Ditemukan 127243 dokumen yang sesuai dengan query
"A material study for cathode tube of side window Geiger-Muller detector was carried out. Aim of the study is determine the counting correction factor to the absorpsion gamma radiation, so the type and thickness of materials tube can be sutled...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"A window material study of window of Geiger-Muller detector was carried out. The aim of the investigated are determine type and optimum thickness of window materials for end window Geiger Muller,basically on the counting correction factor of alpha and gamma raditiation...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sidik Noertjahjono
"Detektor yang baik merupakan divais yang mampu bekerja pada frekuensi yang lebar, peka terhadap foton yang datang dan tidak menimbulkan derau yang mengganggu dalam proses komunikasi maupun dalam bidang instrumentasi.
Untuk maksud tersebut dipilih jenis fotodioda jenis p-i-n dengan bahan aktif semikonduktor GaInAsP sebagai campuran empat macam bahan semikonduktor dari komposisi III dan V pada tabel periodik kimiawi.
Dalam tesis ini dibahas tentang perhitungan dan analisa karakteristik fotodioda p-i-n, dari analisa diketahui bahwa hal ini sangat dipengaruhi aleh ketebalan lapisan yang atas (p+), sedangkan lapisan i (intrinsik) pada ketebalan tertentu sampai maksimum tidak mengalami peningkatan effisiensi, disamping itu unjuk kerja fotodioda secara umum sangat dipengaruhi pula oleh nilai resistansi bebannya.
A good device for detector should operate at. wide band range, and sensitive to incident photon and produce low noise in both fields of communication and instrumentation systems. For that purpose the device used a type of p-i-n photodiode which contains active layers as quaternary of 111 and V compound in periodic system.This thesis describes design and analysis of p-i-n photodiode to be used as a laser detector for )..= 1,.28 wiz . The Result show that the thickness of first (p+) and second (z) layer will limit the external efficiency of the detector, and also the load resistance will effect influence the performance of the detector."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Joko Suryana
"Dalam paper ini akan dipaparkan langkah-langkah desain dan realisasi tranceiver SFGPR pada frekwensi kerja 1- 2 GHz untuk aplikasi deteksi logam dalam tanah. Sebelum prototip SFGPR diuji, dilakukan proses kalibrasi hubungan langsung untuk kalibrasi fasa dan pulsa monocycle. Setelah proses kalibrasi selesai, prototip SFGPR (Stepped Frequency Ground Penetrating Radar) ini kemudian diuji untuk mendeteksi silinder logam yang ditanam pada kedalaman 5 cm dibawah tanah dalam suatu kotak tanah nonhomogen berukuran 25 cm x 75 cm x 10 cm. Dari hasil kalibrasi dan uji deteksi silinder logam diperoleh kesimpulan bahwa, prototip SFGPR dapat bekerja dengan baik sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.
Design and Implementation of 1-2 GHz Stepped Frequency GPR for Buried Metal Detection. In this paper, we describe the design and realization steps of 1 ? 2 GHz SFGPR (Stepped Frequency Ground Penetrating Radar) transceiver for metal detection under the ground. Before using prototyped GPR for detecting the metal under the ground, several of calibration processes must be performed, namely phase calibration and monocycle pulse waveform calibration. After completing the calibrations, this prototyped GPR would be ready for detecting a hidden object such as a metal plate 5 cm under the ground in our small test range size 25 cm x 75 cm x 10 cm. From the calibration and detection results, we concluded that the prototyped SFGPR passed the technical specifications of the design and could perform the metal detection under the ground with high SNR."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ahmad Budiman
"Deteksi awal kebakaran mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keselamatan penghuni suatu bangunan. Penggunaan detektor asap merupakan salah satu upaya pencegahan kebakaran dalam suatu bangunan. Selama ini pemanfaatan detektor asap masih kurang efektif sehingga kinerja detektor asap tersebut tidak optimal. Penelitian ini difokuskan pada kajian simulasi menggunakan program FDS dan eksperimental untuk mengetahui waktu respon dari dua tipe detektor asap yaitu tipe ionisasi dan fotoelektrik terhadap jenis pembakaran yang berbeda dan pengaruh konfigurasi bentuk geometri yang berbeda yaitu dengan menggunakan sekat dan tanpa sekat terhadap aktivasi detektor asap.
