Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tjut Meutia Imelda Tenriwali
"Dari data tentang karakteristik kepemimpinan kepala cabang Bank Syariah XYZ, ternyata terdapat fakta bahwa dalam periode kepemimpinan kepala cabang yang dipersepsi buruk oleh pegawai, kualitas pembiayaan Bank juga buruk. Sedangkan kualitas kepemimpinan kepala cabang yang dipersepsi baik mempunyai kinerja pembiayaan yang juga baik. Jika merujuk pada alqur'an surat al hujuraat ayat 12, yang membahas mengenai prasangka maka penulis ingin membuktikan dengan melihat hubungan antara persepsi pegawai tentang kepemimpinan kepala cabang Bank Syariah XYZ dengan kinerja pembiayaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian ini berusaha menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel nilai kepemimpinan dengan tingkat NPF dan realisasi pembiayaan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi negatif pegawai tentang kepemimpinan Kepala Cabang dengan tingkat NPF dan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi positif pegawai dengan realisasi pembiayaan sehingga dapat hal ini dapat dijadikan data pendukung Al Quran surat Al Hujuraat ayat 12 yang menguraikan mengenai prasangka.

From the data on characteristics of leadership of Branch Manager of Bank Syariah XYZ, it appears that it is factual that within the period of leadership of branch manager perceived to be poor by employees, financing quality of the bank is also poor. In the meantime, leadership quality of branch manager perceived to be good also results in good financing performance. Referring to Sura Al Hujuraat verse 12 of the Al Qur?an, discussing the prejudice, writer would like to prove by seeing the relationship between perception of employees on leadership of Branch Manager of Bank Syariah XYZ and financing performance.
The method used in this research is survey method. This research uses correlational technique because this research tried to study the relationship between some variables of research, namely leadership value variable at the level of NPF and financing realization.
Based on the result of research, it is known that there is a significant relationship between negative perception on leadership of Branch Manager and the level of NPF and there is a significant relationship between positive perception of employee and financing realization that it will be used as supporting data of Sura Al Hujuraat verse 12 of the Al Qur'an which describes the prejudice."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25510
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Popi Adiyes Putra
"Untuk mencapai prestasi yang baik dibutuhkan kinerja yang baik,kinerja yang baik bersumber dari pegawai yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Sehingga berbaga iusaha untuk meningkatkan kinerja perlu terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas, motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai bank syari?ah dan apakah terdapat hubungan langsung dan tidak langsung (variableantara) antara variable spiritualitas, motivasi, dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai bank syari?ah.
Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri (BSM) pusat dan Bank Muamalat pusat dengan sampel 200 responden. Metode analisis yang digunakan dengan path analisys menggunakan program AMOS5. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai koefisien variabel spiritualitas, kepemimpinan dan motivasi bernilai positif, artinya tiga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh paling besar ditentukan oleh variabel spiritualitas dengan jumlah total koefisien sebesar 0.819. Artinya variabel spiritualitas mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap peningkatan kinerja pegawai bank syariah dibanding variabel-variabel lainnya.

To get good achievement needs good work performance, it is sourced from the employee which involved in the company. There for emanyef for is to icrease the work performance need to be done intensively.This research aim stok now the relation between spirituality, motivation and leadership with employee work performance in syariah bank and alsow het her there is adirec tandin direcrt relation between variable so spirituality, motivation, and leadership to employee work performance of syari?ah bank.
