Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144789 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
616.12 UNI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alvina Christine
"ABSTRAK
Penyakit jantung bawaan (PJB) mengakibatkan morbiditas yang signifikan pada anak dan merupakan penyebab kematian utama dari antara kelainan kongenital lainnya. Usaha preventif PJB dengan cara identifikasi faktor risiko maternal diharapkan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas PJB.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik (usia saat pertama kali terdiagnosis, jenis kelamin, status gizi, dan status ekonomi keluarga) penderita PJB anak di Poliklinik Kardiologi Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), (2) faktor risiko maternal yang diperkirakan mempengaruhi terjadinya PJB pada anak, yaitu: merokok aktif dan pasif selama kehamilan, diabetes melitus, obesitas, infeksi rubela saat kehamilan, usia saat kehamilan, dan pendidikan.
Metode. Penelitian kasus kontrol dengan consecutive sampling dilakukan di Poliklinik Kardiologi IKA RSCM pada bulan Januari-Maret 2014. Pemeriksaan klinis, ekokardiografi, dan wawancara dilakukan terhadap 68 subjek PJB (kelompok kasus) dan 68 subjek anak sehat (kelompok kontrol).
Hasil. Jumlah subjek penelitian sebanyak 136 subjek, dengan perbandingan kasus:kontrol adalah 1:1. Median (rentang) usia subjek saat diagnosis PJB adalah 5,5 (0,5-180) bulan, sebesar 80,9% terdiagnosis saat berusia kurang dari 1 tahun. Sebagian besar subjek PJB adalah perempuan (57,4%), mengalami malnutrisi (51,5%), dengan 7,4% di antaranya merupakan gizi buruk, dan memiliki status ekonomi keluarga menengah ke bawah (76,5%). Defek PJB non sianotik terbanyak adalah defek septum ventrikel (44,1%) dan PJB sianotik terbanyak adalah Tetralogi Fallot (14,7%). Faktor risiko maternal yang terbukti berhubungan bermakna dengan PJB anak adalah tingkat pendidikan ibu yang rendah. Faktor risiko merokok aktif dan pasif saat kehamilan, obesitas, dan usia ibu saat kehamilan tidak terbukti berhubungan dengan PJB anak, sedangkan faktor diabetes melitus dan infeksi rubela saat kehamilan tidak dapat dianalisis pada penelitian ini.
Simpulan. Median (rentang) usia subjek saat diagnosis PJB adalah 5,5 (0,5-180) bulan, sebagian besar subjek terdiagnosis saat berusia kurang dari 1 tahun (80,9%). Sebagian besar subjek PJB adalah perempuan (57,4%), mengalami malnutrisi (51,5%), dan 7,4% di antaranya merupakan gizi buruk, dengan status ekonomi keluarga menengah ke bawah (76,5%). Faktor risiko maternal yang terbukti berhubungan bermakna dengan PJB anak adalah tingkat pendidikan ibu yang rendah.

ABSTRACT
Congenital heart defects (CHD) cause significant morbidities and are the leading cause of death among other congenital anomalies. Preventive measures with identification of maternal risk factors are expected to decrease morbidity and mortality rate in children due to CHD.
Objectives. This study aimed to define: (1) characteristics (age at diagnosis, gender, nutritional status, and family’s economy status) of CHD patients in Pediatric Cardiology Clinic Cipto Mangunkusumo Hospital (CMH), (2) maternal risk factors that may influence CHD in children, namely: active and passive smoking in pregnancy, diabetes mellitus, obesity, rubella infection in pregnancy, age at pregnancy, and education.
Method. Case-control study with consecutive sampling was performed in Pediatric Cardiology Clinic CMH in January-March 2014. Clinical examination, echocardiography, and interview were performed in 68 CHD subjects (case group) and 68 healthy subjects (control group).
Results. Total subject in this study was 136, with ratio of case:control is 1:1. Median (range) of subject’s age at diagnosis was 5.5 (0.5-180) months, and 80.9% were diagnosed in the first year of age. Most of the subjects were female (57.4%), were malnourished (51.5%) with 7.4% were severe malnourished, and were from middle to low income family (76.5%). The most prevalent non cyanotic CHD was ventricle septal defect (44.1%), and the most prevalent cyanotic CHD was Tetralogy of Fallot (14.7%). Maternal risk factor that was significantly associated with CHD was low maternal education. Active and passive smoking in pregnancy, obesity, and maternal age at pregnancy were not associated with CHD, whereas diabetes mellitus and rubella infection in pregnancy could not be analyzed in this study.
