Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Conditioning of flue gas of coal fired boiler of PLTU was carried out prior to irradition processing using electron beam machine. Flue gas containing of SOx and NOx can demage the environment so that flue gas must be treated before release to environment...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Randa Kelvin
"Dalam dunia industri, menara pendingin merupakan salah satu peralatan yang digunakan sebagai sirkulasi air pendingin dalam berbagai industri. Penanggulangan kualitas air pendingin yang kurang memadai dapat menyebabkan mesin seperti unit heat exchanger akan mengalami korosi atau terbentuk kerak yang menyebabkan keefektifitasan menara pendingin berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pegaruh penggunaan ozon terhadap efektifitas kinerja dan kualitas air menara pendingin sistem tertutup bertipe forced draft ndash; cross flow ndash; indirect/closed. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menyuntikkan ozon 3gr/hr ke dalam basin menara pendingin sistem tertutup dan melakukan uji laboratorium seperti AAS, Titrimetric, Gravimetrik, dan Spectrophotometric.
Hasil penelitian ini adalah kefektifitasan dari menara pendingin sistem tertutup setelah disuntikkan ozon memiliki nilai terkecil 6.6 dan nilai terbesar 26.7 Nilai Evaporation Loss nilai terkecil 0.03 m /h dan terbesar 0.119 m /h. Ozon terbukti mempengaruhi kualitas air pada basin menara pendingin sistem tertutup tetapi ozon belum dapat dikatakan mempengaruhi performa dari menara pendingin sistem tertutup dalam jangka 10 hari.

In the industrial world, cooling towers are one of the equipments used as cooling water circulation in various industries. Inadequate cooling water may cause the machine such as a heat exchanger unit becomes corrosion or crust formation which causes the cooling tower less effective. This study aims to determine the effect of using ozone based on performance and quality of the cooling tower with type forced draft cross flow indirect closed. 3g hr ozone is injected into closed system cooling tower as a method and conducted laboratory tests such as AAS, Titrimetric, Gravimetric, and Spectrophotometric.
As the result, the effectiveness of closed system cooling tower after ozone injection has the smallest value of 6.6 and the largest value of 26.7 . Evaporation Loss value of smallest value 0.03 m h and largest 0.119 m h. The role of ozone in closed system cooling towers affects water quality in the cooling system cooling basin but ozone does not affect the performance of the closed system cooling tower within 10 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selviya Chandrika Avaurum
"Cooling tower atau menara pendingin sistem terbuka menggunakan air sebagai media untuk penukar kalor. Kerak dan alga akan muncul dan mengendap akibat kualitas air yang kurang baik sehingga proses pertukaran panas di dalam cooling tower kurang maksimal. Penggunaan chemical dinilai belum cukup efektif untuk mengatasi kerak dan lumut. Chemical juga menyebabkan iritasi pada kulit tubuh pekerja. Kutu air juga ditemukan pada air cooling tower yang diberi chemical. Alternatif dalam menjaga kualitas air cooling tower salah satunya adalah menggunakan ozon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ozon terhadap kualitas air dan jumlah penghematan yang dapat dilakukan dengan menggunakan ozonasi. Penelitian ini menggunakan miniatur cooling tower satu sel dengan sistem terbuka yang berukuran 70 x 42,5 x 53 cm. Ozon diinjeksikan ke dalam air menggunakan injektor mazzei. Air yang telah bersirkulasi kemudian diuji kualitasnya menggunakan kalorimeter HACH DR900 dan uji laboratorium. Data yang dicatat dari penelitian ini adalah electric conductivity, total dissolved solid, pH, alkalinitas, Ca and Mg Hardness, Na, dan Cl. Perhitungan POSI didapatkan dengan cara memasukkan data-data yang sudah didapatkan untuk mengetahui kualitas air, memprediksi nilai Cycle of Concentration maksimum yang aman tanpa menyebabkan terjadinya kerak, dan menghitung blowdown rate untuk penghematan air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas air yang diinjeksi ozon lebih baik daripada air yang tidak diinjeksi ozon karena maximum cycle dari air tersebut naik dari 10 cycle menjadi 10,3 cycle. Air sirkulasi yang diinjeksikan ozon juga terbukti mampu menjaga kualitas air karena dapat menurunkan nilai TDS dan electrical conductivity. Penghematan air yang dapat dilakukan sebesar 12,45% dibandingkan dengan air sirkulasi tanpa ozon.

