Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"CASES CAPABILITY ON ENERGY CONVERSION OF HTGR . Energy conversion capability on HTGR is determined by the gas coolant which is also as energy transfer. So that the gases capability on energy conversition should be viewed....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Komite Nasional Indonesia- World Energy Conference, 1978
621.042 PEN (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Komite Nasional Indonesia- World Energy Conference, 1977
621.042 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Culp, Archie W.
Jakarta: Erlangga, 1985
621.042 CUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebijakan konversi minyak tanah ke LPG yang dimulai pada tahun 2007 dinyatakan sebagai sebuah kebijakan strategis yang benar dalam menangani permasalahan kenaikan harga minyak internasional yang tidak terkendali. Namun tampaknya pemerintah terlalu panik bereaksi dengan mengeluarkan kebijakan konversi secara tiba-tiba. Kebijakan minyak tanah ke batu bara yang seharusnya dilakukan, ternyata tiba-tiba digantikan oleh kebijakan konversi minyak tanah ke gas (LPG). Perhitungan yang teliti dan implementasi yang dilakukan ternyata tidak berjalan secara optimal, sehingga masih memicu permasalahan dalam masyarakat. Perumusan kebijakan seharusnya dilakukan secara hati-hati dan melibatkan berbagai aktor dalam perumusan kebijakan, termasuk keterlibatan aktor politik."
POL 1:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni
"Tesis ini membahas pmoses adopsi inovasi kebijakan pemerintah tentang program konversi dari minyak tanah ke LPG. Hasil penelitian menjadi modiiikasi alas teori difusi inovasi dari Everett M. Rogers. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Analisa penelitian menegaskan bahwa proscs adopsi inovasi berlangsung dengan proses instan, konstruksi realitas secara strategis dibentuk oleh komunikasi koersif dan coersiveness mendorong keinovatifan masyarakat. Komunikasi kebijakan publik dengan komunikasi koersif dinilai efektif dalam mempengaruhi keputusan adopsi elpiji oleh masyarakat tmdisional dan bersikap skeptis dalam menerima perubahan. Namun di sisi yang lain tekanan pemcrintah dapat memberikan pengaruh sosial yang negatif bagi masyarakat.

The thesis analyzes the diliission of innovation process about the energy convcrtion program from kerosene to LPG. The result of this research shows as a modilication to diffusion of imtovation theory by Everett Rogers. The decriptive qualitative methods is used to analyze the adoption process of the conversion program from kerosene to LPG. Based on the research shows that the adoption process has proceeded instantly through coercive process, constructive reality is developed strategically through coersive communication and coersiveness forms society innovatiness. Govemment is advised to pay attention on the impact of coerciveness that might cause negative aspect to the people who has convened to LPG. Communicating public policy through coercive process is effective in forming an innovation decision among the traditional society with sceptical behaviour."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33829
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Sinalsal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Eviutami Mediastika
Yogyakarta: Andi, 2013
621.31 CHR h (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dhifan Kemal Akbar
"Permintaan energi dari sumber daya terbarukan terus mendorong kebutuhan pembangkit
listrik tenaga angin di Indonesia. Tujuan studi adalah memaparkan pemodelan pengambilan
keputusan lokasi turbin angin dan mendesain teknologi turbin angin yang baik digunakan di
Indonesia. Studi ini, menggunakan metode Multi-Criteria Decision Making sebagai metode
pengambilan keputusan yang diintegrasi dengan metode Geographic Information System
sebagai metode penentuan lokasi dan teknologi yang cocok untuk membangun turbin angin.
Selanjutnya hasil akan digunakan sebagai parameter desain awal teknologi turbin angin.
Selama proses analisa, faktor berupa multivariat dipertimbangkan. Cakupan wilayah pada
studi ini adalah negara Indonesia.
Hasil studi berupa peta kecocokan wilayah dengan energi angin. Parameter kecocokan
dibagi menjadi empat yaitu "sangat cocok", "cocok", "kurang cocok", dan "tidak cocok".
Hasil menyimpulkan bahwa 40% area Indonesia masuk ke dalam kategori "cocok" dengan
energi angin khususnya di Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, 20% area
Indonesia masuk ke dalam kategori "tidak cocok" berdasarkan kondisi geografi setempat,
meskipun kecepatan angin yang tinggi, dan rentan terhadap bencana alam. Identifikasi area
kecocokan ini akan menjadi pertimbangan awal untuk desain teknologi turbin angin yang
optimal bagi Indonesia.
Kerangka pemodelan ini dapat mendorong transisi energi terbarukan tanpa memandang
daerah khusus yang diharapkan dapat berkontribusi sebanyak 8% dari total target pencapaian
transisi energi terbarukan Indonesia 2025.

Demand for energy from renewable sources continues to drive the need for wind power
plants in Indonesia. The purpose of the study is to describe modeling decision making for wind
turbine locations and to design wind turbine technology that is well used in Indonesia. This
study uses the Multi-Criteria Decision Making method as a decision-making method that is
integrated with the Geographic Information System method as a location determination
method and suitable technology for building wind turbines. Furthermore, the results will be
used as initial design parameters for wind turbine technology. During the analysis process,
multivariate factors are considered. The area covered in this study is Indonesia.
The results of the study are in the form of a suitability map of the area with wind energy.
The match parameter is divided into four, namely "very suitable", "suitable", "less suitable",
and "not suitable". The results conclude that 40% of Indonesia's area falls into the "suitable"
category for wind energy, especially on the islands of Sulawesi and East Nusa Tenggara.
Meanwhile, 20% of Indonesia's area falls into the "unsuitable" category based on local
geographic conditions, despite high wind speeds, and is vulnerable to natural disasters.
Identification of this suitability area will be the initial consideration for the optimal wind
turbine technology design for Indonesia.
This modeling framework can encourage the renewable energy transition regardless of
special regions which are expected to contribute as much as 8% of the total target of achieving
Indonesia's 2025 renewable energy transition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>