Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This study attempts to justify whether entrepreneurial actions affect the ability of small scale industries (home industries) in increasing their business performance...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Centre for Strategic and International Studies , 1996
338.642 SMA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Fahmi
"ABSTRAK
Produk ekspor perikanan Indonesia mengalami peningkatan pada periode lima tahun terakhir, disisi lain kasus penolakan masih ditemukan, terutama untuk produk ekspor ke Amerika Serikat, terdeteksi kontaminasi bakteri Salmonella spp. Tujuan penelitian mengidentifikasi adanya potensi resiko bahaya kontaminasi Salmonella spp., determinasi tingkat resiko Salmonella spp. rantai pasok ikan cakalang skala kecil, mengusulkan alternatif perbaikan dalam sistem pembinaan, pengendalian jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan cakalang di PPN Palabuhanratu. Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya potensi kontaminasi Salmonella spp. didapatkan dari rantai pasok di kapal adalah 18,5%, pendaratan/TPI 18,5%, dan pengumpul 7%. Persentase kontaminasi sampel didapatkan dari air/es adalah 11%, ikan cakalang 26% dan swab tangan pekerja 7%. Perhitungan jumlah koloni di kapal 46% (480 koloni/ml), pendaratan 34% (360 koloni/ml) dan pengumpul 20% (210 koloni/ml). Berdasarkan jenis sampel, air/es 28% (290 koloni/ml), ikan cakalang 61% (640 koloni/25g) dan swab tangan pekerja 11% (120 koloni/cm2). Alternatif sistem pengendalian di rantai pasok skala kecil adalah dengan memberikan pembinaan dan pengawasan dalam rangka perbaikan sistem cara penanganan ikan yang baik dan benar sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/MEN-KP/2013.

ABSTRACT
Indonesian exports of fishery products have increased in the last five years, on the other hand, the case of rejection could still be found, especially for products that were exported to the United States of which Salmonella spp was detected frequently. The purposes of this study was to identify the potential hazards of Salmonella spp, to determine the risk level of Salmonella spp. Contamination of the small scale supply chains of skipjack, The study was carried out by determining to propose options for improvement in guidance and control systems to achieve quality and safety assurance of skipjack fisheries in the Pelabuhanratu fishing port. The result from this research shows that the percentage of Salmonella spp. contamination from supply chain 18,5% was collected on board, 18,5% was from the landing site, and, 7% was at the collection area of supplier’s handling space. While the percentage contamination of samples obtained from the water/ice (11%), skipjack (26%), and hand swabs of workers (7%). The expected colony counts of bacteria on board 46 % (480 colonies/ml), the landing site 34% (360 colonies/ml) and at the supplier 20% (210 colonies/ml). Based on the percentage of sample water/ice 28% (290 colonies/ml), skipjack 61% (640 koloni/25g) and hand swabs of worker 11% (120 colonies/cm2). The official control alternatives in small scale supply chain is to give guidance and supervision in order to provide a system improvement of good handling practices established according to the Decree of the Minister of Marine Affairs and Fisheries No. 52A/MEN-KP/2013."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setyanto
"Berdasarkan hasil analisis industri kecil rotan, Trangsan dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok tahap perkembangan, yaitu
industri kecil rotan survively, industri kecil rotan inovasi dan industri
kecil rotan efisiensi. Dari pengelompokkan ini dapat diketahui
karakteristik pada setiap tahapan dan memperlihatkan dinamikanya
yang khas. Secara khusus ada pertanyaan yang ingin dijawab melalui
penelitian ini yaitu faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan
industri kecil rotan, Trangsan.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut pengamatan di lakukan
langsung terhadap dinamika industri kecil rotan, Trangsan, kemudian
dilakukan analisis, sampai seberapa jauh kemampuan para pengusaha
beradaptasi terhadap aspek-aspek internal yang menjadi pendorong atau
mempengaruhi keberhasilan usahanya.
Hasil studi ini memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan industri kecil rotan, Trangsan adalah
kewirausahaan, tenaga kerja, produksi/teknologi, permodalan dan
pemasaran. Dari kelima faktor tersebut kewirausahaan merupakan
faktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan usaha."