Open system cooling towers use water as a medium for heat exchangers. Scale and algae will appear and settle due to poor water quality so the heat exchange process in the cooling tower is not optimal. The use of chemicals is considered not effective enough to overcome scale and moss. Chemical also irritates the skin of the worker's body. Water fleas are also found in water cooling towers that are treated with chemicals. One alternative to maintaining the quality of cooling tower water is using ozone. This study aims to determine the effect of ozone on water quality and the amount of savings that can be made by using ozone. This study uses a miniature one-cell cooling tower with an open system measuring 70 x 42.5 x 53 cm. Ozone is injected into the water using a Mazzei injector. The circulating water is then tested for quality using the HACH DR900 calorimeter and laboratory tests. The data recorded from this research are electric conductivity, total dissolved solid, pH, alkalinity, Ca and Mg Hardness, Na, and Cl. The POSI calculation is obtained by entering the data that has been obtained to determine water quality, predicting the maximum safe Cycle of Concentration value without causing scale, and calculating the blowdown rate for water savings. The results of this study indicate that the quality of water injected with ozone is better than water that is not injected with ozone because the maximum cycle of the water increase from 10 cycles to 10,3 cycles. Circulating water injected with ozone is also proven to be able to maintain water quality because it can reduce the TDS value and electrical conductivity. Water savings can be made of 12,45% compared to circulating water without ozone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. BG. Hudy Prabowo Edyson
"Air bersih dikonsumsi dalam jumlah banyak sebagai media penghantar panas di pabrik pemurnian minyak kelapa sawit, terutama pada menara pendingin. Program konservasi air bersih dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah air blowdown menara pendingin. Namun, pengurangan tersebut menyebabkan perubahan karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program konservasi air bersih pada karakteristik air blowdown menara pendingin, menganalisis perbedaan beban pencemaran air limbah pada outlet IPAL dan biaya pemakaian air bersih dengan diadakannya program tersebut, menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan pada sikap karyawan dalam program tersebut. Eksperimen dilakukan dengan mengurangi debit air blowdown menara pendingin dari 60 M3/hari hingga 0 M3/hari. Kuesioner digunakan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan sikap karyawan. Hasil penelitian menunjukkan program konservasi dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah air blowdown menara pendingin hingga cycle of concentrationnya mencapai nilai 4,4. Karakteristik air blowdown akan semakin pekat dengan berkurangnya debit air blowdown. Berkurangnya debit air blowdown menjadi 30 M3/hari untuk dua menara pendingin akan mengurangi biaya pemakaian air bersih dan rata-rata beban pencemaran air limbah outlet IPAL untuk parameter COD sebesar 8,20% dengan sistem kontinu. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap karyawan dalam program konservasi air bersih ini bersifat positif dan kuat, sedangkan pengaruh tingkat pengetahuan pada sikap karyawan bersifat sedang.

A large amount of clean water used in heat transfer system in palm oil refinery plant, especially in cooling tower device. Clean water conservation program should be conducted by reducing cooling tower blowdown water. However, reducing blowdown water will impact on changes in its characterisctics. This research examines the impact of clean water conservation program to blowdown water characteristics, analyse the difference of wastewater pollution load and clean water cost thorough that program implementation, analyse an influence of employees  knowledge level on employees attitude in that program. Experiment was conducted by reducing cooling tower blowdown water debit from 60 M3/day to 0 M3/day. Questionnaire was used to analyse employees knowledge level and attitude. The result shows that conservation program can be applied by reducing blowdown water until cycle of concentration has the value of 4,4. Blowdown water characteristics become more concentrated by reducing cooling tower blowdown water. Reducing blowdown water of two cooling towers to 30 M3/day will reduce clean water cost and wastewater COD pollution load by 8,20 with continue treatment. Level of knowledges and attitude correlation in this program is strong and positive, whereas level of knowledges influence employees attitude in clean water conservation program on moderate level."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Ilmu Lingkungan, 2019
T52341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Pradipta Luthani
"Pada era informasi ini, komputer yang lebih baik dirancang untuk mengimbangi perkembangan teknologi. Seiring dengan komputer yang lebih baik dirancang, Central Processing Unit (CPU) dengan kekuatan lebih baik juga dibutuhkan. CPU mengeluarkan panas sesuai dengan kekuatan komputasinya, yang membutuhkan solusi pendingin yang lebih baik agar CPU berjalan pada suhu yang aman. Selain itu, trend pendingin berbasis air sebagai metode baru untuk mendingin CPU dikenalkan yang mempunyai kapabilitas yang lebih baik dibanding pendingin berbasis angin.
