Ditemukan 416 dokumen yang sesuai dengan query
"Bawang merah merupakan produk agro yang bersifat musiman , sehingga dapat menyebabkan terjadinga fluktuasi pasokan. Sedangkan permintaan (deman) cenderung tetap...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 1995,
635.26 TEK
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pertiwi Wijayanti
"Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu rempah-rempah yang ada di Indonesia. Peningkatan produksi bawang merah menyebabkan pemerintah tidak lagi mengimpor bawang merah. Pemerintah mengupayakan untuk produksi bawang merah di negeri sendiri terlebih dahulu. Tegal merupakan pemekaran Brebes dalam hal produksi bawang merah. Hal ini didukung dengan kondisi fisik dari wilayah Tegal. Tegal merupakan wilayah dengan struktur tanah berupa aluvial, sehingga bawang merah di lokasi ini tumbuh dengan subur. Teknik pemilihan informan dengan snowball sampling yang bermula dari petani. Di mana dalam teknik ini mencari informan lainnya untuk melengkapi informasi dari informan sebelumnya. Pengolahan data berupa data- data yang sudah terkumpul diolah dan diklasifikasikan sesuai dengan kata kunci yang ada. Data-data yang sudah diolah lalu dianalisis untuk kemudian ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini ditemukan tiga tengkulak yang terdiri dari tengkulak desa dan tengkulak besar. Tengkulak mendistribusikan bawang merah ke pedagang dan manufaktur. Perbedaan pendapatan terjadi di setiap aktor. Aktor dengan biaya pemasaran terbesar adalah tengkulak karena proses distribusi tengkulak harus mengeluarkan biaya transportasi.
Shallot (Allium ascalonicum L.) is one of the spices in Indonesia. The increase in shallot production causes the government to no longer use shallots. The government strives to produce shallots in their own country first. Tegal is a division of Brebes in terms of shallot production. This is supported by the physical requirements of the Tegal region. Tegal is an area with an alluvial soil structure, so shallots in this location grow with suburban. The technique of selecting informants with snowball sampling starts from farmers. Where in this technique look for other information to complete information from previous informants. Data processing consists of data that has been collected and processed in accordance with existing keywords. Data that has been processed and then analyzed for later conclusions. The results of this study found three middlemen consisting of village middlemen and large middlemen. There are brokers who distribute shallots to traders and manufacturers. Income differences occur for each actor. The actor with the biggest marketing cost is the middleman because the middleman distribution process must incur transportation costs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Budi Santosa
"Perlindungan terhadap Petani bawang merah dari bahaya pestisida merupakan suatu tantangan bagi dinas- dinas yang terkait di Kabupaten Brebes. Data hasil uji Cholinesterase darah yang dilakukan Dinas Kesehatan Brebes, dari 1764 sampel darah petani menunjukkan dan 1181 orang ( 66,9 %) masuk kategori normal sedangkan 583 orang ( 33 %) masuk kategori ringan sampai berat.
Thesis ini meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi petani bawang merah yaitu : kepemilikan lahan, pengetahuan tentang pestisida, masa kerja dan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 4 faktor yang diteliti, hanya 1 faktor yang mempengaruhi persepsi petani bawang merah yaitu pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ). Bila dilihat lebih jauh, pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) adalah faktor eksternal yang dapat diintervensi.
Influencing Factors on the Perception Onion Farmer of Pesticide Used at the Brebes ResidenceOnion farmer protection from dangerous pesticides is a big challenge for the institutions at Brebes residence. Health services was reporting a set of data blood cholinesterase test from 1764 blood sample of onion farmer show that 1181 sample (66,%) is normal and 583 sample ( 33% ) are light, middle, and weight.In this Thesis the writer was doing a research to find out the relationship between a set of factors with onion farmer perception of pesticide used. Those factor are : period of work, the owner of land, knowledge of pesticide, and safety training.The result of this research show that 1 of 4 factors are significantly influencing onion farmer perception, that is safety and occupational health training. When we look deeper , safety and occupational health training is a external factors that is something intervened able."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13179
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7559
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sherafina Reni Cahayanti
"Penggunaan insektisida yang intensif pada bawang merah berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Pengurangan dampak insektisida tanpa mengganggu pendapatan petani sekarang dan mendatang adalah harapan pertanian berkelanjutan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perilaku petani terhadap insektisida dan membangun model penilaian risiko penggunaan insektisida dengan memadukan aspek ancaman, kerentanan dan kapasitas secara komprehensif. Metode probit dan SEM digunakan untuk menganalisis perilaku petani, sedangkan metode indeks risiko komprehensif dan geospasial digunakan untuk membangun model penilaian risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua petani menggunakan insektisida secara intensif dan melebihi dosis anjuran. Perilaku tersebut dipengaruhi secara signifikan oleh faktor sosiodemografi, pengalaman, sumber informasi, dan persepsi. Petani yang memiliki sikap menghindari risiko gagal panen bersedia mengeluarkan biaya lebih tinggi dibanding petani netral dan suka risiko. Berdasarkan peta model penilaian risiko yang dibangun menunjukkan desa Tanjungsari dan Klampok tergolong berisiko tinggi. Model penilaian risiko penggunaan insektisida menghasilkan pemeringkatan risiko sekaligus rekomendasi secara komprehensif.