Dari hasil pangujian didapatkan bahwa waktu aktivasi suatu detektor asap pada saat pangujian relatif lebih lama dibandingkan waktu aktivasi yang didapat dari hasil simulasi FDS pada lokasi dan kondisi yang sama. Selain itu didapatkan bahwa jenis pembakaran mempengaruhi waktu aktivasi dari detektor asap. Pola aktivasi detektor asap juga berubah akibat penambahan sekat pada suatu ruangan. Selain itu, ditemukan fenomena bahwa detektor asap yang ditempatkan didekat sekat akan mengalami perlambatan waktu respon.
Early detection of fire has a very important role on the occupier safety in a building. The use of smoke detectors is one of the ways to prevent fire accident in a building. Nowadays, the use of smoke detectors in a building is still not optimal and ineffective. This study is focused on computer simulation using FDS and experiment to determine the response time of two types of smoke detectors, ionization and photoelectric against the variations of burning type and the effect of different room geometry, using smoke curtain and without smoke curtain on smoke detector response. Experiment result shows that the required response time of smoke detector in experiment is longer than the results from FDS simulation with the same location and condition. From the experiment result was also found that burning type can affect the response time of smoke detector. Smoke detector response is also changed with the addition of smoke curtain in the room configuration. Beside that, smoke detectors which are placed close to the smoke curtain will have slower response time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50960
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Syfa Rasyunatussahidah
"Dosimeter merupakan salah satu aspek penting dalam radioterapi untuk verifikasi dosis pengobatan kanker. Saat ini telah dikembangkan detektor microDiamond PTW 60019 yang digunakan untuk mengukur dosis pada lapangan kecil. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi pada detektor microDiamond PTW 60019 berdasarkan respons energy dependence dan directional dependence menggunakan energi 6 MV FFF dan 10 MV FFF pada berkas foton dengan teknik source to axis distance (SAD) dan source to skin (surface) distance (SSD). Penelitian ini dilakukan dengan mengukur uji kualitas yaitu meliputi uji reproduksibilitas, uji linearitas bacaan, dan uji kebocoran detektor. Kemudian, pengukuran karakteristik energy dependence dan directional dependence menggunakan teknik SAD dan SSD. Energi yang digunakan yaitu 6 MV dan 10 MV, kemudian sudut yang digunakan 0o – 330o dengan rentang 30o. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pengukuran kualitasnya, detektor ini memiliki nilai koefisien variansi 0,0257% pada uji reproduksibilitas dan memperoleh hasil R2 = 0,9947 pada uji linearitas bacaan. Pada pengukuran karakteristik tiap teknik, hasil berdasarkan energinya didapatkan bahwa semakin besar energi yang diberikan maka semakin besar nilai bacaan yang diperoleh. Hasil respons penyimpangan terbesar pada energy dependence dan directional dependence terjadi pada pengukuran sudut 180o. Detektor ini memiliki respons energy dependence dengan penyimpangan sebesar 2,5% pada teknik SAD dan pada teknik SSD sebesar 0,8%. Respons directional dependence yang mempunyai nilai 1±0,5% pada teknik SAD terdapat 7 nilai sudut yaitu (60o, 90o, 300o) pada energi 6 MV FFF dan (60o, 90o, 150o, 300o) pada energi 10 MV FFF, kemudian pada teknik SSD terdapat 4 nilai sudut yaitu (60o, 330o) pada energi 6 MV FFF dan 10 MV FFF. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa energy dependence mempunyai nilai yang lebih baik pada teknik SSD dan directional dependence mempunyai nilai yang lebih baik pada teknik SAD.