Penelitian ini juga memfokuskan kepada perkembangan pendingin berbasis air dengan cara menambahkan heat pipe. Penelitian ini menyelidiki pendingin berbasis air yang ditambahkan dengan heat pipe dalam hal thermal disipasinya. Kombinasi dari Pendingin berbasis air dan heat pipe menghasilkan hasil yang terburuk dibandingkan dengan pendingin komersil yang sudah dijual dipasaran. Kombinasi dengan heat pipe yang lebih pendek membuahkan hasil yang lebih baik, akan tetapi performanya yang dihasilkan tidak sebagus dengan pendingin komersil, baik yang berbasis angin dan air.

On this era of information, a better computer is built to cope with the rising of development of technology. As better computer is built, higher power of central processing unit is required. While better Central Processing Unit (CPU) produces higher heat, a better cooling solution is developed to cope with the higher generation of heat to keep components operates on the permissible temperature. The trend of liquid cooling as a new method is introduced for better cooling capability compared to air cooling counterpart. Furthermore, Personal Computer with liquid cooling has a tendency to produce less noise than personal computer with air cooling counterpart.
This study focuses on the development of addition of heat pipes with heat spreader on both ends to the liquid cooling unit which is a room for future development to the liquid cooling unit as a whole. This study compares the performance of liquid cooling with the addition unit in terms of thermal dissipation to the liquid cooling without one. The combination of water-cooling and long heat pipe is proven to be worst compared to the existing commercial cooling design, the combination of water-cooling and shorter heat pipe is proven to be second worst in terms of performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyawan
"Peningkatan kualitas kinerja motor bakar selalu berkembang dari waktu ke waktu. Semakin maju teknologi semakin tinggi standar kualitas kerja yang dituntut oleh masyarakat. Setiap penggunaan motor bakar selalu- memberi dampak samping yang negatif ke Iingkungan. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari motor bakar adalah polusi gas buang hasil pembakaran dan pemanasan global. Pada umumnya gas buang motor bakar mengandung bahan klmia yang bcracun bagi tubuh sekalipun kadamya kecil, Bahan beracun seperll CO, NOx, Sulfur, dan Iainnya adalah akibat pembakaran yang kurang sempuma pada ruang bakar. Salah satu cara mengalasi ketidaksempurnaan pembakaran adalah dengan menginjcksikan sejumlah air ke dalam ruang bakar. Untuk melihat perubahan kadar emisi gas buang, suhu dan tekanan gas buang dilakukan penelitian dengan menginjeksilcan air ke dalam ruang bakar pada engine research and rest bed mesin Diesel model DWE-47150-HS-AV. Variasi parameter yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengubah bukaan katup dan pemakaian beban tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi air menyebabkan penurunan suhu gas buang sebesar 11.6 °C, kenaikan emisi CO2 sebesar 0.9 % vol. dan HC sebesar 5 % ppm vol., dan penurunan emisi O2 sebesar I %.

