadu dengan pabrik pengolahannya oleh PT SAM sesuai dengan skenario pertama, layak untuk diimplementasikan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadinus Steni Sugiarto
"ABSTRAK
Tesis ini mengangkat persoalan petani swadaya kelapa sawit dalam menghadapi standar keberlanjutan yang berlaku atas produk kelapa sawit mereka, berupa Tanda Buah Segar TBS . Fokus studi ini adalah menampilkan pengalaman petani di dua desa di Kalimantan Tengah dalam mencari cara dan langkah-langkah yang tepat untuk memenuhi standar RSPO Roundtable Sustainable Palm Oil , terutama ketika menggunakan hukum sebagai salah satu instrumen untuk memenuhi standar pasar. Untuk memeriksa pengalaman-pengalaman tersebut maka studi ini menggunakan metode sosio-legal untuk mengeksplorasi aspek sosial dalam penggunaan hukum, sekaligus memperlihatkan kenyataan sosial dalam dari hukum. Sehingga penelitian lapangan akan memeriksa hukum investasi dan perkebunan dalam konteks dua desa ketika digunakan untuk memenuhi standar pasar terhadap keberlanjutan.

ABSTRACT
This thesis is to disclose the problem of oil palm smallholder farmers in facing the global sustainability standards to crude palm oil. The focus of this study is describing the experiences of farmers in two villages in searching for precise ways and steps to fulfil the Roundtable Sustainable Palm Oil standards, especially in dealing with laws as the instrument to achive the requirements of the standard. To analyse those experiences, this study uses the the socio legal method to explore the social aspects of experiencing with legal instruments and at the same time portraying the reality of laws on the ground. The study will challenge whether plantation laws and investment laws are implemented as such when farmers are facing the requirements to achieve the sustainability standards. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T52095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Ovi Vensus Hamubaon
"Tulisan ini membahas tentang pengembangan industri kelapa sawit Indonesia masih mengandalkan ekspansi lahan, meskipun model pengembangan yang demikian memunculkan beragam dampak sosial dan lingkungan. Menggunakan pendekatan ketergantungan yang diperkenalkan oleh Theotonio Dos Santos dan Cardoso, penelitian ini berargumen bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh ketergantungan kolonial, finansial, dan teknologi Indonesia sebagai negara periferi terhadap negara-negara core dan semiperiferi, yang ditopang oleh persamaan kepentingan kelas dominan internasional dan kelas dominan nasional di Indonesia.

This research discusses how the development of the Indonesian palm oil industry still relies on land expansion, even though this development model has various social and environmental impacts. Using the dependency approach introduced by Theotonio Dos Santos and Cardoso, this research argues that this condition is caused by the colonial, financial and technological dependence of Indonesia as a peripheral country on core and semi-periphery countries, which is supported by the similarities in the interests of the international dominant class and the local dominant class."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>