The research is held in head office of Bank Syariah Mandiri (BSM) and Bank Muamalat with 200 respondent. Analysis method us edispath analysis with AMOS5 program. From result of the analysis showed that coefficient value of variable so of spirituality, leadership and motivation is positive, means the three variables significan tlyeffect to employee work performance. The biggest effect is determined by spirituality variable with to talco efficientis 0.819. Means spirituality variable has the biggest effect to the increasin gof employee work performance of syariah bank compared to other variables."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T27146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Novianingdyah
"Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan yang memiliki daya saing dan pegawai yang memberikan kontribusi terbaiknya kepada perusahaan yang dapat bertahan. Untuk menilai besarnya kontribusi pegawai kepada perusahaan dibuatlah sistem penilaian kinerja
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi pegawai tentang harapan pegawai, motivasi kerja, kemampuan kerja dan kompensasi dengan kinerja pegawai di PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Metode penelitien ini adalah analisis diskriptip, dengan populasi penelitian pegawai tetap Bank BNI di Divisi Perencanaan Strategis, Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Umum, sebanyak 261 orang dan teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik purposive sample ditentukan sampel sebanyak 150 responden.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner atau angket. Metode analisis korelasi statistik parametris (1) Korelasi Bivariat (2) Korelasi Multi Variat. Dengan menggunakan alat bantu analisis yaitu Program Statistical Package for Statistical Science (SPSS) for window release 10,0 dan SEM (Structural Equation Modeling) yang dikenal dengan LISREL 8.30.
Hasil penelitian ini mengidentifikasikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi tentang harapan pegawai dengan motivasi kerja, persepsi tentang motivasi kerja dengan kinerja, persepsi tentang kemampuan kerja dengan kinerja, persepsi tentang kompensasi dengan kinerja, dengan koefisien korelasi bervariasi dari 0.19 sampai dengan 0.4. Variabel yang memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kinerja adalah hubungan antara persepsi tentang kompensasi dengan kinerja sebesar 0.41. Dengan menggunakan metode LISREL dapat diestimasi koefisien yang mempunyai pengaruh tidak langsung yaitu ada pengaruh tidak langsung antara variabel harapan dengan variabel kinerja (sebesar 0.21) dan menurut Sugiyono (2001:172), koefisien jalur sebesar 0.21 dapat dikategorikan sebagai hubungan dengan tingkat yang lemah. Namun diketahui pemodelan tersebut menunjukkan ketidakcocokan variabel-variabel independen (harapan pegawai, kemampuan kerja dan kompensasi) memprediksikan kinerja.
Dengan menggunakan metode LISREL, ditemukan pemodelan yang cocok bahwa variabel bebas (motivasi kerja, dan kemampuan kerja) memprediksikan variabel terikat (kompensasi) dan variabel moderator adalah kinerja. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar memprediksikan kompensasi adalah variabel motivasi dengan variabel moderator kinerja yaitu sebesar 0,62 dan menurut Sugiyono (2001:172), koefisien jalur sebesar 0,62 dapat dikategorikan sebagai hubungan dengan tingkat yang kuat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiarti
"ABSTRAK
Pencapaian tujuan perusahaan akan terlaksana bila sumber daya manusianya menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi. Masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi dengan persepsi pegawai terhadap kinerja . Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan antara persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi dengan persepsi pegawai terhadap kinerja, khususnya pegawai di Divisi Tresuri Bank BNI berdasarkan data empiris.
Kerangka teori dari penelitian ini adalah model kerangka perilaku dan kinerja individu dalam organisasi yang di buat Gibson . Kompensasi adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, salah satu teori yang menjelaskan hubungan tersebut adalah Teori Equity dari J.Stacy Adam. Jika kompensasi dipersepsikan sebagai adil didasarkan tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu dan standar gaji yang berlaku untuk pekerjaan tersebut, maka hal itu akan memacu kinerja pegawai. Ada lima dimensi karakteristik pekerjaan yaitu variasi ketrampilan, identitas tugas, signifikasi tugas, otonomi dan umpan balik (Hackman&Oldham). Kehadiran dimensi utama pekerjaan tersebut dapat menimbulkan motivasi internal yang selanjutnya akan berpengaruh pada kinerja.
Iklim organisasi adalah satu set perangkat yang dimiliki oleh lingkungan kerja yang diamati secara langsung oleh anggotanya yang bekerja dalam lingkungan tersebut dan dianggap sebagai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi tingkah laku mereka dalam pekerjaani (Gibson). Iklim organisasi yang kondusif, akan membuat individu merasa senang dan menikmati pekerjaannya sehingga akan berpengaruh pada kinerjanya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, responden yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 125 orang pegawai tetap Divisi Tresuri Bank BNI. Pengambilan data dilakukan melalui sensus populasi. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Skoring kuesioner menggunakan skala ordinal Likert. Untuk memperoleh instrument yang valid dan reliable dilakukan pre-test. Tahap selanjutnya adalah analisis data dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi. Pengolahan dan analisis data menggunakan alat Bantu SPSS versi 11,50.