The improvement of combustion engines' work quality always develops from lime to time. The more advanced the technology is the more higher standard quality of work will be demand by society Every use of combustion engine always gives negative effect io the enviroment. One of the negative ejects that come from combustion engine is pollution of residual gas and global warming. Commonly combustion engine residual gas contains poisonous chemical subsrancejbr body even in a small quantity. Poisonous subsiance like CO, NO, Sulphur, and others are caused by imperfect combustion in combustion chamber. One ofthe ways to handle impact combustion is by injecting some Water to the combustion engine. in order io see the quantify change in residual gas emission, temperature and residual gas pressure, a research is done by injecting water into Diesel engine research and test bed‘s combustion chamber type DWE-47/50-HS-AV The variety parameter thai has been done in this research is by modifying the throttle valve opening and using extra weight. The research result show that water injection caused 11.6 UC decrease in residual gas temperature, 0.9 % vol. increase in CO2 emission and 5 % ppm vol. in HC emission, and I % decrease in 02 emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Iqbar
"ABSTRAK
Pengeringan beku diakui sebagai metode pengeringan terbaik tetapi sangat intensif energi yang disebabkan dua hal yaitu proses pembekuan pada tekanan yang berbeda dengan pengeringan dan perambatan panas yang lambat selama sublimasi. Proses pembekuan dalam hal ini dihasilkan dari perubahan tekanan dalam suatu tabung vakum yang mengacu pada diagram fasa air dimana seiring dengan penurunan tekanan maka akan terjadi penurunan temperatur dalam suatu ruang sehingga jika suatu produk yang dijadikan sebagai eksperimen diletakkan didalamnya maka akan terjadi proses pembekukan. Seiring dengan pembekuan produk kemudian dilanjutkan dengan proses pemanasan untuk mencapai titik sublimasi sehingga terjadi proses pengeringan. Untuk mengatasi perambatan panas yang lambat selama sublimasi maka diusulkan penyelesaian dengan penggunaan pemanas yang memanfaatkan panas buang dari kondensor. Dengan demikian diharapkan pemakaian energi pada proses pengeringan beku berkurang. Pemakaian pemanas yang terdiri dari pemanas atas dan bawah divariasikan pada temperatur tertentu. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan pemanas mengakibatkan meningkatnya beban pendinginan yang diterima evaporator dan pengaturan pemanas yang dilakukan secara manual mengakibatkan terjadinya fluktuasi temperatur evaporator pada saat awal pengoperasian pemanas.

ABSTRACT
Freeze drying is recognized as the best drying method but it is highly energy intensive due to two things: the freezing process at different pressures with heat drying and slow propagation during sublimation. Freezing process in this case resulting from the change in pressure in a vacuum tube which refers to the phase diagram along with the decrease of water where there will be a decrease in pressure in a room temperature so that if a product is used as an experiment placed in it there will be a process pembekukan. Along with the freezing of the product is then followed by a heating process to achieve sublimation point resulting in the drying process. To overcome the slow heat propagation during sublimation, the proposed settlement with the use of heaters that utilize waste heat from the condenser. Thus the expected power consumption in the process of freeze drying is reduced. Usage of heater which consists of upper and lower heater was varied in temperature. The result showed that the use of heater resulted in the increased cooling load received by the evaporator and heater settings are done manually resulting in temperature fluctuations at the beginning of the operation of the heater."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S730
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Fiandri Gazali
"Semakin meningkatnya kebutuhan akan sumber energi dan dengan semakin menipis pulanya sumber energi maka dibutuhkan sebuah alternatif energi yang baru. Diharapkan dengan penelitian Thermoelement ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan akan energi tersebut. TEG adalah sebuah modul yang dapat merubah energi panas menjadi energi listrik dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan kecepatan aliran elektron dari dua material semikonduktor untuk menghasilkan beda potensial. Prinsip ini dikenal dengan nama efek Seebeck prinsip kerjanya sendiri merupakan kebalikan dari efek Peltier pada Thermoelectric Cooling element (TEC). Dan fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar daya yang dapat dihasilkan TEG dengan memanfaatkan panas gas buang kendaraan bermotor. Penelitian kali ini memanfaatkan motor bakar 100cc 4 langkah, menggunakan 8 modul TEG, dan motor tersebut disimulasikan bergerak dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam dengan 3 jenis variasi putaran motor (idle, menengah, tinggi) dan 3 jenis variasi rangkaian (serial, parallel, dan kombinasi). Dan hasilnya didapat daya 3,15 Watt pada rangkaian serial dengan ?T 65.56 _C.