Conclusion. Median (range) of subject’s age at diagnosis was 5.5 (0.5-180) months, and mostly were diagnosed in the first year of age (80.9%). Most of the subjects were female (57.4%), were malnourished (51.5%) with 7.4% were severe malnourished, and were from middle to low income family (76.5%). Maternal risk factor that was significantly associated with CHD was low maternal education."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grasella Angelika Putri
"Penyakit jantung koroner (PJK) telah menjadi penyebab utama mortalitas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi PJK semakin lama semakin meningkat di negara berkembang. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan risiko mayor PJK. Modifikasi faktor risiko tersebut memerlukan peran pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai penyakit jantung koroner. Kelompok remaja dan dewasa menjadi sasaran yang tepat untuk pencegahan PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan, sikap, dan perilaku penyakit jantung koroner pada kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Pusat sebagai bentuk upaya pencegahan penyakit.
Penelitian menggunakan desain potong lintang. Sampel penelitian terdiri dari kelompok remaja dan dewasa di daerah Rawasari, Jakarta Pusat. Jumlah sampel penelitian 102 orang, yaitu 51 kelompok remaja dan 51 kelompok dewasa yang diambil melalui kuesioner. Dari data yang telah dikumpulkan, didapatkan 43,1% remaja dan 25,5% dewasa memiliki tingkat pengetahuan kurang, sebanyak 3,9% remaja memiliki sikap yang kurang, serta 3,9% remaja dan dewasa memiliki perilaku yang kurang. Selain itu, didapatkan pula bahwa pengetahuan dan sikap tidak memiliki hubungan bermakna dengan perilaku pada kelompok remaja dan dewasa. Walaupun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, dan perilaku, perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku sangat dibutuhkan karena masih banyak kelompok remaja dan dewasa yang belum memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku baik.

Coronary heart disease is amongst mortality in the world, including Indonesia. The prevalence of coronary heart disease is increasing in Indonesia. It is caused by increasing risk factors, especially the major risk factor. Knowledge, attitude, and practice have important parts to minimize the risk factor of coronary heart disease. Adolescent and adult group are the important group to prevent the disease. This research aims to know the knowledge, attitude, and practice about coronary heart disease in adolescent and adult groups at Central Jakarta for preventing the disease.
This research use cross sectional design and the sample is 102 people, including 51 adults and 51 adolescents group in Rawasari, Central Jakarta. The results show that 43.1% adolescents and 25.5% adults have poor knowledge, 3.9% adolescents have poor attitude and 3.9% adolescents and adults have poor practice. There is no relation between knowledge, attitude, and practice both in adolescent and adult group in this research (p > 0.05). However, it is needed to improve knowledge, attitude, and practice in adult and adolescent group because of poor knowledge, attitude, and practice .
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widdy Winarta
"Penyakit jantung koroner merupakan penyakit berbahaya dengan berbagai faktor risiko. Penelitian ini pun bertujuan untuk meneliti tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Selatan agar nantinya dapat dijadikan acuan dalam upaya pencegahan penyakit jantung koroner. Penelitian ini merupakan sebuah studi cross sectional analitik yang dilakukan pada kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Selatan dengan jumlah total sampel 104 orang yang terdiri atas 52 orang remaja dan 52 orang dewasa. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji reliabilitas dan validitasnya sebelum pengambilan data dilakukan. Hasil dari penelitian memperlihatkan rerata usia kelompok remaja dan dewasa adalah 16,85 dan 45(±8,197). Selain itu terdapat 27 laki-laki dan 25 perempuan pada kelompok remaja serta 24 laki-laki dan 28 perempuan pada kelompok dewasa. Dari hasil penelitian, didapatkan data bahwa persentase remaja dengan pengetahuan dan perilaku baik hanya 36,5%. Pada kelompok dewasa, didapatkan pengetahuan baik sebesar 34,6% dan perilaku baik sebesar 67,3%. Selain itu, pada kedua kelompok didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku. Dengan demikian, upaya perbaikan perlu dilakukan dengan fokus utama pada pengetahuan dewasa dan remaja serta perilaku remaja.