Hasil analisis statistik menghasilkan kesimpulan bahwa persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan persepsi pegawai terhadap kinerja. Artinya jika perbaikan dalam sistem kompensasi, karakteristik pekerjaan dan iklim organisasi dilakukan bersama-sama, maka kinerja pegawai akan meningkat. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja pegawai adalah persepsi pegawai terhadap iklim organisasi, selanjutnya persepsi pegawai terhadap karakteristik pekerjaan dan persepsi pegawai terhadap sistem kompensasi.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, dan untuk peningkatan kinerja pegawai Divisi Tresuri Bank BNI, maka manajemen disarankan untuk (1) melakukan evaluasi terhadap kebijakan atau sistem kompensasi untuk memperbaiki aspek finansial, keadilan internal dan keadilan eksternal (2) menambah variasi tugas dengan melakukan job enlargement dan job enrichment (3) menerapan sistem reward and punishment secara konsisten.

ABSTRACT
The achievement of company?s objectives will be well performed if the human resources present the great work performance. Employee performance can be influenced by some sorts of factors like compensation, job characteristics and organizational climate.
The underlying problems to be answered in this research is how is the relationship between the employees perspective regarding the system of compensation, job characteristics and organizational climate to the employee performance particularly the employee of treasury division of Bank BNI. The research has an objective to present the correlation between the employees perspective regarding the system of compensation, job characteristics and organizational climate to the employee performance.
The theoretical perspective show that factors influencing employee performance are coming from internal and external (Gibson) . Compensation is considered as one of the external factors which influence the employee performance. One of the theory explaining the relationship between compensation or rewards and performance is The Equity Theory from J.Stacy Adams. There are five core dimensions of the job : variety of skill, task identity, task significance, autonomy, and feedback ( Hackman & Oldham). The existence of these dimensions in job may trigger a more critical psychological states, which willl generate internal motivation and performance as well. The organization climate is a set property of the work environment perceived directly by the employees who in this environment and is assumed to be a mayor force in influencing their behavior on the job (Gibson). Organizational climate have 9 dimensions : structure, responsibility, warmth, support, standard, reward, conflict, risk and identity.
This is a quantitative research. The number of respondents in this research are 125 employees. The data was taken by providing questionare. The descriptive method is used in this research and non-parametric statistic as well. The all data gathered were analyzed using statistical method. Test formula and calculation of all the data tested were using SPSS Program Version11,50.
The conclusion of the statistical analysis conclude that there were significant correlation between the employees perspective regarding the system of compensation, job characteristics and organizational climate to the employee performance . The correlation are positive and significant. Variable having biggest influence to employee?s performance is the employees perspective regarding the organizational climate, job characteristic and system compensation.
Based on the above conclusion and for increasing of Treasury Division employee?s performance, the management is suggested to ( 1) do evaluation to improve compensation policy for financial aspect, internal and external justice ( 2) add various duty or task by job enlargement and job enrichment ( 3) apply consistently the reward and punishment system."
Depok: 2007.
T22726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wimala Paramastri
"ABSTRAK
Persaingan bisnis menjadi sebuah tantangan yang semakin berat bagi perusahaan-perusahaan di negara Indonesia dengan adanya pengaruh Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Psyhological Capital (PsyCap) merupakan salah satu sudut pandang dalam dunia psikologi positif yang dapat memengaruhi keberhasilan perusahaan dalam menghadapi masalah persaingan dalam MEA. Authentic leadership atau kepemimpinan otentik merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang sering dikaitkan dengan PsyCap bawahan namun belum banyak diteliti di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara kepemimpinan otentik dengan PsyCap bawahan. Responden penelitian ini adalah 135 pegawai Bank Syariah X. Pengukuran PsyCap dilakukan dengan menggunakan alat ukur Psychological Capital Questionnaire (2007), sedangkan pengukuran kepemipinan otenrik menggunakan alat ukur Authentic Leadership Questionnaire (2008). Hasil analisis statistik korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan otentik dengan PsyCap bawahan pada pegawai Bank Syariah X (r = .33, p < .01, two tailed). Selain itu, ditemukan bahwa skor kepemimpinan otentik berbeda signifikan pada aspek demografis pendidikan. Sementara, skor PsyCap berbeda signifikan pada aspek demografis usia, pengalaman kerja pribadi, pengalaman kerja di perusahaan, serta penghasilan per bulan. Semakin tinggi kepemimpinan otentik maka semakin tinggi pula PsyCap bawahan. Oleh karenanya, perusahaan sebaiknya melakukan usaha pengembangan keterampilan kepemimpinan otentik melalui program intervensi pelatihan.