1999
T41121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Kurniati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Adhi Nugroho
"Pada era industri 4.0, Pemerintah mendorong Industri Mikro dan Kecil (IMK) Indonesia untuk onboarding dengan mentransformasikan aktivitas usaha offline ke aktivitas usaha online melalui internet. Internet merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja IMK. Sayangnya, persentase penggunaan internet untuk aktivitas usaha pada Industri Mikro dan Kecil masih rendah. Pandemi Covid-19 tanpa disadari mempercepat proses digitalisasi IMK meskipun penjualan IMK menurun signifikan sebagai dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana peran penggunaan internet untuk aktivitas usaha pada kinerja IMK. Data yang digunakan adalah data cross section Survei IMK Tahunan 2020 dengan. Hipotesis pada penelitian ini adalah peran penggunaan internet untuk aktivitas usaha berhubungan positif dengan kinerja usaha Industri Mikro dan Kecil di masa pandemi Covid-19. Penggunan internet diuraikan sebagai penggunaan internet untuk aktivitas iklan, aktivitas penjualan produk, aktivitas pembelian bahan baku, infomasi pengembangan usaha  dan aktivitas fintech lending. Kinerja IMK  diukur dengan omset IMK pada bulan terakhir produksi di tahun 2020. Metode analisis yang digunakan adalah Propensity Scores Matching (PSM). Metode ini digunakan bertujuan untuk mengurangi selection bias karena variabel treatment bersifat tidak acak.Hasil studi ini menyatakan bahwa penggunaan internet untuk aktivitas iklan, aktivitas penjualan produk, aktivitas pembelian bahan baku, infomasi pengembangan usaha dan aktivitas fintech lending berpengaruh positif dan signifikan terhadap omset usaha IMK di masa Pandemi Covid-19

In the industrial era 4.0, the Government encouraged Indonesian Micro and Small Industries (IMK) to onboard by transforming offline business activities to online business activities via the internet. The Internet is one of the factors that affect the performance of IMK. Unfortunately, the percentage of internet use for business activities in Micro and Small Industries is still low. The Covid-19 pandemic has unwittingly accelerated the process of digitizing IMK even though IMK sales have decreased significantly due to the Large-Scale Social Restrictions (PSBB). This study aims to analyze the role of internet use for business activities on IMK performance. The data used is cross-section data for the 2020 Annual IMK Survey. The hypothesis in this study is that the role of internet use for business activities is positively related to the performance of Micro and Small Industry businesses during the Covid-19 pandemic. Internet use is described as Internet use for advertising activities, product sales, raw material purchasing, business development information, and financial lending activities. IMK performance is measured by IMK turnover in the last month of production in 2020. The analytical method used is Propensity Scores Matching (PSM). This method reduces selection bias because the treatment variable is not random. The results of this study state that the use of the internet for advertising activities, product sales activities, raw material purchasing activities, business development information and fintech lending activities has a positive and significant effect on IMK business turnover during the Covid-19 Pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Muhammad Haidir
"Setiap negara yang kini sedang dianggap terbelakang, sesungguhnya memiliki kemampuan untuk berkembang dan mengejar ketertinggalannya terhadap negara maju, yaitu ketika mereka mampu menggerakkan industrinya. Sejarah ekonomi modern membuktikan hal tersebut. Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara yang kini dianggap maju, sementara dulunya adalah negara yang terbelakang. Cerita sukses Jepang dan Korea Selatan ini, seperti yang dinyatakan oleh Chao (1993) adalah disebabkan oleh kemampuannya dalam memilih, mendapatkan, menerapkan, dan meng-up grade teknologi yang mereka ambil dan luar negeri secara efektif dan efisien. Jadi, kunci sukses mereka terletak pada kemampuan teknologinya (technological capabilities) , yakni kemampuan dalam menghasilkan dan memenej proses perubahan teknologi. Dan titik itulah mereka mampu melakukan proses industrialisasi yang cepat dan mampu mengejar ketertinggalannya dan negara yang sudah lebih dulu maju. Namun, tingkat penguasaan teknologi suatu perusahaan sangat terkait dengan usaha pembelajaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan usaha pembelajaran, memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya Bagaimana gambaran penguasaan teknologi di Indonesia? Untuk mengetahui hal ini, dilakukan sebuah penelitian tentang kondisi penguasaan teknologi dan proses pembelajaran perusahaan-perusahaan di Indonesia. Untuk penelitian ini, dilakukan investigasi terhadap 86 industri Kecil Menengah di bidang logam dan Permesinan. Ternyata, pada industri ini bisa dikatakan telah terjadi penguasaan teknologi yang cukup baik. Tapi kenapa Indonesia belum bisa mengejar ketertinggalannya dan negara lain? Karena ada beberapa permasalan lain yang juga mesti segera diselesaikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Background of this research due to a decline in the production of micro and small industries in Central Java Province 2012. Therefore the location of concentrations of industrial and bussiness environment characteristics affects the small and micro industries. This research is undertaken in Central Java with subdistrict unit of observation. In this study the concentration of the industrial location at SMEs have certain patterns. This research used exploratory spatial data analysis (ESDA) to determine the concentration of the establishment of industries and multiple regression were also used by discriminant analysis. The result shows the concentration patterns and small micro bussiness environment and significant characteristics. Based on the concentration of industrial sites, there are different patterns of concentration of each industry, and of the ten characteristics of bussiness environment were researched, here are seven significant characteristics. The result of this study will not only be taken into consideration of evaluation policy, as well as capable for the development of new industrial investment."