The increasing of demand for energy sources and the decreasing of fossil energy sources then needed new alternative energy sources. And from this research, the use of Thermoelectric Generator (TEG) is one solution for this issue. TEG is a module that can convert heat energy into electrical energy by utilizing the velocity difference between each electron of the two types of semiconductor which conduct different potential. This principle is known as Seebeck effect that reversing way of Peltier effect on Thermoelectric Cooling (TEC). And the focus of this research is to know the power generated efficiency of TEG by using exhaust waste gas of motorcycle as a source of heat. This research is applied to 100 cc 4 steps motorcycle, using the 8 TEG modules, and the motorcycle will be simulated run steadily up to speed 20 km/ hour with 3 kinds of variations RPM. This research gives maximum power output 3.15 W at ?T of 65.56 _C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
R.M. Agizna A.
"Energi alternatif sangat dibutuhkan untuk mengurangi efek pemanasan global karena peningkatan jumlah CO2 setiap tahunnya. Energi fosil telah digunakan berabad-abad sebagai bahan bakar utama dalam banyak aplikasi, walaupun hal ini memberikan persentase yang tinggi dalam menyumbang polusi udara ke lingkungan.
Melalui penelitian ini, penggunaan thermoelectric generator (TEG) dapat menjadi salah satu solusi untuk masalah ini. TEG adalah suatu modul yang mengubah energi panas menjadi energi listrik dengan memanfaatkan kecepatan perpindahan elektron dari dua tipe semikonduktor yang menghasilkan perbedaan potensial. Prinsip ini dikenal dengan efek Seebeck yang membalikkan efek Peltier pada thermoelectric cooling (TEC).
Penelitian ini mempunyai eksperimen kombinasi. Pertama, fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi daya yang dibangkitkan oleh TEG dengan menggunakan gas buang motor sebagai sumber panas. Dan eksperimen terakhir mengaplikasikan daya yang telah dibangkitka TEG untuk menyuplai listrik pada proses elektrolisis untuk memisahkan hidrogen dari air.
Penelitian pertama menggunakan motor 100 cc 4 langkah, dengan menggunakan 8 modul TEG, kemudian motor ini akan disimulasikan seperti berjalan dalam kecepatan 20 km/jam dengan 3 variasi putaran mesin. Pengujian ini memberikan daya maksimum 3,15 watt pada ?T sebesar 65.56 OC pada rangkaian seri dan putaran mesin tinggi.
Penelitian terakhir akan dilaksanakan hanya pada putaran mesin tinggi dan dihubungkan dengan 2 jenis rangkaian listrik, seri dan paralel. Pengujian ini memberikan laju produksi hidrogen sebesar 2.467 ml/min pada 2.941 watt dalam rangkaian seri.

Alternatives energy is needed in order to reduce the effect of global warming since the amount of CO2 increases every year. Fossil energy is used for many centuries to be the main fuel in many applications, even though it gives high percentages to contribute air pollutant.
From this research, by utilizing Thermoelectric Generator (TEG) is one solution for this issue. TEG is a module that can convert heat energy into electrical energy by utilizing the velocity difference between each electron of the two types of semiconductor which conduct different potential. This principle is known as Seebeck effect that reversing way of Peltier effect on Thermoelectric Cooling (TEC).
This research has a combined experimental. First, the focus of this research is to know the power generated efficiency of TEG by using exhaust waste gas of motorcycle as a source of heat. And the last experimental uses the power generated from TEG to supply the electrolysis process which separate hydrogen from water solution.
The first research is applied to 100 cc 4 steps motorcycle, using the 8 TEG modules, and the motorcycle will be simulated run steadily up to speed 20 km/ hour with 3 kinds of variations RPM. This research gives maximum power output 3.15 W at ?T of 65.56 OC on series module and high RPM condition.
The last research will be conducted in high RPM condition and connected in two types variation of terminal circuit, series and parallel. This last research gives maximum flow rate hydrogen production 2.467 mL/min at 2.941 watt in series module.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>