ABSTRAK
Business rivalry has become an increasing challenge for today's organizations in Indonesia with the influence of the ASEAN Economic Community (AEC). Psyhological Capital (PsyCap) is a term in positive psychology view which could affect a company's success, dealing with competitive problems of AEC. Authentic leadership is a leadership style which often associated with followers' PsyCap and have not been studied in Indonesia. This study was conducted to prove the relationship between authentic leadership and followers' PsyCap. Respondents of this study was 135 employees of Syariah Bank of X. PsyCap Measurements was measured using Psychological Capital Questionnaire (2007) instrument. While authentic leadership was measured using Authentic Leadership Questionnaire (2008) instrument. Pearson correlation calculation indicates that there was positive and significant relationship between authentic leadership and followers' PsyCap among employees of Bank Syariah X (r = .33, p < .01, two tailed). In addition, it was found that authentic leadership scores were significantly different on the demographic aspects of education. Meanwhile, PsyCap scores were significantly different at the demographic aspects of age, personal work experience, work experience at the company, as well as monthly income. Higher authentic leadership means higher followers? PsyCap. Therefore, companies should make an effort in developing leaders? authentic leadership skills through training intervention program.
"
2016
S63175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Agustina
"Pada saat ini pelayanan kesehatan dihadapkan pada situasi persaingan yang tinggi, untuk itu diperlukan suatu usaha meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas kinerja yang baik. Dalam upaya mencapai hal tersebut perlu dilakukan berbagai usaha. Penelitian ini melihat hubungan antara Persepsi karyawan tentang kepemimpinan religius kepala rumah sakit dan kinerja baik secara langsung maupun melalui motivasi kerja karyawan di Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa persepsi karyawan tentang kepemimpinan religius kepala rumah sakit tidak berhubungan secara langsung dengan kinerja karyawan melainkan melalui motivasi kerja karyawan Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga.

At this time of health services are faced with a situation of high competition, for it required an effort to improve health care quality. Quality health services requires human resources that have a good quality performance. In the effort to achieve this needs to be done a variety of activity. This study looked at the relationship between employee perceptions about the hospital's head of religious leadership and performance, both directly and through employee motivation at the Duren Tiga Maternity Hospital. This study concluded that the perceptions of employees about the hospital?s headof religious leadership is not directly related to employee performance but through employee motivation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31292
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Faturochmah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan kesiapan untuk berubah. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Responden dalam penelitian ini adalah 139 pegawai Bank Syariah X. Kesiapan untuk berubah diukur dengan menggunakan Readiness for Change Scale (Hanpachern, 1997) dan kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan Transformational Leadership on Multifactor Leadership Questionnaire Form 5X (Avolio & Bass, 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kesiapan untuk berubah (r = .387, p < .01). Artinya, semakin tinggi kepemimpinan transformasional, maka semakin tinggi pula kesiapan untuk berubah.