Dosimetry is one of the important aspects of radiotherapy for cancer treatment dose verification. A microdiamond detector, PTW 60019, is currently being used to measure dose in a small field. This study investigated characterization of the microDimamond PTW 60019 for energy and directional dependence using unflattened photon energy at 6 MV and 10 MV with the source to axis distance (SAD) and source to skin (surface) distance (SSD) technique. There was an investigated quality check for reproducibility, linearity, and detector leakage. Then, it was measured for energy and directional dependence using SAD and SSD techniques. The energy used is 6 MV and 10 MV and the angle used is 0o –330o with an interval of 30o. As a result of the quality check, the microDiamond has a coefficient of variance of 0,0257% for reproducibility and R2 = 0,9947 for linearity. At the measured characterization, the response electrometer increases as the energy is increased. The result of the response of the largest deviation in energy dependence and directional dependence occurs at a 180o angle measurement. This detector has an energy dependence response with a largest deviation of 2,5% on SAD technique and a deviation of 0,8% on the SSD technique. The directional dependence response has a 1±0,5% for the SAD technique; there was 7 angles (60o, 90o, 300o) for 6 MV FFF and (60o, 90o, 150o, 300o) for 10 MV FFF, for the SSD technique there was 4 angles (60o, 330o) for 6 MV FFF and 10 MV FFF. In conclusion, the SSD technique responds better to energy dependence than the SAD technique responds to directional dependence."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Telah dilakukan pengukuran aktivitas radon di udara secara sampling menggunakan detektor sawar muka. Metode penyampelan yang digunakan adalah metode dwi tapis dengan variasi panjang tabung disintegrasi sebagai penghubung antara dua tapis yang berjarak 5, 10, 15, 20, dan 25 cm dan variasi ketinggian dengan penyampelan (1,2,3,4 dan 5 m) diukur dari permukaan tanah. Waktu yang digunakan untuk menyampel udara adalah 30 menit dan pencacahan juga selama 30 menit. Debu udara yang mengandung turunan Radon diharapkan akan menempel pada tapis dengan sedangkan radon yang lolos dari tapis depan akan mengalami peluruhan selama menuju kebelakang. Selama dalam perjalanan dari tapis depan ke tapis belakang sebagian hasil peluruhan radon akan menempel pada dinding tabung. Sedangkan sebagian yang lain akan menuju dan menempel pada tapis belakang yang kemudian dapat dicacah pancaran zarah alfanya. Jenis inti turunan radon yang terdeteksi dapat diketahui dari besarnya tenaga puncak spektrum alfa yang dipancarkan serta waktu paro intinya. Waktu paro dicari dari eksperimen dengan cara mencacah radiasi alfa tiap empat menit sebanyak lima kali sehingga jumlah cacahnya menurun. Dengan mengetahui jenis inti turunan radon yang terdeteksi maka dapat ditentukan aktifitas radonnya. Inti turunan radon yang terdeteksi dalam eksperimen ini adalah inti RaC dengan waktu pro sebesar 19,97 menit. Pada hasil eksperimen telah ditunjukkan bahwa cacah radiasi alfa inti RaC yang terdeteksi di tapis belakang cenderung semakin besar dengan semakin pendeknya tabung disintegrasi dan hal ini yang mengakibatkan aktifitas RaC dan radon juga cenderung membesar, tetapi mengalami fluktuasi (naik turun) pada berbagai ketinggian tempat di atas permukaan tanah. "
JURFIN 9:28 (2005)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Prima 10 (1-2) 2013
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aprilian Tantra Luhur Achmad
"Tujuan dari pengembangan proyek Automatic Indonesian News Generation System (AINGS) adalah untuk mengoptimalkan proses penyuntingan dan pengiriman berita di era digital, dengan fokus khusus pada aspek usability layanan web dan efisiensi basis data. Proses pengembangan dimulai dengan pemetaan kebutuhan fungsional sistem de ngan fitur yang akan diimplementasi. Kebutuhan fungsional sistem mencakup pengelo laan draf berita, pembuatan draf berita dan validasi draf berita secara otomatis serta komu nikasi antara redaktur dan wartawan. Implementasi fitur diwujudkan dengan layanan web berupa REST API yang terintegrasi dengan basis data serta layanan web machine