Coronary heart disease is a serious health problems which has many risk factors related to it. This research aims to study the level of knowledge, attitude and practice of adults and adolescents towards coronary heart disease in South Jakarta for future implementation of its result on prevention of coronary heart disease. A cross-sectional study was performed on 104 people of South Jakarta which encompass 52 adolescents and 52 adults. The questionnaire which has been tested for its reliability and validity were used for data collection. Mean scores of the adolescents and adults age were 16.85 and 45(±8.197) respectively. There were 27 men, 25 women; and 24 men, 28 women respectively in adolescents and adults group that participated in this research. Main problem that was obtained from this research is a low level of good knowledge and attitude of the adolescent group which is only 36.5%. Besides that, a problem was also seen in adults group which level of good knowledge and practice is 34.6% and 67.3% respectively. In both groups, relationship between knowledge, attitude and practice is not significant. In conclusion, improvements in knowledge and practice of adults and adolescents is necessary because low percentage was seen in each group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Maulana
"Penyakit jantung koroner adalah penyakit dengan risiko multifaktorial. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok dewasa dan remaja di Jakarta Timur agar kedepannya dapat dijadikan pedoman untuk upaya pencegahan penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional analitik yang dilakukan pada kelompok dewasa dan remaja di Jakarta Timur dengan jumlah total sampel sebanyak 110 orang yang terdiri atas 55 orang remaja dan 55 orang dewasa. Sampel penelitian adalah 24 laki-laki dan 31 perempuan pada kelompok remaja serta 26 laki-laki dan 29 perempuan pada kelompok dewasa Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum dilakukan pengambilan data. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan rerata usia kelompok dewasa dan remaja adalah 39,69 dan 17,02 tahun. Pada kelompok dewasa dengan pengetahuan kurang hanya sebanyak 32,7%. Hasil yang diperoleh pada kelompok remaja jauh dibawah dewasa yaitu sebanyak 46,2% memiliki pengetahuan kurang. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa pada kelompok dewasa, pengetahuan dan sikap tidak berhubungan dengan perilaku dengan nilai p masing-masing adala 0,346 dan 0,927. Pada kelompok remaja, pengetahuan dan sikap juga tidak berhubungan dengan perilaku dengan nilai p masing-masing adalah 0,997 dan 1,000. Dengan demikian, perlu adanya upaya perbaikan dengan fokus utama pada pengetahuan dewasa dan remaja serta perilaku remaja.

Coronary heart disease is major health problems nowadays which has multifactorial risk related to it. Thus this research goal to study the level of knowledge, attitude and practice of adolescents and adults towards coronary heart disease in East Jakarta for future implementation of its result on prevention of coronary heart disease. A questionnaire-based survey which has been tested for its reliability and validity was carried out with 55 adolescents and 55 adults, selected randomly from population in East Jakarta as research subject. There were 26 men and 29 women in the adults group while in adolescents group there were 24 men and 31 women which participated in this research. The mean scores of the adults age were 39,69 while for the adolescents group were 17,02. The results showed that 46,2% adolescent group with poor knowledge. While in adults groups showed better result with 32,7% with poor knowledge. In adults group, the level of knowledge and attitude is not correlated to the level of practice. Same result were also seen in adolescents group where the level of knowledge and attitude did not correlate to the level of practice. In conclusion, improving knowledge and practice of adults and adolescents is necessary because low percentage was seen in each group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadim Marchian Tedyanto
"Penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian besar di Indonesia. Salah satu upaya pencegahan PJK primer yang dilakukan adalah intervensi perubahan gaya hidup. Intervensi dilakukan pada aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terkait PJK. Target intervensi utama adalah kelompok remaja dan dewasa. Metode dan tingkat keberhasilan intervensi ditentukan pula oleh karakteristik awal masyarakat. Oleh sebab itu, perlu diketahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat untuk menentukan metode intervensi yang efektif. Desain studi yang digunakan adalah potong lintang. Data primer diambil dengan kuisioner. Total responden berjumlah 508 warga Jakarta, masing-masing 254 remaja dan 254 dewasa.
Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik hanya ditemukan pada 163 subjek (32,09%), tingkat sikap baik ditemukan pada 374 subjek (73,62%), dan tingkat perilaku baik ditemukan pada 270 subjek (53,15%). Studi menemukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku terkait PJK pada kedua kelompok dengan p remaja dan p dewasa masing-masing 0,7 dan 0,1. Hubungan antara sikap dengan perilaku juga dibuktikan tidak signifikan dengan p masing-masing 0,1 untuk remaja dan 0,6 untuk dewasa. Berdasarkan hasil penelitian ini, metode intervensi yang cocok bagi masyarakat Jakarta adalah intervensi perilaku secara langsung, baik bagi remaja atau dewasa.

Coronary heart disease is one of Indonesia’s major causes of death. One of the primary prevention effort to be done is by changing the community’s lifestyle in knowledge, attitude, and practice. The main intervention targets are adults and adolescents group. As community characteristics can affect the intervention method and success rate, there is a need to evaluate the knowledge, attitude, and practise regarding coronary heart disease in order to come up with an effective intervention method. The study design used is cross-sectional. Primary data is collected using questionnaire form. Total participants are 508 Jakarta people. There are 204 adults dan 204 adolescents.
Study shows that only 163 respondents (32.09%) have a good result in knowledge, 374 respondents (73.62%) has a good result in attitude, and only 270 respondents (53.15%) has a good result in practice. This study also found that there are no significant association between knowledge and practice in both groups with p 0.7 and 0.1 for adolescent and adult respectively. Association between attitude and practice are also found to be nonsignificant with p for adolescent and adult, 0.1 and 0.6 respectively. In conclusion, the best prevention method for Jakarta people is direct behaviour intervention, both for adults and adolescents.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniarto Jaya Pangestu
"Penyakit jantung koroner (PJK) memiliki prevalensi dan mortalitas yang tinggi. Selain itu, kerugian dari segi ekonomi yang ditimbulkannya pun tidak sedikit. Sayangnya perilaku berisiko terkait PJK pada kelompok pada remaja dan dewasa menunjukkan tren yang semakin meningkat. Sebagai landasan program intervensi perilaku berisiko tersebut, diadakan penelitian untuk mencari tahu gambaran dan hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja dan dewasa terkait PJK. Studi potong lintang ini dilakukan di Jakarta Utara tahun 2012 pada 51 orang remaja dan 51 orang dewasa.
Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan pengetahuan baik pada kelompok remaja dan dewasa, secara berturut-turut, hanya 25% dan 33%. Meskipun populasi dengan tingkat sikap baik pada kedua kelompok mencapai 73% dan 75%, kelompok remaja perlu mendapat perhatian khusus karena hanya 31% remaja yang memiliki perilaku baik. Tidak ditemukan keterkaitan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku, sehingga diperlukan strategi intervensi yang menargetkan langsung pada aspek perilaku.

In Indonesia, coronary heart disease (CHD) has grown to be one of the most prominent health problem, considering its high prevalence and mortality rate. Furthermore, the disease has caused an enormous amount of financial loss. Unfortunately, trend shows that unhealthy behavior related to CHD is increasing. Therefore, we held a study about knowledge, attitude, and practice regarding CHD in Jakarta Utara in 2012, as the basis of intervention program to this risky behavior. It used cross-sectional design and involved 51 adolescences and 51 adults.
The study shows that there were only 25% and 33% subjects in adolescent and adult group, respectively, who have good knowledge. Adolescent should be put on concern because only 31% subjects in adolescent group had good practice, although the attitude was good. There was no significant association between the knowledge, attitude, and practice in this study. Thus, an intervention directly targeting community practice should be developed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganesja Mulia Harimurti
Depok: UI-Press, 2008
PGB 0048
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
"The major cause of mortalities in Indonesia shifs to Non Communicable risk faktors that related to physiological factors (intermediate risk factors) i.e. hypertension, obesity, and central obesity, diabetes...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>