The aim of this research was to investigate the correlation between transformational leadership and readiness for change. This research was a non-experimental study using questionnaires as the instruments of data collection. The respondents of this research were 139 employees of X Sharia Bank. The readiness for change was measured using ‘the Readiness for Change Scale (Hanpachern, 1997) and the transformational leadership was measured using the Transformational Leadership on Multifactor Leadership Questionnaire Form 5X (Avolio & Bass, 2002). The result of this research indicated a significant correlation between transformational leadership and readiness for change (r = .387, p < .01). This meant that the higher the transformational leadership of an employee, the higher his or her readiness for change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Baizuri
"Skripsi ini membahas hubungan antara persepsi bawahan terhadap perilaku kepemimpinan atasan dengan sikap terhadap perubahan budaya organisasi. Budaya merupakan pondasi dasar organisasi yang menentukan kesuksesan atau kegagalan perusahaan untuk mencapai visi besarnya, hal ini karena budaya memberikan karakter, arah, dan strategi perusahaan dalam aktivitas perusahaan sehari-hari. Salah satu lingkup budaya organisasi adalah mengenai hubungan antara pemimpin, bawahan, dan situasi yang melingkupi keduanya. Pemimpin merupakan orang yang bertanggung jawab untuk dapat membentuk budaya organisasi yang fungsional, menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Mengambil studi kasus di PT. XYZ, peneliti berhasil membuktikan bahwa terdapat hubungan antara persepsi bawahan terhadap perilaku kepemimpinan atasan dengan sikap terhadap perubahan budaya organisasi.

This thesis discusses the correlation between subordinate?s perception of superior?s leadership behavior with the attitude toward change of organizational culture. The culture is a basic foundation of the organization which is decisive to the success or failure of a company to gain its great vision, because the culture brings the characterization, way, and strategy of the company in its daily activities. One of the scopes of the organization culture is the relationship among the leader, the follower, and the situation that occur between them. The leader is someone who is responsible to create a functional organization culture, support the achievement of the company?s goals. Based on the case study in PT. XYZ, the researcher has proven that there is a correlation between subordinate?s perception of superior?s leadership behavior with the attitude toward change of organizational culture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Nirmala Sari
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat dua hal. Hal pertama yaitu untuk melihat Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional Atasan terhadap Kreativitas Pegawai. Hal kedua yaitu untuk melihat Pengaruh Pemberian Intervensi Workshop Pengenalan Coaching pada atasan terhadap Efektivitas Gaya Kepemimpinan Transformasional Atasan dan Kreativitas Pegawai. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cheung dan Wong (2010), kreativitas pegawai akan meningkat apabila atasan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional melalui karakteristiknya, yaitu charismatic influence, individualized consideration, inspirational motivation, dan intellectual stimulation.
Tahapan penelitian ini menggunakan tahapan penelitian action research. Pengukuran Gaya Kepemimpinan Transformasional Atasan dilakukan berdasarkan alat ukur MLQ (Multifactor Leadership Questionnaire (2004) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Sedangkan pengukuran Kreativitas Pegawai dilakukan dengan menggunakan alat ukur Schaefer (1971) yang telah diadaptasi oleh Munandar (1977).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional Atasan terhadap Peningkatan Kreativitas Pegawai dengan nilai koefisien korelasi sebesar0,840 dan nilai signifikansi 0,036 (p<0,05).Perhitungan korelasi inilah yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar dalam penyusunan intervensi Workshop Coaching.

The study was conducted to look at two things. The first thing is to see the relationship of Supervisor Efectivity Transformational Leadership Style on Employee Creativity. The second thing is to see the Effect of Workshop Introduction to Coaching Intervention on the Supervisor Effectiveness of Transformational Leadership Style and Creativity Employees. Based on the results of a previous study conducted by Cheung and Wong (2010), creativity of employees will increase if supervisor apply the transformational leadership style through its characteristics, the charismatic influence, individualized consideration, inspirational motivation and intellectual stimulation.
Stages of this study using action research stages of research. Measurement of Employee Creativity is based on measuring instruments Schaefer (1971) which has been adapted by Munandar (1977). While the Supervisor Transformational Leadership Style measurement is done by using a measuring instrument MLQ (Multifactor Leadership Questionnaire) by Bass and Avolio (2004) which has been adapted into Indonesian Culture.
Results from this study indicate that Supervisor Transformational Leadership Style will inflluence Employee Creativity with a correlation coefficient 0, 840 and the significance of 0.036 (p <0.05). Calculation of correlation is the one used by researchers as the basis for the preparation of the Coaching Workshop intervention.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T31381
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>