learn ing. Perancangan basis data dilakukan dengan melibatkan identifikasi empat entitas utama dan identifikasi hubungan antar entitas. Pengembangan basis data dilanjutkan dengan melakukan normalisasi hingga Third Normal Form (3NF) untuk memastikan konsistensi dari data yang disimpan serta efisiensi dalam waktu pemrosesan. Selain itu, dilakukan im plementasi Elasticsearch dan performanya dibandingkan dengan PostgreSQL dalam hal waktu pemrosesan untuk pencarian draf berita. Evaluasi layanan web dilakukan dengan melakukan integration testing dan evaluasi usability menggunakan heuristik. Hasil inte gration testing menunjukan layanan web lulus semua skenario tes dan mampu memenuhi seleuruh kebutuhan fungsional sistem. Berdasarkan hasil evaluasi heuristik, layanan web yang dikembangkan mencapai nilai metrik knowability (96.49%) dan robustness (100.00%) yang baik namun untuk metrik operability (84.07%) dan efficiency (83.33%) dapat ditingkatkan dengan memberikan opsi format data pada request dan menerapkan caching. Hasil evaluasi basis data menunjukan bahwa normalisasi pada tahap Second Normal Form (2NF) memberikan waktu pemrosesan yang lebih optimal dengan tetap memastikan konsistensi data yang terjaga. Rata-rata waktu pemrosesan yang dihasilkan oleh tahap 2NF adalah 1,712ms, sedangkan pada tahap 3NF mencapai 3,363ms. Semen tara itu, penerapan Elasticsearch meningkatkan kinerja pencarian sehingga menghasilkan waktu pemrosesan yang lebih cepat. Menggunakan kata kunci pencarian ”Jakarta”, Elas ticsearch dapat memproses permintaan hanya dalam waktu 8ms, sementara PostgreSQL membutuhkan waktu hingga 142,943ms
The objective of developing the ”Automatic Indonesian News Generation System” (AINGS) project is to optimize the editing and delivery process of news in the digital era, with a particular focus on the usability of web services and the efficiency of the database. The development process begins with mapping the system’s functional requirements to the features to be implemented. The functional requirements of the system include man aging news drafts, creating news drafts, and validating news drafts automatically, as well as communication between editors and reporters. The feature implementation is real ized through a web service in the form of a REST API integrated with a database and machine learning web services. The database design involves identifying four main en tities and the relationships between them. The database development is continued with normalization up to the Third Normal Form (3NF) to ensure consistency of the stored data and efficiency in processing time. Additionally, Elasticsearch is implemented, and its performance is compared with PostgreSQL in terms of processing time for searching news drafts. The web service evaluation is carried out by conducting integration testing and usability evaluation using heuristics. The integration testing results show that the web service passes all test scenarios and meets all the system’s functional requirements. Based on the heuristic evaluation results, the developed web service achieves good met rics in knowability (96.49%) and robustness (100.00%), but for operability (84.07%) and efficiency (83.33%) metrics, improvements can be made by providing data format options in requests and implementing caching. The database evaluation results show that normal ization at the Second Normal Form (2NF) stage provides more optimal processing time while ensuring data consistency. The average processing time produced by the 2NF stage is 1,712ms, while at the 3NF stage, it reaches 3,363ms. Meanwhile, the implementation of Elasticsearch enhances search performance, resulting in faster processing times. Us ing the search keyword ”Jakarta,” Elasticsearch can process requests in just 8ms, while PostgreSQL requires up to 142,943ms."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aprilian Tantra Luhur Achmad