JPKUKM 8 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annury Citra Seruni
"Industri kecil di Indonesia mempunyai berbagai tantangan, salah satunya adalah terkait pencemaran lingkungan. Walaupun secara individu dampak lingkungan yang diakibatkan oleh industri kecil relatif rendah, namun secara kolektif dampak lingkungan industri kecil tidak dapat diabaikan. Pencemaran oleh industri kecil dan ketidakmampuan industri kecil untuk mengatasi masalah lingkungan disebabkan keterbatasan industri kecil dalam hal pengetahuan, pendanaan, sumber daya manusia, dan kemampuan manajerial. Pendekatan sentra industri dipercaya dapat meningkatkan daya saing industri kecil dan membantu industri kecil dalam mengatasi masalah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara peran sentra industri dan karakteristik internal industri kecil dengan partisipasi industri kecil dalam kegiatan pengelolaan limbah. Melalui pendekatan kuantitatif dengan metode campuran mixed-methods , penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan dan manfaat efisiensi kolektif dari sentra industri memiliki hubungan korelasi positif yang sangat kuat dengan partisipasi industri kecil dalam kegiatan mengelola limbah. Hal ini menunjukkan bahwa faktor internal maupun eksternal memiliki peran penting dalam praktik pengelolaan limbah yang dilakukan oleh industri kecil.

Pollution problem is one of many challenges faced by small industries. While individually they have low environmental footprint, their strenght in number makes a great environmental impact collectively. Lack of knowledge, funds, resources, and managerial skill are amongst the reasons of small industries rsquo inability to solve their environmental problem. One of the approach to solve this problem is by cluster approach. Thus, the overarching question of this research is can clustering be used to solve pollution problem for small industries This paper study how individual characteristics of small industries and collective efficiencies emerging from clustering would impact their participation on waste management activities. Through correlation analysis, this research calculates the influence level of these factors in small industries located in an industrial cluster in Semanan, West Jakarta. Information for the analysis were gathered through questionnaires and interviews. The study found that in terms of individual characteristics, knowledge provides greater influence on participation. Secondly, small industries that received greater benefits from the industrial cluster have higher tendencies to participate in waste management activities. These findings indicate that both internal and external factors are important in supporting small industries participation on waste management activities."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ilham Syah
"Berdasarkan data Bank Dunia, Cekungan Barito yang didalamnya meliputi wilayah Kalimantan Selatan mempunyai sumber daya Gas Metana Batubara (GMB) sebesar 101,6 TCF. Dengan terbatasnya infrastruktur gas bumi di Kalimantan Selatan serta adanya rencana pembangunan LNG Receiving Terminal, maka terbuka kesempatan bagi pemerintah maupun investor swasta untuk memanfaatkan GMB di Kalimantan Selatan untuk diubah menjadi LNG. Pada penelitian ini dilakukan analisa dari sisi teknis maupun ekonomis untuk menilai kelayakan pembangunan Small Scale LNG Plant berbahan baku GMB di kalimantan Selatan dengan proses siklus ganda nitrogen dan pendinginan awal. Produksi GMB dari Lapangan Barito-Banjar di kalimantan Selatan pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 30-40 MMSCFD.
Simulator menunjukan bahwa hampir 100% kandungan gas metana dapat direcover menjadi LNG, dengan komposisi akhir LNG: 98,17% CH4, 1,73% N2 dan 0,1% CO2. Proses ini membutuhkan energi sebesar 11 kW-day/ton LNG dan menghasilkan LNG sebesar 540.1 ton per hari. Analisis parameter keekonomian menunjukan dengan biaya CAPEX US$ 1,21/MMBTU dan biaya OPEX US$ 1,88/MMBTU didapatkan harga IRR pada tahun 2015 sebesar 26% dengan nilai NPV sebesar US$ 119.468.009,25 dan payback period selama 4,33 tahun sejak masa konstruksi atau 3,33 tahun setelah pabrik mulai beroperasi. Analisis sensitivitas terhadap pabrik LNG menunjukan bahwa parameter yang paling berpengaruh adalah harga jual LNG.

Based on World Bank data, in which Barito Basin covers an area of South Kalimantan have the resources of 101,6 TCF Coal Bed Methane (CBM). With limited natural gas infrastructure in South Kalimantan , as well as a plan to build LNG Receiving Terminal, then open the opportunity for government and private investors to take advantage of CBM in South Kalimantan to be converted into LNG. In this study conducted an analysis of the technical and economical way to assess the feasibility of establishing Small Scale LNG Plant raw based GMB in South Kalimantan with double nitrogen cycle processes and pre-cooling. CBM Production of Field-Banjar Barito in South Kalimantan in 2015 is estimated at 30-40 MMSCFD.
Simulation showed that almost 100% methane gas content can be recovered into LNG, with LNG final composition: 98,17% CH4, 1,73% N2 and 0,1% CO2. This process requires an energy of 11 kW-day/tonne of LNG and LNG produced 540,1 tons per day. The analysis shows the economic parameters with CAPEX of US$ 1,21/MMBTU and OPEX costs US$ 1,88/MMBTU, IRR price obtained in 2015 by 26% with NPV US$ 119.468.009,25 NPV and the payback period for 4,33 years since the time of construction or 3,33 years after the plant began operating. Sensitivity analysis of the LNG plant showed that the most influential parameter is the selling price of LNG.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T29476
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>