The intensive use of insecticides on shallots has a negative impact on health and the environment. Reducing the impact of insecticides without disrupting present and future income of farmers is the hope of sustainable agriculture. The aim of this research is to find out the behavior of farmers towards insecticides and to build a risk assessment model for using insecticides by comprehensively integrating aspects of threat, vulnerability and capacity. The probit and SEM methods are used to analyze farmer behavior, while the comprehensive risk index and geospatial methods are used to build a risk assessment model. The results showed that all farmers used insecticides intensively and exceeded the recommended dosage. This behavior is significantly influenced by sociodemographic factors, experience, sources of information, and perceptions. Farmers who have an attitude of avoiding the risk of crop failure are willing to pay higher costs than neutral and risk-averse farmers. Based on the risk assessment model map built, it shows that the villages of Tanjungsari and Klampok are classified as high risk. The risk assessment model for the use of insecticides produces a comprehensive risk rating as well as recommendations."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
"Teks naskah ketikan ini berisi silsilah raja-raja Jawa yang dihubungkan dengan nabi-nabi Islam (sajarah panengen). Menurut penyusunnya, isi teks ini diambil dari beberapa kitab yakni Serat Lokapala, Babad Tanah Jawi, Babad Panambangan, dan beberapa babad milik Kraton Cirebon. Oleh karena itu isinya pun tampak beragam, misalnya: di samping sajarah panengen sebagai intinya, diuraikan juga tentang hubungan darah penguasa atau bangsawan-bangsawan Jawa di daerah-daerah: Semarang, Tegal, Pekalongan. dan Brebes dengan penguasa pusat yakni Surakarta dan Yogyakarta. Menurut catatan yang terdapat pada h.l, naskah ini berasal dari J.W. van Dapperen. Karena format yang dipakai dalam ketikan ini lain dengan format Panti Boedaja dan staf Pigeaud, maka diperkirakan bahwa penyalinnya adalah Van Dapperen sendiri, atau stafnya, yang kemudian mengirimkannya kepada Pigeaud di Yogyakarta untuk dipakai dalam penelitiannya. Data penyalinan maupun penulisan naskah tidak diketahui secara pasti."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SL.10-A 41.08
Naskah Universitas Indonesia Library
Aenun Khafidah
"Pada bahasa Jawa standar, pronomina persona pertama aku selalu berbentuk terikat -ku ketika digunakan secara posesif, contohnya tanggaku ‘tetanggaku’. Pronomina aku tidak pernah menjadi unsur atribut pada frasa nominal yang menyatakan kepemilikan. Namun data penelitian ini menemukan aku yang menjadi atribut pada frasa nominal kepemilikan, contoh tanggane aku. Perilaku sintaksis semacam itu merupakan ciri pronomina persona yang berasal dari kelas kata nomina (tidak asli). Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perilaku sintaksis pronomina persona bahasa Jawa Brebes. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah ragam lisan. Pengumpulan data ragam lisan dalam bentuk lisan diperoleh dengan teknik wawancara, sedangkan ragam lisan dalam bentuk tulisan diperoleh dari export chat WhatsApp. Hasil pengumpulan data tersebut diproses pada penyediaan data menggunakan aplikasi AntConc. Data penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang memuat pronomina persona bahasa Jawa Brebes. Analisis dilakukan berdasarkan teori pragmatik dan sintaksis pronomina persona menurut Wedhawati (2006). Hasil analisis pragmatik menunjukkan pronomina persona bahasa Jawa Brebes terdiri atas pronomina persona pertama, kedua, dan ketiga. Berdasarkan jumlahnya, pronomina persona pertama dan kedua memiliki bentuk tunggal dan jamak, sedangkan pronomina persona ketiga hanya berbentuk tunggal. Berdasarkan bentuknya, pronomina persona ini terdiri atas bentuk bebas dan terikat. Analisis sintaksis menunjukkan pronomina persona bahasa Jawa Brebes hadir dalam bentuk bebas dalam membentuk konstruksi posesif. Dalam konstruksi pasif, prefiks di- digunakan sebagai penanda pasif dengan argumen agen persona pertama, kedua, dan ketiga. Prefiks tak- kehilangan fungsi pragmatiknya karena memiliki fungsi yang sama dengan di- dalam konstruksi pasif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber data ragam lisan dalam penelitian dialek telah memperlihatkan banyak variasi, sehingga penting dalam pemilihan sumber data.
In standard Javanese, the first-person pronoun aku always takes the bound form -ku when used possessively, e.g. tanggaku 'my neighbor'. The pronoun aku is never an attribute element in nominal phrases expressing ownership. However, the data in this study found aku as an attribute in possessive nominal phrases, for example, tanggane aku. Such syntactic behavior is characteristic of personal pronouns derived from the noun word class. Based on this background, the purpose of this study is to describe the syntactic behavior of Javanese personal pronouns in Brebes. This research method uses qualitative method. The data source used is oral variety. Data collection of oral variety in oral form is obtained by interview technique, while oral variety in written form is obtained from export WhatsApp chat. The results of the data collection were processed on data provision using the AntConc application. The data of this research are words, phrases, and sentences containing personal pronouns of Brebes Javanese language. The analysis was conducted based on the theory of pragmatics and syntax of personal pronouns according to Wedhawati (2006). The results of the pragmatic analysis show that Brebes Javanese personal pronouns consist of first, second, and third person pronouns. Based on the number, the first and second personal pronouns have singular and plural forms, while the third personal pronoun is only singular. Based on their form, these personal pronouns consist of free and bound forms. Syntactic analysis shows that Brebes Javanese personal pronouns are present in free form in forming possessive constructions. In passive constructions, the prefix di- is used as a passive marker with first, second, and third person agent arguments. The tak- prefix loses its pragmatic function because it has the same function as di- in passive constructions. The results of this study show that the source of oral variety data in dialect research has shown many variations, so it is important in the selection of data sources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Djoko Prakoso
Yogyakarta: Liberty, 1988
345.05 DJO p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
H.A.K. Moc. Anwar
Jakarta: Bina Aksara, 1988
345 MOC p
Buku Teks Universitas Indonesia Library