"Tujuan dari pengembangan proyek Automatic Indonesian News Generation System (AINGS) adalah untuk mengoptimalkan proses penyuntingan dan pengiriman berita di era digital, dengan fokus khusus pada aspek usability layanan web dan efisiensi basis data. Proses pengembangan dimulai dengan pemetaan kebutuhan fungsional sistem de ngan fitur yang akan diimplementasi. Kebutuhan fungsional sistem mencakup pengelo laan draf berita, pembuatan draf berita dan validasi draf berita secara otomatis serta komu nikasi antara redaktur dan wartawan. Implementasi fitur diwujudkan dengan layanan web berupa REST API yang terintegrasi dengan basis data serta layanan web machine learn ing. Perancangan basis data dilakukan dengan melibatkan identifikasi empat entitas utama dan identifikasi hubungan antar entitas. Pengembangan basis data dilanjutkan dengan melakukan normalisasi hingga Third Normal Form (3NF) untuk memastikan konsistensi dari data yang disimpan serta efisiensi dalam waktu pemrosesan. Selain itu, dilakukan im plementasi Elasticsearch dan performanya dibandingkan dengan PostgreSQL dalam hal waktu pemrosesan untuk pencarian draf berita. Evaluasi layanan web dilakukan dengan melakukan integration testing dan evaluasi usability menggunakan heuristik. Hasil inte gration testing menunjukan layanan web lulus semua skenario tes dan mampu memenuhi seleuruh kebutuhan fungsional sistem. Berdasarkan hasil evaluasi heuristik, layanan web yang dikembangkan mencapai nilai metrik knowability (96.49%) dan robustness (100.00%) yang baik namun untuk metrik operability (84.07%) dan efficiency (83.33%) dapat ditingkatkan dengan memberikan opsi format data pada request dan menerapkan caching. Hasil evaluasi basis data menunjukan bahwa normalisasi pada tahap Second Normal Form (2NF) memberikan waktu pemrosesan yang lebih optimal dengan tetap memastikan konsistensi data yang terjaga. Rata-rata waktu pemrosesan yang dihasilkan oleh tahap 2NF adalah 1,712ms, sedangkan pada tahap 3NF mencapai 3,363ms. Semen tara itu, penerapan Elasticsearch meningkatkan kinerja pencarian sehingga menghasilkan waktu pemrosesan yang lebih cepat. Menggunakan kata kunci pencarian ”Jakarta”, Elas ticsearch dapat memproses permintaan hanya dalam waktu 8ms, sementara PostgreSQL membutuhkan waktu hingga 142,943ms
The objective of developing the ”Automatic Indonesian News Generation System” (AINGS) project is to optimize the editing and delivery process of news in the digital era, with a particular focus on the usability of web services and the efficiency of the database. The development process begins with mapping the system’s functional requirements to the features to be implemented. The functional requirements of the system include man aging news drafts, creating news drafts, and validating news drafts automatically, as well as communication between editors and reporters. The feature implementation is real ized through a web service in the form of a REST API integrated with a database and machine learning web services. The database design involves identifying four main en tities and the relationships between them. The database development is continued with normalization up to the Third Normal Form (3NF) to ensure consistency of the stored data and efficiency in processing time. Additionally, Elasticsearch is implemented, and its performance is compared with PostgreSQL in terms of processing time for searching news drafts. The web service evaluation is carried out by conducting integration testing and usability evaluation using heuristics. The integration testing results show that the web service passes all test scenarios and meets all the system’s functional requirements. Based on the heuristic evaluation results, the developed web service achieves good met rics in knowability (96.49%) and robustness (100.00%), but for operability (84.07%) and efficiency (83.33%) metrics, improvements can be made by providing data format options in requests and implementing caching. The database evaluation results show that normal ization at the Second Normal Form (2NF) stage provides more optimal processing time while ensuring data consistency. The average processing time produced by the 2NF stage is 1,712ms, while at the 3NF stage, it reaches 3,363ms. Meanwhile, the implementation of Elasticsearch enhances search performance, resulting in faster processing times. Us ing the search keyword ”Jakarta,” Elasticsearch can process requests in just 8ms, while PostgreSQL requires up to 142,943ms."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library